Anda di halaman 1dari 29

PEMBEKALAN UJI

KOMPETENSI
PERKERASAN JALAN PAVING BLOCK
Tujuan umum
Peserta mampu melaksanakan kegiatan pekerjaan jalan paving block dengan benar sesuai
spesifikasi teknis
Tujuan khusus
Mampu membaca gambar kerja pekerjaan jalan paving block
Mampu melaksanakan pekerjaan persiapan
Mampu meyebutkan jenis kelas jalan paving block
Mampu menyebutkan susunan lapisan perkerasan jalan paving block
Mampu mengidentifikasi secara visual mutu paving block
Mampu membuat laporan hasil kerja pekerjaan jalan paving block
Gambar kerja berisi
Lokasi kegiatan pada Km .. s/d Km…, terhadap patok BM
Elevasi rencana permukaan jalan PB
◦ Galian dan timbunan
Kemiringan pada tikungan
◦ Pembuatan profil kemiringan/ kelandaian
◦ Mengatur jarak peralihan lengkung
Lebar nat antar paving yang diijinkan
Konstruksi tepi perkerasan
Tingkat kerataan permukaan
Kemiringan melintang jalan paving
Pekerjaan persiapan
Penyediaan bahan sesuai kebutuhan
◦ Lapis pondasi
◦ Pasir
◦ Paving block

Penyediaan peralatan
◦ Alat pemadat
◦ Alat bantu

Penyiapan lokasi pekerjaan


◦ Kondisi tanah dasar
◦ Kondisi permukaan jalan lama
Lapis pondasi
Lapis pondasi bawah
◦ Agregat pilihan (CBR > 20%, / agregat klas B (CBR > 60%)
◦ Tebal sesuai gambar

Lapis pondasi atas


◦ Agregat klas B/ agregat klas A (CBR > 90%, wilayah industry berat)
◦ Tebal sesuai gambar rencana
Pasir
Ukuran butir maksimum 2,4 mm (lolos saringan No. 8)
Kandungan air maksimum 5 %
Kandungan lempung maksimum 10%
Pasir untuk pengisi celah lebar 2-4 mm
Volume perkiraan 0,75 – 1 m3/ 100 m2
Paving block
Berdasarkan klasifikasi paving block terdiri atas
◦ Tebal
◦ 60 mm, 80 mm dan 100 mm
◦ Kuat tekan
◦ Fc’ 37,35, Fc’ 17,5
◦ Bentuk
◦ Segi empat dan segi banyak
◦ pemanfaatannya
◦ Jalan , parker, taman , pergudangan
Alat bantu kerja
Benang
Jidar
Sapu lidi
Potongan besi yang ujungnya dipipihkan
Sikat ijuk
Pemadat penggetar (vibro compactor)
Songkro/ gerobak dorong
Palu kayu
Lori
Alat potong paving block
Waterpass
Pemasangan Paving Block
Beberapa pola pasangan yang umum diterapkan antara lain
◦ pola susunan bata,
◦ pola anyaman tikar, dan
◦ pola tulang ikan.
Perlu kehati-hatian pada pemasangan pola khususnya pada barisan pertama.
Pemasangan harus memperhatikan benang pembantu supaya membentuk pola yang baik.
Selama proses pemasangan berlangsung, pekerja harus selalu berada di atas paving yang telah
terpasang dengan arah kerja ke depan supaya tidak menimbulkan lendutan ke bawah.
Setelah paving block terpasang sempurna, celah-celah yang ada di antaranya lalu diisi memakai nat
berupa abu batuatau pasir.
Terakhir padatkan paving block menggunakan roller atau stamper sebanyak 1-2 kali putaran sehingga
timbul daya saling mencengkeram antar-paving block.
Susunan lapis konstruksi jalan paving
block
Tanah dasar
Lapis pondasi bawah
Lapis pondasi atas
Pasir
Beton penahan
Paving block
Gambar susunan perkerasan jalan paving block
Tanah dasar
Cbr minimal 6%
Bukan merupakan tanah kembang susut tinggi
Bukan tanah rawa/ sawah
Diperlukan perbaikan atau penggantian atau langsung penimbunan dengan tanah urug pilihan
apabila kondisi tanah sekitar tidak memenuhi persyaratan teknis di atas
Lapis pondasi bawah
Dari tanah sekitar yang memiliki nilai CBR > 20% dengan nilai PI < 10
Contoh tanah sirtu atau urugan pilih dimana kandungan kerikil dan pasir lebih dominan,
sehingga memiliki nilai CBR Minimal 20%
Sebagai filter agar tanah dasar tidak berbaur ke dalam lapis pondasi
Lapis pondasi atas
Sebagai penopang utama beban kendaraan
Memiliki nilai CBR minmal 50% dengan PI < 4
Agregat Klas B sudah memenuhi persyaratan kekuatan tersebut
Kondisi visual batu pecah/ kerikil ukuran 20-30 mm minimal 20%
Lapis penghampar (pasir)
Untuk kemudahan pelaksanaan
Pengendalian kerataan permukaan
Tebal rata-rata 4-5 cm
Beton pengunci tepi perkerasan
Bisa dari kerb
Penopang gaya horizontal akibat beban kendaraan
Duduk di atas beton penopang dengan kuat tekan fc 17,5
Lapis permukaan
Dari paving block dengan jenis sesuai persyaratan teknis peruntukannya
Kemiringan melintang minimal 2,5 %
Kemiringan pada trotoar minimal 2,0 %
Terjadi interlock agar tidak mudah bergeser dan lepas-lepas
Laporan hasil pekerjaan
Hasil kegiatan di lapangan harus sesuai Analisa kebutuhan bahan, alat dan tenaga kerja
Mencatat volume masing-masing bahan, tanah urug, lapis pondasi, pasir perata dan pasir
pengisi celah, serta jumlah paving yang terpasang
Cros cek dengan Analisa harga satuan pekerjaan dan DO masing-masing bahan
Bila terjadi perbedaan harus diukur kembali yang terpasang di lapangan terutama tebal lapis
pondasi dan tebal pasir perata.

Anda mungkin juga menyukai