Huntari Harahap
Kelompok 8B
Tingginya kadar glukosa mempengaruhi homeostasis kulit
1. menghambat proliferasi dan migrasi keratinosit, biosintesis protein,
2. menginduksi apoptosis sel endotel,
3. penurunan sintesis oksida nitrat, dan
4. gangguan fagositosis dan kemotaksis dari beberapa sel.
Pemeriksaan
penunjang
Pemeriksaan
fisik
Anamnesis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan HbA1C
Pemeriksaan kulit
1. Pemeriksaan langsung dengan KOH
2. Pemeriksaan biakan
TIPE 1
DM
DEFISIENSI ABSOLUT
INSULIN GESTASIONAL
TERKAIT AUTOIMUN
TIPE 2
RESISTENSI INSULIN
DM TIPE LAIN
DENGAN ATAU TANPA
DEFISIENSI INSULIN
Diagnosis Banding Etiologi Predileksi Pemeriksaan
Penunjang
Candidiasis e.c DM tipe 1 Candida intertrigenosa Pemeriksaan mikroskopis
albicans dari kerokan kulit, biakan
Candidiasis e.c DM tipe 2 Candida intertrigenosa jamur.1
albicans
Eritrasma e.c DM tipe 1 Infeksi bakteri intertrigenosa Kultur darah, pewarnaan
gram
Eritrasma e.c DM tipe 2 Infeksi bakteri intertrigenosa
Klasifikasi etiologi DM:
DM Tipe 1 (destruksi sel beta, biasanya menjurus ke defisiensi insulin absolut ) :
Autoimun
Idiopatik
Hasil kerja insulin adalah insulin melawan fosforilasi yang dirangsang oleh
glukagon, insulin bekerja melalui jenjang fosforilasi yang merangsang fosforilasi
beberapa enzim, insulin menginduksi dan menekan sintesis enzim spesifik, insulin
bekerja sebagai faktor pertumbuhan dan memiliki efek perangsangan umum
terhadap sintesis protein, dan insulin merangsang transpor glukosa dan asam amino
ke dalam sel
Akibat tingginya kadar glukosa darah menimbulkan tiga gejala utama
poliuria, polidipsi, polifagia. Karena glukosa yang masuk ke tubulus
tinggi maka glukosa melampauiambangginjal dan glukosa akan
dibuang bersama urin dan menyebabkan dehidrasi ruang ekstra sel
dan cairan intra sel akan keluar dan menimbulkan mekanisme haus.
Polifagia terja dikarena glikogen tidak sampai sel akan mengalami
starvasi atau kelaparan dan muncul tanda lapar.
Prinsip utama penanganan komplikasi diabetes melitus adalah dengan
mengendalikan kadar gula darah agar tidak merusak organ-organ tubuh.
Penanganan yang diberikan mencakup pengobatan secara medis, pengaturan gizi,
dan penerapan pola hidup sehat untuk diabetes.
Untuk mengobati keluhan gatal-gatal Ny. Taichan yaitu dengan cara
memperhatikan kesehatan kulit dengan menggunakan pelembap dan memenuhi
kebutuhan cairan setiap harinya agar terhindar dari gatal-gatal.
Infeksi kandida pada kulit dapat diobati dengan antijamur imidazol seperti
klotrimazol, ekonazol, ketokonazol, mikonazol, dan sulkonazol; serta terbinafin
topikal sebagai alternatif. Pemakaian nistatin topikal juga efektif untuk kandidiasis
a) Prognosis
Prognosis dari DM bergantung pada pola hidup yang dilakukan oleh
pasien dalam mengontrol kadar gulanya.
Pasien dengan kontrol glikemik ketat tanpa disertai riwayat gangguan
kardiovaskuler, dan juga tidak ada gangguan mikrovaskuler serta
makrovaskuler akan mempunyai harapan hidup lebih lama.
Pasien yang memiliki riwayat penyakit kardiovaskuler dan telah
menderita diabetes lama (≥ 15 tahun) akan mempunyai harapan hidup
lebih singkat, walaupun telah melakukan kontrol glikemik ketak
sekalipun.
b) Komplikasi DM
Retinopati
Nefropati
Neuropati
Penyakit Jantung Koroner
Penyakit Pembuluh Darah Perifer
Komplikasi Metabolik Akut
Gangguan kehamilan
Pencegahan Primer Terhadap Diabetes Melitus Tipe 2
Pencegahan primer adalah upaya yang ditujukan pada kelompok yang memiliki faktor risiko, yakni
mereka yang belum terkena, tetapi berpotensi untuk mendapat DM dan kelompok intoleransi glukosa.
Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier ditujukan pada kelompok penyandang diabetes yang telah mengalami penyulit
dalam upaya mencegah terjadinya kecacatan lebih lanjut serta meningkatkan kualitas hidup. Upaya
rehabilitasi pada pasien dilakukan sedini mungkin, sebelum kecacatan menetap.