Anda di halaman 1dari 10

PERANAN VITAMIN

TERHADAP IMUNITAS

Kelompok 3
 Diah Apriyani
 Sri Sundari
 Sus Indriyani
DEFINISI
SISTEM
IMUNITAS

Sistem yang membentuk


kekebalan tubuh dengan
Melindungi tubuh dari
menolak berbagai benda asing infeksi penyebab
yg masuk ke tubuh. penyakit dengan
menghancurkan &
Imonologi atau Imunitas menghilangkan
mikroorganisme atau
adalah resistensi terhadap
substansi asing (bakteri,
penyakit terutama penyakit virus, parasit, jamur
infeksi. serta tumor) yg masuk
kedalam tubuh

Leukosit >> sel imun


utama (disamping sel
FUNGSI
plasma, makrofag, dan SISTEM
IMUNITAS
sel mast)
Peningkatan kekebalan tubuh dapat dilakukan
dengan mengkonsumsi zat gizi yang mampu VITAMIN >>
meningkatkan respon imun yang umumnya ANTIOKSIDAN
berupa vitamin dan mineral yang seimbang.

Beberapa vitamin yang mampu meningkatkan respon imun


yaitu, vitamin A, B6, B12, C, D dan E, asam folat

Vitamin adalah zat esensial yang diperlukan untuk


membantu kelancaran penyerapan zat gizi dan proses
metabolisme tubuh.

Vitamin antioksidan A, E, C dan β-karoten >> kofaktor


dalam respon imun, terutama sebagai katalisator enzim
dan antioksidan.
Vitamin A mempunyai peranan penting di dalam pemeliharaan sel epitel
(imunitas non spesifik )
1
Vitamin A berperan dalamimunitas seluler (sel darah putih maupun polinuklear
serta sel NK (NATURAL KILLER) 2
sel yang menangkap antigen, mengolah kemudian mempresentasikan
SEL NK ke sel T, yang dikenal sebagai sel penyaji atau APC (antigen presenting
cell) dan memacu produksi sitokin yang akhirnya meningkatkan
produksi sel B & antibodi. 3
vitamin A diperlukan dalam maturasi,
diferensiasi & proliferasi sel-T

Defisiensi vitamin A >> mengganggu barier mukosa


& fungsi dari neutrofil, makrofag serta sel NK,
pergeseran dominasi sitokin Th-2 ke arah Th-1
sehingga mudah mengalami infeksi.

Pemberian vitamin A terbukti meningkatkan imunoglobulin serum IgA dan IgG serta
menurunkan sitokin inflamasi.
• Memberikan kontribusi dalam proliferasi
limfosit, pembentukan jaringan limfoid
B6 dan dalam respon antibodi

• Asam folat bersama vitamin B12 dapat


mempengaruhi sel NK
Defisiensi vitamin
B9
B12, B6, B3 dan B9
meningkatkan
• Vitamin B12 berperan dalam augmentasi
risiko kerusakan kinerja fagosit dan proliferasi sel T.
DNA dan lesi B12
terkait stres
oksidatif .
VITAMIN C >> antioksidan yang membantu
menetralisir radikal bebas.

1 Vitamin C merupakan regulator aktivasi sel imun untuk


mempertahankan kelangsungan hidup sel-sel imun.

Vitamin C berfungsi dalam sintesis nitrit oksida


2 yang dihasilkan makrofag, regulasi fagositosis
dengan menurunkan produksi radikal bebas dan
peningkatan aktivitas sel NK.

vitamin C meningkatkan fungsi imun dengan


3 menstimulasi produksi interferon (protein yang
melindungi sel dari serangan virus).

Kemampuan vitamin C sebagai donor elektron.


Vitamin C menjadi sangat efektif sebagai antioksidan
karena vitamin C dapat dengan cepat memutus rantai
4 reaksi SOR (Spesies Oksigen Reaktif) dan SNR (Spesies
Nitrogen Reaktif).
1 Vitamin D >> vitamin larut lemak yg bersifat secosteroid (mirip steroid) dengan
metabolit aktif yaitu 1,25-dihidroksi vitamin D [1,25(OH)2D].

2 Vitamin D >> vitamin larut lemak yg bersifat secosteroid (mirip steroid) dengan
metabolit aktif yaitu 1,25-dihidroksi vitamin D [1,25(OH)2D].

Vitamin D memodulasi sistem imun dan mengatur 3


beberapa sistem endokrin ( Chen et al., 2007).

Aktivitas vitamin D melalui reseptornya akan


4 meningkatkan ekspresi gen yang bertugas
mengkode reseptor-reseptor yang dapat
mengenali struktur mikroba pada permukaan
keratinosit yaitu CD-14, TLR-2 dan mempengaruhi
maturasi sel T menjadi Th-2.
Vitamin E atau α-tokoferol merupakan vitamin larut lemak

Tokoferol terutama α-tokoferol telah diketahui sebagai antioksidan yang mampu


mempertahankan integritas membran sel.

Peranan vitamin E sebagai antioksidan yang melindungi


membran sel secara langsung juga menjaga permeabilitas
membran.

peranan vitamin E pada sistem imun diantaranya dapat


meningkatkan proliferasi sel T

Kekurangan vitamin E umumnya menyerang sistem syaraf, otot,


pembuluh darah dan sistem reproduksi,.

Defisiensi Vitamin E terjadi karena adanya gangguan


absorbsi lemak dan gangguan transpor lipida
T H A N K

Y O U

Anda mungkin juga menyukai