Anda di halaman 1dari 36

STROKE

HEMORRAHGIC
Andi Auliya Tenriyola
Identifikasi
Nama : Bp S
Umur : 69 tahun
No. RM : 119xxxxx
Alamat : Sleman, Yogyakarta
Pekerjaan : Wiraswasta
Status : Menikah
Waktu Masuk : Senin , 27 Januari 2020
Anamnesis
 Keluhan Utama: Kelemahan anggota gerak
kanan

 RPS : 3 jam SMRS os mengeluhkan kelemahan


anggota gerak kanan, pelo, perot dan kepala
cekot-cekot. Keluhan dirasakan tiba-tiba ketika
pasien sedang tidur. Disangkal penurunan
kesadaran, muntah, demam, trauma kepala,
kejang, BAB/BAK
Riwayat Penyakit Dahulu:
 HT (+) tidak terkontrol
 DM(-)
 Asthma (-)
 Stroke (-)
 Riwayatt Penyakit Keluarga:
 HT (-)
 DM(-)
 Asthma (-)
Pemeriksaan Fisik
 Kesan umum: E4VXM6, Stupor
 TD : 205/113 mmHg
 K/L: CA(-/-), SI (-/-), RC(+/+),
 HR : 71 kpm limfadenopati tidak teraba, kaku
 RR : 24 kpm kuduk (-)
 S : 36,4°C  Thorax: simetris, retraksi (-)
 SpO2: 99%RA  Cor: S1-S2 reguler, murmur (-), gallop (-
)
 Paru: vesikuler normal kedua sisi, Rh (-),
Wh (-), Kr (-)

 Abd: distensi (-), BU (+) N, timpani,


supel, undulasi ascites (-), NT (-).
H/L tidak terdapat pembesaran.
 Ext: nadi teraba kuat, akral
hangat, WPK<2s gerak
(bebas/bebas)
Lengan Lengan kiri Tungkai Tungkai kiri
kanan kanan
Tonus Normal Normal Normal Normal

Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi

Klonus Negatif Negatif Negatif Negatif

Refleks +3 +2 +3 +2
fisiologis
Sensibilitas Normal Normal Normal Normal

Refleks Negatif Negatif Negatif Negatif


patologis
Refleks Negatif
meningeal
Pemeriksaan Penunjang
Hb 11.8 11.5-16.5
Hct 4.0 37-47
Eritrosit 2.9 3.8-5.8
Leukosit 11.8 4-11
Trombosit 156.000 150.000-450.000
MCV 89.5 76-98
MCH 27 27-32
MCHC 30.2 30-35
Limfosit 24 20-45
Neutrofil 79.7 40-75
Basofil 0.5 0-1
Monosit 5.3 2-8
Eosinofil 4.8 1-6
Na 140 135-145

K 3.66 3.5-5.1

Cl 113 95-115

GDS 185 60-199

Kreatinin 1.8 0.5-1.1

Ureum 16.30 10.7-42.8


Hasil MSCT Head
tanpa kontras IV,tampak axial,
coronal, sagital
 Tak tampak soft tissue swelling extracranial

 Gyri, sulci dan fissura sylvii tak prominent

 Batas cortex dan medulla tegas

 Tampak lesi hiperdense di ganglia basalis sinistra, bentuk


amorf, batas tegas, irreguler, volume 1k 15,6 cc, dengan
densitas 66 HU yang menyempitkan ventrikel lateralis sinistra,
perifokal edema(+)

 Midline di tengah, tak terdeviasi

 Tampak klasifikasi di glandula pinealis dan plexus choroideus


cornu posterior ventrikel lateralis bilateral, densitas 1.k 148 HU

 Tampak lesi hipodense di sinus maxilaris dextra dengan


densitas 1.k HU, air fluid level (+)
KESAN
 Intracerebral hemorrhage di ganglia basalis
sinistra dengan volume 1.k 15,6 cc disertai
perifokal edema, yang menyempitkan ventrikel
lateralis sinistra

 Sinusitis maxillaris dextra


DIAGNOSIS
 Hemiparese dextra cum PN VII & XII (D)

 UMN cum afasia motorik ec ICH


PEMBAHASAN
STROKE HEMORRHAGIC
Definisi

 Gangguan peredaran darah otak yang


bersifat akut, <24 jam dengan gejala disfungsi
neurologis fokal maupun global yang bukan
disebabkan oleh trauma, tumor maupun
infeksi, melainkan disebabkan gangguan aliran
darah dalam otak.
 Terjadi secara mendadak dan sangat cepat,
muncul gejala dan tanda karena wilayah otak
yang penting telah terganggu. Stroke dimulai
oleh karena adanya degenerasi di endotel.
Degenerasi endotel menyebabkan
atherosclerothrombosis.
FAKTOR RESIKO
 Tidak bisa di modifikasi
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Riwayat pada keluarga (Genetik)

 Bisa di modifikasi
1. Hipertensi
2. Diabetes
3. Hiperlipidemia
4. Atrial Fibrilasi
5. Merokok
6. Obesitas
7. Obat anti platelet dan antikoaglan
Klasifikasi
 Stroke Hemorrhagik

 Stroke Non Hemorhagik / Iskemik


Patofisiologi Stroke
Hemorrhagic

 Ruptur arteri, pada arteri intracerebral maupun


subarachnoid. Perdarahan intracerebral disebabkan oleh
pecahnya dinding vasa pada penderita hipertensi kronik,
sedangkan perdarahan subarachnoid disebabkan oleh
pecahnya aneurisme atau malformasi arteri vena.
Manifestasi Klinis
 Defisit neurologis fokal seperti : hemiparese,
hemihipestesia, afasia, disfagia, gangguan
kesadaran, dan sebagainya

 Pada stroke hemoragik didapatkan tanda-tanda


peningkaan TIK seperti sakit kepala berat,
muntah proyektil, dan penurunan kesadaran.
Diagnosis
 Anamnesis
 Gejala mendadak
 Gejala yang muncul beserta kelanjutan, progresif
memberat, perbaikan, atau menetap
 Gejala penyerta : penurunan kesadaran, nyeri
kepala, mual, muntah, rasa berputar, kejang,
gangguan penglihatan, atau gangguan fungsi
kognitif.
 Ada tidaknya faktor resiko stroke
Diagnosis
 Pemeriksaan fisik
 Tanda vital
 Pemeriksaan kepala dan leher -> mencari cedera
kepala, peningkatan JVP
 Pemeriksaan umum
 Pemeriksaan neurologis: kesadaran, nervus cranialis,
motorik, refleks, sensorik, kaku kuduk (biasanya positif
pada SAH)
Pemeriksaan Penunjang
 EKG

 Lab

 CT scan/MRI

 Foto thorax
Head CT Scan
 Ring enhancement pada subakut ICH
 Typical locations of hypertensive ICH are putamen (A), thalamus (B), subcortical white
matter (C), pons (D) and cerebellum (E). Thalamic and subcortical hemorrhages
often extend into ventricles (B and C). Cerebral amyloid angiopathy, drug abuse, or
vascular anomaly often causes lobar hemorrhage (F).
Ganglia Basal Hemorrhage
Pontine Hemorrhage
Cerebellar Hemorrhage
SubArachnoid Hemorrhage
Manajemen dan Terapi
 Konservatif
- basic life support
- terapi spesifik
- penurunan tekanan intrakranial
- penataksanaan infeksi
- penatalaksanaan hipertensi, kejang
- prevensi primer dan sekunder
 Operatif
 Rehabilitasi
 Nutrisi
Tatalaksana
Blood Pressure Mangement

 Acute Hemorraghic

 SBP 150-220 mmHg. Lowering the SBP until <140


mmHg

 SBP >220 mmHg. Reasonable target of SBP


lowering is 140-160 mmHg

 IV Nicardipine, labetalol, esmolol


Rehabilitasi Pasca Stroke
 Mencegah perburukan stroke

 Mencegah komplikasi

 Perbaikan fungsional, motorik, wicara, fungsi


luhur

 Restorasi kognitif dan fungsi luhur lainnya

 Peningkatan quality of life

 Perubahan Life Style

Anda mungkin juga menyukai