Pengetahuan Moral Chapter 14
Pengetahuan Moral Chapter 14
PENGETAHUAN MORAL
Oleh:
Kelompok III
1. Hal tersebut bertentangan dengan intuisi etis kita, hal yang benar
untuk dilakukan dalam hal ini adalah berbohong. Dengan berboho
ng kita dapat menyelamatkan nyawa teman kita.
2. Kita tetap melanggar imperatif kategoris lain, yang mengatakan ba
hwa makhluk itu tidak akan memiliki niat untuk membahayakan
nyawa orang lain.
Oleh karena itu, apapun yang dilakukan, tetapi harus melanggar satu aturan
moral. Maka, teori Kant tidak bisa dilaksanakan.
TESTIMONIAL MORAL
Bernard Williams (1972) mengklaim mengenai intuitif yang jelas bahwa kita tidak dapat dibenarkan
menerima perkataan seseorang tentang masalah moral tanpa penalaran masalah melalui diri kita
sendiri.
- Contoh: Dari usia dini kita diajarkan apa yang benar dan salah. Selanjutnya, pada usia tersebut kita
tidak memiliki pikiran untuk memikirkan hal tersebut oleh diri kita sendiri apakah menendang kuci
ng adalah hal yang buruk untuk dilakukan, atau kita harus mengucapkan terima kasih kepada ora
ng lain setelah mendapat hadiah.
- Tidak masuk akal untuk mengklaim bahwa seorang anak kecil dapat mengetahui bahwa mencuri
adalah hal yang salah sampai dia sendiri mengetahui mengapa hal tersebut memang seperti
demikian.
Kita tidak dapat menemukan satupun alasan epistemik mengapa kita tidak dapat dibenarkan
menerima testimoni moral.
- Untuk memperhitungkan kekuatan intuitif, semua putusan etis harus dipikirkan dengan matang
oleh diri sendiri
- Kita tidak dapat menemukan dasar moral untuk mempertanyakan status dalam menjustifikasi
testimoni moral, namun, mungkin ada sesuatu secara moral diduga hanya menerima apa yang
orang lain katakan mengenai hal tersebut.
MORAL SKEPTISME
Relativisme
Klaim dari argumen relativisme adalah bahwa tidak ada kebenaran dalam etika
objektif karena perbedaan budaya memiliki nilai etis yang berbeda.