Anda di halaman 1dari 21

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Dalam Rangka:

Rapat Koordinasi Pemetaan Potensi


Pembangunan Rumah TA. 2017 dan TA. 2018
Disampaikan oleh:
Dr. Ir. Eko D. Heripoerwanto, MCP
DIREKTUR PERENCANAAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN

MEDAN, 17 FEBRUARI 2017


REKAPITULASI TARGET DAN REALISASI
BANTUAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN

2015 2016 2017


76.489 Unit 58.469* Unit
130.000 Unit 87.390 Unit 120.000 Unit

13.152 Unit 124.737** Unit


- Unit 431.096 Unit 225.000 Unit
200 Unit 75.933 Unit
55.000 Unit 306.000 Unit 344.800 Unit
Catatan:
*) Termasuk pembayaran KPR FLPP tahun 2014
**) Termasuk pembayaran KPR SSB tahun 2015
Realisasi Target
Backlog 2015 2016 Jumlah
Jumlah
No Provinsi Kepemilikan
Penduduk FLPP (unit) SSB (unit)* BUM (unit) FLPP (unit) ** SSB (unit) BUM (unit) Unit
Rumah
1 Jawa Barat 42,982,078 2,320,197 28,409 4,794 6 17,175 36,713 24,142 87,091
2 Banten 10,601,515 584,263 7,691 1,476 84 5,471 10,033 6,493 24,671
3 Kalimantan Selatan 3,613,992 212,633 5,085 677 4 3,199 5,469 3,677 14,430
4 Riau 5,507,842 462,622 3,954 745 - 3,151 6,354 4,436 14,204
5 Jawa Timur 37,205,052 950,557 3,647 683 65 2,699 6,440 4,459 13,469
6 Jawa Tengah 32,295,172 785,061 4,033 476 8 2,294 5,521 3,818 12,324
7 Sumatera Selatan 7,434,042 350,655 3,879 527 - 2,440 4,900 3,246 11,746
8 Sumatera Utara 12,930,319 1,033,147 2,935 485 - 2,571 4,709 3,414 10,700
9 Sulawesi Selatan 8,020,418 287,279 2,223 523 - 2,375 4,551 3,025 9,672
10 Kalimantan Barat 4,385,356 121,998 2,420 369 - 2,388 3,240 2,386 8,417
11 Kalimantan Tengah 2,207,367 140,835 1,614 254 - 1,732 2,130 1,657 5,730
12 Jambi 3,069,771 140,120 1,351 342 33 1,553 2,277 1,699 5,523
13 Bengkulu 1,710,677 69,624 1,095 145 - 1,029 2,066 1,405 4,335
14 Kepulauan Riau 1,671,891 163,566 1,529 156 - 845 1,475 845 4,005
15 Lampung 7,581,948 200,825 546 196 - 953 2,187 1,608 3,882
16 Sulawesi Utara 2,263,463 120,999 951 256 - 1,033 1,422 1,025 3,662
17 Sumatera Barat 4,832,145 344,707 938 328 - 720 1,347 1,056 3,333
18 Kepulauan Bangka Belitung 1,219,398 42,778 593 104 - 921 1,311 923 2,929
19 Papua 2,780,144 147,881 622 78 - 1,085 721 493 2,506
20 Nanggroe Aceh Darusalam 4,473,944 226,211 278 70 - 437 1,559 963 2,344
21 Kalimantan Timur 3,206,779 239,964 235 146 - 456 1,416 1,027 2,253
22 Sulawesi Tenggara 2,227,937 86,735 607 108 - 593 864 745 2,172
23 Papua Barat 753,399 56,824 289 26 - 1,572 258 182 2,145
24 Sulawesi Tengah 2,623,679 94,827 616 92 - 475 773 578 1,956
25 Nusa Tenggara Barat 4,489,281 150,620 94 10 - 374 1,442 886 1,920
26 Sulawesi Barat 1,157,565 28,049 263 48 - 157 906 661 1,374
27 Gorontalo 1,039,430 53,296 302 50 - 231 506 387 1,089
28 Nusa Tenggara Timur 4,672,648 150,735 135 15 - 285 175 114 610
29
30
Dl Yogyakarta
Bali
3,451,006
3,880,721
217,115
241,599
73
45
3
-
-
-
84
89
381
251
258
251
541
385 REALISASI
31
32
Maluku Utara
DKI Jakarta
1,035,425
9,547,541
36,253
1,276,424
26
6
8
-
-
-
46
36
64
49
37 144
91 KPR – BERSUBSIDI
33
34
Kalimantan Utara
Maluku
329,724
1,526,710
41,533
79,943
5
-
-
-
-
-
37
-
37 42
- TAHUN 2015 – 2016
Jumlah 193,746,301 11,377,871 76,489 13,190 200 58,469 111,547 75,933 259,695 PER PROVINSI
Total 89,679 170,016 Status: Desember 2016
Catatan:
*Belum termasuk penerbitan Tahun 2015 yang pembayaran akan dilakukan dari FLPP menjadi SSB 4
**Termasuk pembayaran untuk penerbitan Tahun 2014 sebanyak 7.470 unit
REALISASI KPR BERSUBSIDI TAHUN 2015 – 2016
10 PROVINSI TERBESAR

4
10

7 3
9
2 6
1 5

1 JAWA BARAT
2 BANTEN
3 KALIMANTAN 4 RIAU
5 JAWA TIMUR
SELATAN
87.091 unit 24.671 unit 14.430 unit 14.204 unit 13.469 unit

6 JAWA TENGAH
7 SUMATERA 8 SUMATERA 9 SULAWESI 10 KALIMANTAN
SELATAN UTARA SELATAN BARAT
12.324 unit 11.746 unit 10.700 unit 9.672 unit 8.417 unit
REALISASI KPR-FLPP, SSB DAN BUM
PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016
KRONOLOGIS LAHIRNYA PP. 64 TAHUN 2016 TENTANG
PEMBANGUNAN PERUMAHAN BAGI MBR

1 2 3
Peraturan
Instruksi Presiden PKE XIII Pemerintah Nomor
Nomor 3 Tahun Tentang program 64 Tahun 2016
2016 Tentang deregulasi kebijakan tentang
Penyederhanaan pembangunan rumah Pembangunan
Perizinan dalam hal percepatan Perumahan
Pembangunan perizinan. Masyarakat
Perumahan Berpenghasilan
(ditetapkan tanggal Rendah
(ditetapkan tanggal 23 Agustus 2016)
14 April 2016) (ditetapkan tanggal
Gubernur, Bupati/Walikota untuk: 1. Hanya untuk 29 Desember 2016)
1. Melaksanakan percepatan pembangunan
pendelegasian kewenangan kompleks hunian
terkait perizinan seluas 5 hektar. Jika
pembangunan perumahan lebih dari 5 hektar,
kepada Pelayanan Terpadu pengembang harus
Satu Pintu (PTSP); ikut prosedur dan
2. Melakukan percepatan proses yang normal
penyederhanaan perizinan 2. 33 perizinan dan
pembangunan perumahan tahapan,
melalui Pelayan Terpadu dideregulasi menjadi
Satu Pintu (PTSP); 11 perizinan
3. Melaksanakan seluruh 3. Perijinan
proses perizinan Perumahan yang
pembangunan perumahan
sebelumnya 769-981
melalui sistem online paling
hari menjadi 44 hari,
lambat tahun 2017.
PP. 64 TAHUN 2016 TENTANG
PEMBANGUNAN PERUMAHAN MBR

BERADA PADA SATU LOKASI


PADA PERUMAHAN TAPAK

PEMBANGUNAN
RUMAH MBR
0,5 Ha < LUAS LAHAN <5 Ha
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
PERUMAHAN MBR

4. PASCA KONSTRUKSI
3. KONSTRUKSI
2. PRA KONSTRUKSI
1. PERSIAPAN
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN MBR
TAHAP PERSIAPAN

1.
PROPOSAL
1. Perencanaan dan perancangan
Rumah MBR;
PERSIAPAN 2. Perencanaan dan perancangan
Prasarana, Sarana, dan Utilitas
Umum Perumahan MBR;
3. Perolehan tanah; dan
4. Pemenuhan perizinan.

PERIJINAN
1. Perijinan menyangkut pengesahan
site plan
2. Surat pernyataan kesanggupan
pengelolaan dan pemantauan
lingkungan dan
3. Izin mendirikan bangunan dan
pengesahan dokumen rencana teknis
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN MBR
TAHAP PRA KONSTRUKSI

2.
BADAN HUKUM PELEPASAN
MENGAJUKAN HAK ATAS TANAH BADAN HUKUM:
PROPOSAL DARI PEMEGANG ATAU
PEMBANGUNAN PEMILIK TANAH Mengajukan pengesahan
PRA- PERUMAHAN: KEPADA BADAN
HUKUM:
site plan dan pendaftaran
surat pernyataan
KONSTRUKSI 1. Sertifikat Tanah Atau kesanggupan
Bukti Kepemilikan Berupa akta pelepasan pengelolaan dan
Tanah hak atau surat pelepasan pemantauan lingkungan
2. Bukti Pembayaran hak secara bersamaan
PBB Tahun Terakhir

BADAN HUKUM
Menyediakan lokasi LOKASI PEMAKAMAN
Menyediakan dana
2% dari luas perumahan

A C
Mendapatkan hak baru Mengajukan
permohonan izin BADAN
atas tanah
mendirikan bangunan HUKUM

B D
Mengajukan penerbitan PTSP menerbitkan izin mendirikan
sertifikat induk hak bangunan dan pengesahan dokumen
guna bangunan rencana teknis paling lama 7 hari
*PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu)
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN MBR
TAHAP KONSTRUKSI (1)

B D
3. PERSIAPAN LAPANGAN PEMERIKSANAAN AKHIR
PEKERJAAN KONSTRUKSI
KONSTRUKSI Penyusunan program
pelaksanaan, mobilisasi Pemeriksaan hasil akhir
sumber daya, dan penyiapan pekerjaan konstruksi dan PSU
fisik
PELAKSANAAN
KONSTRUKSI

A C E
PEMERIKSAAN DOKUMEN PENYERAHAN HASIL
KEGIATAN KONSTRUKSI
PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pemeriksaan kelengkapan, Pekerjaan konstruksi fisik, Berita acara serah terima
kebenaran, dan pembuatan laporan kemajuan rumah dan PSU yang layak
keterlaksanaan konstruksi dan penyusunan gambar kerja fungsi
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN MBR
TAHAP KONSTRUKSI (2)

Pemerintah Daerah melakukan


pengawasan konstruksi,
PEMDA Pemeriksaan Kelaikan fungsi
bangunan gedung meliputi :
meliputi: pemeriksaan kesesuaian
fungsi, persyaratan tata
1. pengendalian biaya, mutu, bangunan, keselamatan,
dan waktu pembangunan kesehatan, kenyamanan, dan
kemudahan, terhadap ijin
Rumah MBR; mendirikan bangunan gedung
2. Prasarana, Sarana, dan yang telah diberikan.
Utilitas Umum Perumahan
MBR yang berbentuk
bangunan gedung;
3. Tahap perencanaan teknis PTSP Menerbitkan Sertifikat Laik
Fungsi terhadap Rumah MBR,
dan pelaksanaan konstruksi
bangunan gedung, Prasarana, Sarana, dan Utilitas
Umum Perumahan MBR
4. Pemeriksaan kelaikan fungsi Sertifikat Laik Fungsi berlaku
bangunan gedung. selama 20 tahun untuk Rumah
tinggal tunggal dan Rumah
tinggal deret, serta berlaku 5
tahun untuk bangunan gedung
lainnya
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN MBR
TAHAP PASCA KONSTRUKSI

4.
PASCA
BADAN HUKUM KAB/KOTA BADAN HUKUM BADAN HUKUM
KONSTRUKSI
Mengajukan Menetapkan Mengajukan Mengajukan
penerbitan besaran bea kepada Kantor pemecahan
pajak bumi Pertanahan untuk
perolehan pemecahan
dokumen pajak
dan hak atas sertifikat hak bumi dan
bangunan tanah dan bangunan atas
atas guna
bangunan nama Badan Hukum
pembangunan
PEMERIKSAAN DOKUMEN
bangunan dan menjadi atas nama
Perumahan MBR Rumah MBR peralihan hak dari masyarakat yang
PELAKSANAAN
Badan Hukum membeli Rumah
kepada MBR
masyarakat
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pembinaan dan pengawasan Dalam rangka percepatan


atas pelaksanaan pembangunan pelaksanaan pembangunan
Perumahan MBR dilaksanakan sesuai Perumahan MBR, dibentuk
dengan ketentuan Tim Koordinasi Percepatan
peraturan perundang-undangan pembangunan Perumahan MBR
di bidang perumahan dan yang ditetapkan dengan
permukiman. Keputusan Presiden
SANKSI

1. Persyaratan perizinan yang telah terpenuhi, disampaikan oleh Badan Hukum kepada PTSP. Jika
perizinan tidak diberikan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, Badan Hukum menyampaikan
kepada bupati/walikota untuk penerbitan izin sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di
bidang pemerintahan daerah.

2. Jika izin tidak diterbitkan oleh bupati/walikota, Badan Hukum menyampaikan kepada gubernur
untuk pemberian sanksi administratif sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
pemerintahan daerah.

3. Jika sanksi administratif telah dikenakan dan perizinan tidak diterbitkan oleh bupati/walikota ,
gubernur mengambil alih pemberian izin dimaksud.

4. Persyaratan perizinan yang telah terpenuhi dan disampaikan kepada gubernur, jika perizinan
tidak diberikan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, Badan Hukum menyampaikan
kepada menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pemerintahan dalam
negeri, untuk pemberian sanksi administratif sesuai ketentuan peraturan perundangundangan di
bidang pemerintahan daerah.

5. Jika sanksi administratif telah dikenakan dan perizinan tidak diterbitkan oleh gubernur, menteri
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pemerintahan dalam negeri mengambil
alih pemberian izin dimaksud.
HASIL RAKOR DINAS PKP WILAYAH BARAT (1)

A. PERMASALAHAN
1. Data dan informasi Backlog dan RTLH yang masih belum valid, karena terbatasan SDM dan
dana pendataan.
2. Ketersediaan dan mahalnya harga lahan menjadi pendorong keterbatasan daya beli
masyarakat akan rumah.
3. Dokumen perencanaan perumahan yang belum disusun dan dimanfaatkan sebagai dasar
penyusunan program dan kegiatan perumahan.

B. TANGGAPAN
1. Terbentuknya Dinas PKP diharapkan tugas dan kewenangan bidang perumahan dan kawasan
permukiman dapat diselesaikan secara lebih fokus, melalui peningkatan pendanaan APBD dan
kejelasan program dan kegiatan yang ada.
2. Dukungan pendanaan APBD bagi PKP, khususnya untuk penyediaan lahan perumahan dan
penyusunan RP3KP menjadi hal dasar dalam pelaksanaan program dan kegiatan penyediaan
perumahan bagi MBR.
3. Pemahaman dan batasan pembagian tugas serta kewenangan antara pusat dan daerah terkait
pelaksanaan-pelaksanaan program dan kegiatan penyediaan perumahan, yang tidak hanya
program dan kegiatan bantuan stimulan perumahan swadaya yang sudah dilaksanakan oleh
Pemda Prov maupun Kab/Kota. Pelaksanaan program dan kegiatan penyediaan perumahan
lainnya, seperti bantuan perumahan untuk MBR dan pembangunan rumah susun perlu
didorong oleh Pemda Kab/Kota.
HASIL RAKOR DINAS PKP WILAYAH BARAT (2)

C. SOLUSI
1. Pendanaan; perlunya insentif dan disentif terhadap keseimbangan pendanaan antara APBN
dengan APBD.
2. Perlunya perhatian terhadap data dan informasi kebutuhan rumah MBR dan RTLH,
diharapkan dibentuk e-data perumahan yang terpadu antara pusat dan daerah, terutama
untuk membatasi intervensi kepentingan data dan penyusunan program perumahan.
3. Dukungan peraturan dan NSPK yang lebih detail terkait bidang perumahan dan kawasan
permukiman, serta adanya kebijakan yang bersifat spesifik untuk wilayah-wilayah tertentu,
seperti wilayah pesisir, serta dukungan NSPK terkait pelaksanaan kewenangan bidang PKP
bagi Pemda, seperti NSPK pengaturan dan persyaratan sertifikasi.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA

Paparan dapat diunduh di:

pembiayaan.pu.go.id

MEDAN, 17 FEBRUARI 2017

Anda mungkin juga menyukai