Pembacaan Ilmiah
TUJUAN
pemberian cairan perioperatif menghindari
dehidrasi,mempertahankan volume sirkulasi yang
efektif, dan mencegah perfusi jaringan yang tidak
adekuat
3
Usia lanjut 50 20
ECF, extracellular fluid/cairan ekstraseluler; TBW, total body water.
*Pada kondisi hamil, volume plasma dan darah meningkat masing-masing 45% dan 50%.
5
• Difusi. • Tonisitas
• Osmolalitas
8
FARMAKOLOGI
CAIRAN
11
KRISTALOID
larutan elektrolit dalam air
Larutan Dextrose
KOLOID
molekul besar atau partikel ultramikroskopi dari zat nonkristalin homogen yang terdispersi pada zat
kedua, biasanya saline isotonik, atau kristaloid seimbang
• Koloid Semisintetik
• Hydroxyethyl starches (HESs)
• Dextrans
• Turunan/Derivat Human Plasma
14
PENANGANAN ELEKTROLIT
DAN CAIRAN KLINIS
15
KETIDAKSEIMBANGAN ELEKTROLIT
KETIDAKSEIMBANGAN ELEKTROLIT
• HIPERKALEMIA. (> 5,5 mEq / L) dapat terjadi akibat asupan yang berlebihan, kegagalan ekskresi, atau
pergeseran dari kompartemen intraseluler ke ekstraseluler
• HIPERKALSEMIA. terjadi ketika Ca2 + ektraseluler masuk ke vaskuler dari saluran GI, tulang, atau
keduanya.
• HIPOMAGNESEMIA. kronik maupun akut dapat meningkatkan morbiditas kardiovaskular. Penyebabnya
terkait dengan berkurangnya asupan Mg2 + dari Gastrointestinal atau ekskresi ginjal yang berlebih
• HIPOFOSFATEMIA. terkait dengan gangguan intake enteral, peningkatan ekskresi ginjal, atau bergeser
ke kompartemen seluler atau tulang
• GANGGUAN KLORIDA. Gangguan Cl− memiliki potensi untuk mempengaruhi keseimbangan asam-
basa
17
18
19
20
21
22
23
24
25
JUMLAH CAIRAN. dapat diberikan dengan dua cara: memperkirakan kebutuhan berdasarkan
berat pasien dan fase operasi untuk memperkirakan dosis yang diperlukan, atau dengan
pemeriksaan langsung dari variabel fisiologis individu, seperti kadar elektrolit.
TARGET KESEIMBANGAN CAIRAN. Pendekatan tradisional untuk pemberian cairan
perioperatif didasarkan pada perkiraan kebutuhan cairan (misalnya, menggunakan perhitungan
“4-2-1”) (Tabel 59-15133) selama puasa atau saat terjadi perdarahan.
PEMILIHAN CAIRAN YANG TEPAT
26
27
Pre-operatif.
• Dalam mempersiapkan operasi elektif, asupan cairan oral harus dilanjutkan sampai 2 jam
sebelum puasa, puasa yang terlalu lama tidak dianjurkan.
• Dapat dilakukan pemberian 1 sampai 2 L kristaloid dengan suplementasi K +.
• Pasien bedah darurat kemungkinan memiliki gangguan akut pada kompartemen cairan.
Intra-operatif.
• Kristaloid seimbang digunakan untuk menggantikan kehilangan air dan elektrolit yang
dialami selama operasi.
• pasien dengan risiko tinggi pemantauan secara invasif untuk memungkinkan deteksi
dini hipovolemia, termasuk pemantauan asam laktat dan asam-basa.
• Kehilangan darah koloid atau darah tergantung pada volume dan komponen yang
hilang mencapai euvolemia pada akhir operasi
28
Post-operatif.
• Pasien bedah risiko tinggi diberikan GDT yang menargetkan reperfusi O2 pada periode
pasca operasi awal.
• Pada semua pasien lain setelah operasi besar, penilaian status cairan harus dilakukan
berdasarkan pemeriksaan klinis fisiologis seperti laktat, saturasi vena sentral atau
campuran, dan curah jantung, jika tersedia.
29
Hal-hal berikut harus dilakukan pada pasien yang membutuhkan terapi IV berkelanjutan:
1. Elektrolit harus diperiksa setidaknya setiap hari untuk memantau hiponatremia dan
gangguan elektrolit lainnya.
2. Cairan harus secara ketat dibagi menjadi tiga kategori untuk penilaian dan perawatan
berkelanjutan:
a. Cairan pemeliharaan harus miskin garam dan mengandung volume air yang sedikit
karena adanya retensi garam dan air pasca operasi
b. Cairan rumatan
c. Resusitasi.
30
POIN PENTING
• Terapi cairan intravena adalah bagian inti dari praktik perioperatif, yang berpotensi mempengaruhi kondisi
akhir pasien.
• Air membentuk sekitar 60% dari total berat badan, sangat bervariasi berdasarkan umur dan komposisi tubuh.
Rasio antara volume air dalam kompartemen ekstraseluler fungsional dan intraseluler adalah sekitar 2: 1.
• Cairan intravena memiliki berbagai efek fisiologis dan harus dipertimbangkan dengan obat berdasarkan
indikasi, rentang dosis, kehati-hatian, dan efek samping.
• Gangguan fisiologis selama periode perioperatif dapat menyebabkan berbagai variasi gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit.
• Pendekatan manajemen cairan dan elektrolit mungkin perlu beradaptasi pada sejumlah pasien dan faktor-
faktor pembedahan.
31
TERIMA KASIH