Anda di halaman 1dari 48

Tutorial

Demam Tifoid
STASE ILMU KESEHATAN ANAK-RSUD WATES

3 February 2020 Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak 1


No Identitas Keluhan Diagnosis Plan

• IVFD RL 42cc/jam
An. C/L/
• Oral 1.010 cc/hari
1 11 tahun/ Demam • Obs. Febris H6 ec susp. Tifoid
• Inj Ondansentron 4 mg / 8 jam
46kg
• Paracetamol 10-15mg/4-6 jam

3 February 2020 Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak 2


Identitas Pasien
• Nama : An. CA
• Jenis Kelamin : laki-laki
• Tanggal Lahir : 29 November 2007 (11 tahun 11 bulan)
• Alamat : Pengasih, Kulonprogo
• No. RM : 73-41-XX
• Tanggal masuk : 23/11/2019 pukul 19.05

3 February 2020 Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak 3


Identitas Orang Tua
Ayah Ibu

• Nama : Bp. B • Nama : Ny. I


• Usia : 49 tahun • Usia : 40 tahun
• Agama : Islam • Agama : Islam
• Pekerjaan : Wiraswasta • Pekerjaan : Ibu rumah tangga
• Alamat : Kulonprogo • Alamat : Kulonprogo

3 February 2020 Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak 4


Kesan Umum
Anak compos mentis, tampak lemas, gizi cukup

3 February 2020 Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak 5


Anamnesis

3 February 2020 Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak 6


Keluhan utama
Demam

3 February 2020 Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak 7


Riwayat Keluhan Utama
6HMRS 5HSMRS
• Os mengeluhkan demam sejak minggu • Os masih demam, namun tidak diukur, tidak menggigil,
sore (17/11/2019), demam tidak diukur, dan tidak membaik dengan pemberian paracetamol.
namun anak tidak menggigil demam tidak
turun dengan pemberian paracetamol. • Os mulai mengeluhksn muntah (+) 5 berupa makanan
Mual/muntah (-), batuk (-), pilek (-), nyeri sejak senin sore, os merasa mual dan muntah setiap
menelan (-), nyeri perut (-), BAK (+) lancar, kali makan, diare (-), nyeri perut (-), nafsu makan dan
tidak nyeri, diare (-), BAB hitam (-), minum berkurang, BAK (+) lancar, perut kembung (-).
mimisan (-).
Riwayat Keluhan Utama
4HMRS HSMRS
• Os mengeluhkan demam masih menetap, • Os menyatakan keluhan tidak membaik, demam
tidak membaik dengan rutin pemberian menetap dengan suhu antara 38,5-39C, pusing
paracetamol, suhu diukur mencapai 39C, serta (+), lemas (+), mual (+), muntah (+) 5-6x/hari
mual setiap kali makan dan muntah sebanyak berupa makanan. Nafsu makan sangat menurun,
5x/ hari berupa makanan, nyeri peut (+). Os hanya 2-4 sendok. Nyeri perut (+), terasa penuh
juga mengeluhkan batuk (+) tidak ngikil dan konstipasi (+) tidak BAB sejak hari minggu,
maupun berdahak, sesak napas (-), pilek (-), diare (-). BAK (+) lancar, tidak nyeri, terakhir 2 jam
nyeri menelan (-). yang lalu. Keluhan batuk juga tidak membaik,
• Os dibawa ke IGD RSUD Wates, dilakukan batuk tidak ngikil maupun berdahak, sesak (-),
nebu, batuk membaik, serta diberi obat pulang pilek (-), nyeri menelan (-), mimisan (-), gusi
berupa paracetamol, salbutamol, dan berdarah (-), ruam (-), nyeri telinga(-).
domperidon.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat keluhan serupa (-)
• Riwayat kejang (+) kejang demam usia 1,5 tahun, <1 menit
dengan 2 episode, sadar setelah kejang
• Riwayat mondok (-)
• Riwayat ISK (-)
• Riwayat alergi makanan, obat, asthma disangkal.
• Riwayat berpergian ke daerah endemis (-)
Simpulan:
Terdapat riwayat kejang demam, namun terdapat penyakit serupa maupun atopi
3 February 2020 Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak 10
Riwayat Penyakit Keluarga
• Riwayat keluhan serupa saat ini (+) ibu batuk, kakak demam
namun membaik dengan paracetamol.
• Riwayat keluhan serupa/ kecurigaan demam berdarah di
lingkungan sekitar rumah (+) tetangga
• Riwayat kejang, epilepsi disangkal
• Riwayat hipertensi (+) ibu
• Riwayat DM (+) kakak dari ayah
• Riwayat alergi makanan (-), obat (-),
• Riwayat asthma (+) ibu
• Riwayat keganasan (+) leukemia pada nenek dari ibu
Simpulan:
Terdapat paparan infeksi dan riwayat penyakit kronis pada keluarga
3 February 2020 Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak 11
Silsilah Keluarga
56th 66th
65th 60th
Penyakit jantung
DM Leukemia

Riwayat asthma

Riwayat asthma

68th 66th 64th 62th 60th 58th 56th 50th 48th 45th 42th 38th
DM Penyakit jantung

49th 40th

11th
17 tahun
pasien 10th

3 February 2020 Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak 12


ANC
• Ibu usia 28 tahun, hamil G2P1A0 uk 39+3 minggu. Ibu rutin kontrol ANC tiap bulan ke
bidan dan dokter kandungan. Selama kehamilan ibu mengonsumsi suplemen besi dan
vitamin. Riwayat demam, batuk lama, perdarahan, gula darah tinggi, keputihan, kejang,
hiperemesis, disangkal. Vaksinasi TT (-)

Kesan: riwayat ANC baik

3 February 2020 Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak 13


NC
• Bayi laki-laki lahir dari ibu P2A0 secara spontan dibantu bidan.
• Bayi lahir langsung menangis, bergerak aktif. BBL 2700 gram,
PB 54 cm

Kesan: riwayat NC ibu baik dan pasien baik

3 February 2020 Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak 14


PNC
• Pasca kelahiran, bayi ibu mendapatkan asuhan BBL berupa IMD,
suntik Vit K, salep mata antibiotik dan imunisasi Hepatitis B.
• BAK (+) dalam 24 jam, BAB (+) dalam 24 jam.
• Bayi dipulangkan bersama ibu 1x24 jam

Kesan: riwayat PNC pasien baik.

3 February 2020 Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak 15


Riwayat Makanan
• 0-6 bulan : ASI eksklusif, durasi minum +/- 5-10 menit, frekuensi >12x/hari, bayi minum tidak
terputus-putus
• 6 bulan – 1 tahun : ASI durasi minum 5-10 mnt, frekuensi >8x/hari semau bayi + MPASI
diselingi cemilan (biskuit), frekuensi 3x/hari
• 1 tahun – 2 tahun: ASI durasi minum 5-10 mnt, frekuensi 3x/hari semau anak + makanan
keluarga (nasi; lauk : ikan, ayam, tahu, tempe; sayur), frekuensi 3x/hari.
• 2 tahun - sekarang: makanan keluarga (nasi; lauk : ikan, ayam, tahu, tempe; sayur), frekuensi
3x/hari.
• Kebiasaan jajan di luar (+)

Simpulan:
Riwayat kualitas dan kuantitas makanan kurang baik.

3 February 2020 Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak 16


Food recall 24 jam
• Makanan pokok : Nasi 1 porsi
• Lauk hewani : Telur goreng
• Lauk nabati : Sayur sop (wortel, buncis, kol)
• Air mineral +/- 2 gelas (ukuran gelas aqua)

Simpulan:
Riwayat kualitas dan kuantitas makanan kurang baik.

3 February 2020 Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak 17


Riwayat Perkembangan
• Saat usia balita maupun sekolah, orang tua menyatakan tidak ada
keterlambatan perkembangan.
• Anak saat ini duduk di kelas 6 SD, anak dapat mengikuti pelajaran di
sekolah, dengan nilai baik 7-9. Anak tidak pernah tinggal kelas.
• Anak aktif bermain dengan teman-temannya, anak menyukai pelajaran
olah raga sepak bola.

Simpulan:
Riwayat perkembangan dalam batas normal
3 February 2020 Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak 18
Riwayat Vaksinasi
Jenis Usia Keterangan
Hepatitis B 0 bulan di bidan
BCG 2 bulan di Puskesmas
DPT 2,3,4 bulan di Puskesmas
Polio 0,2,3,4 bulan di Puskesmas
Campak 9 bulan di Puskesmas
Booster Pentabio 18 bulan di Puskesmas
Booster campak 24 bulan, 7 tahun di Puskesmas
DT 7 tahun Sekolah
Td 8, 9 tahun Sekolah

Simpulan: riwayat vaksinasi dasar lengkap sesuai jadwal dengan booster


3 February 2020 Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak 19
Kondisi Sosial Ekonomi
• 1 rumah ditinggali oleh 5 orang anggota keluarga, rumah milik sendiri.
• Rumah dengan dinding, lantai dengan keramik, kamar mandi dalam rumah, pencahayaan
dan ventilasi baik.
• Sumber air dari sumur, kamar mandi dengan bak penampungan air, memasak dengan
kompor gas, kebiasaan membakar sampah dedaunan di halaman, ayah pasien merokok.
• Di sekitar rumah terdapat kebun.
• Pendapatan +/- 2 juta rupiah per bulan

Simpulan:
Ekonomi menengah ke bawah, lingkungan rumah kurang baik
3 February 2020 Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak 20
Anamnesis Sistem
• Termoregulasi : demam (+)
• Sistem Saraf Pusat : penurunan kesadaran (-), kejang (-)
• Kardiovaskular : tampak biru (-), pucat (-)
• Respiratorius : sesak nafas (-), batuk (+), pilek (-)
• Gastrointestinal : muntah (+) 5x tanpa darah, BAB cair (-) nyeri
perut (+), kembung (-), konstipasi (+)
• Urogenital : nyeri saat BAK (-), BAK terakhir 2 jam SMRS
• Integumentum : Rash (-), kuning (-)
• Muskuloskeletal : kelemahan anggota gerak (-), deformitas (-)

3 February 2020 Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak 21


Pemeriksaan Fisik

Kesan Umum Tanda Vital

• Tampak lemas, gizi cukup, • TD : 117/68 mmHg (p50-90)


kooperatif • HR : 94x/menit, reguler, tegangan
• Kesadaran E4,V5,M6 (compos dan isi cukup
mentis) • RR : 24 x/menit, tipe
abdominothoracal
• Suhu: 38,7ºC
• SpO2: 98% Room air

Simpulan: compos mentis, tampak lemasl,


tanda vital menunjukkan hiperpireksia
3 February 2020 Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak 22
Status Gizi
Antropometri Penilaian status gizi
• BB : 46 kg TB/U : -1 SD < Z < 0 SD
• TB : 145,5 cm (normoheight)
• BMI : 21,8 kg/m2 BMI/U : 3 SD < Z < 2 SD
(overweight)

Simpulan: status gizi baik

3 February 2020 Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak 23


3 February 2020 Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak 24
3 February 2020 Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak 25
3 February 2020 Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak 26
Pemeriksaan

3 February 2020 Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak 27


Pemeriksaan Kepala
• Mata : Pupil isokor, reflex pupil (+/+), konjungtiva anemis
(-/-), sklera ikterik (-/-), mata cowong (-/-)
• Hidung : Nafas cuping hidung (-/-), discharge (-)
• Telinga : Sekret (-), nyeri (-)
• Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-), faring hiperemis (-), T2-
T2 tenang, detritus (-), lidah kotor (+)

3 February 2020 Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak 28


Pemeriksaan Leher
• Pembesaran Limfonodi : Tidak teraba,

3 February 2020 Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak 29


Pemeriksaan Integmentum
• Petechiae : (-) rumple leede negatif

• Dry skin : (-)

• Pale : (-)

• Icteric : (-)

• Cyanotic : (-)

• Rash : (-)
3 February 2020 Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak 30
Pemeriksaan Abdomen

•I : Distensi (-)

•A : Bising usus (+) Normal

•P : Timpani (+), hepatomegali (-), splenomegali (-)

•P : Nyeri tekan (+) epigastrik, liver tidak teraba, lien tidak


teraba, turgor kulit kembali cepat (<2s)

Conclusion : abdomen dalam batas normal


3 February 2020 Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak 31
Pemeriksaan Paru Anterior
Right Left
I : simetris, retraksi (-), bentuk dada normal I : simetris, retraksi (-), bentuk dada normal
P : taktil fremitus normal P : taktil fremitus normal
P : sonor (+) P : sonor (+)
A : vesikular (+), wheezing (+), ronkhi (-) A : vesikular (+), wheezing (+), ronkhi (-)

3 February 2020 Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak 32


Pemeriksaan Paru Posterior
Right Left
I : simetris I : simetris
P : taktil fremitus normal P : taktil fremitus normal
P : sonor (+) P : sonor (+)
A : vesikular (+), wheezing (+), ronkhi (-) A : vesikular (+), wheezing (+), ronkhi (-)

3 February 2020 Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak 33


Pemeriksaan Kardiovaskular
• Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi : Ictus cordis teraba pada SIC V LMCS, thrill (-)
• Perkusi : -
• Auskultasi: S1 tunggal, S2 split tidak konstan , murmur (-)

Conclusion : kardiovaskular dalam batas normal


3 February 2020 Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak 34
Pemeriksaan Ekstremitas
• Akral hangat , nadi kuat, edema (-), CRT <2s
EXTREMITAS SUPERIOR DEXTRA SINISTRA
et INFERIOR

Gerak Bebas Bebas

Kekuatan 5/5/5 5/5/5

Tonus Normal Normal

Trofi Eutrofi Eutrofi

3 February 2020 Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak 35


Pemeriksaan Penunjang
• Complete blood count
• Tubex tes H7 demam
• Urinalisis

3 February 2020 Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak 37


Follow up
Follow up 24-11-2019
• S : Demam (+), Batuk (+) , Mual (+), Muntah(+), Bibir Planning:
kering (+), BAK(+), BAB(+),Makan (+), Minum (+) -Paracetamol 10-11mg/mg/4-6jam
• O: KU: Baik, CM -Inj Ondansentron 4 mg/8jam IV
-Bromhexin 3x8mg
Suhu: 39,2C
-Cek tubex tifoid H7
HR:100x/m -RL 42 cc/jam
RR: 22x/m -Trilac 3x4 mg
-Inj Paracetamol 500mg/jam IV
SPO2: 97% RA -Salbutamol 3x2 mg
Kepala : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
Leher : Pembesaran limfonodi (-)
Pulmo: Simetris, Retraksi (-), Taktil fremitus (+/+), Sonor
(+/+), Suara dasar vesikular (+/+), Wheezing (+/+), Ronki (-
/-)
Cor: S1 tunggal S2 split tak konstan. Murmur (-)
Abdomen: Distensi, Bising usus (+), Nyeri tekan (-)
Extremitas: Akral hangat, Nadi kuat, CRT < 2 detik
• Assesment: Observasi febris H-7 ec susp tifoid
39
Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak
Follow up 25-11-2019
• S : Demam (+), Batuk (+) , Mual (+), Muntah(+), Bibir Planning:
kering (+), BAK(+), BAB(-) 3 hari
-Paracetamol 10-11mg/mg/4-6jam
• O: KU: Baik, CM -Inj Ondansentron 4 mg/8jam IV
Suhu: 37,5C -Bromhexin 3x8mg
-RL 42 cc/jam
HR:85x/m -Trilac 3x4 mg
RR: 25x/m -Inj Paracetamol 500mg/jam IV
SPO2: 97% RA -Salbutamol 3x2 mg

Kepala : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)


Leher : Pembesaran limfonodi (-)
Pulmo: Simetris, Retraksi (-), Taktil fremitus (+/+),
Sonor (+/+), Suara dasar vesikular (+/+), Wheezing (+/+),
Ronki (-/-)
Cor: S1 tunggal S2 split tak konstan. Murmur (-)
• Abdomen: Distensi, Bising usus (+), Nyeri tekan (-)
Extremitas: Akral hangat, Nadi kuat, CRT < 2 detik
• Assesment: Observasi febris H-8 ec susp tifoid
40
Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak
Component Results Unit Reference value
HEMATOLOGI

Leukosit 13,7 103/mcL 4.50 – 11.50

Laboratory Eritrosit 4,87 106/mcL 4.00 – 5.40

testing: Hemoglobin 13,7 g/dL 12.0-15.0


Hematokrit 35,8 % 35.0– 49.0
MCV 73,5 fL 80.0 – 94.0
Blood test:
MCH 28,1 pg 26.0 – 32.0
25/11/ 2019
MCHC 38,3 g/dL 32.0 – 36.0
Trombosit 167 103/mcL 150 – 450
Neutrofil 72,0 % 50.0 – 70.0
Limfosit 20,5 % 18.0 – 42.0
Component Results
URINALISA Kuning
Warna-Kekeruhan Negatif
Glukosa +1

Bilirubin Negatif

Urobilinogen +2

PH 6.0
BJ 1.030
Darah Sedimen +-
Keton +-
Nitrit Negatif
Leukosit Negatif

Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak 42


Component Results
URINALISA (SEDIMEN)

Leuskosit Negatif

Eritrosit +

Selinder Negatif

Epithel +

Kristal Negatif

Component Results
Imunologi

Salmonela Typhi IGM 1

3 February 2020 Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak 43


Follow up 26-11-2019
• S : Demam (+), Batuk (+) , Mual (-), Muntah(-), Bibir kering (+), BAK(+),
BAB(-) 4 hari
Planning:
-Paracetamol 10-11mg/mg/4-6jam
• O: KU: Baik, CM -Inj Ondansentron 4 mg/8jam IV
Suhu: 37,7C -Bromhexin 3x8mg
HR:98x/m -Cefixime 2x1,6 mg
-RL 42 cc/jam
RR: 24x/m
-Trilac 3x4 mg
SPO2: 98% RA - Usul: Nebu ventolin extra
Kepala : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) -Inj Paracetamol 500mg/jam IV
Leher : Pembesaran limfonodi (-) -Salbutamol 3x2mg
Pulmo: Simetris, Retraksi (-), Taktil fremitus (+/+), Sonor (+/+), Suara
dasar vesikular (+/+), Wheezing (+/+), Ronki (-/-)
Cor: S1 tunggal S2 split tak konstan. Murmur (-)
• Abdomen: Distensi, Bising usus (+), Nyeri tekan (-)
Extremitas: Akral hangat, Nadi kuat, CRT < 2 detik
• Assesment: Observasi febris H-9 ec susp tifoid

44
Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak
Follow up 27-11-2019
• S : Demam (-), Batuk (-) , Mual (-), Muntah(-), Bibir kering
(+), BAK(+), BAB(-) 5 hari, Makan (+), Minum (+) Planning:
-Paracetamol 10-11mg/mg/4-6jam
• O: KU: Baik, CM
-Inj Ondansentron 4 mg/8jam IV
Suhu: 37,7C -Bromhexin 3x8mg
HR:98x/m - Ceftriaxone 2x1,6 gr
RR: 24x/m -RL 42 cc/jam
-Trilac 3x4 mg
SPO2: 98% RA
-Inj Paracetamol 500mg/jam IV
Kepala : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) -Salbutamol 3x2 mg
Leher : Pembesaran limfonodi (-)
Pulmo: Simetris, Retraksi (-), Taktil fremitus (+/+), Sonor
(+/+), Suara dasar vesikular (+/+), Wheezing (+/+), Ronki (-/-)
Cor: S1 tunggal S2 split tak konstan. Murmur (-)
• Abdomen: Distensi, Bising usus (+), Nyeri tekan (-)
Extremitas: Akral hangat, Nadi kuat, CRT < 2 detik
• Assesment: Observasi febris H-10 ec susp tifoid

45
Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak
Pembahasan

3 February 2020 Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak 46


Prognosis
Prognosis kejang demam secara umum sangat baik.
- Kelainan neurologis dapat terjadi pada kasus kejang lama atau kejang berulang, baik umum maupun fokal. Suatu
studi melaporkan terdapat gangguan recognition memory pada anak yang mengalami kejang lama.
- Kejang demam akan berulang kembali, dengan faktor risiko berulang:
- Riwayat kejang demam atau epilepsi dalam keluarga
- Usia < 12 bulan
- Suhu tubuh <39 derajat Celsius saat kejang
- Interval waktu yang singkat antara awitan demam dengan terjadinya kejang
- Apabila kejang demam pertama merupakan kejang demam kompleks.
Bila seluruh faktor tersebut di atas ada, kemungkinan berulangnya kejang demam adalah 80%, sedangkan bila tidak
terdapat faktor tersebut hanya 10-15%. Kemungkinan berulangnya kejang demam paling besar pada tahun pertama.

Faktor risiko menjadi epilepsi di kemudian hari adalah:


- Terdapat kelainan neurologis atau perkembangan yang jelas sebelum kejang demam pertama
- Kejang demam kompleks
- Riwayat epilepsi pada orangtua atau saudara kandung
- Kejang demam sederhana yang berulang 4 episode atau lebih dalam satu tahun
Masing-masing faktor risiko meningkatkan kemungkinan kejadian epilepsy  4-6%, kombinasi faktor risiko  10-49%.

3 February 2020 Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak 47


Edukasi
1. Meyakinkan orangtua bahwa kejang demam umumya mempunyai prognosis baik.
2. Memberitahukan cara penanganan kejang.
3. Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang kembali.
4. Pemberian obat profilaksis untuk mencegah berulangnya kejang memang efektif, tetapi harus diingat adanya efek
samping obat.
BILA ANAK KEJANG
• Tetap tenang dan tidak panik.
• Longgarkan pakaian yang ketat terutama di sekitar leher.
• Bila anak tidak sadar, posisikan anak miring. Bila terdapat muntah, bersihkan muntahan
atau lendir di mulut atau hidung.
• Walaupun terdapat kemungkinan lidah tergigit, jangan memasukkan sesuatu ke dalam
mulut.
• Ukur suhu, observasi, dan catat bentuk dan lama kejang.
• Tetap bersama anak selama dan sesudah kejang.
• Berikan diazepam rektal bila kejang masih berlangsung lebih dari 5 menit. Jangan berikan
bila kejang telah berhenti. Diazepam rektal hanya boleh diberikan satu kali oleh orangtua.
• Bawa ke dokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5 menit atau lebih, suhu tubuh
>40 derajat Celsius, kejang tidak berhenti dengan diazepam rektal, kejang fokal, setelah
kejang anak tidak sadar, atau terdapat kelumpuhan.
3 February 2020 Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak 48
Terima Kasih – Mohon
Asupan

3 February 2020 Pendidikan Rotasi Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak 49

Anda mungkin juga menyukai