Anda di halaman 1dari 3

PEKERJAAN JALAN DAN PARKIR

1.1 LINGKUP PEKERJAAN


Resources untuk pelaksanaan pekerjaan Jalan dan Lahan Parkir :
a) Tenaga kerja;
b) Material;
c) Peralatan dan alat bantu; serta
d) Alat angkut.

1.2 JENIS BAHAN DAN PENGGUNAANNYA


a) Paving Block
Digunakan untuk trotoar / jalur pedestrian sesuai gambar rencana.

b) Water Inlet
Digunakan untuk menyalurkan air hujan dari permukaan jalan ke saluran.

1.3 PERSYARATAN BAHAN

a) Paving Block
Terbuat dari beton cetak yang memenuhi persyaratan mutu SII
Nomor SII : 0819 83
Kuat tekan : 400 Kg/cm2
Ketahanan aus : 0,090 mm/menit
Penyerapan air : 3%
Ketebalan : 6 cm untuk Pedestrian
: 8 cm untuk Parkir
Standar kualitas : Produksi Conbloc Indonesia, Cisangkan atau equivalent
Tipe : True Pave (abu-abu)

b) Kanstin
Terbuat dari beton cetak yang memenuhi persyaratan mutu SII
Kuat tekan : 400 Kg/cm2
Ukuran per unit : 15 x 40 x 30 cm
Standar kualitas : Produksi Conbloc Indonesia, Cisangkan atau equivalent

c) Sand Bedding (Pasir Laying Course)


Pasir yang tajam dan bersih
Kadar tanah atau sillt tidak lebih dari 3% (berat) dan tidak lebih dari 10% yang
tertahan pada sieve 5 mm, atau yang dikenal dengan Pasir Extra Beton
Pasir yang digunakan pada waktu pemasangan Paving Block harus benar-benar
kering.
Tebal lapisan Sand Bedding dibawah Paving Block minimal adalah 10 cm.

d) Water Inlet
Water Inlet tebuat dari pipa PVC , kelas AW memenuhi standar SII dengan diameter 4
produksi dari Wavin, Pralon atau equivalent.
1.4 SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

a) Pembentukan Badan Jalan (Sub-Grade)


Badan Jalan (Sub-Grade) adalah bagian yang akan mendukung Sub-Base atau
konstruksi pengerasan jalan.
Semua material sampai kedalaman 30 cm dibawah Sub-Grade harus dipadatkan
sampai 100% dari maksimum kepadatan (kering) yang didapat dari percobaan
AASHo T.99 atau minimal dengan nilai CBR-4.
Sub-Grade harus dibentuk sehingga mempunyai profil dengan kemiringan sama
seperti yang dibutuhkan untuk kemiringan drainage (cross fall) yaitu 2%.
Sub-Grade tersebut harus sudah padat sebelum pekerjaan Sub-Base dimulai.

b) Lapisan Sub-Base
Lapisan sub-base terdiri dari lapisan sirtu (45 cm untuk jalan dan 15 cm untuk
Pedestrian) dan lapisan macadam 10 cm, serta Split 5 cm.
Lapisan Sirtu harus mempunyai nilai CBR-25, sedang lapisan macadam mempunyai
nilai CBR-80.
Lapisan sirtu tidak boleh terlalu banyak mengandung tanah.
Lapisan sirtu dipadatkan dengan Compactor ukuran 10 12 ton hingga padat.
Untuk mendapatkan kepadatan yang baik, pada waktu pemadatan sirtu, disiram air
secukupnya.
Setelah lapisan sirtu dipadatkan sesuai kepadatan yang ditentukan diatasnya
diletakkan lapisan macadam.
Lapisan macadan juga dipadatkan dengan Compactor ukuran 10 12 ton hingga
padat.
Lapisan teratas dari sub-base juga harus mempunyai kemiringan yang sama
dengan kemiringan cross fall, yaitu 2% kedua arah.

c) Lapisan Paving Block


Diatas lapisan sub-base dipasang lapisan pasir (pasir extra beton).
Profil dari permukaan pasir yang belum dipadatkan harus sama dengan profil
permukaan yang dikehendaki (kemiringan 2%).
Paving block dipasang diatas permukaan pasir yang belum dipadatkan, tetapi telah
diratakan.
Perataan permukaan pasir harus menggunakan papan serut rata (screed board).
Pasangan paving block kemudian dipadatkan dengan menggunakan vibrator plate
(compactor) sebanyak 3 (tiga) kali jalan sebelum pasir yang mengisi celah/nut
ditebarkan.
Alat pemadat vibrator plate (compactor) yang digunakan mempunyai ukuran
pemadat 0,35 0,5 m2 dengan centrifugal force 1,6 2 ton.
Pada jarak 1 meter dari tempat-tempat yang belum diberi tahanan atau kanstin
(beton tepi) tidak dipadatkan terlebih dahulu.
Pasir bersih dengan ukuran partikel maksimum 1 mm kemudian disapukan diatas
permukaan paving block dan kemudian terakhir dipadatkan lagi dengan vibrator 3
kali jalan sampai celah-celah antara paving block menjadi padat.
Untuk mendapatkan permukaan jalan paving block yang rata, perlu dibantu
dengan menjalankan mesin giling yang 4 6 ton yang dijalankan beberapa kali
sesuai dengan kemiringan yang ada.
Bagian-bagian paving block yang telah dipasang harus segera dipadatkan.
Untuk bagian-bagian yang belum dipadatkan, mutlak tidak boleh dilalui oleh
orang maupun kendaraan. Hal ini untuk menghindarkan penurunan yang tidak
merata setelah pemadatan.
d) Water Inlet
Water Inlet dipasang dilokasi sesuai gambar rencana dengan kemiringan pipa
minimal 2%.
Satu pipa dimasukkan kedalam kanstin hingga terlihat pada permukaan jalan dan
ujung yang satu lagi ditanam pada dinding saluran.
Setelah pipa terpasang maka di urug dengan tanah sehingga pipa tidak terlihat.

Anda mungkin juga menyukai