Anda di halaman 1dari 50

KEBIJAKAN PELAYANAN ANC SESUAI STANDAR

DALAM PENURUNAN AKI DAN AKB

dr. Fery Iriawan, MPH


Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah

Disampaikan pada :
Pertemuan Orientasi Bidan dalam Pelayanan ANC sesuai standar
Palangka Raya, 12 Juli 2018
SISTEMATIKA
PENDAHULUAN
SITUASI KESEHATAN
PERMASALAHAN IBU DAN BAYI DI INDON
ESIA
KEBIJAKAN PELAYANAN ANC

PELAYANAN ANC SESUAI STANDAR


PENUTUP
DASAR PEMIKIRAN
4
Angka Kematian Ibu di
Persalinan Macet

Penyakit Ginjal AKI 305/100.000 KH


Infeksi
Penyakit Par
u VS Data Rutin Di
t. Kesga
Hipertensi
Diabetes ± Total : 4,167 Ibu Hamil/Bersalin/Nifas

HIV-AIDS Pada tahun 2017 ada 10 BOEING 777 JATUH

isinya IBU HAMIL/ BERSALIN/ NIFAS…..


Eklamsi dan Malaria
Pre eklamsi semuanya MENINGGAL DUNIA

Penyakit
Jantung
Abortus

Perdarahan Penguatan Kualitas SKI dan MDN


Karakteristik kematian ibu di Indonesia
Penyebab kematian:
•Hipertensi dalam kehamilan 32,4%
•Perdarahan pasca persalinan 20.3%
Kondisi ibu saat hamil
Periode:
•Masa Nifas (48 jam setelah llahir) 61.6% Hipertensi 6,3%
Tempat kematian: Anemia 37,1%
•Di rumah 29.4% Menikah terlalu muda <20 thn 48,2
Usia ibu: %
•<20 tahun 6.9% Hamil pertama kali <20 thn 38,2%
•>35 tahun 25.6% Perserta KB 59,3%
Catatan, dari kematian ibu >35 tahun:
Peserta KB dg MKJP 10,2%
•20,3% menikah pada usia 10 - 16 tahun
•35,1% menikah pada usia 17-19 tahun

Source: Teti Tejayanti, Kajian Pelayanan Kesehatan Ibu, 2014


DATA KEMATIAN BAYI TAHUN 2016 DAN 2017

TAHUN 2016 Total : 32,009

TAHUN 2017 Total : 26,720


ANALISA SITUASI KESEHATAN MATERNAL NEO
NATAL KALTENG TAHUN 2017 DAN 2018 TW II
SEBAB ANGKA KEMATIAN IBU PER RINCIAN JUMLAH KEMATIAN IBU PERKAB
KAB/KOTA PROV.KALTENG TAH
UN 2017
/KOTA PROV KALTENG
THN 2017 – 2018 TW II

RINCIAN ANGKA KEMATIAN IBU PER KAB/KOTA


PROV.KALTENG TAHUN 2017
Trend Angka Kematian Bayi Per 1.000 KH P Angka Kematian Balita Per 1.000 KH
rovinsi Kalimantan Tengah Provinsi Kalimantan Tengah
Tahun 2015 – 2017 Tahun 2015 - 2017
GRAFIK CAKUPAN PERSALINAN DI FASKES (PF)
NASIONAL S/D TW IV TAHUN 2017
TARGET RENSTRA TAHUN 2017 : 79%

Prov. Kalteng Tidak


Mencapai Target

Rakerkesda Kalteng 2018 1125 Jan 2018


Sumber : Dit Kesehatan Keluarga per
Indikator K4 (Target 76%) Tahun 2017
Target Nasional Jumlah Kab/Kota Targe Jumlah Kab/Kota Tar
PROPINSI Jumlah Kab/Kota Kab yg Tercap Kab Yang Td
Tercapai Tidak Tercapai t Tercapai get Tidak Tercapai
ACEH V 23 17
13
6 ai k Tecapai
SUMATERA UTARA V 33 20
SUMATERA BARAT V 19 9 10 Pulpis (90,9%) Seruyan (73,6
RIAU V 12 9 3
JAMBI V 11 11 0 %)
SUMATERA SELATAN V 17 17 0
BENGKULU V 10 10 0 Sukamara (90,6 Barsel (61,4%)
LAMPUNG V 15 15 0 %)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG V 7 7 0
KEPULAUAN RIAU V 7 6 1 Gumas (90,0%)
DKI JAKARTA V 6 6 0
JAWA BARAT V 27 27 0
JAWA TENGAH V 35 34 1
Kapuas (89,4%)
D I YOGYAKARTA V 5 3 2
JAWA TIMUR V 38 38 0 Barut (89,2%)
BANTEN V 8 7 1
BALI V 9 8 1 Praya (88,5%)
NUSA TENGGARA BARAT V 10 10 0
NUSA TENGGARA TIMUR V 22 2 20 Kobar (87,1%)
KALIMANTAN BARAT V 14 10 4
KALTENG V 14 12 2 Lamandau (85,7
V 13 5 8
KALIMANTAN SELATAN
V 10 7 3
%)
KALIMANTAN TIMUR
KALIMANTAN UTARA V 5 5 0
SULAWESI UTARA V 15 3 12
Katgn (83,7%)
SULAWESI TENGAH V 13 6 7
SULAWESI SELATAN V 24 14 10 Bartim (82,7%)
SULAWESI TENGGARA V 17 7 10
GORONTALO V 6 3 3 Kotim (82,5%)
SULAWESI BARAT V 6 1 5
MALUKU V 11 1 10 Mura (76,1%)
MALUKU UTARA V 10 1 9
PAPUA BARAT V 13 0 13
PAPUA V 29 2 27
Indikator K4 (Target 84 %) Tahun 2018 TW II
Data diinput ke Aplikasi KOMDAT
Indikator Pf (Target 79%) Tahun 2017
Target Nasional Jumlah Kab/Ko Jumlah Kab/Kota Tar Jumlah Kab/Kota Targ
PROPINSI Kab yg Ter Kab Yang Tdk Te
Tercapai Tidak Tercapai ta get Tercapai et Tidak Tercapai
ACEH V 23 10 13 capai capai
SUMATERA UTARA V 33 11 22
SUMATERA BARAT V 19 8 11 Praya (85%) Kobar (76,1%)
RIAU V 12 2 10
JAMBI V 11 5 6
SUMATERA SELATAN V 17 12 5 Kapuas (66,7%)
BENGKULU V 10 5 5
LAMPUNG V 15 11 4 Sukam (60,3%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG V 7 2 5
KEPULAUAN RIAU V 7 4 3 Lamand (57,5%)
DKI JAKARTA V 6 6 0
JAWA BARAT V 27 25 2
JAWA TENGAH V 35 35 0
Kotim (52,3%)
D I YOGYAKARTA V 5 0 5
JAWA TIMUR V 38 38 0 Pulpis (48,7%)
BANTEN V 8 8 0
BALI V 9 8 1 Mura (28,2%)
NUSA TENGGARA BARAT V 10 10 0
NUSA TENGGARA TIMUR V 22 3 19
KALIMANTAN BARAT V 14 2 12
Bartim (26%)
KALTENG V 14 1 13 Seruyan (24,9%)
KALIMANTAN SELATAN V 13 4 9
KALIMANTAN TIMUR V 10 5 5 Ktgn (13,4%)
KALIMANTAN UTARA V 5 4 1
SULAWESI UTARA V 15 2 13
SULAWESI TENGAH V 13 5 8 Barut (13,3%)
SULAWESI SELATAN V 24 11 13
SULAWESI TENGGARA V 17 2 15 Barsel (12,,1%)
GORONTALO V 6 4 2
SULAWESI BARAT V 6 1 5
MALUKU V 11 0 11
MALUKU UTARA V 10 0 10
PAPUA BARAT V 13 0 13
PAPUA V 29 2 27
Indikator Pf (Target Pusat 81 %, Kalteng 70%) Tahun 2018 TW II
Data diinput ke Aplikasi KOMDAT
Indikator KN1 (Target 81%) Tahun 2017
Target Nasional Jumlah Kab
Jumlah Kab/Kot
Jumlah Kab/Kota Target Ti Kab yg Tercapai Kab Yang Tdk Teca
PROPINSI Tidak Ter a Target Tercap
Tercapai /Kota dak Tercapai pai
capai ai
ACEH
SUMATERA UTARA
V
V
23
33
18
12
5
21
Sukamara (96,80% Kotim (79,28%)
SUMATERA BARAT
RIAU
V
V
19
12
13
8
6
4
)
JAMBI V 11 10 1
SUMATERA SELATAN V 17 17 0 Pulpis (94,77%) Kapuas (79,19%)
BENGKULU V 10 10 0
LAMPUNG
KEPULAUAN BANGKA BELITUN
V 15 14 1 Gumas (94,54%) Mura (77,50%)
G V 7 6 1
KEPULAUAN RIAU V 7 5 2 Praya (94,11%) Barsel (71,58%)
DKI JAKARTA V 6 6 0
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
V
V
27
35
27
32
0
3
Kobar (92,00%) Seruyan (70,08%
D I YOGYAKARTA
JAWA TIMUR V
V 5
38
0
38
5
0
)
BANTEN V 8 7 1
BALI V 9 9 0 Barut (88,37%)
NUSA TENGGARA BARAT V 10 10 0
NUSA TENGGARA TIMUR
KALIMANTAN BARAT V
V 22
14
2
9
20
5
Lamandau (83,98
KALTENG V 14 9 5 %)
KALIMANTAN SELATAN V 13 10 3
KALIMANTAN TIMUR V 10 8 2 Katingan (82,04%)
KALIMANTAN UTARA V 5 4 1
SULAWESI UTARA
SULAWESI TENGAH
V
V
15
13
3
3
12
10
Bartim (81,06%)
SULAWESI SELATAN V 24 17 7
SULAWESI TENGGARA V 17 10 7
GORONTALO V 6 4 2
SULAWESI BARAT V 6 1 5
MALUKU V 11 0 11
MALUKU UTARA V 10 0 10
PAPUA BARAT V 13 2 11
Indikator KN1(Target Pusat 85%) Tahun 2018 TW II
Data diinput ke Aplikasi KOMDAT
CAPAIAN SPM KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR TAH
UN 2017
Situasi Kesehatan Ibu dan Anak di Kotawaringi
n Timur 2017
Kematian Ibu
Kematian Bayi
Penyebab Kematian Neonatal
Kebijakan
Pelayanan ANC
PROGRAM

INDONESI
A
SEHAT
FOKUS PADA

STANDAR PE PENDEKATAN GERAKAN MAS


LAYANAN MI KELUARGA YARAKAT HID
NIMAL UP SEHAT

Pemerintah Kabu Pelayanan kesehatan de


Pelibatan lintas sektor dan selu
paten/Kota ngan menjangkau seluru
ruh aktor pembangunan termas
h keluarga di wilayah kerj
uk masyarakat dalam pelaksan
a puskesmas
aan pembangunan kesehatan

PMK 43/2016 tentang SPM Bi PMK 39/2016 tentang Program Indone Inpres 1/2017
dang Kesehatan sia Sehat dengan Pendekatan Keluarga tentang GERMAS
Keterkaitan SPM-PISPK-GERMAS

Filosofi & Tujuan

Bumil, Bulin, Bayi, RDS


UKK
Promotif, preventif, Balita, Usisek, UKS/M
deteksi dini Usiprod, Usila + PM
& PTM
Metode
Metode

RDS : Rumah Desa Sehat


IKS
Cakupan Program UKS/M : Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah
UKK : Usaha Kesehatan Kerja
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
(PMK 43/2016 tentang SPM Bidang Kesehatan)

NO PERNYATAAN STANDAR
NO PERNYATAAN STANDAR
1 Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai stand
7 Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas mendapatkan skrining keseh
ar.
atan sesuai standar.
2 Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai sta
ndar. 8 Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.

3 Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai


standar. 9 Setiap penderita Diabetes Melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai stan
dar.
4 Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
10 Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) mendapatkan pelayanan kesehatan se
5 Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining k suai standar.
esehatan sesuai standar.
11 Setiap orang dengan TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar.

6 Setiap warga negara Indonesia usia 15 s.d. 59 tahun mendapatka Setiap orang berisiko terinfeksi HIV mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar.
12
n skrining kesehatan sesuai standar.

26
12 INDIKATOR KELUARGA SEHAT
PERMENKES 39 TAHUN 2016

1 Keluarga mengikuti KB Penderita hipertensi berobat teratur

Gangguan jiwa berat tidak ditelantark


Ibu bersalin di faskes
an
Bayi mendapat imunisasi dasar le Tidak ada anggota keluarga yang mer
ngkap okok

Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 Keluarga mempunyai akses terhadap


bulan air bersih
Pertumbuhan dan Perkembangan Keluarga mempunyai akses atau
balita dipantau tiap bulan menggunakan jamban sehat
Penderita TB Paru berobat sesuai Sekeluarga menjadi anggota JKN/ask
standar es
27
ISSUE TERKINI

ANUNG untuk SEAMEO RECFON 28


730 hari kehidupan
270 hari selama k pertama bayi setela
ehamilan h dilahirkan

Merupakan PERIODE SENSITIF karena akibat yang ditimbulkan terhadap bayi pada masa ini akan bersifat PE
RMANEN dan tidak dapat dikoreksi. DAMPAK tersebut tidak hanya pada PERTUMBUHAN FISIK, tetapi juga p
ada PERKEMBANGAN MENTAL dan KECERDASANNYA, yang pada usia dewasa terlihat dari ukuran fisik yang t
idak optimal serta kualitas kerja yang tidak kompetitif yang berakibat pada rendahnya PRODUKTIVITAS EKO
NOMI.

BAYI yang mengalami KEKURANGAN GIZI di dalam KANDUNGAN, dan telah melakukan adapt
asi METABOLIK dan ENDOKRIN secara permanen, akan mengalami KESULITAN untuk BERAD
APTASI pada lingkungan ”KAYA GIZI” pasca lahir, sehingga menyebabkan obesitas dan meng
alami gangguan toleransi terhadap glukosa.
29
KONSEP PENANGGULANGAN STUNTING

PENCEGAHAN PENANGANAN

1000 HARI PERTAMA K STIMULASI – PENGASUHAN dan P


EHIDUPAN (HPK) ENDIDIKAN BERKELANJUTAN

30
PENCEGAHAN STUNTING PEMBERDAYAAN ORANG TERDE
KAT (SUAMI, ORANG TUA, GUR
U, REMAJA PUTRA)
Program 1000 HPK
INTERVENSI SOSIAL :
INTERVENSI SENSITIF : KUALITAS REMAJA PUTRI 1.Penggerakan Toma (Tokoh Masyarakat) untuk mens
1. Penyediaan akses dan ketersediaan air bersih serta sa INTERVENSI PENDIDIKAN : osialisasikan Keluarga Berencana
rana sanitasi (jamban sehat) di keluarga
2.Penyediaan Bantuan Sosial dari Pemda untuk Keluar
1.Pendidikan Kespro di Sekolah
2. Pelaksanaan fortifikasi bahan pangan ga Tidak Mampu (Keluarga Miskin)
2.Pemberian edukasi gizi remaja
3. Pendidikan dan KIE Gizi Masyarakat
4. Pemberian Pendidikan dan Pola Asuh dalam Keluarga
3.Pembentukan konselor sebaya untuk
membahas seputar perkembangan remaja
TERSIER
5. Pemantapan Akses dan Layanan KB
6. Penyediaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Ja
minan Persalinan
7. Pemberian Edukasi Kespro SEKUNDER
PRIMER

ANUNG untuk STUNTING KEMENKES 2018


31
CONTINUM OF CARE DALAM INTERVENSI PENURUNAN STUNTING DI KESEHATAN KELUARGA

1. Pendidikan Kespro di sekolah 1. Pemantauan pertumbuhan


2. Pemberian Edukasi Gizi rema & perkembangan
ja 2. Pemberian Taburia pada ba
3. Pemberian TTD pada remaja duta
Putri 3. PMT balita Kurus
4. Penyedian akses PKPR 4. Pemberian obat cacing pad
Remaja Balita a anak Balita
INTERVENSI P CATIN 5. PMBA
6. Vit A
ROMOTIF-PRE 1.KIE Kespro Catin
VENTIF; KURA 2.Pemberian TTD pa Bayi
TIF-REHABILIT da catin
ATIF
1. konseling Dan pemberia
n ASI eksklusif
Ibu Nifas dan Neon 2. Pelayanan Imunisasi dasa
atal
Ibu hamil r lengkap
3. Pemberian MP-ASI
4. Pemnataian pertumbuha
1. Pelayanan ANC terpadu n dan perkembangan
2. Kelas Ibu Hamil 5. Pemberian Vit
1. Promosi dan kons 6. PMBA
3. Suplementasi tablet Fe & as
am folat eling IMD dan ASI
4. PMT ibu hamil KEK Eksklusif
5. Pemberian obat cacing pada 2. Kelas Ibu balita
Bumil
Pelayanan ANC
sesuai standar
ANC Terpadu:
pelayanan antenatal berkualitas agar: Kehamilan sehat, bersalin
dengan selamat, dan Bayi lahir sehat.

Ibu hamil dengan Rujukan penang g


masalah gizi izi dan tinjutnya
Perencanaan pers
Ibu hamil berisiko alinan aman di fas
kes
Ibu hamil dgn ko Penanganan kom Permenkes No.97
mplikasi kebidana plikasi dan rujuka Tahun 2014
n n

Ibu ha
ANC Ibu hamil SEHAT Persalinan aman ,Bayi Sehat
mil

Ibu hamil dengan Rujukan penang P


10 T PTM TM dan tinjutnya

Ibu hamil dgn pen Rujukan penang P


yakit menular M dan tinjutnya

Ibu hamil dengan Rujukan penang gg j


gangguan jiwa iwa dan tinjutnya
Cakupan ANC min 4 kali (K4) Sirkesnas

ANC min 4 kali (K4) :


1 kali TM I, 1 kali TM 2, dan 2 kali TM 3
Baseline 2014 = 70%
Target capaian 2015 = 72% 2016 = 74%
Sirkesnas = 72.5% Wacana ke depan:
ANC ideal 8 kali
2 kali TM 1, 3 kali TM 2, dan 3 kali TM 3
Pelayanan Antenatal Sesuai Standar
( Permenkes No. 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal)

1 Timbang Badan dan Ukur Tinggi Badan


2 Ukur Tekanan Darah
5T
3 Nilai Status Gizi (ukur LiLA)
+
4 (ukur) Tinggi Fundus Uteri 7T
5 Tentukan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin +
10T
6 Skrining Status Imunisasi TT (dan Pemberian Imunisasi TT bila diperlukan )

7 Pemberian Tablet Besi (90 Tablet selama kehamilan)

8 Test Lab Sederhana (Hb, Golongan Darah (bila belum pernah dilakukan sebelumnya), pemeriks
aan protein urin (bila ada indikasi), yang pemberiannya disesuaikan dengan trimester kehamilan
)
9 Tata Laksana / Penanganan Kasus sesuai Kewenangannya
10 Temu Wicara (Konseling)
INTEGRASI BERBAGAI PROGRAM DALAM
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU

1. Maternal Neonatal Tetanus Elimination (MNTE)


2. Antisipasi Defisiensi Gizi dalam Kehamilan (Anemia dan KEK)
3. Pencegahan Malaria Dalam Kehamilan (PMDK)
4. Pencegahan Penularan HIV dari ibu ke bayi (PPIA)
5. Eliminasi Sifilis Kongenital }
3E (Eliminasi Penularan HIV, Sifilis
dan Hep B dari Ibu ke Anak
6. Pencegahan Penularan Hepatitis dari Ibu ke Anak
7. Pencegahan dan Pengobatan IMS/ISK dalam kehamilan
8. Penatalaksanaan TB dalam kehamilan (TB-ANC)
9. Pelayanan Kesehatan Jiwa pada Ibu Hamil
10.Pencegahan Kecacingan pada Ibu Hamil 37
Peran Nakes pada Pelayanan Antenatal ( Kunjungan P
L0KET
ertama)

MEJA I Meja II :(Bidan) Meja III (Dokter)


( BIDAN/ PERAWAT) Konfirmasi identitas dan anamnesa pas Konfirmasi identitas dan anamnesa p
Identifikasi pasien ien asien
Anamnesa Pemeriksaan fisik : Interpretasi hasil Lab.
Skrining Imunisasi TT umum : konjungtiva (anemis/tdk), tun Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan : Suhu Tubuh, Teka gkai (edema +/-) - Umum
nan darah, Nadi, RR, TB, BB , LIL khusus (kehamilan) : TFU, presentasi j -Obstetri atau Ginekologi
A anin, letak janin, DJJ, payudara, Terapi
Inspekulo - Tablet Tambah darah
KIE pelayanan antenatal
KIE kehamilan (umum) : -Obat lain sesuai indikasi
Pengisian Form Lab : Hb, Gol. dar Hal2 yang harus dilakukan, KIE Kehamilan (khusus)
ah, glukosa urine, protein urine, H hal2 yang harus dihindari, - Hal-hal kondisi khusus pasien
IV , Hepatitis B dan Sifilis, Malaria tanda bahaya kehamilan Merujuk jika diperlukan
(daerah endemis)

Periksa Laboratorium
Apotik Pulang
MELIHAT SITUASI KONDISI KESEHATAN IBU DAN BAYI DI INDONESIA SAAT INI
1. Saat ini cakupan pelayanan antenatal di Indonesia sudah tinggi, namun Angka Kematian Ibu dan A
ngka Kematian Bayi di Indonesia masih cukup tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa akses pelayanan
antenatal sudah cukup tinggi, namun kualitas pelayanan antenatal yang diberikan oleh tenaga kes
ehatan masih belum optimal.
1. setiap ibu hamil harus dapat dengan mudah mengakses fasilitas kesehatan untuk mendapat pelay
anan sesuai standar, termasuk deteksi kemungkinan adanya masalah/penyakit yang dapat berdam
pak negatif terhadap kesehatan ibu dan janinnya. Permasalahan ini bisa terjadi pada semua strata
ekonomi masyarakat baik masyaraka di perdesaan dan atau perkotaan, bila tidak dilakukan tata la
ksana dengan baik.
3. Implikasi persoalan ini akan berkaitan dengan bonus demografi dan atau produktivitas serta daya
saing bangsa pada masa yang akan datang.

SPM KAB/KOTA RPJMN 2020-2025

PERMENKES No.39 Tahun 2016


TENTANG Pedoman Penyelengga
raan
PIS-PK

Melibatkan LP/LS, Akademisi, CS


40
O, ORGANISASI PROFESI
Penutup

1. PELAYANAN ANC SESUAI STANDAR secara komprehensif dan berkualitas


dapat memberikan PERLINDUNGAN secara menyeluruh terhadap ibu dan b
ayinya selama proses kehamilan.

2. Dalam pelayanan antenatal, tenaga kesehatan harus mampu mendeteksi dini


masalah dan penyakit yang dialami ibu hamil, mampu melakukan intervensi se
cara adekuat termasuk intervensi pada kelompok sasaran dan termasuk KUNJ
UNGAN RUMAH kepada ibu hamil bila tidak datang ke fasyankes

3. Pemeriksaan laboratorium sederhana dilakukan pada saat pelayanan antenatal 10T


untuk dapat MENINGKATKAN DETEKSI DINI RISIKO/ KOMPLIKASI pada ibu hamil

4. Diperlukan DUKUNGAN dan KOMITMEN yang kuat dari berbagai pihak dala
m mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan merata diseluruh
wilayah Indonesia
KELUARGAKU SEHAT
KALTENG BERKAH
INDONESIA KUAT

Terima Kasih

42
1
2
3
4
5
6
7
8

Anda mungkin juga menyukai