Anda di halaman 1dari 28

Hormon

Oleh :
Rezky Stefiana
Hormon

Asal kata hormon dari bahasa Yunani yakni hormaen yang berarti
menggerakkan. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin langsung
disekresikan ke dalam darah karena tidak memiliki saluran sendiri. Sistem
kerja hormon berdasarkan mekanisme umpan balik. Artinya, kekurangan
atau kelebihan hormon tertentu dapat mempengaruhi produksi hormon
yang lain. Hal ini disebut homeostasis, yang berarti seimbang.
Ciri ciri hormon

• Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel


kelenjar endokrin dalam jumlah sangat kecil
• Diangkut oleh darah menuju ke sel/jaringan target
• Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang
terdapat dalam sel target
• Mempunyai pengaruh mengaktifkan enzim khusus
• Mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu sel
target, tetapi dapat juga mempengaruhi beberapa sel
target yang berlainan.
Hormon
Pituitari

Kelenjar pituitari adalah kelenjar seukuran kacang, tulang


berongga di dasar tengkorak, di bawah otak dan di belakang
jembatan hidung. kelenjar pituitari memiliki dua bagian yang
berbeda, kelenjar hipofisis anterior dan kelenjar hipofisis posterior.
Kelenjar ini melekat pada hipotalamus, bagian dari otak yang
mengontrol aktivitasnya. Bagian anterior kelenjar hipofisis terdiri
dari sel-sel kelenjar yang terhubung ke otak oleh pembuluh darah
yang sangat singkat. Kelenjar pituitari posterior sebenarnya adalah
bagian dari otak dan mengeluarkan hormon langsung ke dalam aliran
darah di bawah komando otak.
Hormon yang dihasilkan kelenjar
pituitari

Hormon
Pertumbuhan

Fungsi hormone pertumbuhan yang paling jelas adalah terhadap


pertumbuhan. Kekurangan hormone ini menyebabkan kekerdilan
(dwarfisme),sedang kelebihan hormone ini menyebabkan gigantisme pada anak
dan akromegali pada orang dewasa.

Sekresi hormone pertumbuhan secara fisiologis diatur oleh


hipotalamus. Hipotalamus menghasilkan factor pengelepas hormone
pertumbuhan yang merangsang sekresi hormone pertumbuhan. Selain itu dalam
hipotalamus juga dijumpai somatostatin yang menghambat sekresi.demikian
hipotalamus memegang peran dwifungsi dalam pengaturan hormone ini.
Beberapa obat dan neutransmiter dapat mempengaruhi sekresi
hormone pertumbuhan. Dopamine diketahui dapat merangsang sekresi
hormone pertumbuhan pada orang normal.bromoktripin,suatu agonis
dopamin derovat ergot, dipakai untuk menekan sekresi hormone
pertumbuhan pada pasien tumor hipofisis. Efek bromoktripin tidak segera
terlihat, penurunan kadar hormone dalam darah terjadi setelah pengobatan
dalam jangka panjang . sekresi hormon pertumbuhan kembali meningkat
setelah pemberian bromokriptin dihentikan. Bimokriptin juga menekan
sekresi prolaktin yang berlebihan yang terjadi pada tumor hipofisis.
Prolaktin

Prolaktin mempengaruhi fungsi kelenjar susu dalam


mempersiapkan, melalui dan mempertahankan laktasi.

Obat yang mempengaruhi kadar prolaktin dalam darah


ialah reserpin, haloperidol, imipramin, klorpromazin, dan
amitriptilin, yang sebagian merupakan antagonis dopamin.
Peningkatan kadar prolaktin oleh obat ini dapat disertai galaktore,
sedangka derivate ergot dan I-dopa menghambat sekresi prolaktin.
Gonadotropin

Gonadotropin hipofisis maupun plasenta adalah


hormone glikoprotein (pept(thyroid stimulasing hormone)
merupaka kelompok hormone peptide yang berbentuk
glikoproteinida dan hanya efektif bila di berikan dalam bentuk
suntikan.
Contoh obat
1. Genotropin (Pfizer)
• Komposisi: Somatropin
• Indikasi: Gangguan pertumbuhan yang disebabkan krn insufisiensi sekresi
GH endogen,sindrom turner,insufisiensi ginjal kronik,berat badan lahir
rendah
• Dosis: 0,5-0,7 iu/kg/BB/minggu terbagi dlm injeksi SK
• Kontra indikasi: Adanya aktivitas dari tumor, epifisis yg telah menutup
• Efek samping: Reaksi kulit lokal
• Mekanisme kerja: Hormon-hormon yg dikeluarkan hipotalamus dan
hipofisis adalah golongan peptide atau protein dengan berat molekul
rendah yang bekerja setelah terikat dengan reseptor di jaringan target.
2. Saizen (Merck)

• Komposisi: Somatropin

• Indikasi: Kegagalan pertumbuhan pada anak yg disebabkan krn penurunan


atau tidak adanya sekresi hormonpertumbuhan

• Dosis: Kegagalan pertumbuhan krn sekresi hormon pertumbuhan endogen


yg tdk adekuat : 0,7- 1 mg/ m² luas permukaan tubuh atau 0,025-0,035
mg/kg/BB secara SK atau IM

• Kontra indikasi: Tumor

• Efek samping: Adanya antibody yang melawan hormone pertumbuhan


manusia serta nyeri pd tempat inj. Sprit nyeri dan kemerahan
Hormon
tiroid

Tiroid merupakan kelenjar kecil, dengan diametersekitar 5


cm dan terletak di leher, tepat dibawah jakun.Kedua bagian tiroid
dihubungkan oleh ismus, sehingga bentuknya menyerupai huruf H
atau dasi kupu-kupu.

Kelenjar tiroid menghasilkan Hormon tiroid, Hormon tiroid


adalah hormon yang mengendalikan kecepatan metabolisme tubuh.
Kelenjar tiroid menghasilkan dua macam hormon
yaitu tiroksin (T4) dan Triiodontironin (T3). Hormon ini
dibuat di folikel jaringan tiroid dari asam amino (tiroksin)
yang mengandung yodium. Yodium secara aktif di akumulasi
oleh kelenjar tiroid dari darah. Oleh sebab itu kekurangan
yodium dalam makanan dalam jangka waktu yang lama
mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok hingga 15 kali.
No. Hormon Prinsip kerja

1 Tiroksin Mengatur metabolisme,


pertumbuhan, perkembangan, dan
kegiatan system saraf

2 Triiodontironin Mengatur metabolisme,


pertumbuhan, perkembangan dan
kegiatan sistem saraf

3 Kalsitonin Menurunkan kadar kalsium dalam


darah dengan cara mempercepat
absorpsi kalsium oleh tulang.
Fungsi hormon tiroid

Meningkatkan metabolisme sel dan penggunaan oksigen ,


mendorong sintesa protein dalam sel ,pertumbuhan sel ,
perkembangan otak / sspdistimulasi kerja jantung dan
sirkulasi darah ,peristaltic lambung dan usus diperkuat .
MEKANISME KERJA
HORMON TIROID

Mekanisme kerja tiroksin belum seluruhnya


diketahui. Yang telah diketahui ialah hormonetiroid secara langsung
masuk ke dalam nudeus tanpa berikatan dengan reseptor
dalamsitoplasma. Tiroksin berperan penting pada pembentukan
kalori, Pada metabolisme karbohidrat, protein dan kolesterol serta
pada proses pertumbuhan.
Ada dua jenis gangguan fungsi
tiroid yang utama:

1. Hipertiroidisme / Tirotoksikosis

Hipertiroidisme adalah terjadinya produksi hormon thyroid


yang berlebihan. Hal ini mengakibatkan aktifitas metabolik
meningkat, berat badan menurun, gelisah, tremor, diare, frekuensi
jantung meningkat dan pada hipertiroidisme berlebihan gejalanya
adalah toksisitas hormon. Hipertiroidisme berlebihan dapat
menyebabkan goiter eksoftalmik (penyakit Grave). Gejalanya berupa
pembengkakan jaringan di bawah kantong mata, sehingga bola mata
menonjol.
2. Hipotiroidisme

Orang yang menghidap hypothyroidism pula tidak


mempunyai hormon tiroid yang cukup. Hipotiroidisme adalah
penurunan produksi hormon thyroid. Hal ini mengakibatkan
penurunan aktifitas metabolik, konstipasi, letargi, reaksi mental
melambat dan peningkatan simpanan lemak. Pada orang dewasa,
kondisi ini menyebabkan miksedema, yang ditandai dengan adanya
akumulasi air dan musin di bawah kulit, sehingga terlihat
penampakan edema. Sedangkan pada anak kecil, hipotiroidisme
mengakibatkan retardasi mental dan fisik.
Contoh dan Dosis Obat
1. Thyrax (Schering-Plough)

• Komposisi: L-thyroxine Na
• Indikasi: Hipotiroidisme dengan sebab apapun. Supresi kadar TSH pada
penyakit gondok
• Dosis: Dewasa: awal 0,05-1 mg/hari. Dosis harian ditingkatkan tiap 2 minggu
0,025-0,05 mg sampai dengan hasil yangg diinginkan tercapai.
• Konta indikasi: Hipersensitif terhadap tiroksin, tiritoksikosis
• Efek samping: Takikardia, cemas, tremor, sakit kepala, kemerahan muka,
banyak berkeringat, penurunan berat badan
• Mekanisme kerja: Meski mekanisme kerja tiroksin yang tepat belum diketahui
semua, tetapi nampaknya hormon ini bekerja melaui reseptornya di inti sel.
Triyodotironin berikatan dengan afinitas yang tinggi pada reseptor di inti sel,
yang kemudian terikat pada sekuen DNA yang spesifik pada gen target. Disini
triyodotironin memodulasi transkripsi gen dan terjadi sintesis protein.
2. Euthyrox (Merck)

• Komposisi: Levothyroxine Na.k


• Indikasi: Hipotiroid
• Dosis: Awal 25-50mcg, ditingkatkan 25-50 mcg pada interval 2-4
minggu.
• Kontra indikasi: Hipotiroidisme oleh berbagai kecuali sebagai terapi
bersama dengan obat antitiroid utk mngobati hipertiroid setelah
tercapai fungsi yang normal
• Efek samping: Tremor pada jari tangan, palpitasi, aritmia,
berkeringat secara berlebihan, diare, penurunan berat badan,
gangguan tidur, gelisah.
Anti-tiroid

• Mekanisme kerja

Antitiroid menghambat sintesis hormon teroid dengan jalan


menghambat proses pengikatan /inkorporasi yodium pada residu
tirosil dari tiroglobulin. Selain itu juga menghambat proses
penggabungan dari gugus yodotirosil untuk membentuk yodotironin.
Cara kerjanya dapat dijelaskan dengan adanya hambatan terhadap
enzim peroksidase sehingga oksidasi ion yodida dan gugus
yodotirosil terganggu. Selain menghambat sintesis hormon.
Propiltiourasil ternyata juga menghambat deyodinasi tiroksin mnjadi
triyodotironin di jaringan perifer, sedangkan metilmazol tidak
memiliki efek ini.
• Indikasi

Antitiroid digunakan untuk pengobatan


hipertiroidisme,baik untuk mengatasi gejala klinik sambil remisi
spontan,maupun sebagai persiapan operasi.Selain itu,obat ini
juga dapat dipakai dalam kombinasi dengan yodium
radioaktif,dengan tujuan mempercepat timbulnya perbaikan
klinis sementara menunggu efek terapi yodium radioaktif.

Antitiroid bermanfaat pada hipertiroidisme yang disertai dengan


pembesaran kelenjar tiroid bentuk difus maupun noduler.
Sediaan
1. Neo –mercazole (Nicholas)

• Komposisi: Carbimazole

• Indikasi: Hipertiroidisme

• Dosis: Dewasa : awal 20-80 mg/hr. kasus ringan 5-10mg/hr, kasus sedang 30mg/hr, kasus berat 40-
60mg/hr. diberikan dalam beberapa dosis terbagi. Pemeliharaan 5-15 mg/hr. Pemberian Obat : berikan scr
konsisten, bersama atau tanpa makanan

• Kontra indikasi: Laktasi

• Efek samping: Mual, muntah

• Mekanisme kerja: Antitiroid golongan tionamida, misalnya propiltiourasil, menghambat proses inkoporasi
yodium pada residu tirosil dari tiroglobulin dan juga menghambat penggabungan residu yodotirosil ini
untuk membentuk yodotironin. Kerjanya dengan menghambat enzim peroksidase sehingga oksidase ion
yodida dan gugus yodotirosil terganggu. Propiltiourasil juga menghambat deyodinasi tiroksin menjadi
triyodotironin dijaringan perifer, sedangkan metimazol tidak memiliki efek ini.
2. Thyrozol (Merck)

• Komposisi: Thiamazole

• Indikasi: Dewasa terapi konservatif hipertiroid: untuk menghambat produksi


hormon tiroid scr komplit, persiapan opersai untuk segala jenis hipertiroid

• Dosis: Dewasa terapi konservatif hipertiroid: untuk menghambat produksi


hormon tiroid secara komplit 25-40mg/hr. dosis harian maks: 40mg dalam
maks 20mg dosis tunggal

• Kontra indikasi: Granulositopenia, koestasis sebelum terapi dimulai,


sebelumnya sudah terjadi kerusakan sumsum tulang

• Efek samping: Reaksi alergi kulit, mual, muntah, rasa tidak nyaman pada
epigastrium, artralgia, parestesis, kehilangan daya pengecapan, alopesia,
mialgia, sakit kepala, pruritus, mengantuk, neuritis, edema, vertigo.
HORMON PARATIROID

Hormone paratiroid (HPT) berasal dari anak


kelenjar paratiroid, merupakan hormone polipeptida rantai
tunggal yang terdiri dari 84 asam amino.
Indikasi

Radioisotope 1 terutama digunakan pada pasien:

(1) hipertirodisme usia lanjut atau penyakit jantung;

(2) penyakit grave yang menetap atau kkambuh setellah triodektomi subtotal
atau setelah minum obat anti tiroid dalam jangka waktu lama;

(3) goiter nodular toksik;

(4) goiter multi nodular non-toksik yang di sertai gejala kompresi;

(5) karsinomia tiroid; dan

(6) sebagai alatdiagnostik fungsi tiroid


kontraindikasi

Bahan radioaktip tidak diberikan selama kehamilan


dan pada anak-anak. Yodium radioaktip sebaiknya diberikan
untuk pasien yang berusia lebih dari 25 atau 30 tahun.
Sediaan

Larutan natrium yodida dapat diberikan oral dan


intravena sedangkan kapsul natrium yodida tersedia untuk
pemberianoral. Pada setiap sediaan biasanya disebutkan
jumlah dan macam campuran dalam larutan, dosis terapi dan
sebagainya.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai