SEDANG APASedang ?
MEREKAapa mereka?
ASAL MULA TEATER
600 SM, upacara agama, festival tari dan nyanyi untuk Dionysius
(dewa anggur dan kesuburan), lalu diadakan sayembara drama
5
TEATER YUNANI KUNO
b. Satyr
komedi ringan dan pendek yang bersifat humor dan parody
terhadap mitologi
bentuk: menggunakan koor, merupakan bagian dr
pertunjukan tragedy
Euripide menulis Cyclop
c. Komedi lama
komodia = membuat gembira
pelaku: pembawa ide gembira; akhir: gembira
tokoh: Aristophanes (445-385 SM)
d. Komedi baru
tragedy mulai lenyap setelah 400 SM
komedi terus hidup, ada perubahan
Menander (342-291 SM) menulis Rasa Dongkol
6
TEATER ROMAWI
Setelah 200 SM, kesenian dr Yunani pindah ke Roma
drama-drama Romawi jauh di bawah mutu Yunani
penting, kelak di zaman Renaissance (Shakespeare)
drama serius kurang pop, yang pop: komedi, farce pendek, dan
pantomim
a. Tragedi
240 SM, dikenalkan Livius Andronicus
penulis terkenal: Lucius Annaeus Seneca
b. Komedi
mencontoh & mengemb. komedi baru Yunani
koor hilang, ditambah nyanyian dan musik
plot berdasar cerita penyamaran, penipuan anak-bapak,
tingkah cerdik pembantu pd majikan
tokoh: Terence (195-159 SM), Plautus (254-184 SM)
c. Bentuk-bentuk lain
farce pendek
mime (drama pendek ttg kejadian aktual)
pantomime 7
TEATER ABAD PERTENGAHAN
a. Drama liturgy
mulai th 900-an, bagian dr upacara misa, dimainkan pastor
berupa drama pendek
lakon: mula-mula peristiwa Yesus ke surga, lalu cerita natal,
cerita dr Bible
th 1200 dibawa ke luar gereja (lapangan atau tangga gereja)
th 1300 mulai orang-orang non-gereja
8
TEATER ABAD PERTENGAHAN
b. Cycle
bentuk drama di luar gereja, berdasar kisah-kisah Bible
mencampur-aduk cerita kitab suci dg kejadian actual
berbentuk puisi
berusaha bersifat religius
sudah dimasuki humor (unsure humor)
pertunjukan di atas kereta kuda, keliling
di kota-kota Eropa, di atas panggung panjang yakni mansion
c. Miracle
drama tentang kisah para orang suci (santo-santo)
mula-mula, bagian dari ibadat gereja
lalu keluar, di jalan, lapangan
di hari-hari pesta
9
TEATER ABAD PERTENGAHAN
d. Drama moral
tema kebajikan, kekayaan, kemiskinan, pengetahuan, dan
kebodohan
tujuan utama : baik – buruk hati manusia
biasanya, lamban, membosankan, tidak dramatis
menarik, unsure badut
e. Farce
bersifat sekuler
berkembang di luar gereja
mungkin, kelanjutan upacara-upacara rakyat sejak zaman
Yunani
sepenuhnya komikal
berdasar cerita-cerita rakyat
f. Interlude
selingan-selingan yang diadakan saat pesta
atau peringatan-peringatan
biasanya, diisi actor-aktor profesional 10
TEATER RENAISSANCE (1500-AN)
Commedia dell’arte
bentuk teater rakyat Italia yg berkemb di luar lingkungan istana
dan akademis (popular di th 1575)
improvisasi dialog
dipertunjukkan di lapangan-lapangan kota
pemain professional
berdasar scenario (garis besar plot): tentang kejadian lucu dan
kisah cinta
tokohnya badut dan orang tua
Zaman Elizabeth
perkemb drama nasional mengalami puncak di Inggris pada
zaman Elizabeth dan dinasti Stuart (1580-1640-an)
terdapat gedung pertunjukan permanent
tak ada waktu istirahat dlm pergantian babak (tempo ketat)
taka ada pemain perempuan, penonton segala lapisan (spt hari
raya)
Para penulis
Thomas Kyd (1558-1594)
Christopher Marlowe (1564-1593)
Robert Greene (1558-1592)
William Shakespeare (1564-1616) 11
SELANJUTNYA…
a. Latar belakang
pertengahan abad XIX, Romentisme runtuh
ide-ide kebebasan, persamaan, dan persaudaraan milik
Romantisme dibuang jauh
ada dua pemikir yang pengaruhi timbulnya realisme:
Auguste Comte (sosiologi sebagai ilmu tertinggi untuk
perbaiki kondisi social) dan Charles Darwin (bentuk
kehidupan berkembang secara evolusi)
13
TEATER REALISME
c. Tokoh-tokoh Realisme
Aexandre Dumas Fils
Emile Augier dan Henrik Ibsen
d. Realisme di Inggris
bermula dr Prancis, pengaruh Ibsen terasa
e. Realisme di Rusia
menunjukkan cirri berbeda dengan di Eropa
dipengaruhi budaya sendiri (missal setting kelas
saudagar, kaum aristocrat rendah)
Pemula Nikolai Gogol, lalu Alexander Ostrovsky,
Ivan Turgenev, Anton Chekov, sampai
Stanilavsky) 14
TEATER MODERN
Simbolisme
muncul di Prancis 1880, memegang peran tahun 1900
tdk percaya pancaindra dan pemikiran rasional utk memahami
kenyataan, tetapi intuisi krn kebenaran tidak logis, dan harus
diungkap scr simbolis
Ekspresionisme
pemberontakan thd realisme di awal abad XX, di samping
simbolisme adl ekspressionisme
diambil dr seni rupa (van Gogh dan Gaiguin)
kebenaran harus dicarai dlm visi pribadi, terletak dlm jiwa,
pikiran, dan batin
manusia adalah pusat perhatian ekspresionisme
Teater Sosial
dpt dimasukkan ke dlm realisme maupun ekspresionisme
teater Rusia (Meyerhold) dan teater Eropa (Bertolt Brecht)
teater ini percaya kondisi manusia memang ditentukan ekonomi
dan politik
15
TEATER BARAT SESUDAH PD II
Realisme baru
- Realisme tetap dominan setelah PD II
- Realisme tdk lagi menekankan pada ilusi-ilusi
kenyataan
- Lebih menonjolkan bahwa teater adl dunia yg lain
yang berbeda dgn kenyataan sehari-hari
Drama musik
- Amat populer di Amerika
- drama yg diiringi musik, tari, dan nyanyi
16
TEATER BARAT SESUDAH PD II
Teater Absurd
- irrasional, tidak masuk akal, menyimpang dari
logika umum
- dasar pemikiran: dunia ini sepenuhnya netral
- semua perbuatan manusia mempunyai kedudukan
sama
- kaum absurd melihat kebenaran sbg sesuatu yang
chaos, kacau, tak berbentuk dan penuh kontradiksi
- kebenaran menjadi tak teratur, tak logis, dan tak
pasti
- tak ada kebenaran objektif, ukurannya absurd
17
PERKEMBANGAN TEATER DI INDONESIA
Teater Rakyat
Teater daerah, atau teater tradisional, lahir dari spontanitas, hidup
di tengah masyarakat
Teater Bangsawan
Komedi stambul atau sandiwara dardanella, tumbuh-kembang di
masa transisi, antara teater tradisional dan baru
Teater Baru
Teater naskah, atau teater modern, berangkat dari tradisi teater
Barat, sering pula disebut seni drama
a. Teater Rakyat dan Tradisional
1) Teater Wayang
2) Langendriya
3) Teater topeng
4) Ubrug topeng
5) Topeng bali
6) Ketoprak
7) Teater ludruk 18
8) Teater tradisional dan daerahnya
PERKEMBANGAN TEATER DI INDONESIA
a. Teater Rakyat dan Tradisional
1) Teater Wayang
a) Sumber cerita
- lakon pokok/dhapur (dunia dewa, raksasa/makhluk
gaib, dan manusia: mahabarata dan ramayana)
- lakon carangan: dikarang dalang berdasar ramayana,
mahabarata, sejarah
- lakon sempalan: secara keseluruhan dikarang dalang
b) Teknik pementasan
- 21.00 – 12.00: pemaparan masalah, perang gagal
- 12.00 – 03.00: gara-gara, perang kembangan/sampak
- 03.00 – 05.00: penyelesaian masalah
c) Macam-macamnya
(purwa, madya, klitik/krucil, tengul/menak, muluk,
dapura, wahana, jawa, kancil, suluh, adam makrifat,
pancasila, golek sunda, bali, titi, dan wahyu) 19
PERKEMBANGAN TEATER DI INDONESIA
20
PERKEMBANGAN TEATER DI INDONESIA
21
PERKEMBANGAN TEATER DI INDONESIA
25
PERKEMBANGAN TEATER DI INDONESIA
Contoh:
Makyong (Riau), Randai (Sumbar), Mamanda
(Kalimantan), Lenong, Topeng (Jabar), Srandul,
Ketoprak, Wayang Orang (Jateng), Ludruk, Ketoprak,
Jangger, Reog (Jatim). 26
PERKEMBANGAN TEATER DI INDONESIA
b. Teater Bangsawan
1) komedi stambul
• asal: didirikan Mahieu, di Surabaya, 1891
• Lakon: 1001 malam, hikayat Eropa, hikayat India, Parsi dan Arab,
cerita Cina dan Indonesia
• Teknik pementasan: introduksi, opera, inti cerita
• Perkumpulan komedi se-zaman: Opera Stambul, Indra Bangsawan,
Wilhelmina, dll.
2) Dardanella
• Asal, pendiri Willy Klimanoff, Juni 1926
• Lakon: dari film, Indische roman
• Teknik pementasan: introduksi, nyanyian, inti cerita
• Prkumpuln drama komedi se-zaman: sandiwara Bolero, Orion,
Cahaya Timur
27
PERKEMBANGAN TEATER DI INDONESIA
3) Penggemar maya
• Pendiri usmar ismail, 27 Mei 1944
• Drama berkembang pesat, penulis Indonesia
• Lahirlah naskah lakon
c. Teater Baru
pengertian
naskah terjemahan dan saduran
perkumpulan seni drama (kelompok teater)
28
FORMULA DRAMATURGI
M1
M4 M2
M3
Catatan:
M1 : mengkhayalkan
M2 : menuliskan
M3 : memainkan
M4 : menyaksikan
29
MASALAH DRAMATURGI
30
MASALAH DRAMATURGI
31
MASALAH DRAMATURGI
d. Proses mengarang (M2)
seleksi (memilih situasi)
re-arrangement (menyusun kembali
konflik agar teratur)
intensifikasi (meningkatkan komunikasi)
32
MASALAH DRAMATURGI
e. Konstruksi dramatic
1) dramatic plot
2) dramatic tension
3) Trilogy Aristoteles (kesatuan tempat, waktu, kejadian)
4) tiga unsur prinsip dlm drama
a) kesatuan (perhatikan trilogy Aristoteles)
b) penghematan (waktu terbatas)
c) keharusan psikis (protagonis, antagonis, tritagonis,
pembantu)
5) drama modern (mendobrak trilogi Aristoteles, kegentingan)
konstruksi cerita
6) Konstruksi cerita drama
a) naskah dan lakon
b) komposisi tiga bahan pokok untuk cerita drama:
premise – karakter - plot
33
MASALAH DRAMATURGI
c) dimensi psikologis
- mentalitas
- temperamen
- IQ
3. Plot (model Aristoteles)
- protasis/permulaan
- epitasio/jalinan kejadian
- catastasis/puncak laku
- catastrophe/penutupan
35
UNSUR TEATER: AKTOR
AJARAN RICHARD BOLESLAVSKY
36
UNSUR TEATER: AKTOR
AJARAN RICHARD BOLESLAVSKY
37
UNSUR TEATER: AKTOR
AJARAN RICHARD BOLESLAVSKY
38
UNSUR TEATER: AKTOR
AJARAN RICHARD BOLESLAVSKY
39
UNSUR TEATER: AKTOR
AJARAN RICHARD BOLESLAVSKY
40
UNSUR TEATER: AKTOR
AJARAN RICHARD BOLESLAVSKY
Ajaran 6: irama
perub yg teratur dan dpt diukur dr sgl
macam unsur hasil seni, dg syarat semua
perub scr berturut-turut merangsang
perhatian penonton dan menuju ke tujuan
akhir si seniman
lakon memp irama, irama berjalan ke
klimaks, tanpa irama pasti
membosankan, aktor harus mahir
memikat penonton dan mengajak menuju
klimaks.
41
KOMPOSISI PENTAS
42
KOMPOSISI PENTAS
a. Secara mekanik
draperies (dr bahan tak terlukis, spr warna aslinya)
dekorasi terlukis (painted scenery; pd pentas-pentas teater
tradisional)
44
UNSUR TEATER: PANGGUNG (DEKORASI)
45
UNSUR TEATER: LAMPU (TATA SINAR)
a. Tujuan
- menerangi dan menyinari
- mengingatkan efek lighting alamiah
- membantu melukis dekor
- membantu permainan lakon
46
UNSUR TEATER: LAMPU (TATA SINAR)
c. Alat-alat tata sinar
- striplight (berderet, dibagi footlight dan borderlight)
- spotlight (sinat intens pd titik ttt)
- foodlight (lampu dg kekuatan besar tanpa lensa)
47
UNSUR TEATER: LAMPU (TATA SINAR)
48
UNSUR TEATER: TATA RIAS
a. Kegunaan rias
merias tubuh manusia (alamiah – budaya)
atasi efek tata lampu yang kuat
buat wajah dan kepala sesuai peran
b. Masalah keindahan
49
UNSUR TEATER: TATA RIAS
50
UNSUR TEATER: TATA RIAS
e. Bahan-bahan make-up
base (netral)
foundation (menutup ketidakrataan kulit)
lines (batas anatomi muka)
rouge (menghidupkan bagian tertentu)
cleansing (hilangkan sgl make-up)
f. Proses make-up
dalami isi naskah – peran
kerja make up
51
UNSUR TEATER: TATA RIAS
g. Macam-macam rias
jenis (laki – perempuan)
bangsa
usia
watak/tokoh
temporal (bangun tidur, pesta, dll)
h. Klasifikasi rias
sehari-hari
teater
fotografi
film dan teve
52
UNSUR TEATER: TATA BUSANA
a. Bagian-bagian kostum
pakaian dasar (foundation)
pakaian kaki/sepatu
pakaian tubuh (body)
pakaian kepala (headdress)
perlengkapan (accessories)
53
UNSUR TEATER: TATA BUSANA
c. Tujuan kostum
ciri pribadi peranan
ada hub peran yg satu dg yg lain
d. Fungsi kostum
hidupkan perwatakan pelaku
individualisasi peranan
fasilitas dan mbantu gerak pelaku
54
UNSUR TEATER: TATA BUSANA
e. Tipe kostum
histories
modern
nasional
tradisional
f. Cara memakai
dikenakan tanpa dipotongi (Mesir, Yunani)
Dipotong ukuran tubuh, dijahit
55
UNSUR TEATER: BUNYI DAN MUSIK
b. Perhatikan:
dialog – efek bunyi – musik: volume?
Efek bunyi membantu penonton (M4) lebih
membayangkan apa yg terjadi dlm lakon (mis. bunyi
pintu, jam, halilintar, tembakan, dll)
c. Musik
56
UNSUR TEATER: BUNYI DAN MUSIK
d. Akustik ruangan
e. Auditorium yg memenuhi syarat
f. Keseimbangan bunyi
g. Terjadinya bunyi
h. Micrrophone presence (perasaan jauh-dekatnya suara
itu dpt didengar penonton)
i. Gema atau bunyi pantulan
57
SUTRADARA
b. Kedudukan sutradara
terdapat sutradara, pengarang, penonton, aktor/pendesain
sutradara berada di antaranya
58
dalam teori piramida, sutradara berada di tengah
SUTRADARA
c. Teori penyutradaaraan
Gordon Craig (sutradara mengejawantah lewat aktor,
kelebihan: sempurna; kekurangan: sutradara diktator,
aktor adl alat sutradara)
Laissez Faire (aktor adl pencipta, sutradara membantu
aktor. Kelebihan: sutradara bukan dikatator, aktor
berkembang; kekurangan: kurang teliti bisa kacau,
hanya aktor kuat yg menonjol)
d. Simpulan
ada 2 tipe sutradara: (1) interpretator; (2) interpretator
dan kreator
ada 2 cara penyutradaraan: (1) diktator, mengatur
semuanya; (2) mengatur tetapi memberi kebebasan
aktor
sutradara ideal – seorang interpretator sekaligus 59
kreator
PEMBINAAN KERJA SUTRADARA
60
PEMBINAAN KERJA SUTRADARA
b. menentukan casting
casting by ability (berdasar kecakapan)
casting to type (kecocokan fisik)
antitype casting (bertentangan watak dan fisik)
casting to emotional temperament (berdasarkan observasi
hidup pribadinya, ada kesamaan/kecocokan
therapeutic –casting (bertentangan untuk penyembuhan,
mengurangi ketakseimbangan jiwanya)
61
PEMBINAAN KERJA SUTRADARA
d. menyusun mise en scene
adalah sgl perub yg terjadi pd daerah permainan yg
disebabkan pindahnya pemain dan peralatan
sikap pemain
pengelompokan
pembagian tempat kedudukan pelaku
variasi masuk/keluar
variasi penempatan perabot
variasi dua pemain
komposisi garis
ekspresi kontras pakaian
efek tata sinar
ruang sekeliling pemain
menguatkan kedudukan peranan
memperhatikan latar belakang
keseimbangan komposisi
Dekorasi 62
PEMBINAAN KERJA SUTRADARA
63
PENONTON
a. Alasan orang menonton
- hasrat dasar kemanusiaan (pengakuan,
petualangan, dan keamanan)
- kesamaan pendorong (kesamaan emosi
antara penonton dg pemain)
- alasan lain (memecah rutinitas, istirahat,
dll)
64
PENONTON
c. Respons penonton
- partisipasi dalam ilusi
- artistic detachment
- keseimbangan antara keduanya
65
TERIMA KASIH YA.
66