Dalam Rangka:
4
10
7 3
9
2 6
1 5
1 JAWA BARAT
2 BANTEN
3 KALIMANTAN 4 RIAU
5 JAWA TIMUR
SELATAN
87.091 unit 24.671 unit 14.430 unit 14.204 unit 13.469 unit
6 JAWA TENGAH
7 SUMATERA 8 SUMATERA 9 SULAWESI 10 KALIMANTAN
SELATAN UTARA SELATAN BARAT
12.324 unit 11.746 unit 10.700 unit 9.672 unit 8.417 unit
REALISASI KPR-FLPP, SSB DAN BUM
PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016
KRONOLOGIS LAHIRNYA PP. 64 TAHUN 2016 TENTANG
PEMBANGUNAN PERUMAHAN BAGI MBR
1 2 3
Peraturan
Instruksi Presiden PKE XIII Pemerintah Nomor
Nomor 3 Tahun Tentang program 64 Tahun 2016
2016 Tentang deregulasi kebijakan tentang
Penyederhanaan pembangunan rumah Pembangunan
Perizinan dalam hal percepatan Perumahan
Pembangunan perizinan. Masyarakat
Perumahan Berpenghasilan
(ditetapkan tanggal Rendah
(ditetapkan tanggal 23 Agustus 2016)
14 April 2016) (ditetapkan tanggal
Gubernur, Bupati/Walikota untuk: 1. Hanya untuk 29 Desember 2016)
1. Melaksanakan percepatan pembangunan
pendelegasian kewenangan kompleks hunian
terkait perizinan seluas 5 hektar. Jika
pembangunan perumahan lebih dari 5 hektar,
kepada Pelayanan Terpadu pengembang harus
Satu Pintu (PTSP); ikut prosedur dan
2. Melakukan percepatan proses yang normal
penyederhanaan perizinan 2. 33 perizinan dan
pembangunan perumahan tahapan,
melalui Pelayan Terpadu dideregulasi menjadi
Satu Pintu (PTSP); 11 perizinan
3. Melaksanakan seluruh 3. Perijinan
proses perizinan Perumahan yang
pembangunan perumahan
sebelumnya 769-981
melalui sistem online paling
hari menjadi 44 hari,
lambat tahun 2017.
PP. 64 TAHUN 2016 TENTANG
PEMBANGUNAN PERUMAHAN MBR
PEMBANGUNAN
RUMAH MBR
0,5 Ha < LUAS LAHAN <5 Ha
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
PERUMAHAN MBR
4. PASCA KONSTRUKSI
3. KONSTRUKSI
2. PRA KONSTRUKSI
1. PERSIAPAN
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN MBR
TAHAP PERSIAPAN
1.
PROPOSAL
1. Perencanaan dan perancangan
Rumah MBR;
PERSIAPAN 2. Perencanaan dan perancangan
Prasarana, Sarana, dan Utilitas
Umum Perumahan MBR;
3. Perolehan tanah; dan
4. Pemenuhan perizinan.
PERIJINAN
1. Perijinan menyangkut pengesahan
site plan
2. Surat pernyataan kesanggupan
pengelolaan dan pemantauan
lingkungan dan
3. Izin mendirikan bangunan dan
pengesahan dokumen rencana teknis
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN MBR
TAHAP PRA KONSTRUKSI
2.
BADAN HUKUM PELEPASAN
MENGAJUKAN HAK ATAS TANAH BADAN HUKUM:
PROPOSAL DARI PEMEGANG ATAU
PEMBANGUNAN PEMILIK TANAH Mengajukan pengesahan
PRA- PERUMAHAN: KEPADA BADAN
HUKUM:
site plan dan pendaftaran
surat pernyataan
KONSTRUKSI 1. Sertifikat Tanah Atau kesanggupan
Bukti Kepemilikan Berupa akta pelepasan pengelolaan dan
Tanah hak atau surat pelepasan pemantauan lingkungan
2. Bukti Pembayaran hak secara bersamaan
PBB Tahun Terakhir
BADAN HUKUM
Menyediakan lokasi LOKASI PEMAKAMAN
Menyediakan dana
2% dari luas perumahan
A C
Mendapatkan hak baru Mengajukan
permohonan izin BADAN
atas tanah
mendirikan bangunan HUKUM
B D
Mengajukan penerbitan PTSP menerbitkan izin mendirikan
sertifikat induk hak bangunan dan pengesahan dokumen
guna bangunan rencana teknis paling lama 7 hari
*PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu)
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN MBR
TAHAP KONSTRUKSI (1)
B D
3. PERSIAPAN LAPANGAN PEMERIKSANAAN AKHIR
PEKERJAAN KONSTRUKSI
KONSTRUKSI Penyusunan program
pelaksanaan, mobilisasi Pemeriksaan hasil akhir
sumber daya, dan penyiapan pekerjaan konstruksi dan PSU
fisik
PELAKSANAAN
KONSTRUKSI
A C E
PEMERIKSAAN DOKUMEN PENYERAHAN HASIL
KEGIATAN KONSTRUKSI
PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pemeriksaan kelengkapan, Pekerjaan konstruksi fisik, Berita acara serah terima
kebenaran, dan pembuatan laporan kemajuan rumah dan PSU yang layak
keterlaksanaan konstruksi dan penyusunan gambar kerja fungsi
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN MBR
TAHAP KONSTRUKSI (2)
4.
PASCA
BADAN HUKUM KAB/KOTA BADAN HUKUM BADAN HUKUM
KONSTRUKSI
Mengajukan Menetapkan Mengajukan Mengajukan
penerbitan besaran bea kepada Kantor pemecahan
pajak bumi Pertanahan untuk
perolehan pemecahan
dokumen pajak
dan hak atas sertifikat hak bumi dan
bangunan tanah dan bangunan atas
atas guna
bangunan nama Badan Hukum
pembangunan
PEMERIKSAAN DOKUMEN
bangunan dan menjadi atas nama
Perumahan MBR Rumah MBR peralihan hak dari masyarakat yang
PELAKSANAAN
Badan Hukum membeli Rumah
kepada MBR
masyarakat
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
1. Persyaratan perizinan yang telah terpenuhi, disampaikan oleh Badan Hukum kepada PTSP. Jika
perizinan tidak diberikan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, Badan Hukum menyampaikan
kepada bupati/walikota untuk penerbitan izin sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di
bidang pemerintahan daerah.
2. Jika izin tidak diterbitkan oleh bupati/walikota, Badan Hukum menyampaikan kepada gubernur
untuk pemberian sanksi administratif sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
pemerintahan daerah.
3. Jika sanksi administratif telah dikenakan dan perizinan tidak diterbitkan oleh bupati/walikota ,
gubernur mengambil alih pemberian izin dimaksud.
4. Persyaratan perizinan yang telah terpenuhi dan disampaikan kepada gubernur, jika perizinan
tidak diberikan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, Badan Hukum menyampaikan
kepada menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pemerintahan dalam
negeri, untuk pemberian sanksi administratif sesuai ketentuan peraturan perundangundangan di
bidang pemerintahan daerah.
5. Jika sanksi administratif telah dikenakan dan perizinan tidak diterbitkan oleh gubernur, menteri
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pemerintahan dalam negeri mengambil
alih pemberian izin dimaksud.
HASIL RAKOR DINAS PKP WILAYAH BARAT (1)
A. PERMASALAHAN
1. Data dan informasi Backlog dan RTLH yang masih belum valid, karena terbatasan SDM dan
dana pendataan.
2. Ketersediaan dan mahalnya harga lahan menjadi pendorong keterbatasan daya beli
masyarakat akan rumah.
3. Dokumen perencanaan perumahan yang belum disusun dan dimanfaatkan sebagai dasar
penyusunan program dan kegiatan perumahan.
B. TANGGAPAN
1. Terbentuknya Dinas PKP diharapkan tugas dan kewenangan bidang perumahan dan kawasan
permukiman dapat diselesaikan secara lebih fokus, melalui peningkatan pendanaan APBD dan
kejelasan program dan kegiatan yang ada.
2. Dukungan pendanaan APBD bagi PKP, khususnya untuk penyediaan lahan perumahan dan
penyusunan RP3KP menjadi hal dasar dalam pelaksanaan program dan kegiatan penyediaan
perumahan bagi MBR.
3. Pemahaman dan batasan pembagian tugas serta kewenangan antara pusat dan daerah terkait
pelaksanaan-pelaksanaan program dan kegiatan penyediaan perumahan, yang tidak hanya
program dan kegiatan bantuan stimulan perumahan swadaya yang sudah dilaksanakan oleh
Pemda Prov maupun Kab/Kota. Pelaksanaan program dan kegiatan penyediaan perumahan
lainnya, seperti bantuan perumahan untuk MBR dan pembangunan rumah susun perlu
didorong oleh Pemda Kab/Kota.
HASIL RAKOR DINAS PKP WILAYAH BARAT (2)
C. SOLUSI
1. Pendanaan; perlunya insentif dan disentif terhadap keseimbangan pendanaan antara APBN
dengan APBD.
2. Perlunya perhatian terhadap data dan informasi kebutuhan rumah MBR dan RTLH,
diharapkan dibentuk e-data perumahan yang terpadu antara pusat dan daerah, terutama
untuk membatasi intervensi kepentingan data dan penyusunan program perumahan.
3. Dukungan peraturan dan NSPK yang lebih detail terkait bidang perumahan dan kawasan
permukiman, serta adanya kebijakan yang bersifat spesifik untuk wilayah-wilayah tertentu,
seperti wilayah pesisir, serta dukungan NSPK terkait pelaksanaan kewenangan bidang PKP
bagi Pemda, seperti NSPK pengaturan dan persyaratan sertifikasi.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA
pembiayaan.pu.go.id