Anda di halaman 1dari 7

KONSEP KORUPSI

DAN
JENIS JENIS KORUPSI
Kelompok 8
1. Konsep Korupsi
Korupsi bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik,
menyogok, memfitnah, menyimpang dari kesucian atau
perkataan menghina.

Korupsi adalah sebagai perbuatan curang dapat disuap dan


tidak bermoral.
■ Menurut Black’s Law Dictionary
Korupsi adalah perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk memberikan
suatu keuntangan yang tidak resmi dengan hak-hak dari pihak lain secara salh
menggunakan jabatannya atau karakternya untuk mendapatkan suatu keuntungan
untuk dirinya sendiri,orang lain,berlawanan dengan kewajibannya dan hak-hak dari
pihak lain
2. Ciri-Ciri

■ 1. Selalu melibatkan lebih dari satu orang.


■ 2. Bersifat rahasia.
■ 3. Melibatkan elemen kewajiban dan keuntungan timbal balik. Kewajiban dan
keuntungan tersebut tidak selalu berbentuk uang.
■ 4. Berusaha untuk berlindung dibalik pembenaran hukum.
■ 5. Mereka yang terlibat korupsi ialah mereka yang memiliki kekeuasaan atau
wewenang serta mempengaruhi keputusan-keputusan itu.
■ 6. Pada setiap tindakan mengandung penipuan, biasanya pda badan public
atau pada masyarakat umum
■ 7. Dilandaskan dengan niat kesengajaan untuk menempatkan kepentingan
umum dibawah kepentingan pribadi.
3. Jenis-Jenis Korupsi
Jenis korupsi yang lebih operasional juga diklasifikasikan oleh tokoh reformasi,
M. Amien Rais yang menyatakan sedikitnya ada empat jenis korupsi,
yaitu (Anwar, 2006:18):

Korupsi ekstortif, yakni berupa sogokan atau suap yang dilakukan pengusaha kepada penguasa.
Korupsi manipulatif, seperti permintaan seseorang yang memiliki kepentingan ekonomi kepada eksekutif atau
legislatif untuk membuat peraturan atau UU yang menguntungkan bagi usaha ekonominya.
Korupsi nepotistik, yaitu terjadinya korupsi karena ada ikatan kekeluargaan, pertemanan, dan sebagainya.
Dalam UU RI nomor 28 tahun 1999 (pasal 1) tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari korupsi,
kolusi dan nepotisme, menyebutka bahwa nepotisme adalah setiap perbuatan penyelenggaraan Negarasecara
melawan hokum yang mementingkan keluarganya dan atau kronnya diatas kepentingan masyarakat bangsa dan
Negara. Contohnya, seorang penjabat Negara mengangkat anggota keluarganya menduduki jabatan tertentu, tanpa
memperhatikan aturan hokum yang berlaku.
Korupsi subversif, yakni mereka yang merampok kekayaan negara secara sewenang-wenang untuk dialihkan ke
pihak asing dengan sejumlah keuntungan pribadi.
lanjutan

Gratifikasi adalah pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang, barang,
komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan,fasilitas penginapan, perjalanan wisata
dan fasilitas lainnya.
Pasal UU 20/ 2001 setiap gratifikasi yang diperoleh pegawai negeri atau
penyelenggaraan Negara dianggap suap, namun ketentuan yang sama tidak berlaku
apabila penerima melaporkan gratifikasi yang diterimanya kepada komisi KPK yang
wajib dilakukan paling lambat 30 hari terhitung hari kerja sejak tanggal gratifikasi
tersebut diterima.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai