Anda di halaman 1dari 35

JURNAL

READING
Oleh : Yoga Apriyanto, S.Ked
Pembimbing : AKBP DR. dr. Yalta Hasanudin Nuh, Sp. An.
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN

METODE

HASIL DAN PEMBAHASAN

KESIMPULAN

TELAAH KRITIS
BAB I
PENDAHULUAN
Lebih dari 300 juta prosedur
bedah dilakukan di seluruh
dunia tiap tahun1

5% atau 15 juta prosedur


bedah dilakukan dengan teknik
anastesi spinal1

1. Khan FA, Khan S, Afshan G. An analysis of perioperative adverse neurological events associated with anesthetic management at a Tertiary Care Center of a developing country. J Anaesthesiol
Clin Pharmacol. 2017;33(1):48–56
Anastesi spinal

Bupivakain Hidroklorida

Bupivakain Isobarik Bupivakain Hiperbarik

Lebih sering
Penelitian yang berseberangan mengenai
digunakan
pemilihan anastesi spinal obat jenis ini
• Hemodinamik lebih stabil & insidensi hipotensi Di RSUD
Dr. Kariadi
lebih rendah pada penggunaan levo bupivakain
Semarang
isobarik dibandingkan dengan yang hiperbarik3
• Efek samping hipotensi lebih rendah pada
bupivakain hiperbarik daripada isobarik4
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan
efektivitas obat anastesi lokal bupivakain

TUJUAN Isobarik 0,5% dan bupivakain hiperbarik 0,5%


untuk prosedur operasi abdomen bagian
bawah non persalinan
BAB II
METODE PENELITIAN
METODE
Desain penelitian : single blind randomized controlled
trial dengan consecutive sampling
Populasi pasien : Pasien yang menjalani prosedur operasi
abdomen bagian bawah di RSUD Dr. Kariadi
Semarang
Waktu penelitian : Maret-Mei 2019
Sampel Penelitian

Kriteria inklusi Kriteria Eksklusi


- Pasien dewasa 18-60 tahun - Pasien yang memiliki alergi obat
bupivakain
- Menjalani prosedur operasi
abdomen bagian bawah elektif - Pasien yang menolak tindakan
RSUP Dr. Kariadi anastesi regional
- BMI normal (18,5-25kg/m2
- Status Fisik ASA I-II
- Mampu komunikasi verbal
- Lama operasi <120 menit
- Kekuatan otot motorik
ekstremitas inferior pre-operasi5
PROSEDUR PENELITIAN
Premedikasi midazolam 3mg dan loading ringer laktat 500mL

P1 (n=24) : Bupivakain Hiperbarik


BJ >1,0003 dosis 15 mg
P2 (n=24) : Bupivakain Isobarik
BJ 1,0003 dosis 15 mg

Anastesi ditusukkan lokasi L3-L4

Pengambilan data :
• Pemantauan tanda vital berupa TD, nadi, pernapasan pada
Data diolah
menit ke 1, 3, 6, 9, 12, 15, 30, 60, 90 dan 120
Di SPSS
• Onset dan durasi
• Pemeriksaan blok Sensorik (pinprick) dan tes bromage
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL
DATA
KARAKTERISTIK
PENURUNAN
TEKANAN SISTOLIK
DAN DIASTOLIK
SELISIH
PENURUNAN
TEKANAN SISTOLIK
DAN DIASTOLIK
PERBEDAAN
KETINGGIAN
BLOK MOTORIK
PERBEDAAN
KETINGGIAN
BLOK SENSORIS
EFEK SAMPING
OBAT
PEMBAHASAN
Penelitian lain…

PENELITIAN INI PENELITIAN LAIN

Lama kerja blokade sensoris pada kelompok Penelitian Vishal et al., menunjukkan buhwa
bupivakain isobarik lebih lama dibandingkan Bupivakain hiperbarik menghasilkan onset
dengan kelompok bupivakain hiperbarik yang yang lebih cepat dan durasi yang lebih singkat.
(180 menit vs 150 menit).
Hal ini disebabkan karena ketinggian blokade
Perbedaan lama kerja berbeda bermakna Sensoris yang cenderung lebih tinggi pada
secara statistik. Bupivakain hiperbarik (Uppal, et al., 2017)
Penelitian lain…

PENELITIAN INI PENELITIAN LAIN

Penurunan tekanan sistolik, diastolik ataupun Terdapat penurunan tekanan sistolik dan dias
Arteri rata-rata pada kelompok isobarik lebih tolik pada 30 menit intraoperatif pada grup
kecil dibandingkan dengan bupivakain hiperbarik (19%) dan isobarik (17%) (Hererra
hiperbarik et al., 2014)
Keadaan ini disebabkan oleh blokade
Simpatis yang lebih tinggi pada bupivukain
hiperbarik menyebabkan paralisis pada
Serabut preganglionik saraf simpatis yang
Kemudian mentransmisikan implus motorik
ke otot polos pembuluh darah perifer
(Hofhuizen et al., 2019)
BAB IV
KESIMPULAN
Penelitian ini menyimpulkan bahwa Bupivakain isobarik tidak lebih
efektif dibandingkan bupivakain hiperbarik pada pasien yang akan
menjalani prosedur operasi perut bagian bawah.
BAB V
TELAAH KRITIS
Jurnal yang diakses dari Jurnal Anastesiologi Indonesia yang
merupakan bagian dari kedokteran berbasis bukti (evidence-based
medicine) diartikan sebagai suatu proses evaluasi secara cermat dan
sistematis suatu artikel penelitian untuk menentukan reabilitas, validitas
dan kegunaannya dalam praktik klinis
Komponen utama
critical appraisal

Validity Importancy Applicability

Telaah kritis meliputi semua komponen dari suatu penelitian dimulai


dari komponen pendahuluan, metodologi, hasil, dan pembahasan.
EVALUASI JURNAL

1. Latar Belakang
Secara garis besar, latar belakang jurnal ini cukup memenuhi komponen-komponen yang harus
nya terpapar dalam latar belakang.
2. Tujuan
Tujuan dari penelitan ini sudah cukup baik karena peneliti telah memaparkannya secara jelas
3. Metode
Metode penelitian dalam jurnal ini yakni randomized controlled trial single-blind test dengan
consecutive sampling. Penelitian ini menjelaskan metode secara lengkap
4. Hasil
Hasil penelitian dalam jurnal initelah memenuhi komponen-komponen yang harus ada
dalam hasil penelitian jurnal. Data jugadibandingkan dengan data dari hasil penelitian-
penelitian sebelumnya.
5. Diskusi/pembahasan
Pada jurnal ini dalam diskusi dijabarkan hasil penelitian dan perbandingannya dengan ha
sil penelitian-penelitian sebelumnya. Hasil penelitian dibahas sesuai dengan tujuan
penelitian.
Study Validity, Importance, and Applicability

Study Validity

Is the research question well-defined that can be answered using this study design?
Ya. Penelitian dengan menggunakan desain penelitian pada jurnal ini dapat menjawab tujuan dari
dilakukannya penelitian.

Does the author use appropriate methods to answer their question?


Ya. Metode penelitian dalam jurnal ini yakni randomized single-blind test. Metode ini dapat
menjawab tujuan membandingkan efek efektivitas obat anastesi lokal bupivakain Isobarik 0,5% dan
bupivakain hiperbarik 0,5% untuk prosedur operasi abdomen bagian bawah non persalinan
Is the data collected in accordance with the purpose of the research?
Ya. Data yang diambil sesuai dengan tujuan penelitian. Sampel penelitian adalah 48 pasien yang
menjalani operasi abdomen bagian bawah yang masuk dalam kriteria inklusi

Was the randomization list concealed from patients, clinicians, and researchers?
Pada penelitian ini sampel diambil sesuai dengan kriteria inklusi yang telah ditetapkan lalu dibagi
menjadi 2 kelompok yang menerima bupivakain hiperbarik atau bupivakain isobarik. Anastesi
dilakukan oleh seorang ahli anastesi yang sama untuk menghindari bias. Hanya ahli anastesi yang
mengetahui obat anastesi apa yang diberikan.

Were the performed interventions described in sufficient detail to be followed by others?Other than intervention,
were the two groups cared for in similar way of treatment?
Ya. Intervensi yang dilakukan sudah detail serta bisa diikuti. Pasien yang menjadi subjek penelitian mendapatkan
pengawasan yang sama.
Study Importancy

Is this study important?


Ya, penelitian ini penting karena hasil penelitian ini dapat menjadi refrensi
dalam penggunaan obat anastesi lokal yang lebih efektif untuk prosedur
operasi perut bagian bawah.
Study Applicability

Are your patient so different from these studied that the results may not apply to them?
Tidak, karena permasalahan yang muncul juga sering ditemukan, sehingga hasil dari peneliti
an ini dapat diterapkan sebagai acuan dalam permasalahan serupa.

Is your environment so different from the one in the study that the methods could not be use
there?
Tidak, penelitian ini dapat diterapkan di Indonesia.
KESIMPULAN TELAAH KRITIS

Jurnal ini valid, penting, dan dapat diterapkan sehingga jurnal


ini dapat digunakan sebagai referensi
Thank you

Anda mungkin juga menyukai