Anda di halaman 1dari 19

SEMINAR KASUS

PRAKTIK KEGAWATDARURATAN MATERNAL DAN


NEONATAL

Indah Ajeng Pramesti


P07124216009

SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


REGULER A
LATAR BELAKANG
Kanker endometrium merupakan kanker yang
paling sering pada saluran genetalia wanita dan
merupakan kanker kelima paling sering pada wanita di
seluruh dunia setelah payudara, kolorektal, paru, serviks
uteri. Di dunia sekitar 320.000 kasus baru didiagnosis
pada tahun 2012 dan jumlah kanker endometrium
hampir 5% dari seluruh kasus baru (WHO, 2012)
Penyakit ini 53% terdapat di Negara maju. Insiden
tertinggi adalah amerika utara, eropa tengah, dan insiden
terrendah di afrika tengah, afrika barat, dan asia.
Berdasarkan data American Society (2006), sekitar 40.880
kasus baru didiagnosis di amerika serikat dengan angka
kematian 7.400.
Meskipun angka kejadian kanker
endometrium di negara berkembang rendah, tetapi
angka kematian lebih tinggi dibandingkan Negara
maju (Tangjitgamol et al., 2009). Angka kejadian
kanker endometrium cenderung meningkat setiap
tahunnya di Indonesia, menempati urutan ke 9
pada tahun 2006 dan menjadi urutan ke 7 pada
tahun 2008. Di Sumatra Barat, kanker endometrium
didiagnosis sebanyak 326 kasus pada tahun 2006
dan meningkat menjadi 469 kasus didiagnosis pada
tahun 2009 (Badan registrasi kanker IAPI, 2013).
Endometrium
Kanker Endometrium
Kanker endometrium adalah tumor ganas
pada endometrium (lapisan rahim). Kanker bisa
menyebar (metastase) secara local maupun ke
berbagai bagian tubuh (misalnya kanalis
servikalis, tuba falopii, ovarium, daerah sekitar
rahim, system getah bening, atau ke bagian
tubuh lainnya melalui pembuluh darah).
Epidemiologi
Umumnya, kanker endometrium dijumpai
pada wanita yang berusia 50-65 tahun dengan
rerata usia 61 tahun, terutama di negara maju. Hal
ini dikarenakan 75% kanker endometrium terjadi
setelah menopause sehingga gejala yang paling
umum adalah perdarahan setelah menopause.
Sementara di negara berkembang seperti
Indonesia, usia penderita kanker endometrium
cenderung lebih muda, yaitu sebanyak 63,9% pada
usia 50 tahun ke atas dan sebanyak 12,5% pada usia
40 tahun ke bawah.
Penyebab
Penyebab pasti terjadinya kanker
endometrium belum diketahui, namun melibatkan
peningkatan kadar estrogen. Salah satu fungsi
estrogen yang normal adalah merangsang
pembentukan lapisan epitel pada rahim. Apabila
kadar hormon estrogen di dalam tubuh meningkat
atau paparan terhadap hormon estrogen menjadi
lebih lama, sementara kadar hormon progesteron di
dalam tubuh menurun sehingga sel-sel pada lapisan
dalam rahim (endometrium) terus memperbanyak
diri.
Faktor Risiko
• Usia • Menarche sebelum
• Hyperplasia usia 12 tahun
endometrium • Menopause setelah
• Terapi Sulih Hormon usia 52 tahun
(TSH) • Tidak memiliki anak
• Obesitas • Kemandulan
• Obesitas • Penyakit ovarium
• Diabetes polikista
• Hipertensi • Polip endometrium
• Tamoksifen
Gejala Kanker Endometrium
Gejala kanker endometrium biasanya berupa :
» Perdarahan rahim yang abnormal
» Siklus menstruasi yang abnormal
» Perdarahan diantara dua siklus menstruasi
» Perdarahan vagina atau spotting pada wanita pasca
menopause.
» Perdarahan yang sangat lama, berat dan sering
» Nyeri perut bagian bawah atau kram panggul
» Keluar cairan yang encer atau jernih
» Nyeri atau kesulitan dalam berkemih
» Nyeri pada saat melakukan hubungan seksual
Stadium kanker endometrium
– Stadium I : kanker hanya tumbuh di badan
rahim
– Stadium II : kanker telah menyebar ke leher
rahim
– Stadium III : kanker telah menyebar ke luar rahim,
tetapi masih di dalam rongga panggul
dan belum menyerang kandung kemih
maupun rektum. Kelenjar getah bening
mungkin mengandung sel-sel kanker .
– Stadium IV : kanker telah menyebar ke kandung
kemih, rektum atau telah menyebar ke
luar rongga panggul
Pengobatan
1. Pembedahan
2. Terapi penyinaran (radiasi)
3. Kemoterapi dan terapi hormonal
Efek Samping Pengobatan Kanker
• Setelah menjalani histerektomi penderita biasanya
mengalami nyeri dan merasa sangat lelah. Beberapa
penderita mengalami mual dan muntah serta
gangguan berkemih dan buang air besar.
• Efek samping dari terapi penyinaran sangat tergantung
terhadap dosis dan bagian tubuh yanag disinari.
Biasanya kulit menjadi lebih kering dan merah, rambut
di daerah yang disinari akan rontok, nafsu makan
berkurang dan kelelahan luar biasa.
• Efek samping dari kemoterapi yaitu nafsu makan
menurun , dan mual
Anemia Gravis
Anemia gravis adalah anemia dengan
konsentrasi Hb ≤ 7 g/dl. Anemia gravis timbul
akibat penghancuran sel darah merah yang
cepat dan hebat.
Anemia gravis sering memberikan gejala
serebral seperti tampak bingung, kesadaran
menurun sampai koma, serta gejala-gejala
gangguan jantung dan paru
Anemia Pada Penderita Kanker
Terjadinya anemia pada penderita
kanker (tumor ganas), dapat disebabkan
karena aktivitas sistem imun tubuh dan
sistem inflamasi yang ditandai dengan
peningkatan beberapa petanda sistem imun
seperti interferon, Tumor Necrosis Factor
(TNF)dan interleukin yang semuanya disebut
sitokin, dan dapat juga disebabkan oleh
kanker sendiri.
Penatalaksanaan
Pemberian transfusi darah umumnya
pemberian dilakukan setelah ada pemicu
transfusi atau transfusion triggers, yaitu
parameter yang mengancam transpor oksigen
atau status oksigenasi jaringan, seperti kadar
hemoglobin (Hb) di bawah 8 g/dL, hematokrit
(Ht) di bawah 254, kehilangan darah >3046.
ASUHAN KEBIDANAN
Anemia Gravis Pada Ny S Usia 55 Tahun
dengan
Ca Endometrium Stadium III
Di Ruang Bougenvile 1 RSUP Dr. Sardjito
NO. REGISTER : 01.86.41.94
MASUK RS TANGGAL, JAM : Sabtu, 19 Januari 2019/ pukul 01.40 WIB
DIRAWAT DI RUANG : Bougenvile I Kamar XI.6
Biodata Ibu Suami
Nama : Ny. S Tn. S
Umur : 55 Tahun 58 Tahun
Agama : Islam Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Pendidikan : SD SD
Pekerjaan : Petani Buruh
Alamat : Kabregan RT 04 Semen Kabregan RT 04 Semen
Srimulyo Piyungan Srimulyo Piyungan
DATA SUBJEKTIF
Tanggal Pengkajian/Jam : 21 Januari 2019 / 08.00WIB

1. Alasan Masuk RS
Pasien datang ke IGD dengan keluhan lemas, nyeri pada kedua kaki dan
keluar darah dari jalan lahir
2. Riwayat Perkawinan
1. Kawin 1 kali, Kawin pertama umur 21 tahun. Dengan suami sekarang 35 tahun
2. Riwayat Menstruasi
3. Menarche umur 15 tahun. Siklus 30 hari. Teratur. Lama 5 – 7 hari . Sifat darah
encer. Bau khas darah. Tidak ada fluor albus. Tidak ada dismenore. Banyaknya
± 3 kali ganti pembalut. Ibu sudah menopause, HPMT Agustus 2016

Anda mungkin juga menyukai