Anda di halaman 1dari 66

PEMICU 8- BLOK SIS SARAF &

JIWA
Sitti Sri Alicia Oktaviana
LI 1 - TEORI MENGENAI GANGGUAN
CEMAS/ANSIETAS
TEORI ANSIETAS
Teori psikoanalitik
Sigmund freud
– Ansietas sebagai sinyal adanya bahaya pada
ketidaksadaran
– Akibat konflik psikis antara keinginan yg tidak
disadari bersifat agresif dan ancaman terhadap
superego atau realitas external

Sumber : Sadock BJ, et al. Kaplan & sadock’s buku ajar psikiatri klinis. Edisi 2:230
TEORI ANSIETAS
Teori perilaku-kognitif
– Ansietas : respons yg dipelajari terhadap stimulus
lingkungan spesifik
– Contoh :
• Orang tanpa alergi makanan  sakit setelah makan kerang yg
terkontaminasi di restoran  pajanan berikutnya  merasa
sakit. Generalisasi : orang tersebut tidak percaya pada makanan
yg disiapkan orang lain.

Teori pembelajaran sosial


– Respon ansietas meniru respons ansietas OT mereka
Sumber : Sadock BJ, et al. Kaplan & sadock’s buku ajar psikiatri klinis. Edisi 2:230
TEORI ANSIETAS
Teori eksistensial
– Teori ini untuk gangguan ansietas menyeluruh,
tanpa stimulus yg spesifik yg dapat diidentifikasi
untuk perasaan cemas kronisnya.
– Orang menyadari rasa kosong yg mendalam
didalam hidup mereka  perasaan
ketidaknyamanan thp kematian yg dielakan

Sumber : Sadock BJ, et al. Kaplan & sadock’s buku ajar psikiatri klinis. Edisi 2:231
LI 2 – PSIKOPATOLOGI GANGGUAN PERASAAN
DAN GANGGUAN TIDUR
ETIOLOGI GANGGUAN ANSIETAS
1. Kontribusi ilmu biologis
1. Sistem saraf otonom
2. Neurotransmitter
• Epinefrin
• Serotonin
• GABA
• Apylasia
2. Studi pencitraan otak
3. Studi genetik
4. Neuroanatomis
1. Sistem limbik
2. Kortex serebri

Sumber : Sadock BJ, et al. Kaplan & sadock’s buku ajar psikiatri klinis. Edisi 2:231-3
LI 3 – MENJELASKAN GANGGUAN ANSIETAS
AGORAFOBIA
Definisi
• Takut akan ruang terbuka + takut orang banyak dan kesulitan
menyingkir ketempat aman (rumah) atau mendapat
pertolongan.

Epidemiologi
• Pada wanita 2-3x > pria
• Faktor sosial (riwayat perceraian/perpisahan yang belum
lama)
• Dewasa muda (±25 tahun)
• Onset agorafobia : setelah peristiwa traumatik
• Tanpa pengobatan yang efektif, agorafobia  kronis
walaupun biasanya berfluktuasi
Sumber : Sadock BJ, et al. Kaplan & sadock’s buku ajar psikiatri klinis. Edisi 2:233-9
Gambaran klinis
• Pasien menghindari situasi dimana akan sulit
dalam mendapatkan pertolongan atau
bantuan.
• Mereka lebih suka disertai oleh seorang teman
maupun anggota keluarga di tempat-tempat
tertentu.

Sumber : Sadock BJ, et al. Kaplan & sadock’s buku ajar psikiatri klinis. Edisi 2:233-9
FOBIA SOSIAL
• Rasa takut yang kuat dan menetap akan situasi
yang dapat menimbulkan rasa malu.

• Orang dengan fobial sosial memiliki rasa takut


yang berlebihan akan rasa malu di depan
umum, buang air kecil di wc umum (shy
bladder), berbicara didepan umum .

Sumber : Sadock BJ, et al. Kaplan & sadock’s buku ajar psikiatri klinis. Edisi 2:241
FOBIA SPESIFIK
• Ketakutan yg menetap thd objek atau situasi
selain tempat umum (agoraphobia) & situasi
sosial (socialphobia).
• Bisanya ketakutan yg berat thd binatang ttt
(misal : serangga) atau situasi ttt (misal :
ketinggian, tempat tertutup, angin ribut
disertai guntur)

Sumber : Sadock BJ, et al. Kaplan & sadock’s buku ajar psikiatri klinis. Edisi 2:245
• Fobia yg terbatas pd situasi yg sgt spesifik seperti bila :
– Berdekatan dgn binatang tertentu
– Tempat tinggi
– Petir
– Kegelapan
– Naik pesawat
– Buang hajat ditempat umum
– Makan makanan tertentu
– Dokter gigi
– Takut melihat darah/luka
– Takut berhubungan dgn penyakit tertentu
• Biasanya timpul pd masa kanak2/dewasa muda; dpt
menetap puluhan tahun bila tdk diobati
GANGGUAN CEMAS MENYELURUH
Generalized anxiety disorder
kecemasan persisten, unrealistis, dan excessive akan
masalah sehari-hari (everyday things).

Epidemiologi
GAD terjadi pada 6.8 juta dewasa, atau 3.1% populasi di
U.S setiap tahunnya.
Perempuan lebih sering mengalami GAD.

Sumber : http://www.adaa.org/understanding-anxiety/generalized-anxiety-disorder-gad
Sign and symptom
• excessive anxiety and worry
• Berpikiran buruk atau cemas walaupun tidak ada
alasan untuk merasa cemas.
• Mengantisipasi suatu permasalahan, khawatir
berlebihan mengenai keuangan, kesehatan,
pekerjaan, dll.
• Gangguan muncul secara gradual, dapat terjadi pada
usia berapa pun. Umumnya: anak-anak – middle age.
• Ringan: aktifitas sehari-hari normal, berat: kesulitan
melakukan aktifitas sehari-

Sumber : http://www.adaa.org/understanding-anxiety/generalized-anxiety-disorder-gad
GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS &
DEPRESIF
• Terdapat gejala anxietas dan depresi yg
masing2 tdk menunjukkan rangkaian gejala yg
cukup berat utk menegakkan diagnosa
tersendiri, namun menimbulkan disabilitas

Sumber : http://www.gpcare.org/guidelines/mixedanxdepd.htm
• Low or sad mood • Palpitations
• Loss of interest or pleasure • Poor concentration
• Prominent anxiety or • Dizziness
worry • Disturbed appetite
• Associate symptoms are • Dry mouth
frequently present: • Suicidal thoughts or
• Disturbed sleep acts
• Tremor • loss of libido
• Fatigue or loss of energy • tension and restlessness

Sumber : http://www.gpcare.org/guidelines/mixedanxdepd.htm
GANGGUAN OBSESIF-KOMPLUSIF
• Kumpulan gejala seperti pemikiran, ritual, gagasan dan
dorongan yang mengganggu.
• Obsesif  sebuah perasaan, pemikiran, ide, sensasi yang
mengganggu apabila sebuah tindakan yang khas tidak
dilakukan.
• Kompulsif  kebiasaan yang disadari, dan berulang,
seperti mencuci, membersihkan, checking, menghitung,
mengumpulkan, mengulang tindakan tertentu, berdoa.
• Pasien dengan GOK biasa merasa terganggu dengan expresi
Obsesif dan kompulsif, yang dikenal sebagai ego-dystonic
(unwanted behavior).
Sumber : Sadock BJ, et al. Kaplan & sadock’s buku ajar psikiatri klinis. Edisi 2:247
REAKSI TERHADAP STRESS YANG BERAT & GANGGUAN
PENYESUAIAN

• Diidentifikasikan atas dasar :


– Simtomatologi dan perjalanan penyakit
– Faktor pencetus :
• Stres kehidupan yang luar biasa  stres akut
• Perubahan penting dalam kehidupan  situasi tidak
enak  gangguan penyesuaian
– Terdapat pada semua kelompok umur
• Gangguan sementara yg cukup parah – bbrp
jam/hari
• Stressor berupa pengalaman traumatik luar biasa
ancaman serius t/n keamanan/integritas fisik
individu sendiri atau orang2 yg dicintai mis :
– Bencana alam
– Kecelakaan
– Peperangan
– Serangan tindakan kriminal
– Perubahan luar biasa yang mendadak
Faktor Predisposisi
• Adanya trauma pada masa anak-anak
• Sifat gangguan kepribadian ambang, paranoid,
dependen, atau antisocial
• System pendukung yang tidak adekuat
• Kerentanan genetic
• Perubahan hidup penuh stress yang baru saja terjadi
• Persepsi lokus control eksternal, bukan internal
• Penggunaaan alcohol yang baru
• Penting : kerentanan individual & kemampuan
menyesuaikan diri seseorang

• Gambaran gejala campuran yg biasanya berubah2


– Depresif
– Keadaan terpaku/bengong
– Anxietas
– Kemarahan
– Kekecewaan
– Overaktif
– Penarikan diri
GANGGUAN PENYESUAIAN
• Gangguan penyesuaian : reaksi maladaptif
jangka pendek terhadap apa yang disebut
orng awam sebagai nasib malang pribadi atau
apa yang disebut dokter psikiatrik sebagai
stressor psikososial.
• Disebut maladaptif karna adanya hendaya
dalam fungsi sosial atau pekejaan, atau karna
gejala atau prilaku dibawah normal.
Manifestasi gangguan

• Afek depresif
• Anxietas
• Kecemasan
• Tdk mampu dlm penyesuaian
• Tdk mampu merencanakan masa depan
• Disabilitas kinerja kegiatan rutin
• Remaja : perilaku agresif/disosiasi Onset 1 bulan
setelah mengalami stress
• Lamanya ≤ 6 bln
POST TRAUMATIC STRESS DISORDER
• Timbul sbg akibat/respons yg berkepanjangan & atau
tertunda thd kejadian atau situasi yg menimbulkan stres
• Faktor predisposisi yaitu ciri kepribadian (misalnya
kompulsif astenik) dpt menurunkan kadar ambang
• Gejala khas
– Episode2 bayangan kejadian traumatik terulang kembali (“flash
backs”) atau mimpi
– Terjadi perasaan “beku” dan penumpukan emosi
– Menjauhi orla
– Tidak responsif thd lingkungannya
– Menghindari aktivitas2/situasi yg berkaitan menghindari ingatan
traumatik
– Bisa mendadak ketakutan, panik atau agresif

Sumber : Sadock BJ, et al. Kaplan & sadock’s buku ajar psikiatri klinis. Edisi 2:253
Tipikal Gejala PTSD
• Reexperiencing the traumatic event
– Menghidupkan kembali dlm ingatannya ttg peristiwa traumatis tsb
• Avoidance
– Penderita akan menghindari aktivitas atau situasi yg mengingatkan
kembali pd kejadian traumatis
• Reduced responsiveness
– Tdk responsif thd dunia luar, psychic numbing (kaku/dingin), emotional
anesthesia
• Increased arousal, anxiety, and guilt
– Meningkatkan keterbangkitan, mjd waspada, respon yg berlebihan &
gangguan tidur
– Perasaan bersalah krn dpt bertahan dr kejadian traumatis, sedangkan
orang lain tdk

Sumber : Sadock BJ, et al. Kaplan & sadock’s buku ajar psikiatri klinis. Edisi 2:255
GANGGUAN DISOSIASI (KONVERSI)
• Kehilangan (sebagian/seluruh) integrasi
normal antara ingatan masa lalu, kesadaran
akan identitas dan penghayatan, kendali thd
gerakan tubuh
• Bersifat “psikogenik” yg berkaitan dgn
kejadian traumatik, problem yg tak
terselesaikan, gangguan dalam pergaulan.

Sumber : Sadock BJ, et al. Kaplan & sadock’s buku ajar psikiatri klinis. Edisi 2:270
Gambaran Klinis
• Amnesia disosiatif dengan ciri utama hilangnya daya ingat
• Fugue disosiatif memiliki ciri-ciri amnesia, melakukan perjalanan tertentu
melampui hal yang umum dilakukannya sehari-sehari dan kemampuan
mengurus diri yang dasar tetap ada, termasuk melakukan interaksi sosial
sedrhana dengan orang yang belum dikenal.
• Stupor disosiatif sangat berkurangnya atau hilanngnya gerakan-gerakan
volunter dan respon normal terhadap rangsangan luar.
• Gangguan trans dan kesurupan, adanya kehilangan sementara aspek
penghayatan atas identitas diri dan kesadaran atas lingkungannya.
• Gangguan motorik disosiatif bentuk yang paling umum adalah
ketidakmampuan menggerakkan seluruh atau sebagian anggota gerak.
• Konvulsi disosiatif dapat sangat mirip dengan kejang epileptik dalam
gerrakan-gerakannya dan tidak dijumpai kehilanagn kesadaran.
• Amnesia dan kehilangan sensorik disosiatif

Sumber : Sadock BJ, et al. Kaplan & sadock’s buku ajar psikiatri klinis. Edisi 2:270
GANGGUAN SOMATOFORM
• Gangguan somatoform adalah suatu kelompok gangguan yang
memiliki gejala fisik (sebagai contohnya, nyeri, mual, dan pusing)
di mana tidak dapat ditemukan penjelasan medis yang adekuat.
• Gejala dan keluhan somatik adalah cukup serius untuk
menyebabkan penderitaan emosional yang bermakna pada pasien
atau gangguan pada kemampuan pasien untuk berfungsi di dalam
peranan sosial atau pekerjaan.
• Suatu diagnosis gangguan somatoform mencerminkan penilaian
klinisi bahwa faktor psikologis adalah suatu penyumbang besar
untuk onset, keparahan, dan durasi gejala.
• Gangguan somatoform adalah tidak disebabkan oleh pura-pura
yang disadari atau gangguan buatan (Pardamean E, 2007).

Sumber : Sadock BJ, et al. Kaplan & sadock’s buku ajar psikiatri klinis. Edisi 2:269
Terminologi
• Bhs Yunani : soma = tubuh
• Simtom lebh mrpkn bentuk yg tdk biasa, spt :
paralysis tangan atau kaki (inkonsistensi dg
sistem saraf)

Sumber : Sadock BJ, et al. Kaplan & sadock’s buku ajar psikiatri klinis. Edisi 2:269
• Ciri utama gangguan ini adalah adanya keluhan gejala fisik yang berulang
disertai permintaan pemeriksaan medik, meskipun sudah berkali-kali
terbukti hasilnya negatif dan juga telah dijelaskan olehdokternya bahwa
tidak terjadi kelainan yang mendasari keluhannya.
• Keluhan dibedakan tiap subtipe, yaitu :
– Gangguan somatisasi, ditandai oleh banyak keluhan fisik yang mengenai banyak
sistem organ
– Gangguan konversi, ditandai oleh satu atau dua keluhan neurologis
– Hipokondriasis, ditandai oleh fokus gejala yang lebih ringan daripada kepercayaan
pasien bahwa ia menderita penyakit tertentu.
– Gangguan dismorfik tubuh, ditandai oleh kepercayaan palsu atau persepsi yang
berlebihan bahwa suatu bagian tubuh mengalami cacat
– Gangguan nyeri, ditandai oleh gejala nyeri yang semata-mata berhubungan
dengan faktor psikologis atau secara bermakna diekserbasi oleh faktor

Sumber : Sadock BJ, et al. Kaplan & sadock’s buku ajar psikiatri klinis. Edisi 2:269
GANGGUAN HIPOKONDRIASIS
• Hipokondriasis adalah keterpakuan (Preokupasi) pada
ketakutan menderita, atau keyakinan bahwa seseorang
memiliki penyakit medis yang serius, meski tidak ada
dasar medis untuk keluhan yang dapat ditemukan
• Berbeda dengan gangguan somatisasi dimana pasien
biasanya meminta pengobatan terhadap penyakitnya
yang seringkali menyebabkan terjadinya
penyalahgunaan obat, maka pada gangguan
hipokondrik pasien malah takut untuk makan obat
karena dikira dapat menambah keparahan dari
sakitnya.

Sumber : Sadock BJ, et al. Kaplan & sadock’s buku ajar psikiatri klinis. Edisi 2:273
• Ciri utama dari hipokondriasis adalah fokus atau
ketakutan bahwa simtom fisik yang dialami
seseorang merupakan akibat dari suatu penyakit
serius yang mendasarinya, seperti kanker atau
masalah jantung.
• Rasa takut tetap ada meskipun telah diyakinkan
secara medis bahwa ketakutan itu tidak berdasar.
• Gangguan ini paling sering muncul antara usia 20
dan 30 tahun, meski dapat terjadi di usia berapa
pun.
Sumber : Sadock BJ, et al. Kaplan & sadock’s buku ajar psikiatri klinis. Edisi 2:270
• Bisanya banyak keluhan sakit perut, sakit kepala,
selalu mdptkan gejala peny baru
• Umumnya suka membaca buku ttg peny & selalu
merasa bhw gejala peny yg baru dibacanya itu ada pd
dirinya
• Atau stlh mendengar omongan orang lain maka ia
merasa memiliki peny spt itu
• Merasa tdk dpt sembuh & selalu mencari
kesembuhan, tp kalau diperiksa sehat & nafsu
makannya baik

Sumber : Sadock BJ, et al. Kaplan & sadock’s buku ajar psikiatri klinis. Edisi 2:273-5
TRICHOTILLOMANIA
• Trichotillomania is a poorly understood disorder
characterized by repetitive hair pulling that leads to
noticeable hair loss, distress, and social or functional
impairment.
• The peak age at onset is 12–13 years, and the disorder
is often chronic and difficult to trea.
• Hair pulling in early childhood (<5 years of age) can be
regarded as a distinct clinical entity that tends to be
self-limiting without the need for intervention.

Sumber : Sadock BJ, et al. Kaplan & sadock’s buku ajar psikiatri klinis. Edisi 11:412
Sumber : Sadock BJ, et al. Kaplan & sadock’s buku ajar psikiatri klinis. Edisi 11:412
Sumber : Sadock BJ, et al. Kaplan & sadock’s buku ajar psikiatri klinis. Edisi 11:412
LI 4 – DD, PF, PP
AGORAFOBIA
Diagnosis banding • Gangguan Mental
• Gangguan Medis – Pura – pura
– – Gangguan buatan
Penyakit KV
– Hipokondriasis
– Penyakit Pulmonal
– Gangguan
– Penyakit neurologis depersonalisasi
– Penyakit endokrin – Fobia sosial
– Intoksikasi obat – Gangguan stres pasca
– Halusinogen traumatik
– Putus obat – Gangguan depresif
– Kondisi lainnya – Skizofrenia
FOBIA SOSIAL
Diagnosis Banding
• Fobia spesifik dan fobia sosisl harus dibedakan dengan
rasa takut yang sesuai serta rasa malu yang normal.
• Keadaan medis non psikiatri yang dapat menyebabkan
terjadinya fobia mencakup penggunaan zat
(halusinogen dan simpatomimetik ), tumor SSP dan
CVD.
• Harus mempertimbangkan : ggn panik , agorafobia ,
dan gangguan kepribadian menghindar.
FOBIA SPESIFIK
Diagnosa Banding
• Gangguan hipokhondrik F 45.2
• Gangguan waham F 22.0
• F 40.8 gangguan fobik lainnya
• F 40.9 Gangguan fobik YTT, termasuk fobia
YTT, keadaan Fobik YTT
GANGGUAN CEMAS MENYELURUH
Diagnostik Banding
• Episode depresif (F 32)
• Gangguan panik (F 41.0)
• Gangguan obsesif-kompulsif (F 42)

Termasuk
• Neurosis anxietas
• Reaksi anxietas
• Keadaan anxietas
GANGGUAN SOMATISASI
• Diagnosis banding
– Gangguan fisik
– Gangguan afektif (depresif) dan anxietas
– Gangguan hipokondrik
– Gangguan waham
GANGGUAN HIPOKONDRIK
Diagnosis Banding
• Gangguan somatisasi
• Gangguan depresif
• Gangguan waham
• Gangguan anxietas dan ggg panik
LI 5 – DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
PPDGJ III
PPDGJ III – F40-F48
GANGGUAN NEUORTIK, SOMATOFORM, TERKAIT STRESS

F40 – GANGGUAN ANXIETAS FOBIK


F40.0 Agorafobia
F40.1 Fobia sosial
F40.2 Fobia khas / terisolasi
F40.8 Gangguam anxietas fobik lainnya
F40.9 Gangguan anxietas fobik YTT

F41 – GANGGUAN ANXIETAS LAINNYA


F41.0 Gangguan panik
F41.1 Gangguan anxietas menyeluruh
F41.2 Gangguan campuran anxietas dan depresif
F41.3 Gangguan anxietas campuran lainnya
F41.8 Gangguan anxietas lainnya YDT
F41.9 Gangguan anxietas YTT

Sumber : Maslim R. Buku diagnosis gangguan jiwa ;2013.


PPDGJ III – F40-F48
GANGGUAN NEUORTIK, SOMATOFORM, TERKAIT STRESS

F42 – GANGGUAN OBSESIF KOMPLUSIF


F42.0 Predominan pikiran obsesif atau pengulangan
F42.1 Predominan tindakan komplusif (obsessional ritual)
F42.2 Campuran pikiran dan tindakan pikiran
F42.8 Gangguan obsesif komplusif lainnya
F42.9 Gangguan obsesif komplusif YTT

F43 – REAKSI TERHADAP STRES BERAT DAN GANGGUAN PENYESUAIAN


F43.0 Reaksi stres akut
F43.1 Gangguan stres pasca trauma
F43.2 Gangguan penyesuaian
F43.8 Reaksi stres berat lainnya
F43.9 Reaksi stres berat YTT

Sumber : Maslim R. Buku diagnosis gangguan jiwa ;2013.


PPDGJ III – F40-F48
GANGGUAN NEUORTIK, SOMATOFORM, TERKAIT STRESS
F44 – GANGGUAN DISOFIATIF (KONVERSI)
F44.0 Amnesia disosiatif
F44.1 Fugue disosiatif
F42.2 Strupor disosiatif
F42.3 Gangguan trans dan kesurupan
F42.4 Gangguan motorik disosiatif
F42.5 Anestesia dan kehilangan sensorik disosiatif
F42.6 Konvulsi disosiatif
F42.7 Gangguan disosiatif campuran
F42.8 Gangguan disosiatif YTT

F45 – GANGGUAN SOMATOFORM


F45.0 Gangguan somatisasi
F45.1 Gangguan somatoform tak terinci
F45.2 Gangguan hipokondrik
F45.3 Disfungsi otonomik somatoform
F45.4 Gangguan nyeri somatoform menetap
F45.8 Gangguan somatoform lainnya
F45.9 Gangguan somatoform YTT

Sumber : Maslim R. Buku diagnosis gangguan jiwa ;2013.


DSM - IV
GANGGUAN ANSIETAS
DSM-IV-TR
1. Gangguan panik dengan agorafobia
2. Gangguan panik tanpa agorafobia
3. Agorafobia tanpa riwayat gangguan panik
4. Fobia spesifik dan sosial
5. Gangguan obsesif-komplusif
6. Gangguan stres pascatrauma
7. Gangguan stres akut
8. Gangguan ansietas menyeluruh
9. Gangguan ansietas akibat keadaan medis umum
10.Gangguan ansietas yang diinduksi zat
11.Gangguan ansietas YTT

Sumber : Sadock BJ, et al. Kaplan & sadock’s buku ajar psikiatri klinis. Edisi 2:233
GAMBARAN SECARA UMUM

Sumber : Sadock BJ, et al. Kaplan & sadock’s buku ajar psikiatri klinis. Edisi 2:231
1. GANGGUAN SERANGAN PANIK

Sumber : Sadock BJ, et al. Kaplan & sadock’s buku ajar


psikiatri klinis. Edisi 2:235
2. GANGGUAN AGORAFOBIA

Sumber : Sadock BJ, et al. Kaplan & sadock’s buku ajar


psikiatri klinis. Edisi 2:236
3. FOBIA SPESIFIK

Sumber : Sadock BJ, et al. Kaplan & sadock’s buku ajar


psikiatri klinis. Edisi 2:243
4. FOBIA SOSIAL

Sumber : Sadock BJ, et al. Kaplan & sadock’s buku ajar


psikiatri klinis. Edisi 2:245
5. GGG OBSESIF-KOMPLUSIF

Sumber : Sadock BJ, et al. Kaplan & sadock’s buku ajar


psikiatri klinis. Edisi 2:250
6. GGG STRES PASCA TRAUMA / PTSD

Sumber : Sadock BJ, et al. Kaplan & sadock’s buku ajar


psikiatri klinis. Edisi 2:254
LI 5 – TATALAKSANA
OBAT ANTI ANSIETAS
Beredar di Indonesia menurut MIMS edisi 2013/14

NAMA GENERIK SEDIAAN


Diazepam Tab 2-5mg
Lorazepam Tab 1mg
Clobazam Tab 10mg
Bromazepam Tab 3mg
Alprazolam Tab 1mg
Sulpride Cap. 50mg
Buspiron Tab 10mg

Sumber : Maslim R. Obat psikotropik. Edisi 1. 2014: 40-5


Efek samping
1. Sedasi (rasa mengantuk, kewaspadaan
berkurang, kinerja psikomotor menurun,
kemempuan kognitif melemah)
2. Relaksasi otot (rasa lemas, cepat lelah)

Sumber : Maslim R. Obat psikotropik. Edisi 1. 2014: 40-5


Penggolongan
1. Benzodiasepine
– Diazepam, chlordiazepoxide, clobazam, bromazepam, alprazolam
2. Non-benzodiazepine
– Sulpiride, buspirone

Cara penggunaan
3. Pemilihan obat
4. Pengaturan dosis
– Dosis awal/anjuran  naikkan dosis 3-5 hari sampai dosis optimal
 diturunkan 1/8 x setiap 2-4 minggu  dosis minimal efektif 
bila kambuh dinaikan lagi  pertahankan 4-8minggu  tapering
off.
5. Lama pemberian
– 1-3 bulan
Sumber : Maslim R. Obat psikotropik. Edisi 1. 2014: 40-5
LI 6 – PROGNOSIS
AGORAFOBIA
Prognosis
• Prognosis is good, especially if the individual
has some insight into the development of the
disorder and if their fears are irrational and
there is insight into this.
FOBIA SOSIAL
Perjalanan Penyakit dan Prognosis
• Fobia sosial : awitan pada masa remaja awal
atau masa kanak kanak akhir
• Fobia sosial cenderung menjadi gangguan kronis
• Ggn ini sangat menggangu kehidupan seseorang
selama bertahun tahun : ggn pencapaian
akademik , ggn kinerja pekerjaan , dan
perkembangan sosial
FOBIA SPESIFIK
Perjalanan Penyakit dan Prognosis
• Suatu episode depresi sering kali memburuk
keadaan anxietas fobik yang sudh ada
sebelumnnya.
• Agoraphobia tanpa riwayat gangguan panic
seringkali membaik dengan perjalanan waktu.
• Gangguan depresi dan ketergantungan
terhadap alcohol seringkali mempersulit.

Anda mungkin juga menyukai