Anda di halaman 1dari 3

Petunjuk praktis pemeliharaan rutin jalan

Dasar Hukum :

1. UU nomor 38 tahun 2004 tentang jalan Pasal 30 nayat (1).b. Penyelenggara jalan wajib
memprioritaskan pemeliharaan jalan
2. PP nomor 34 tahun 2006 tentang jalan Pasal 97 tentang penyelnggaraan Pemeliharaan jalan
3. UU No.22 Tahun 2009 tentang lalu-lintas dan angkutan jalan raya
4. Permen PU Nomor 13 / PRT/ M / 2011 tentang tata cara pemeliharaan dan penilikan jalan
5. Surat Edaran Dirjen Bina Marga No. 07/ SE Db/ 2017 tentang Panduan Pemilihan Teknologi
Pemeliharaan Preventive Perkerasan Jalan
6. Perpres 16 tahun 2018, pengadaan barang jasa Pemerintah
7. Spesifikasi Umum 2018 untuk pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan
8. Spesifikasi Umum 2018 Revisi 1untuk pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan
9. Spesifikasi Khusus 2020 DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur

Latar belakang

Dalam upaya meningkatkan kinerja pelayanan jalan maka dipandang perlu bahwa Dinas PU Bina
Marga Provinsi Jawa Timur untuk menerbitkan Panduan Praktis atau manual pemeliharaan jalan
yang meliputi rangkaian kegiatan mulai dari penilian kondisi permukaan (perkerasan, bahu jalan,
saluran dan bangunan perlengkapan), penyusunan skala prioritas atas dasar kondisi permukaan
(super prioritas, prioritas dan regular), tata cara penanganan perbaikan kerusakan, pencegahan akan
terjadinya kerusakan dan peningkatan kenyamanan bagi pengguna jalan.

Dengan melaksanakan rangkaian kegiatan tersebut di atas, maka kondisi perkerasan jalan akan awet,
kokoh dan mampu bertahan hingga masa pelayanan sesuai dengan umur rencana yang telah
ditetapkan. Dan yang lebih penting lagi biaya perawatan sudah dapat dipastikan akan sangat rendah
dan mutu pelayanan sangat jauh lebih bagus karena kondisi jalan terkendali setiap saat. Dengan
system perawatan jalan yang tepat maka dapat dijamin kerusakan parah tidak akan terjadi kecuali
ada benca alam yang di luar kendali teknis. Dalam petunjuk praktis ini akan diuraikan secara detai
rangkaian kegiatan pemeliharaan jalan yang sangat efektif dan efesien.

Maksud dan Tujuan

Petunjuk Praktis Penyelenggaraan pemeliharaan jalan bermaksud memberikan langkah-langkah yang


tepat dan akurat dalam melaksanakan pemeliharaan jalan secara komprehensip sehingga tidak akan
terjadi kerusakan fatal sebelum umur rencana tercapai.

Adapun tujuannya adalah meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat pengguna jalan dan
memperkecil peluang terjadinya kerusakan sehingga biaya perawatan menjadi relative lebih kecil
namun dapat memberikan dampak yang sangat besar dalam menopang kekuatan dan keawetan
konstruksi perkerasan jalan.

Rangkaian Kegiatan Pemeliharaan Jalan

Kegiatan pemeliharaan meliputi :

1. Survey kondisi
2. Mengelompokkan data survey sesuai jenis dan derajad kerusakan berdasarkan luas
kerusakan dan kedalamannya
3. Menghitung volume kerusakan
4. Mengevaluasi terjadinya kerusakan berat pada beberapa lokasi dan segmen khusus ditinjau
dari beberapa aspek (drainase, lingkungan masyarakat, kondisi medan, dll)
5. Menentukan jenis perbaikan yang paling tepat (bahan, alat dan metoda kerja)
6. Menetapkan urutan skala penanganan, (super prioritas, prioritas dan regular).
7. Menghitung kebutuhan bahan, alat dan tenaga kerja
8. Menetapkan metoda Belanja bahan, alat dan upah tenaga kerja
9. Merekap laporan detail hasil pemeliharaan jalan mulai survey kondisi hingga administrasi
hasil pelaksanaan termasuk Gambar pelaksanaan.

Survey kondisi

Sesuai amanah UU 38 pasal 30 ayat (1) b terkait pemeliharaan dan penilikan jalan, mengandung arti
bahwa setiap saat kondisi jalan yang meliputi badan jalan dan bangunan pelengkap serta
perlengkapannya harus dalam pengawasan penyelenggara jalan. Tidak boleh terdapat kerusakan
jalan yang dapat mengganggu masyarakat penggunana jalan dan sebaliknya masyarakatpun dilarang
melakukan sesuatu yang dapat merusak kondisi jalan.

Atas dasar hal di atas maka seharusnya semua jenis kerusakan yang terjadi harus diketahui oleh
penyelenggara jalan melalui petugas lapangan yang telah ditetapkan oleh UPTJJ masing-masing.
Jangan sampai terbalik dengan menunggu hasil pengaduan masyarakat atas terjadinya kerusakan
yang sampai menimbulkan terjadinya kecelakaan akibat jalan berlubang atau tergenang air. Apabila
terjadi kecelakaan akibat jalan berlubang dan di lapangan tidak ada rambu sementara maka dapat
dikatagorikan penyelenggara jalan lalai atas tugasnya.

a. Super prioritas : perlu penaganan segera, tidak bisa ditunda karena berbahaya bagi
masyarakat pengguna jalan dan konstruksi perkerasan jalan dan
bahu jalan antara lain penutupan lubang dan perataan Gelombang,
perbaikan bagian tergelincir atau tersungkur, pengeprasan rutting,
pada perkerasan dan bahu jalan, hanya boleh terjadi maksimal 24
jam saja.
b. Prioritas : penanganan masih dapat ditunda karena hanya bahaya bagi
konstruksi badan jalan saja, dan penanganan bersifat pencegahan
akan terjadinya kerusakan baru atau perkembangan menjadi lebih
parah, namun perlu waktu segera setelah semua penanganan
super
prioritas selesai dilaksanakan, contoh menutup retak
(sealing),
laburan aspal, fog seal, mikroseal, dan slurry seal, serta
perbaikan
dinding penahan
c. Regular : penanganan bersifat peningkatan kenyamanan dan keselamatan
masyarakat pengguna jalan serta untuk keselamatan konstruksi
badan jalan, contoh pelapisan ulang (overlay) sehingga nilai IRI
kurang dari 4. Penanganan regular dilaksanakan pada setiap
akhir
triwulan apabila tersedia sisa alokasi dana pada triwulan berjalan.
Contoh pada triwulan ke 2 aloksasi anggaran 3 milyar, karena
menjelang musim kemarau maka pengananan untuk regular cukup
besar sehingga hanya tersisa hanya 500 juta, maka dana tersebut
dapat dibelanjakan sekitar 500 ton campuran ACL yang dihampar
sepanjang 776 meter dengan tebal rata-rata 4 cm. Pada triwulan 3
bertepatan dengan musim kemarau, kerusakan yang terjadi akan
relative lebih kecil dan membutuhkan dana kecil sehingga nilai sisa
anggaran pada akhir triwulan 3 akan cukup besar, mestinya overlay
dapat dilaksanakan lebih panjang dari 3 triwulan lainnya. Hal ini
disebabkan pada ketiga truwulan lainnya melewati musim
penghujan, contoh pola anggaran penanganan pemeliharaan jalan
terlampir.

Anda mungkin juga menyukai