Anda di halaman 1dari 2

Penentuan Relaps

Saat ini, tidak ada kriteria yang konsisten untuk mendefiniskan relaps pada skizofrenia.
Relaps didefinisikan berdasar penelitian terdahulu. Terdapat empat kriteria evaluasi
operasional yang ditujukan untuk menilai gejala eksaserbasi, yaitu perubahan pada
pengobatan antipsikosis, kunjungan rumah sakit yang lebih sering, rawat inap kembali, dan
pengawasan ketat dikarenakan menyakiti diri sendiri, perilaku agresif, dan ide bunuh diri.
Pasien yang mengalami sedikitnya satu dari 4 kriteria tersebut dapat dikatakan mengalami
relaps.(1)

Banyak definisi relaps telah digunakan oleh banyak studi dan disajikan pada tabel diatas.
Ketika menilai ambang batas untuk relaps, rawat inap karena perburukan gejala dianggap
relaps. Perburukan gejala psikotik pada pasien bebas gejala setelah episode awal dianggap
sebagai relaps. Selain itu, adanya gejala positif diukur dengan tingkat skala klinis relaps.
Namun, penentuan waktu minimal yang diperlukan untuk munculnya kembali gejala psikotis
dan perburukan pada keparahan dan fungsi penyakit dilaporkan dalam 2 hari. Sebaliknya,
penentuan durasi kondisi stabil sebelum relaps, hal ini menunjukkan bahwa periode 6 bulan
lebih menguntungkan daripada periode 12 bulan.(2)

Sehingga dapat dikatakan penentuan relaps (salah satu dengan gejala eksaserbasi ≥6 bulan
setelah remisi) dilihat dari, rawat inap dengan gejala psikosis, peningkatan ≥ 25% dari skor
total PANSS, menyakiti diri sengan sengaja, pemikiran bunuh diri, ataupun percobaan bunuh
diri, perilaku kekerasan yang dapat melukai orang lain ataupun merusak barang, skor ≥6 pada
item P7 permusuhan atau G8 ketidakkooperatifan secara 2 hari berurutan, skor ≥6 (sangat
buruk) atau 7 (sangat sangat buruk) pada CGI-I, skor ≥4 untuk CGI-S dengan peningkatan ≥2
poin, dan eksaserbasi gejala ≥6 bulan setelah remisi.(2)
Menurut studi lain, rawat inap merupakan faktor yang paling banyak digunakan sebagai
proksi untuk relaps atau sebagai komponen penentuan relaps. Selain itu terdapat 53 contoh
skala pengukuran untuk menentukan relaps, namun, beberapa skala mendefinisikan hal yang
sama. Terdapat 10 skala berbeda yang digunakan untuk menentukan relaps, yaitu Possitive
and Negative Syndrome Scale (PANSS), skala Clinical Global Impression (CGI) termasuk
CGI-Severity, CGI-Schizophrenia, dan CGI-Change subscales, Brief Psychiatric Rating
Scale (BPRS) dan skala Global Assessment of Functioning (GAF), dan yang paling sering
digunakan ialah PANSS dan CGI. Umumnya, skala yang digunakan untuk menentukan relaps
menilai keparahan gejala, khususnya gejala positif skizofrenia.(3)

DAFTAR PUSTAKA:

1. Mi WF, Chen XM, Fan TT, Tabarak S, Xiao JB, Cao YZ, et al. Identifying Modifiable
Risk Factors for Relapse in Patients With Schizophrenia in China. Front Psychiatry.
2020;11(September):1–11.

2. Lee BJ, Kim SW, Kim JJ, Yu JC, Lee KY, Won SH, et al. Defining treatment
response, remission, relapse, and recovery in first-episode psychosis: A survey among
Korean experts. Psychiatry Investig. 2020;17(2):163–74.

3. Olivares JM, Sermon J, Hemels M, Schreiner A. Definitions and drivers of relapse in


patients with schizophrenia: A systematic literature review. Ann Gen Psychiatry.
2013;12(1):1–11.

Anda mungkin juga menyukai