Anda di halaman 1dari 17

PAPARAN KONSEP SPESIFIKASI KHUSUS

DPU BINA MARGA PROV. JATIM


TIM PENYUSUN SPESIFIKASI KHUSUS DPU BINA MARGA PROV. JATIM
Dasar penyusunan spesifikasi khusus

• Undangan Rapat tgl. 26 Nopember 2019, perihal Pembahasan


Spesifikasi Teknis dan AHSP 2020
• Spesifikasi Umum Dirjen Bina Marga Kementrian PUPR 2018 dan
Revisi 1 (devisi 5 dan devisi 6)
• Rapat pembentukan tim penyusun spesifikasi khusus 2020
• Daftar masukan dari tim penyusun terkait spesifikasi khusus 2020
Ringkasan Pembahasan spesifikasi

• Karena pembiayaan pada Jalan Provinsi Jawa Timur di Jawa Timur


terdapat beberapa alokasi anggaran baik dari Pemerintah Pusat
maupun Daerah Provinsi sendiri maka spesifikasi teknis mengacu
sepenuhnya pada spesifikasi teknis Dirjen Bina Marga Kementrian
PUPR 2018 termasuk Revisi 1 (Devisi 5 dan Devisi 6), sedngkan
khusus untuk dana regular (APBD Prov) menggunakan spesifikasi
khusus.
• Terdapat hal-hal tertentu yang menurut tim harus dibuat
ketentuan khusus karena terkait hal-hal di lapangan yang perlu
disikapi oleh Dinas, yang akan diuraikan secara detail pada
paparan ini
Pada Devisi 2. Saluran Drainase

• Pada bagian pembayaran seksi 2.1. diubah bahwa tidak ada pembayaran
tersendiri pada Item ini, karena dikhawatirkan di lapangan terdapat
beberapa jenis bahan yang perlu penanganan khusus sehingga
dibutuhkan adanya biaya tambahan untuk pelaksnaan galian selokan
• Meskipun dalam perpres tersedia slot untuk penjelasan lapangan, namun
tidak pernah terlaksana karena penyedia tidak mau ribet dengan
penawaran.
• Sering terjadi galian selokan tidak sesuai dengan elevasi rencana karena
penyedia kesulitan biaya sebagai akibat tidak diperhitungkan pada saat
penawaran
• Atas dasar hal-hal ini Tim memfasilitasi adanya pembayaran berbagai
jenis bahan galian yang terakomodasi pada devisi 3.1 (Seksi Galian).
Devisi 3. Galian
• Karena devisi 4 Spesifikasi lama Dirjen Bina Marga Kementrian PUPR
diubah menjadi Preservasi Jalan, sehingga Seksi Pelebaran dan Bahu
jalan difasilitasi pada Devisi 3 dan Devisi 5, maka Tim merasa perlu
membuat spesifikasi khusus tentang Galian Pelebaran untuk Bahu Jalan
diperkeras dengan beton Mutu fc’ 20 atau K-250.
• Spesifikasi khusus untuk Galian Pelebaran disusun dalam seksi 3.1.11.
dimana pada galian tersebut ada beberapa ketentuan yang harus
dicantumkan dalam spesifikasai antara lain :
• Galian harus dipotong lebih dahulu dengan alat pemotong beton (concrete cutter)
sampai tebal lapisan permukaan beraspal (> 20 cm) dengan lebar minimal 20 cm
hingga batu tepi terbuang
• Dasar galian dibuat datar untuk memudahkan proses pemadatan, sehingga lapis
pondasi terpadatkan maksimal.
Devisi 5. Perkerasan Berbutir

• SKh. 5.6. Bahu jalan diperkeras dengan beton mutu fc.20 atau K-250
• Dibuat dilatasi dengan multiplex tebal 5 mm setiap jarak 5 meter atau dipotong setelah
campuran berusia 8-12 jam
• Permukaan lapisan digaru (grooving) arah melintang
• Sambungan diisi dengan bahan sealer
• Apabila dilakukan pengujian dengan pengambilan benda uji inti (core drill) harus dengan
diameter maksimal 7 cm dan lubang ditutup dengan semen sika.
• SKh.5.7. CTB dan CTSB dengan porses semi mekanis
• Kuat tekan pada usia 7 hari minimal 78 kg/cm2 untuk CTB dan 55 kg/cm2 untuk CTSB
• Tidak diperkenankan adanya pencampuran system kering pada CTB plant atau baching
plant.
• Difasilitasi pengadaan base camp dekat lokasi kegiatan apabila jarak CTB plant jauh dari
lokasi hamparan untuk pelaksanaan pencampuran secara semi mekanis dengan excavator
• Dapat dihampar dengan grader
Devisi 6. Perkerasan Aspal

• Dasar penetapan penggunaan AC dan ATB pada spesifikasi khusus adalah


tidak memerlukan bahan anti penglupasan karena mengandalkan
interlock antar butir kasar.
• Pada AC-WC dan AC-BC pada spesifikasi teknis 2018 Dirjen Bina Marga
Kementrian PUPR adalah menggunakan gradasi halus, dimana komposisi
fraksi halus lebih besar dari 50% dalam campuran. Kondisi ini oleh Tim
penyusun spesifikasi dianggap terjadi perlemahan karena hal-hal berikut:
• Mekanisme interlock antar butir kasar tidak terjadi maksimal
• Berpotensi terjadi segregasi
• Untuk mencapai stabilitas yang memadai harus menggunakan aspal modifikasi
• Pengambilan benda uji inti dilakukan setiap panjang 25 meter sesuai
lokasi staking out, untuk dilakukan uji kepadatan dan ketebalan.
Sejarah gradasi campuran beraspal panas

• Mengacu pada gradasi superpave, dimana yang dibatasi hanya beberapa


ukuran saringan seperti Tabel dan Gambar terlampir, # 200, 3/8 inci, ½
inci, ¾ inci
• Terdapat daerah larangan (restriction zone) sesuai table dan Gambar
terlampir
• Spesifikasi 2010 dibuat batas atas dan bawah untuk 2 jenis gradasi halus
dan gradasi kasar, namun terdapat daerah larangan
• Dirjen Bina Marga menetapkan gradasi halus untuk spesifikasi tahun 2010
revisi 3 final dan spesifikasi 2018, termasuk revisi 1.
• Bina Marga Prov. Jatim tetap memilih AC dan ATB sebagai turunan dari
AC-WC dan AC-BC gradasi kasar.
Gambar 4.12. Gambaran lintasan gradasi gabungan melintas batas atas dan batas bawah.
Devisi 10. Pemeliharaan Rutin

• Pertimbangan Tim Penyusun adalah masih ada swakelola untuk


perkerasan jalan dan bagian-bagian jalan, belum sepenuhnya
dikontrakkan sebagaimana dilaksanakan oleh Kementrian PUPR,
yaitu dengan kontrak long segmen.
• Menggunakan spesifikasi khusus terkait swakelola untuk
pemeliharaan rutin
CONTOH PERHITUNGAN KEWAJARAN HARGA SATUAN PEKERJAAN GALIAN SELOKAN (JENIS TANAH BIASA)

GALIAN SELOKAN/ DRAINASE

ALAT YANG DIGUNAKAN


BIAYA SEWA SEHARI VOLUME TOTAL BIAYA
EXCAVATOR MINI 2.500.000,00 1 2.500.000,00
DUMP TRUK 600.000,00 5 3.000.000,00
ALAT BANTU (10% DARI BIAYA TENAGA KERJA) 140.000,00 1 140.000,00
-
JUMLAH PEKERJA 125.000,00 10 1.250.000,00
MANDOR 150.000,00 1 150.000,00
TOTAL 7.040.000,00
VOLUME GALIAN YANG DIHASILKAN SEHARI (200 X 1,2 X 1,0) 240
BIAYA GALIAN/ METER KUBIK TOTAL BIAYA SEHARI / VOLUME HASIL PEKERJAAN 29.333,33

Anda mungkin juga menyukai