PASIEN RELAPS
PADA SKIZOFRENIA
Pembimbing :
dr. Victor Eliezer, Sp. KJ
ANGGOTA KELOMPOK
• Skizofrenia adalah sekelompok gangguan psikotik dengan distorsi khas proses pikir
• Pengobatan antipsikotik telah merevolusi pengobatan skizofrenia, tetapi sekitar
sepertiga dari pasien menunjukkan respon yang langka atau tidak ada respon
terhadap obat ini.
• Tujuan utama strategi pengobatan untuk fase stabil pada skizofrenia adalah untuk
meminimalkan kejadian relaps
• Walaupun beberapa studi menetapkan berbagai penentuan keluaran pengobatan
FEP, untuk penentuan pengobatan respon, remisi, relaps, dan recovery pada FEP
yang jelas dan objektif belum ditetapkan.
DEFINISI
Penyebab pasien mengalami Faktor penting sehubungan dengan Yang dimaksud dengan stresor
relaps disebabkan faktor relaps pada skizofrenia adalah psikososial adalah setiap
perlakuan dan hubungan ketidakpatuhan terhadap keadaan atau peristiwa yang
keluarga setelah dirawat di pengobatan. menyebabkan perubahan dalam
Rumah Banyak penderita skizofrenik yang kehidupan seseorang yang
Sakit. Faktor tersebut paling mengalami eksaserbasi klinis dan memaksa orang tersebut untuk
dominan sehingga subyek membutuhkan perawatan akibat beradaptasi
menjadi relaps pasca dirawat tidak menuruti penatalaksanaan
di rumah sakit jiwa yang diberikan
PENENTUAN RELAPS PADA SKIZOFRENIA
1. Rawat inap dengan gejala psikosis
2. Peningkatan 25% dari skor total PANSS
3. Menyakiti diri sengan sengaja, pemikiran bunuh diri, ataupun percobaan
bunuh diri, perilaku kekerasan yang dapat melukai orang lain ataupun
merusak barang
4. Skor 6 pada item P7 permusuhan atau G8 ketidakkooperatifan secara 2
hari berurutan
5. Skor 6 (sangat buruk) atau 7 (sangat sangat buruk) pada CGI-I
6. Skor 4 untuk CGI-S dengan peningkatan 2 poin
7. Eksaserbasi gejala 6 bulan setelah remisi
TATALAKSANA
1. Chlorpromazine 1.Aripiprazole
2.Asenapine
2. Fluphenazine 3.Brexpiprazole
3. Haloperidol 4.Cariprazine
4. Loxapine 5.Clozapine
5. Molindone 6.Iloperidone
6. Perphenazine 7.Lurasidone
7. Pimozide 8.Olanzapine
8. Thioridazine 9.Paliperidone
10.Quetiapine
9. Thiothixene
11.Risperidone
10. Trifluoperazine 12.Ziprasidone
Algoritme Pengobatan Skizofrenia
CRITICAL DECISION POINT (CDP)
Critical Decision Point (CDP) merupakan poin pada percobaan pengobatan ketika
dokter memutuskan untuk:
1. Melanjutkan regimen terapi
2. Mengatur dosis pengobatan, atau beralih pda pengobatan lain (Stage selanjutnya pada
Algoritme Pengobatan).
Setiap CDP, dokter akan menggunakan skala pengukuran klinis untuk menilai tingkat
respon pasien terhadap antipsikotik.
Critical Decision Point (CDP) untuk Stage 1, 2, 2A, 4, 5, dan 6
Critical Decision Point (CDP) untuk Stage 3
TERAPI RUMATAN
Pengobatan antipsikotik rumatan adalah aspek kunci dari pengobatan yang berhasil
Dosis rumatan harus paling rendah yang akan membuat pasien relatif bebas dari gejala. N
amun, dosis yang sangat rendah dari pengobatan rumatan jelas kurang efektif untuk sebag
ian pasien dibandingkan dengan dosis dalam kisaran biasa.
Selain itu, skizofrenia adalah penyakit yang menimbulkan eksaserbasi dan remisi alami.
Dosis rumatan yang optimal mungkin lebih tinggi daripada dosis yang mencegah gejala d
alam keadaan terbaik.
Dosis rumatan yang terlalu tinggi meningkatkan risiko efek samping tanpa pencapaian ter
apeutik.
KESIMPULAN
Skizofrenia adalah sekelompok gangguan psikotik dengan distorsi khas proses pikIr
Faktor penyebab skizofrenia relaps yaitu perlakuan keluarga, tidak patuh obat, dan str
essor psikososial
Pasien dengan perubahan pada pengobatan antipsikosis, rawat inap kembali, menyakiti di
ri sendiri, perilaku agresif dapat dikatakan mengalami relaps
Relaps dapat diminimalkan atau dicegah melalui pengintegrasian antara intervensi fa
rmakologis dan non farmakologis serta dukungan keluarga
Perlu intervensi pencegahan dan pemantauan yang cermat untuk efek samping pengobata
n
TERIMA
KASIH
Presentation template by