2
Percobaan tidak
berperikemanusiaan oleh
dokter NAZI pd PD II • Nuremberg Code
• Deklarasi Helsinki I (1964)
• Deklarasi Helsinki II (1975)
• Penyempurnaan:
• Venesia (1983),
• Hongkong (1985),
• Edinburg (2000)
4
Subyek Penelitian = Manusia
5
Definisi
Etika (Yunani) = ethos.
Secara etimologis = kebiasaan dan peraturan
perilaku yang berlaku dalam masyarakat.
Sastrapratedja (2004), dalam konteks filsafat
= refleksi filsafati atas moralitas masyarakat
(filsafat moral).
Dalam ranah penelitian = prinsip-prinsip etis
yang diterapkan dalam kegiatan penelitian.
6
Meanings of ethics:
(Downie & Calman, 1987)
Filosofi moral
Moralitas sehari-hari
Kode untuk tindakan profesional
7
Prinsip-prinsip etika penelitian
8
Etika Penelitian Ilmiah
(Milton, 1999; Loiselle, Profetto-McGrath, Polit & Beck, 2004).
9
Penelitian kesehatan
membawa keuntungan
positif bagi
masyarakat
Telah banyak
disalah gunakan
10
Prinsip Etik dalam Penelitian
11
KAJIAN ETIK DILAKUKAN OLEH KOMISI ETIK
YANG BERSIFAT: * INDEPENDEN
* BEBAS DARI PENGARUH :
- POLITIK
- INSTITUSI
- PROFESI
- TUJUAN KOMERSIAL
12
TUJUAN
Menjaga privasi partisipan
Memastikan integritas etik selama penelitian
Melaporkan semua kemungkinan yang terjadi
dalam penelitian
Mempertahankan metodologi dan
profesionalitas untuk peningkatan pelayanan
keperawatan
Pada penelitian yang melibatkan binatang
harus mendapatkan keuntungan yang
maksimum dengan sedikit menyebabkan
kerugian dan penderitaan bagi binatang.
13
• SEMUA PENELITIAN YANG MENGGUNAKAN
MANUSIA SEBAGAI SUBYEK PENELITIAN
CONTOH :
PENELITIAN FARMASETIKA
ALAT KESEHATAN
RADIASI DAN PEMOTRETAN
PROSEDUR BEDAH
REKAM MEDIS
BIOLOGIK
EPIDEMIOLOGIK
SOSIAL DAN PSIKOSOSIAL
14
Pedoman Etik Penelitian Kesehatan
Komite Nasional Etik Penelitian Kesehatan
15
Pedoman Etik Penelitian Kesehatan
Komite Nasional Etik Penelitian Kesehatan (Rasad, 2003)
1. Keselamatan subyek penelitian diutamakan. Harus ada
persiapan dan cara mengatasi resiko tindakan penelitian
2. Keikutsertaan subyek bersifat sukarela yang dinyatakan
secara tertulis setelah subyek mendapatkan penjelasan
3. Subyek berhak mengundurkan keikutsertaan dalam
penelitian
4. Peneliti harus sudah berpengalaman, kalau tidak harus
ada supervisi
5. Proposal diteruskan kepada Panitia Penilai Proposal di
Institusi atau RS
6. Penelitian dilakukan setelah mendapat persetujuan
panitia penilai
16
1. Latar belakang penelitian
2. Berapa lama dan berapa banyak subyek
penelitian diperlukan
3. Perlakuan terhadap subyek
4. Kemungkinan risiko kesehatan
5. Penjelasan kompensasi bagi subyek
17
6. Penjelasan terjaminnya rahasia subyek
7. Pengobatan medis dan ganti rugi apabila perlu
8. Nama jelas dan alamat penanggung jawab
medis
9. Partisipasi haruslah bersifat sukarela, setiap
saat subyek dapat mengundurkan diri
10. Kesediaan dari subyek penelitian
18
Isi dari Informed Consent
status partisipan alternatif yang dapat
tujuan penelitian dipilih partisipan
jenis data kompensasi
prosedur penelitian kerahasiaan
komitmen yang akan persetujuan jadi
dilakukan sukarelawan
sponsor hak untuk menarik diri
proses pemilihan dari penelitan
partisipan alamat yang dapat
resiko dari penelitian dihubungi jika ada
sesuatu
kemungkinan
keuntungan dari
penelitian
19
* BAGI SUBYEK :
KEPASTIAN PERLINDUNGAN HAM
* BAGI PENELITI :
1. MENGHINDARI PELANGGARAN
HAM
2. PUBLIKASI ILMIAH DI JURNAL
INTERNASIONAL
3. PENCAIRAN DANA PENELITIAN
20
Penanda perlindungan etik
dalam penelitian
21
Penanda perlindungan etik
dalam penelitian
Partisipasi sukarela
Informed consent
Resiko yang membahayakan
Kerahasiaan
Anonimity
Hak untuk mendapatkan pelayanan
Review oleh Komite Etik
22
KOMISI ETIK
23
Komisi etik di Indonesia
Komisi etik Litbangkes
Komisi etik di Fak Kedokteran
Komisi etik gabung dengan RS
Komisi etik bagian dari komisi medik RS
Komisi etik Lembaga Penelitian
Komisi etik ad hoc
24
MULTIDISIPLIN:
MEDIS DAN NON MEDIS
PEDULI THD KEPENTINGAN
MASYARAKAT
AWAM (LAY PERSON)
SEIMBANG UNTUK GENDER,
USIA, SOSIAL BUDAYA, DAN
AGAMA
25
DIBENTUK SEJAK TAHUN 1989
KOMISI ETIK BADAN LITBANGKES (SK KA BALITBANGKES No.
HK.00.06.2.1.007) TH. 2002 :
Ketua : Dr. Liliana Kurniawan, M.Sc., DTMH., APU
Sekretaris : DR. M. Sudomo, APU
Anggota : 1. Prof. DR. Dr. Sri Oemijati, MPHTM
2. Dra. Sri Sugati S., MM., Ph.D., APU
3. Prof. Lukman Hakim., Apt., M.Sc., Ph.D.
4. Dr. Suriadi Gunawan., DPH., APU
5. Ir. Sri Soewasti Soesanto, MPH., APU
6. DR. Dr. Dwi Susilowati., M.Sc
7. Dr. Agus Purwadianto, SH., M.Si., Sp.F
8. Dr. Soewarta Kosen., MPH., Dr.PH
9. DR. Iman Sumarno, MPS
10. Dra. Harijani A.M., APU
26
27
28
29
1. MELAKUKAN REVIEW PROTOKOL PENELITIAN.
2. MEMBAHAS HASIL REVIEW
3. MENELITI INFORMED CONSENT
4. MEMBERIKAN ETHICAL CLEARANCE
5. MENGEVALUASI PELAKSANAAN PENELITIAN
YANG TERKAIT DENGAN ETIK
6. MENGHADIRI : - RAPAT RUTIN 1 X/ BULAN
- BILA DIANGGAP PERLU
30
SURAT USULAN DARI INSTITUSI
REKOMENDASI DARI PAN. ILMIAH SUATU LMBG.
PROTOKOL PENELITIAN,
DAFTAR TIM PENELITI,
CURRICULUM VITAE PENELITI UTAMA ATAU KETUA
PELAKSANA,
ETHICAL CLEARANCE DARI INSTITUSI LAIN (BILA
ADA).
PENJELASAN UNTUK PERSETUJUAN SUBYEK
KUESIONER / PEDOMAN WAWANCARA (BILA ADA)
31
FORM CHECK LIST
KELENGKAPAN BERKAS PENGAJUAN ETHICAL CLEARENCE
KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN BADAN LITBANGKES
No. urut :
Hari/Tanggal :
Institusi :
Nama Peneliti :
Judul Penelitian :
No Persyaratan
Protokol Penelitian
2
Penjelasan terperinci tentang tata cara pengambilan sampel
3
(darah/urine/spesimen lainnya) dan tujuannya, serta manfaat bagi
responden
4 Daftar Tim Peneliti beserta keahliannya
CV peneliti utama
5
Rekomendasi dari scientific board / PPI
6
Informed Consent (fomulir persetujuan)
7
Naskah penjelasan untuk mendapatkan persetujuan dari subyek penelitian
8
Ethical Clearence dari institusi lain (bila ada)
9
Kuesioner/ Pedoman Wawancara (bila ada)
10
Catt : Seluruh berkas dibuat rangkap 3 (tiga). 32
USULAN E.C SEKRETARIAT CEK KELENGKAPAN
BERKAS
PPI
LENGKAP TDK LENGKAP
LIT. HUMAN SUBJECT
Ka. K.E PENELITI
PROSES
ETHICAL REVIEW PERBAIKAN/
KEKRGAN
DITOLAK OK K.E
E.C DITERBITKAN
33
• PEMANTAUAN BERKALA PERLU
DILAKSANAKAN OLEH KOMISI ETIK
• KOMISI ETIK BADAN LITBANGKES
MEMINTA DIKIRIMKAN LAPORAN
PELAKSANAAN KEJADIAN YANG
BERKAITAN DENGAN ETIK, SEPERTI
EFEK SAMPING, KEJADIAN YANG
TIDAK DIHARAPKAN.
34
35