Bambang Prastowo
12 kg Penggilingan Delignifikasi
Hidrolisis
enzimatis
Destilasi
(After Prastowo, 2011)
BioEtanol
1 ltr Autoklav
Fermentasi (+H2SO4)
Science . Innovation . Networks www.litbang.pertanian.go.id
Gas Bakar Hasil Gasifiaksi Tandan
Kosong Kelapa Sawit
iptek
Produk
pangan
Cair CPO , Minyak dll
Kelapa, dll
Bersaing dgn
Pangan dan Minyak
pakan Nabati
lainnya
Biomassa BBN
pertanian
Biodiesel
Padat Berbahan Bioetanol
Lignoselulosa
Bersaing dgn dan Limbah
Bioavtur
pakan dan Padat lain Pellet dll
bahan organik (After Prastowo, 2011)
iptek
Produk
pangan
gabah beras dgn
beta karotin, funsionil,
vit B tinggi dll pakan dll
Dedak pakan
berkualitas,
biomasa lain
Biomassa BBN
Jerami
Padi kandungan Biodiesel
Berbahan
lignin rendah, Lignoselulosa
Bioetanol
gampang dan Limbah Bioavtur
Padat lain Pellet dll
difermentasi dll
(After Prastowo, 2011)
iptek
BIOMASA PERKEBUNAN
?
korea
cina
Bahan presentasi PT Solar Park Indonesia / Badan Litbang Kehutanan di Kemen Perekonomian, 22 Desember 2009 10
Indikasi apa ?
negara lain semakin mengincar potensi
biomasa Indonesia (impor bentuk
pelet maupun lainnya untuk bahan bioindustri)
investasi industri untuk produksi jenis
biomasa padat seperti ini seharusnya tetap
untuk memenuhi kebutuhan energi dan lainnya
di dalam negeri, jangan terulang kasus gas
Konsekuensi
perkuat riset basis biomasa (bahan bioproduct
baru) dan bioindustri pendukung lainnya
biomasa diperlakukan sebagai komoditas :
bahan organik
produk baru pangan
produk baru pakan
produk baru bioenergi
pengaturan peruntukan biomasa
Bagaimana ke depan ?
Acuan Peraturan :
UU lingkungan, PP No. 150/2007, UU Sistem Budidaya
Pertanian No. 12/1992, . . . . lainnya ?
Substansi :
1. Jenis dan porsi peruntukan (bahan organik, pakan,
bioenergi) untuk dalam negeri
2. Jenis biomasa yang diatur (jerami, sekam, pelepah
sawit, tandan kosong sawit, tongkol jagung, pucuk
tebu dll)
3. Pengaturan Ekspor biomasa
Penutup
1. Penerapan pertanian bioindustri memerlukan
kesiapan adanya hasil penelitian komponen
teknologi unggul dan teruji yang dapat
diterapkan secara sinergi di lapangan
2. Penerapan sistem pertanian bioindustri harus
didasarkan pada kaidah ilmiah yang secara
kuantitatif dapat dijelaskan manfaatnya bagi
masyarakat dan alam untuk saat ini dan masa
yang akan datang
3. Aplikasi bisa dilakukan secara bertahap sesuai
dengan kondisi geografi sosial ekonomi budaya
masyarakat
terima kasih