Anda di halaman 1dari 18

SAHAM DAN OBLIGASI

KELOMPOK 3

Widyawati 1156602116
Asrianti 1166602092
Aprilyastuti 146602060
Sartiani 146602
Nur Akbar
Saham (Stock)
Saham atau ekuitas merupakan surat
Berharga yang sudah banyak dikenal
masyarakat. Umumnya jenis saham
yang dikenal adalah saham biasa
(Common Stock). Saham sendiri
dibagi menjadi 2 (dua) jenis saham,
yaitu saham biasa (Common Stock)
dan saham Preferen (Preferred
Stock).
 Obligasi (bond) adalah surat berharga yang
menunjukkan bahwa penerbit obligasi
meminjam sejumlah dana kepada masyarakat
dan memiliki kewajiban untuk membayar bunga
secara berkala.
 Pihak yang membeli obligasi atau bondholder
OBLIGASI akan mendapatkan keuntungan melalui
pembayaran kupon yang umumnya lebih besar
dari tingkat suku bunga bank dan suatu ketika
dapat pula memperoleh keuntungan lain yaitu
dengan menjual obligasi tersebut lebih tinggi
dari harga belinya.
Pendapatan Bunga Obligasi
(Tahunan)

2003 2004 2005 2006 2007 2008

Beli Bunga Bunga Bunga Bunga Bunga

Pemodal

Jatuh Tempo
 Jika ia menjual lebih tinggi dibanding dengan
harga belinya, maka tentu saja pemegang
obligasi tersebut mendapatkan selisih yang
disebut dengan capital gain.

 Jual beli obligasi dapat dilakukan di pasar


sekunder melalui para dealer atau pialang
Penjelasan obligasi. Jual beli obligasi berbeda dengan jual
beli saham. Jika jual beli saham dinyatakan
dengan nilai rupiah misalnya saham A dijual
seharga Rp 3.000 per saham, maka jual beli
obligasi dinyatakan dalam bentuk prosentase
atas harga pokok obligasi.
1. Saham Biasa (Common Stock).
a) Saham (stock) merupakan salah satu instrumen
pasar keuangan yang paling popular.
 Pada sisi yang lain, saham merupakan instrumen
investasi yang banyak dipilih para investor karena
saham mampu memberikan tingkat keuntungan
yang menarik.
 Saham adalah surat berharga yang paling populer
diantara surat berharga yang ada di pasar modal.
 Saham dapat didefinisikan sebagai tanda
penyertaan modal seseorang atau pihak (badan
usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan
terbatas.
2. Saham Preferen (Prefered Stock).
 Saham preferen, meskipun tidak sepopuler saham
biasa, namun saham preferen (Prefered Stock), cukup
berkembang. Bahkan akhir-akhir ini, telah lahir
produk-produk baru yang merupakan pengembangan
dari saham preferen. Saat ini saham preferen yang
diperdagangkan di BEJ adalah saham preferen Hotel
Prapatan.
 Saham preferen merupakan gabungan (Hybrid)
antara Obligasi dan Saham biasa. Disamping memiliki
karakteristik seperti Obligasi juga memiliki
karakteristik saham biasa. Misalnya, saham preferen
memberikan hasil yang tetap, seperti bunga obligasi.
Saham memiliki risiko
 Capital Loss

Merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu


kondisi dimana investor menjual saham lebih rendah dari
harga beli. Misalnya saham PT. XYZ yang di beli dengan
harga Rp 2.000,- per saham, kemudian harga saham
tersebut terus mengalami penurunan hingga mencapai Rp
1.400,- per saham. Karena takut harga saham tersebut
akan terus turun, investor menjual pada harga Rp 1.400,-.
 Risiko Likuidasi
Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut
oleh Pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan.
Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapat
prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan
dapat dilunasi.
 Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan
perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara
proporsional kepada seluruh pemegang saham.
 Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan,
maka pemegang saham tidak akan memperoleh hasil
dari likuidasi tersebut.
 Risiko perusahaan tidak mampu membayar
kupon obligasi maupun risiko perusahaan
tidak mampu mengembalikan pokok obligasi.
Ketidakmampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban dikenal dengan istilah
default.
 Walaupun jarang terjadi, namun dapat saja
suatu ketika penerbit obligasi tidak mampu
membayar baik bunga maupun pokok
Risiko obligasi.
Obligasi  Risiko Tingkat Suku Bunga (interest rate risk).
Pergerakan harga obligasi sangat ditentukan
pergerakan tingkat suku bunga.
 Pergerakan harga obligasi berbanding
terbalik dengan tingkat suku bunga; artinya
jika suku bunga naik maka harga obligasi
akan turun, sebaliknya jika suku bunga turun
maka harga obligasi akan naik.
 Tahap Persiapan.
 Tahap Pengajuan
Proses  Tahap Penawaran Saham
Penawaran  Tahap Pencatatan saham di
Umum Bursa Efek
Saham
dapat dijelaskan sebagai berikut:

 Menjadi Nasabah di Perusahaan Efek. Pada


Dilihat dari bagian ini, seseorang yang akan menjadi
prosesnya, investor terlebih dahulu menjadi nasabah atau
membuka rekening di salah satu broker atau
maka urutan Perusahaan Efek.
perdagangan  Order dari nasabah. Kegiatan jual beli saham
saham atau diawali dengan instruksi yang disampaikan
investor kepada broker. Pada tahap ini, perintah
Efek lainnya atau order dapat dilakukan secara langsung
dimana investor datang ke kantor broker atau
order disampaikan melalui sarana komunikasi
seperti telpon atau sarana komunikasi lainnya.
 Diteruskan ke Floor Trader. Setiap order yang
masuk ke broker selanjutnya akan diteruskan ke
petugas broker tersebut yang berada di lantai
bursa atau yang sering disebut floor trader.
 Masukkan order ke JATS. Floor trader akan
memasukkan (entry) semua order yang
diterimanya kedalam sistem komputer JATS. Di
lantai bursa, terdapat ratusan terminal JATS
yang menjadi sarana entry order-order dari
Lanjutan.... nasabah.
 Transaksi Terjadi (matched). Pada tahap ini
order yang dimasukkan ke sistem JATS bertemu
dengan harga yang sesuai dan tercatat di sistem
JATS sebagai transaksi yang telah terjadi
(done), dalam arti sebuah order beli atau jual
telah bertemu dengan harga yang cocok.
 Penyelesaian Transaksi (settlement). Tahap
akhir dari sebuah siklus transaksi adalah
penyelesaian transaksi atau sering disebut
settlement.
 Di BEJ, proses penyelesaian transaksi
Lanjutan.... berlangsung selama 3 hari bursa. Artinya jika
melakukan transaksi hari ini (T), maka hak-hak
kita akan dipenuhi selama 3 hari bursa
berikutnya, atau dikenal dengan istilah T + 3.
Mekanisme Perdagangan

Proses Pelaksanaan Perdagangan Di Bursa


Proses Pelaksanaan Perdagangan Srcara Remote
 Indeks harga saham adalah suatu indikator yang
menunjukkan pergerakan harga saham. Indeks
berfungsi sebagai indikator trend pasar, artinya
pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar
pada suatu saat, apakah pasar sedang aktif atau
lesu.
 Dengan adanya indeks, kita dapat mengetahui trend
pergerakan harga saham saat ini; apakah sedang
naik, stabil atau turun. Misal, jika di awal bulan nilai
INDEKS indeks 300 dan saat ini di akhir bulan menjadi 360,
maka kita dapat mengatakan bahwa secara rata-
HARGA rata harga saham mengalami peningkatan sebesar
20%.
SAHAM
 Pergerakan indeks menjadi indikator penting bagi
para investor untuk menentukan apakah mereka
akan menjual, menahan atau membeli suatu atau
beberapa saham. Karena harga-harga saham
bergerak dalam hitungan detik dan menit, maka
nilai indeks pun bergerak turun naik dalam hitungan
waktu yang cepat pula.

Anda mungkin juga menyukai