Anda di halaman 1dari 66

SELAMAT DATANG DI SINI!

DI KOMUNITAS TEATER! SELAMAT BELAJAR TEATER,


BELAJAR TENTANG DIRI SENDIRI, KITA, DAN HIDUP!

APRESIASI DRAMA (2 SKS)


Jack Parmin
Siapkan diri Anda sebaik-baiknya untuk mata kuliah ini!
Tugas:
 dokumentasi naskah drama
 mengkaji naskah drama (resepsi)
 menulis naskah drama (produksi)
 mementaskan drama (performansi)
1
2
3

SEDANG APASedang ?
MEREKAapa mereka?
ASAL MULA TEATER

 Waktu dan tempat pertunjukan drama pertama kali tidak diketahui.

 Beberapa teori asal mula drama:


a. Upacara agama primitif
 unsur cerita ditambahkan, berkembang jadi pertunjukan drama
 pendeta berperan sebagai atau meniru sesuatu
b. Nyanyian untuk menghormati seorang pahlawan di kuburnya
 ada pencerita, lalu diperagakan
 hymne (pujian) dinyanyikan bersama di depan makam
 nyanyian bertahap hilang
c. Kegemaran manusia mendengarkan cerita
 cerita kemudian didramakan (kisah perburuan, kepahlawanan, atau
perang) 4
 terdapat api unggun
TEATER YUNANI KUNO

 600 SM, upacara agama, festival tari dan nyanyi untuk Dionysius
(dewa anggur dan kesuburan), lalu diadakan sayembara drama

 534 SM di Athena, sayembara drama, Thespis menang, hingga


semua hal terkait drama disebut thespis

 400 SM, drama mengalami puncak perkembangannya, tempat


pertunjukan drama terkenal: Teater Dionysius di bawah bukit
Acropolis, pusat kuil kota di Athena, 14.000 penonton
a. Tragedi
 timbulnya dari upacara keagamaan, sifatnya serius, khidmat,
puitik, filosofis
 hamper semua tragedy berdasar mitologi agama Yunani
 tokohnya: Aeskelos, Sophokles, Euripides

5
TEATER YUNANI KUNO

b. Satyr
 komedi ringan dan pendek yang bersifat humor dan parody
terhadap mitologi
 bentuk: menggunakan koor, merupakan bagian dr
pertunjukan tragedy
 Euripide menulis Cyclop
c. Komedi lama
 komodia = membuat gembira
 pelaku: pembawa ide gembira; akhir: gembira
 tokoh: Aristophanes (445-385 SM)
d. Komedi baru
 tragedy mulai lenyap setelah 400 SM
 komedi terus hidup, ada perubahan
 Menander (342-291 SM) menulis Rasa Dongkol

6
TEATER ROMAWI
 Setelah 200 SM, kesenian dr Yunani pindah ke Roma
 drama-drama Romawi jauh di bawah mutu Yunani
 penting, kelak di zaman Renaissance (Shakespeare)
 drama serius kurang pop, yang pop: komedi, farce pendek, dan
pantomim
a. Tragedi
 240 SM, dikenalkan Livius Andronicus
 penulis terkenal: Lucius Annaeus Seneca
b. Komedi
 mencontoh & mengemb. komedi baru Yunani
 koor hilang, ditambah nyanyian dan musik
 plot berdasar cerita penyamaran, penipuan anak-bapak,
tingkah cerdik pembantu pd majikan
 tokoh: Terence (195-159 SM), Plautus (254-184 SM)
c. Bentuk-bentuk lain
 farce pendek
 mime (drama pendek ttg kejadian aktual)
 pantomime 7
TEATER ABAD PERTENGAHAN

 berkembang tahun 900 -1500 M

 lenyap dengan munculnya Reformasi th 1600, kecuali di Spanyol.

a. Drama liturgy
 mulai th 900-an, bagian dr upacara misa, dimainkan pastor
 berupa drama pendek
 lakon: mula-mula peristiwa Yesus ke surga, lalu cerita natal,
cerita dr Bible
 th 1200 dibawa ke luar gereja (lapangan atau tangga gereja)
 th 1300 mulai orang-orang non-gereja

8
TEATER ABAD PERTENGAHAN
b. Cycle
 bentuk drama di luar gereja, berdasar kisah-kisah Bible
 mencampur-aduk cerita kitab suci dg kejadian actual
 berbentuk puisi
 berusaha bersifat religius
 sudah dimasuki humor (unsure humor)
 pertunjukan di atas kereta kuda, keliling
 di kota-kota Eropa, di atas panggung panjang yakni mansion

c. Miracle
 drama tentang kisah para orang suci (santo-santo)
 mula-mula, bagian dari ibadat gereja
 lalu keluar, di jalan, lapangan
 di hari-hari pesta

9
TEATER ABAD PERTENGAHAN

d. Drama moral
 tema kebajikan, kekayaan, kemiskinan, pengetahuan, dan
kebodohan
 tujuan utama : baik – buruk hati manusia
 biasanya, lamban, membosankan, tidak dramatis
 menarik, unsure badut
e. Farce
 bersifat sekuler
 berkembang di luar gereja
 mungkin, kelanjutan upacara-upacara rakyat sejak zaman
Yunani
 sepenuhnya komikal
 berdasar cerita-cerita rakyat
f. Interlude
 selingan-selingan yang diadakan saat pesta
 atau peringatan-peringatan
 biasanya, diisi actor-aktor profesional 10
TEATER RENAISSANCE (1500-AN)

 Commedia dell’arte
 bentuk teater rakyat Italia yg berkemb di luar lingkungan istana
dan akademis (popular di th 1575)
 improvisasi dialog
 dipertunjukkan di lapangan-lapangan kota
 pemain professional
 berdasar scenario (garis besar plot): tentang kejadian lucu dan
kisah cinta
 tokohnya badut dan orang tua
 Zaman Elizabeth
 perkemb drama nasional mengalami puncak di Inggris pada
zaman Elizabeth dan dinasti Stuart (1580-1640-an)
 terdapat gedung pertunjukan permanent
 tak ada waktu istirahat dlm pergantian babak (tempo ketat)
 taka ada pemain perempuan, penonton segala lapisan (spt hari
raya)
 Para penulis
 Thomas Kyd (1558-1594)
 Christopher Marlowe (1564-1593)
 Robert Greene (1558-1592)
 William Shakespeare (1564-1616) 11
SELANJUTNYA…

 Baca dlm buku Ikhtisar Sejarah


Teater Barat karangan Jakob
Sumardjo! Buat rangkuman!
a. TEATER NEO KLASIK
b. TEATER ROMANTIK
c. TEATER ABAD XIX DI AMERIKA

(Jika tdk ditemukan buku itu, cari tulisan


tentang ketiga topik itu)
12
TEATER REALISME

a. Latar belakang
 pertengahan abad XIX, Romentisme runtuh
 ide-ide kebebasan, persamaan, dan persaudaraan milik
Romantisme dibuang jauh
 ada dua pemikir yang pengaruhi timbulnya realisme:
Auguste Comte (sosiologi sebagai ilmu tertinggi untuk
perbaiki kondisi social) dan Charles Darwin (bentuk
kehidupan berkembang secara evolusi)

b. Realisme dalam teater


 berkembang sejak 1850-an di Prancis
 penulis gambaran kehidupan scr objektif
 pentas penuh gambaran detail hidup nyata

13
TEATER REALISME
c. Tokoh-tokoh Realisme
 Aexandre Dumas Fils
 Emile Augier dan Henrik Ibsen

d. Realisme di Inggris
 bermula dr Prancis, pengaruh Ibsen terasa

e. Realisme di Rusia
 menunjukkan cirri berbeda dengan di Eropa
 dipengaruhi budaya sendiri (missal setting kelas
saudagar, kaum aristocrat rendah)
 Pemula Nikolai Gogol, lalu Alexander Ostrovsky,
Ivan Turgenev, Anton Chekov, sampai
Stanilavsky) 14
TEATER MODERN

 Simbolisme
 muncul di Prancis 1880, memegang peran tahun 1900
 tdk percaya pancaindra dan pemikiran rasional utk memahami
kenyataan, tetapi intuisi krn kebenaran tidak logis, dan harus
diungkap scr simbolis
 Ekspresionisme
 pemberontakan thd realisme di awal abad XX, di samping
simbolisme adl ekspressionisme
 diambil dr seni rupa (van Gogh dan Gaiguin)
 kebenaran harus dicarai dlm visi pribadi, terletak dlm jiwa,
pikiran, dan batin
 manusia adalah pusat perhatian ekspresionisme
 Teater Sosial
 dpt dimasukkan ke dlm realisme maupun ekspresionisme
 teater Rusia (Meyerhold) dan teater Eropa (Bertolt Brecht)
 teater ini percaya kondisi manusia memang ditentukan ekonomi
dan politik
15
TEATER BARAT SESUDAH PD II

 Realisme baru
- Realisme tetap dominan setelah PD II
- Realisme tdk lagi menekankan pada ilusi-ilusi
kenyataan
- Lebih menonjolkan bahwa teater adl dunia yg lain
yang berbeda dgn kenyataan sehari-hari

 Drama musik
- Amat populer di Amerika
- drama yg diiringi musik, tari, dan nyanyi

16
TEATER BARAT SESUDAH PD II

 Teater Absurd
- irrasional, tidak masuk akal, menyimpang dari
logika umum
- dasar pemikiran: dunia ini sepenuhnya netral
- semua perbuatan manusia mempunyai kedudukan
sama
- kaum absurd melihat kebenaran sbg sesuatu yang
chaos, kacau, tak berbentuk dan penuh kontradiksi
- kebenaran menjadi tak teratur, tak logis, dan tak
pasti
- tak ada kebenaran objektif, ukurannya absurd

17
PERKEMBANGAN TEATER DI INDONESIA

 Teater Rakyat
Teater daerah, atau teater tradisional, lahir dari spontanitas, hidup
di tengah masyarakat
 Teater Bangsawan
Komedi stambul atau sandiwara dardanella, tumbuh-kembang di
masa transisi, antara teater tradisional dan baru
 Teater Baru
Teater naskah, atau teater modern, berangkat dari tradisi teater
Barat, sering pula disebut seni drama
a. Teater Rakyat dan Tradisional
1) Teater Wayang
2) Langendriya
3) Teater topeng
4) Ubrug topeng
5) Topeng bali
6) Ketoprak
7) Teater ludruk 18
8) Teater tradisional dan daerahnya
PERKEMBANGAN TEATER DI INDONESIA
a. Teater Rakyat dan Tradisional
1) Teater Wayang
a) Sumber cerita
- lakon pokok/dhapur (dunia dewa, raksasa/makhluk
gaib, dan manusia: mahabarata dan ramayana)
- lakon carangan: dikarang dalang berdasar ramayana,
mahabarata, sejarah
- lakon sempalan: secara keseluruhan dikarang dalang
b) Teknik pementasan
- 21.00 – 12.00: pemaparan masalah, perang gagal
- 12.00 – 03.00: gara-gara, perang kembangan/sampak
- 03.00 – 05.00: penyelesaian masalah
c) Macam-macamnya
(purwa, madya, klitik/krucil, tengul/menak, muluk,
dapura, wahana, jawa, kancil, suluh, adam makrifat,
pancasila, golek sunda, bali, titi, dan wahyu) 19
PERKEMBANGAN TEATER DI INDONESIA

a. Teater Rakyat dan Tradisional


2) Langendriya
Drama khas Mangkunegaran, diciptakan RM Hario
Tondokusumo (keponakan Mangkunegara IV).
Sumber ide nyanyian pembatik, dikembangkan
menjadi jadi drama tari.
Sumber cerita: kisah Majapahit (Damarwulan -
Menakjingga, Kencanawungu, Blambangan)

20
PERKEMBANGAN TEATER DI INDONESIA

a. Teater Rakyat dan Tradisional


3) Teater topeng
Berkembang di Jawa Timur ( Tumpang Malang)
Terdapat sekitar 30 topeng baku (hingga 65)
Lakon: babat, siklus kerajaan Kediri, Singasari dan
Majapahit, cerita rekaan (spt carangan dlm wayang
purwa)
Teknik pementasan: penonjolan tari, dialog oleh
dalang, diiringi gamelan

21
PERKEMBANGAN TEATER DI INDONESIA

a. Teater Rakyat dan Tradisional


4) Ubrug topeng
Teater tradisional khas Banten
Unsur: pelaku sbg pekerja teater, gunakan gamelan,
tampilkan adegan homor;lawak, sajikan cerita rakyat,
pementasan dipadukan dg tari, disaksikan penonton
Ciri umum:
- pencipta teater dan lakon anonim
- pelaku mengandalkan improvisasi (krn tanpa naskah)
- tempat pentas, semua di halaman, selajutnya di
panggung
- total: ada lawak, karawitan, tari, serta humor
- dikenal narayuda, meminta uang kpd penonton (sukarela)
- berbahasa Jawa, Sunda, dan Melayu
22
PERKEMBANGAN TEATER DI INDONESIA

a. Teater Rakyat dan Tradisional


5) Topeng bali
Pertunjukan drama tari yg mengisahkan lakon, dan
pelakunya memakai topeng penutup wajah.
Sejarahnya sulit diketahui.
Terbagi atas: topeng pajegan, panca, prembon
Perwatakannya, terbagi atas topeng (1) gagah dan
keras, (2) halus, dan (3) humor/lucu
Bahasa yg digunakan Bali halus atau Jawa Kuna,
bahasa sehari2 yg dilengkapi tembang
Pementasan diiringi gong kabyar yg dilengkapi
instrumen Bali lain
23
PERKEMBANGAN TEATER DI INDONESIA

a. Teater Rakyat dan Tradisional


6) Ketoprak
Tumbuh dari kesenian rakyat yg ngamen, semula
menggunakan tetabuhan lesung kemudian
gamelan.
Tempat pementasan: masa pertama – ketoprak
halaman, masa kedua – ketoprak pendapan, masa
ketiga – ketoprak panggung
Pertumbuhannya: k. lesung – drama rakyat, k.
mesiran – drama tari, k. drama – ketoprak masa
sekarang (terakhir)
24
PERKEMBANGAN TEATER DI INDONESIA

a. Teater Rakyat dan Tradisional


7) Teater ludruk
(belum ditulis, tapi gak apa-apa, dilisankan saja)

25
PERKEMBANGAN TEATER DI INDONESIA

a. Teater Rakyat dan Tradisional


8) Teater tradisional dan daerahnya
adalah pengucapan seni yg menggunakan
cerita (lisan/tulis), diperagakan di atas pentas,
diiringi bunyi-bunyian atau tetabuhan, dan
disaksikan penonton.
Tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Contoh:
Makyong (Riau), Randai (Sumbar), Mamanda
(Kalimantan), Lenong, Topeng (Jabar), Srandul,
Ketoprak, Wayang Orang (Jateng), Ludruk, Ketoprak,
Jangger, Reog (Jatim). 26
PERKEMBANGAN TEATER DI INDONESIA
b. Teater Bangsawan
1) komedi stambul
• asal: didirikan Mahieu, di Surabaya, 1891
• Lakon: 1001 malam, hikayat Eropa, hikayat India, Parsi dan Arab,
cerita Cina dan Indonesia
• Teknik pementasan: introduksi, opera, inti cerita
• Perkumpulan komedi se-zaman: Opera Stambul, Indra Bangsawan,
Wilhelmina, dll.

2) Dardanella
• Asal, pendiri Willy Klimanoff, Juni 1926
• Lakon: dari film, Indische roman
• Teknik pementasan: introduksi, nyanyian, inti cerita
• Prkumpuln drama komedi se-zaman: sandiwara Bolero, Orion,
Cahaya Timur

27
PERKEMBANGAN TEATER DI INDONESIA

3) Penggemar maya
• Pendiri usmar ismail, 27 Mei 1944
• Drama berkembang pesat, penulis Indonesia
• Lahirlah naskah lakon

c. Teater Baru
 pengertian
 naskah terjemahan dan saduran
 perkumpulan seni drama (kelompok teater)

28
FORMULA DRAMATURGI
M1

M4 M2

M3

Catatan:
M1 : mengkhayalkan
M2 : menuliskan
M3 : memainkan
M4 : menyaksikan
29
MASALAH DRAMATURGI

1. Drama dan Konflik Manusia


a. Hukum drama (dasarnya konflik manusia, konflik adalah
dasar drama, pertentangannya dinamakan dramatic
action)
b. Sumber penulisan drama: tabiat manusia (yg harus
mempelajari tabiat manusia: pengarang, aktor, sutradara)
c. Kerangka drama: action
d. Dasar action: motif
Sumber motif: human drives (kegiatan, semangat), situasi
(fisik dan sosial), interaksi sosial, pola watak (character
pattern)

30
MASALAH DRAMATURGI

2. Drama dan Pengarang


a. Bahan-bahan untuk pengarang
- karakter
- situasi (kehidupan)
- subjek (ide pokok)
b. Alat-alat pengarang
- dialog
- action
c. Proses inspirasi yg merangsang daya cipta (M1, 2)
M1 --- inspirasi dpt timbul: sendiri, peristiwa,
kehidupan seseorang
M2 --- daya cipta dihidupkan dlm cerita: tercipta,
kristalisasi, intisari cerita (premise)

31
MASALAH DRAMATURGI
d. Proses mengarang (M2)
 seleksi (memilih situasi)
 re-arrangement (menyusun kembali
konflik agar teratur)
 intensifikasi (meningkatkan komunikasi)

32
MASALAH DRAMATURGI
e. Konstruksi dramatic
1) dramatic plot
2) dramatic tension
3) Trilogy Aristoteles (kesatuan tempat, waktu, kejadian)
4) tiga unsur prinsip dlm drama
a) kesatuan (perhatikan trilogy Aristoteles)
b) penghematan (waktu terbatas)
c) keharusan psikis (protagonis, antagonis, tritagonis,
pembantu)
5) drama modern (mendobrak trilogi Aristoteles, kegentingan)
konstruksi cerita
6) Konstruksi cerita drama
a) naskah dan lakon
b) komposisi tiga bahan pokok untuk cerita drama:
premise – karakter - plot
33
MASALAH DRAMATURGI

Tentang komposisi tiga bahan pokok utk cerita drama:


1. Premise
intisari cerita sbg landasan dlm menentukan tujuan
cerita
2. Karakter
a) dimensi fisiologis
- usia, jenis kelamin, keadaan tubuh, ciri muka,
dll.
b) dimensi sosiologis
- status sosial
- pekerjaan, jabatan, peranan di masy.
- pendidikan
- kehidupan pribadi
- pandangan hidup, agama, ideologi
- aktivitas sosial, organisasi, hobi
- bangsa, suku, keturunan
34
MASALAH DRAMATURGI

c) dimensi psikologis
- mentalitas
- temperamen
- IQ
3. Plot (model Aristoteles)
- protasis/permulaan
- epitasio/jalinan kejadian
- catastasis/puncak laku
- catastrophe/penutupan

35
UNSUR TEATER: AKTOR
AJARAN RICHARD BOLESLAVSKY

Ajaran 1: konsentrasi atau pemusatan latihan


 aktor adl orang yg mengorbankan diri, ia
menghilangkan dirinya untuk menjadi orang lain
 konsentrasi, tundukkan indera, urat-uratnya, dan
seluruh anggota tubuh
 untuk jadi aktor sempurna, perlu:
 pendidikan tubuh
 pendidikan intelek dan kebudayaan
 pendidikan dan latihan sukma

36
UNSUR TEATER: AKTOR
AJARAN RICHARD BOLESLAVSKY

Ajaran 2: ingatan emosi


 mengingat emosi yang terpendam dan/dalam
halaman-halaman sejarah silam
 kadang sedih sbg King Lear yg terlupakan dan
dikhianati, kadang mabuk asmara sbg Romeo,
kadang dendam mirip Hamlet
 Catat: ciptaan aktor harus nyata

37
UNSUR TEATER: AKTOR
AJARAN RICHARD BOLESLAVSKY

Ajaran 3: laku dramatik


 perbuatan yg bersifat ekspresif dr emosi. Aktor
sbg seniman bersifat reproduktif dan kreatif
 laku aktor dikoordinasi dg tafsir sutradara
 ide aktor adl cabang yg menampung ide pokok

38
UNSUR TEATER: AKTOR
AJARAN RICHARD BOLESLAVSKY

 Ajaran 4: pembangunan watak


 menelaah struktur psikis peran
 memberikan identifikasi
 mencari hub emosi dg peran itu
 penguasaan teknis (diksi, mimik, gerak,
pantomimik)

39
UNSUR TEATER: AKTOR
AJARAN RICHARD BOLESLAVSKY

 Ajaran 5: observasi atau pemusatan pikiran


 aktor adl observator kehidupan!
 bgm mencangkul, menggergaji, menangis,
marah, trauma, dll.
 Boleslavsky bertanya: dptkah kita meniru
gerakan org membuka pintu, scr abstrak?
 Ingat: achtungspiele: latihan utk
menumbuhkan ingatan!

40
UNSUR TEATER: AKTOR
AJARAN RICHARD BOLESLAVSKY

 Ajaran 6: irama
 perub yg teratur dan dpt diukur dr sgl
macam unsur hasil seni, dg syarat semua
perub scr berturut-turut merangsang
perhatian penonton dan menuju ke tujuan
akhir si seniman
 lakon memp irama, irama berjalan ke
klimaks, tanpa irama pasti
membosankan, aktor harus mahir
memikat penonton dan mengajak menuju
klimaks.
41
KOMPOSISI PENTAS

 Adalah penyusunan yg berarti dan artistik atas bahan-bahan


perlengkapan pada pentas

a. Prinsip komposisi pentas


( garis dan kelompok yg tersusun menciptakan gambaran
artistik yg berarti)
 pola motif
 batas teknik teater konvensional

b. Aspek motif komposisi


 harus tampak wajar
 menceritakan suatu kisah
 menggambarkan emosi
 memberikan indikasi hub tokoh perwatakan yg satu dg yg lain

42
KOMPOSISI PENTAS

c. Aspek teknis komposisi


 sesuaikan komposisi dg situasi ‘daerah permainan’ (playing area)
 ciptakan tata letak bahan-bahannya – memperoleh gambar yg
indah
 cara pengaturannya – kuasai perhatian penonton
 daerah permaianan (prinsip garis pandangan mata, prinsip
khayal, prinsip gambar berbingkai)

d. Aspek pictorial komposisi


: lukisan yg berbentuk real perspektif
 unity
 kontras
 variety (variasi)
 koherensi (saling bergantung)
 balans (seimbang, jasmani dan rohani)
 emphasis (titik berat)
43
UNSUR TEATER: PANGGUNG (DEKORASI)

 pemandangan latar belakang (background) tempat memainkan


lakon

a. Secara mekanik
 draperies (dr bahan tak terlukis, spr warna aslinya)
 dekorasi terlukis (painted scenery; pd pentas-pentas teater
tradisional)

b. Dari segi konstruksi dekor terlukis


 flats (berbingkai, mis. pintu, jendela, dll)
 drops (tdk berbingkai, digantung di blkg)
 plastic pieces (tiga diemnsi, konstruksi plastis)

44
UNSUR TEATER: PANGGUNG (DEKORASI)

c. Sesuai dg struktur settingnya


 drop dan wing (jika tepi/sisi terbuka untuk jalan
masuk/keluar lewat wing)
 box (jika tepi/sisi dinding tertutup, actor lewat pintu dekor)

d. Menurut lokasi perwujudannya


 interior set
 exterior set

e. Ditinjau dr watak desainnya


 naturalistis (mencoba meniru keadaan yg alamiah)
 konvensional (dlm teater tradisional)

45
UNSUR TEATER: LAMPU (TATA SINAR)

a. Tujuan
- menerangi dan menyinari
- mengingatkan efek lighting alamiah
- membantu melukis dekor
- membantu permainan lakon

b. Problem stage lighting


- problem fisikal dan mekanik
- problem artistik

46
UNSUR TEATER: LAMPU (TATA SINAR)
c. Alat-alat tata sinar
- striplight (berderet, dibagi footlight dan borderlight)
- spotlight (sinat intens pd titik ttt)
- foodlight (lampu dg kekuatan besar tanpa lensa)

d. Tiga macam lampu


- lampu primer (langsung ke benda/tempat, ada bayangan)
- lampu skunder (menetralisasi bayangan, letaknya
berlawanan dg lampu primer)
- lampu utk latar belakang

47
UNSUR TEATER: LAMPU (TATA SINAR)

e. Kontrol alat sinar


- pengontrolan atas hidup-mati
- pengontrolan atas penyuraman
- pengontrolan atas arah lampu
- pengontrolan atas besar sinar spotlight
- pengontrolan atas bentuk sinar spotlight
- pengontrolan atas warna sinar
f. Pertimb. Perenc. lighting yg terakhir
- tujuan
- asal/tempat
- seimbang
- perubahan tercapai
g. Lighting plot
Contoh:

No. Kode Nama Lighting Warna Keterangan

48
UNSUR TEATER: TATA RIAS

 terwujudnya wajah harus dipandang dari M4


 dua hal, perhatikan: lighting; dan jarak antara M3
dan M4

a. Kegunaan rias
 merias tubuh manusia (alamiah – budaya)
 atasi efek tata lampu yang kuat
 buat wajah dan kepala sesuai peran

b. Masalah keindahan

49
UNSUR TEATER: TATA RIAS

c. Titik tolak pemikiran


 apa yang dikemukakan
 kepribadian
 hakiki drama

d. Faktor-faktor yg harus diperhatikan


 base (rata, halus)
 foundation
 garis-garis yg layak
 harmoni antara sinar dan bayangan
 blending (campuran bahan sempurna)

50
UNSUR TEATER: TATA RIAS
e. Bahan-bahan make-up
 base (netral)
 foundation (menutup ketidakrataan kulit)
 lines (batas anatomi muka)
 rouge (menghidupkan bagian tertentu)
 cleansing (hilangkan sgl make-up)

f. Proses make-up
 dalami isi naskah – peran
 kerja make up

51
UNSUR TEATER: TATA RIAS
g. Macam-macam rias
 jenis (laki – perempuan)
 bangsa
 usia
 watak/tokoh
 temporal (bangun tidur, pesta, dll)

h. Klasifikasi rias
 sehari-hari
 teater
 fotografi
 film dan teve

52
UNSUR TEATER: TATA BUSANA

 Sgl sandangan dan perlengkapannya (accessories)


yang dikenakan di dlm pentas

a. Bagian-bagian kostum
 pakaian dasar (foundation)
 pakaian kaki/sepatu
 pakaian tubuh (body)
 pakaian kepala (headdress)
 perlengkapan (accessories)

b. Hub kostum dg fase-fase lain di pentas


Jangan pecayakan kostum pada actor!

53
UNSUR TEATER: TATA BUSANA

c. Tujuan kostum
 ciri pribadi peranan
 ada hub peran yg satu dg yg lain

d. Fungsi kostum
 hidupkan perwatakan pelaku
 individualisasi peranan
 fasilitas dan mbantu gerak pelaku

54
UNSUR TEATER: TATA BUSANA

e. Tipe kostum
 histories
 modern
 nasional
 tradisional

f. Cara memakai
 dikenakan tanpa dipotongi (Mesir, Yunani)
 Dipotong ukuran tubuh, dijahit

55
UNSUR TEATER: BUNYI DAN MUSIK

bunyi = sound nada = tone


suara = voice dengung = hume
derau = noise

a. Suara: bunyi yang berasal dr makhluk hidup , mis


manusia, binatang

b. Perhatikan:
dialog – efek bunyi – musik: volume?
Efek bunyi membantu penonton (M4) lebih
membayangkan apa yg terjadi dlm lakon (mis. bunyi
pintu, jam, halilintar, tembakan, dll)

c. Musik
56
UNSUR TEATER: BUNYI DAN MUSIK

d. Akustik ruangan
e. Auditorium yg memenuhi syarat
f. Keseimbangan bunyi
g. Terjadinya bunyi
h. Micrrophone presence (perasaan jauh-dekatnya suara
itu dpt didengar penonton)
i. Gema atau bunyi pantulan

57
SUTRADARA

Sutradara: yg mengkoordinasi sgl unsur teater


Produser: penanggung jawab keuangan dan promosi
Manajer: tokoh eksekutif dr produser; penanggung jawab tata
laksana
Stage manajer: tokoh eksekutif dr sutradara; pengatur panggung dan
seluruh perlengkapannya

a. Sejarah timbulnya sutradara


 pentas rombongan teater (Berlin), 1874-1890
 C. Stanislavsky (guru Boleslavsky), 1863-1938, pendiri teori
penyutradaraan termasuk penghapus sistem bintang
 Stanislavsky pengaruhi Broadway

b. Kedudukan sutradara
 terdapat sutradara, pengarang, penonton, aktor/pendesain
 sutradara berada di antaranya
58
 dalam teori piramida, sutradara berada di tengah
SUTRADARA
c. Teori penyutradaaraan
 Gordon Craig (sutradara mengejawantah lewat aktor,
kelebihan: sempurna; kekurangan: sutradara diktator,
aktor adl alat sutradara)
 Laissez Faire (aktor adl pencipta, sutradara membantu
aktor. Kelebihan: sutradara bukan dikatator, aktor
berkembang; kekurangan: kurang teliti bisa kacau,
hanya aktor kuat yg menonjol)

d. Simpulan
 ada 2 tipe sutradara: (1) interpretator; (2) interpretator
dan kreator
 ada 2 cara penyutradaraan: (1) diktator, mengatur
semuanya; (2) mengatur tetapi memberi kebebasan
aktor
 sutradara ideal – seorang interpretator sekaligus 59
kreator
PEMBINAAN KERJA SUTRADARA

a. menentukan nada dasar


 ringan, tidak mendalam
 memberi suasana khusus
 membuat gembira jadi banyolan
 mengurangi tragedi
 memberi prinsip

60
PEMBINAAN KERJA SUTRADARA
b. menentukan casting
 casting by ability (berdasar kecakapan)
 casting to type (kecocokan fisik)
 antitype casting (bertentangan watak dan fisik)
 casting to emotional temperament (berdasarkan observasi
hidup pribadinya, ada kesamaan/kecocokan
 therapeutic –casting (bertentangan untuk penyembuhan,
mengurangi ketakseimbangan jiwanya)

c. tata dan teknik pentas


 menyangkut pakaian, rias, dekor, sinar
 sgl masalah yg tidak termasuk cerita, naskah, dan akting

61
PEMBINAAN KERJA SUTRADARA
d. menyusun mise en scene
adalah sgl perub yg terjadi pd daerah permainan yg
disebabkan pindahnya pemain dan peralatan
 sikap pemain
 pengelompokan
 pembagian tempat kedudukan pelaku
 variasi masuk/keluar
 variasi penempatan perabot
 variasi dua pemain
 komposisi garis
 ekspresi kontras pakaian
 efek tata sinar
 ruang sekeliling pemain
 menguatkan kedudukan peranan
 memperhatikan latar belakang
 keseimbangan komposisi
 Dekorasi 62
PEMBINAAN KERJA SUTRADARA

e. menguatkan atau melemahkan scene

f. menciptakan aspek-aspek laku


 laku simbolik
 atau laku kreatif

g. mempengaruhi jiwa pemain

63
PENONTON
a. Alasan orang menonton
- hasrat dasar kemanusiaan (pengakuan,
petualangan, dan keamanan)
- kesamaan pendorong (kesamaan emosi
antara penonton dg pemain)
- alasan lain (memecah rutinitas, istirahat,
dll)

b. Apa sebenarnya yang disebut penonton itu


- reaksi psikologis dari suatu massa
- faktor2 psikologis yg pengaruhi penonton

64
PENONTON

c. Respons penonton
- partisipasi dalam ilusi
- artistic detachment
- keseimbangan antara keduanya

d. Kehidupan penonton yang maju

65
TERIMA KASIH YA.

66

Anda mungkin juga menyukai