Anda di halaman 1dari 16

Farmakoterapi

Skizofrenia
Sukamto S M
Skizofrenia
Metrotvnews.com – 29 September 2015
Di dunia, jumlah penderita skizofrenia mencapai angka 1,2 persen yang
mayoritas pengidapnya adalah remaja berusia di atas 18 tahun. Sedangkan
di Indonesia, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013,
sekitar 0,17 persen penduduk tanah air mengalami masalah skizofrenia.

Schizophrenia

Schizein = terpisah
Phrenia = jiwa

Bukan berarti “jiwa yang terpisah”


Tetapi bermakna “orang yang melihat dunia dengan cara yang berbeda
dengan orang di sekitarnya”
Skizofrenia??

 Penyakit yang ditandai dengan


kegagalan dalam berpikir, merasa dan
mempersepsikan lingkungan
sebenarnya.
 Terjadi karena adanya kerusakan otak.
 Biasa diasosiasikan dengan sebutan
“orang gila”.
Gejala
• Gejala positif
– Halusinasi
– Delusi
– Bicara dan tingkah laku yang kacau
• Gejala negatif
– Affective flattening
– Alogia
– Kehilangan motivasi
• Gejala kognitif
– Sukar mengingat sesuatu
– Sukar untuk melakukan pekerjaan
• Gejala mood
– Mood yang tidak tertebak
– Senang atau sedih untuk penyebab yang tidak dapat dipahami
– Agitasi
Penyebab & Faktor Resiko
• Faktor genetik
– Resiko meningkat dalam keluarga penderita
– Mutasi pada gen COMT
– Mutasi pada gen RELN
• Faktor saat kehamilan
– Ibu hamil yang malnutrisi
– Infeksi saat kehamilan
• Penyalahgunaan obat
– Marijuana
– Kokain
– Amfetamin
Patofisiologi
Abnormalitas Abnormalitas Abnormalitas
sistem anatomi sistem imun neurotransmiter

 Abnormalitas
dopamin
Overaktivasi sistem Abnormalitas
imun  perubahan pada glutamat
struktur dan fungsi otak Abnormalitas
GABA
Abnormalitas
serotonin
Terjadinya inflamasi pada
Abnormalitas
pasien skizofrenia yang
asetilkolin
mengidap DM
Manajemen

The goals of the treatment:


To have few of stable symptoms
Not to be hospitalized
To manage his or her own funds and medications
To be either working or in school at least half-time
Prinsip Farmakoterapi Skizofrenia
• There is NO clear antipsychotic drug of choice for
schizophrenia.
• The choice of which drug to use for treatment
depends on MANY ISSUES, including:
– Effectiveness
– Cost
– Side-effect burden
– Method of delivery
– Availability
– Tolerability
• ANTIPSYCHOTIC/narcoleptic/major transquilizer is
the main pharmacological treatment and mostly act as
ANTIDOPAMINERGIC AGENT.
Antipsikosis
First Generation – Typical – Second Generation – Atypical –
Conventional Antipsychotics Novel Antipsychotics

– Chlorpromazine  The first – Aripiprazole


agent of conventional – Asenapine
generation – Clozapine  Most effective,
– Fluphenazine but not as first-line therapy
– Haloperidol – Iloperidone
– Perphenazine – Lurasidone
– Olanzapine
– Thiothixene
– Paliperidone
– Thioridazine
– Quetiapine
– Trifluoperazine – Risperidone
– Loxapine – Ziprasidone
Antipsikosis Generasi Pertama (AGP)
• Berefek antagonis terhadap reseptor D2
• Oleh karena itu cenderung memiliki efek samping berupa
extrapyramidal effects (terutama haloperidol, perfenazin
dan flufenazin)
• Juga dapat menyebabkan hiperprolaktinemia
• Beberapa AGP (Tioridazin dan Mesoridazin) juga
memiliki efek pemanjangan interval QT  monitor
kondisi jantung.
Antipsikosis Generasi Kedua (AGK)
• Merupakan reseptor D2 antagonis dan reseptor 5HT2A
• Memiliki efek ekstrapiramidal yang minimal (terutama Aripiprazole,
Quetiapine dan Klozapin)
• Memiliki efek samping berupa peningkatan bobot badan dan
gangguan metabolisme lipid dan glukosa (terutama Klozapin dan
Olanzapin) (minimal pada Aripiprazol dan Ziprasidon)
• Efek pada pemanjangan interval QT minimal
• Klozapin memiliki efek antipsikosis yang bagus, tetapi tidak
direkomendasikan untuk menjadi pilihan pertama karena efek
samping agranulositosis.
Skizofrenia pada Wanita Hamil
Risk of antipsychotics VS risk of no treatments

Is the patient receiving an


atypical antipsychotic? Highlight!!

Y Wanita hamil mengalami


perubahan parameter
N farmakokinetik sehingga
Does the medication have berefek pada efikasi obat.
demostrated efficacy?

N Choose one of the


Y antipsychotics for which the
most safety data are availbale:
Monitor for ongoing efficacy  Quetiapine
and potential need for dosage  Risperidone
change  Olanzapine
Farmakoterapi Penanganan Skizofrenia
(Dipiro et al. 2007)
Tahap I Tahap II
Trial of a single AP Trial of a single AGK or AGP
AGK lebih disukai untuk terapi pertama. Berikan AP yang tidak diberikan pada
Berikan dalam dosis yang rendah. tahap I

Tahap IV Tahap III


Berikan Klozapin + AGK / AGP / ECT Berikan Klozapin

Tahap V Tahap VI
Trial of a single AGK or AGP Combination therapy
Berikan AP yang tidak diberikan pada Misalnya AGK + AGK; AGK + AGP;
tahap sebelumnya AGP + AGP
Farmakoterapi Lainnya

Anticholinergic agents
Amantadine
Antidepressants Psychological intervention
Mood stabilizers Psychosocial intervention
Anxiolytic agents
Benzodiazepine
Thank you

Anda mungkin juga menyukai