Anda di halaman 1dari 10

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS TEKNIK

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2019/2020


Mata Kuliah : SJR kelas C Lokasi Ujian/Ruang : Gd B/19
Jurusan : Teknik Sipil (S1) Tanggal Ujian : 30 - 04 -20
Dosen Pembina : Akhmad Hasanuddin Waktu Ujian : 07.00 – 09.40
Sifat : Opened Book

A. JAWABLAH DENGAN JELAS

1) Jelaskan pengertian perkerasan jalan!


JAWAB :
Perkerasan jalan adalah campuran antara agregat dan bahan ikat yang digunakan untuk
melayani beban lalu lintas. Agregat yang dipakai antara lain adalah batu pecah, batu
belah, batu kali dan hasil samping peleburan baja. Sedangkan bahan ikat yang dipakai
antara lain adalah aspal, semen dan tanah liat.

2) Sebutkan tiga jenis perkerasan jalan dan jelaskan pengertiannya!


JAWAB :
Jenis perkerasan jalan :
a. Konstruksi perkerasan lentur (Flexible Pavement), yaitu perkerasan yang
menggunakan aspal sebagai bahan pengikatnya. Lapisan-lapisan perkerasan bersifat
memikul dan menyebarkan beban lalu lintas ke tanah dasar. Konstruksi perkerasan
lentur terdiri dari beberapa Lapisan yaitu :

 Lapisan permukaan (Surface Course)


 Lapisan pondasi atas (Base Course)
 Lapisan pondasi bawah (Sub Base Course)
 Lapisan tanah dasar (Subgrade)
b. Konstruksi perkerasan kaku (Rigit Pavement), yaitu perkerasan yang menggunakan
semen (Portland Cement) sebagai bahan pengikatnya. Pelat beton dengan atau tanpa
tulangan diletakkan diatas tanah dasar dengan atau tanpa lapis pondasi bawah. Beban
lalu lintas sebagian besar dipikul oleh pelat beton. Konstruksi perkerasan lentur terdiri
dari beberapa Lapisan yaitu :

 Plat beton (Concrete Slab)


 lapis pondasi bawah (Sub base Course)
 Lapisan tanah dasar (Subgrade)

1
c. Konstruksi perkerasan komposit (Composite Pavement), yaitu perkerasan kaku yang
dikombinasikan dengan perkerasan lentur dapat berupa perkerasan lentur diatas
perkerasan kaku atau perkerasan kaku diatas perkerasan lentur.

3) Suatu proyek konstruksi jalan akan dibangun di atas tanah lempung dengan plastisitas
tinggi. Konstruksi perkerasan apakah yang lebih sesuai untuk kondisi lapangan seperti
itu? Jelaskan alasan anda!
JAWAB :
Menurut pendapat saya, tanah dasar yang akan dibangun berdaya dukung relatif rendah
meskipun mungkin telah dilakukan ground improvement. Jika tidak terdapat kendala
dana maka konstruksi perkerasan kaku lebih sesuai secara teknis dibandingkan jenis
perkerasan jalan lainnya. Kelemahannya adalah permukaan jalan relatif kurang rata
sehingga jika dapat diberikan wearing course berupa campuran beraspal maka dapat
diperoleh permukaan yang lebih nyaman untuk dilewati. Jika terdapat kendala dana maka
perlu dipikirkan rencana perbaikan tanah yang baik misalnya dengan pemasangan
geosintetik. Jika daya dukung dapat ditingkatkan maka dapat dilakukan pembangunan
konstruksi perkerasan lentur.

4) Mengapa lapisan tanah dasar perlu dipadatkan terlebih dahulu sebelum dihampar lapis
perkerasan di atasnya?
JAWAB :
Lapisan tanah dasar perlu dipadatkan terlebih dahulu untuk mencapai kestabilan
tanah yang tinggi terhadap perubahan volume.

5) Jelaskan tujuan dari pengujian CBR pada tanah dasar


JAWAB :
Tujuan dilakukan pengujian CBR ini adalah menilai kekuatan tanah dasar atau bahan lain
yang dipergunakan untuk membuat perkerasan.Kekuatan tanah diuji dengan uji CBR
sesuai dengan SNI-1744-1989. Nilai kekuatan tanah tersebut digunakan sebagai acuan
perlu tidaknya distabilisasi setelah dibandingkan dengan yang disyaratkan dalam
spesifikasinya.

6) Sebutkan jenis lapisan yang terdapat pada konstruksi perkerasan lentur dan fungsi masing
masing lapisan tersebut!
JAWAB :
a. Lapisan permukaan (Surface Course)
terdiri atas campuran mineral agregat dan bahan pengikat yang ditempatkan paling
atas dan biasanya terletak di atas lapis pondasi.yang berfungsi untuk:

2
 Lapisan perkerasan penahan beban roda, dengan persyaratan harus
mempunyaistabilitas tinggi untuk menahan beban roda selama masa
pelayanan.
 Lapisan kedap air, sehingga air hujan yang jatuh di atasnya tidak meresap
kelapisan di bawahnya dan melemahkan lapisan tersebut.
 Lapis aus (wearing course), lapisan yang langsung menderita gesekan
akibat remkendaraan sehingga mudah menjadi aus.
 Lapis yang menyebarkan beban ke lapisan bawah, sehingga dapat dipikul
olehlapisan lain dengan daya dukung yang lebih buruk.Untuk dapat
memenuhi fungsi tersebut, pada umumnya lapisan permukaan
dibuatdengan menggunakan bahan pengikat aspal sehingga menghasilkan
lapisan yangkedap air dengan stabilitas yang tinggi dan daya tahan yang
lama.
.
b. Lapisan pondasi atas (Base Course)
Lapisan perkerasan yang terletak di antara lapis pondasi bawah dan lapis
permukaandinamakan lapis pondasi atas (base course). Karena terletak tepat di bawah
permukaan perkerasan, maka lapisan ini menerima pembebanan yang berat dan
paling menderitaakibat muatan, oleh karena itu material yang digunakan harus
berkualitas sangat tinggidan pelaksanaan konstruksi harus dilakukan dengan
cermatBahan alam dapat digunakan sebagai bahan lapispondasi, antara lain : batu
pecah, kerikil pecah yang distabilisasi dengan semen,aspal, pozzolan, atau
kapur.berfungsi
 menahan beban roda
 Sebagai perletakan terhadap lapis permukaan.

c. Lapisan pondasi bawah (Sub Base Course)


terdiri atas lapisan dari material berbutir (granular material) yang dipadatkan atau
lapisan tanah yang distabilisasi ataupun tidak.berfungsi untuk :
 Efisiensi penggunaan material. Material pondasi bawah relatif murah
dibandingkandengan lapisan perkerasan di atasnya.3.
 Mengurangi tebal lapisan di atasnya yang lebih mahal.4.
 Lapisan peresapan, agar air tanah tidak berkumpul di pondasi.5.
 Lapisan pertama, agar pekerjaan dapat berjalan lancar. Hal ini sehubungan
dengankondisi lapangan yang memaksa harus segera menutup tanah dasar dari
pengaruhcuaca, atau lemahnya daya dukung tanah dasar menahan roda-roda
alat berat.

d. Lapisan tanah dasar (Subgrade)


Meiputi sifat tanah berupa : daya dukung tanah,perubahan bentuk tanah dan Lendutan
tanah.

7) Jelaskan parameter apa saja yang menjadi persyaratan lapis pondasi bawah pada
perkerasan lentur sesuai spesifikasi umum Bina Marga 2018

3
JAWAB :
Parameter yang menjadi persyaratan lapis pondasi bawah pada perkerasan lentur sesuai
spesifikasi umum Bina Marga 2018 adalah sebagai berikut:
 Agregat kelas B adalah untuk mutu lapis pondasi bawah
 Toleransi elevasi permukaan relative terhadap elevasi rencana adalah + 0cm
dan -2 cm .
 Abrasi dari agregat kasar sekita 0-40%
 Butiran pecah, tertahan ayakan No 4. SNI adalah 55/50
 Batas cair nya adalah 0-35
 Indeks plastisnya adalah 4-10
 Gumpalan lempung dan butiran butiran mudah pecah 0-5%
 Perbandingan persen lolos ayakan no 200 dan no 40 yaitu maks 2/3
 CBR rendaman yaitu min 60%

8) Jelaskan dengan kalimat sendiri cara pengujian sand cone test pada lapis pondasi di
lapangan. Parameter apa yang dicari dari pengujian tersebut?
JAWAB :
Cara pengujian sand cone test lapis pondasi di lapangan adalah sebagai berikut :
 siapkan alat dan bahan dan tentukan lokasi dimana kita akan melakukan sand
cone test
 Bahan yang digunakan adalah pasir pasir yang bersih , kering tidak
mengandung bahan pengikat serta gradasi 0.075 mm smpai dengan 2 mm
 Penentuan lokasi titik uji harus dilakukan saat titik uji tidak tergenang, tidak
terdapat getaran, dan pengujian ini dilakukan paling sedikit 2 kali dengan titik
setiap jarak 50 cm.
 Peralatan yang digunakan adalh sebagai berikut; botol transparan, takaran
dengan diameter lubang 16,51 cm, corong kalibrasi, plat untuk dudukan,
mistar dari baja, palu, sekop, kuas, pahat, peralatan untuk menentukan kadar
air, dan timbangan .
 Langkah langkah Pengujian di lapangan adalah sebagai berikut:
a) Sebelum ke lapangan, hendaknya botol sand cone disii penuh tanpa
menggunakan corong dan timbang (W12)

4
b) Timbang nampan (W9)
c) Letakkan pelat dasar berlubang (bagian dari peralatan sand cone) pada
daerah yang akan diuji
d) Buat lubang galian pada lubang pelat setinggi kira-kira 15 cm
e) Tanah pada lubang diletakkan pada nampan dan ditimbang (W10)
f) Kemudian balik botol sand cone di atas pelat berlubang dan buka keran
penutupnya
g) Tunggu hingga lubang terpenuhi
h) Setelah penuh tutup keran pada corong dan timbang botol berisi pasir
sisa pengujian (W13)
i) Kemudian hitung volume lubang (V hole) = (W12 - W13 - Wc)/γ sand
Parameter yang dicari dari pengujian pada lapis pondasi di lapangan adalah volume
lubang.
9) Jelaskan peranan agregat pada struktur perkerasan lentur dan perkerasan kaku!
JAWAB :
Pada struktur perkerasan umumnya, agregat berperan sebagai pendukung dan
penyalur utama beban kendaraan yang berada di atas perkerasan. Beban tersebut akan
disalurkan oleh lapis-lapis perkerasan jalan sehingga pada saat mencapai subgrade,
tegangan yang terjadi sudah mengecil. Pada perkerasan lentur, penyaluran beban
berlangsung pada setiap lapisan melalui mekanisme kontak antar batuan, gesekan
( friction)dan kuncian (interlocking )antar butiran agregat dan dibantu oleh ikatan antar
butiran yang itimbulkan oleh aspal. Pada perkerasan kaku, beban kendaraan terutama
akan didukung oleh pelat betonnya, sedangkan lapis pondasi di bawahnya dianggap
sedikit saja memberikan sumbangan dukungan daya dukung.

10) a. Apakah yang dimaksud dengan gradasi?


b. Jelaskan macam macam tipe gradasi aggregate!
c. Mengapa gradasi penting dalam perancangan perkerasan?
JAWAB :
A. Apakah yang dimaksud dengan gradasi?
Gradasi adalah sebaran ukuran butiran dan dianalisis dengan uji saringan. Gradasi

5
agregat mempengaruhi stabilitas/kekuatan, sifat kekedapan air dan berat volume.
Gradasi mempengaruhi stabilitas/kekuatan karena stabilitas dan kekuatan lapis
permukaan dan lapis pondasi terutama dihasilkan oleh kontak antar batuan,
gesekan ( friction) dan kuncian (interlocking )antar butiran agrega
B. Jelaskan macam macam tipe gradasi aggregate!
 Gradasi rapat memiliki hampir semua ukuran butiran sehingga mampu mengisi
rongga antar butiran. Hal tersebut mengakibatkan jumlah rongga dalam mineral
agregat relatif sedikit. Sifat perkerasan yang dihasilkannya adalah stabilitas tinggi,
kurang kedap air, sifat drainasi jelek dan berat volume besar. Stabilitas yang
tinggi diperoleh dari gaya gesek dan sifat saling mengunci yang relatif sempurna
di antara butiran agregat. Sifat drainase jelek berakibat jika terdapat butiran air
yang terperangkap di antara ikatan aspal dan agregat maka air tersebut akan susah
mengalir keluar sehingga lama kelamaaan daya adhesi antara aspal dan batuan
rusak.
 Gradasi seragam memiliki cukup banyak rongga antar agregat, karena agregat
halus sedikit sehingga menghasilkan campuran beraspal yang memiliki
permeabilitas tinggi, stabilitas kurang dan berat volume kecil. Kelebihan agregat
ini adalah sifat drainasenya yang relatif baik sehingga cocok digunakan pada lapis
permukaan. Hal tersebut disebabkan limpasan air di atas permukaan jalan dapat
segera di-drain dari permukaan jalan agar tidak menimbulkan genangan.
Genangan air di atas pemukaan jalan berbahaya karena dapat mengakibatkan slip
roda kendaraan.
 Gradasi timpang ( gap grading ) , yaitu sebaran ukuran butiran yang mengalami
kekurangan pada salah satu atau dua nomor saringan

C. Mengapa gradasi penting dalam perancangan perkerasan?


Karena Gradasi mempengaruhi stabilitas/kekuatan karena stabilitas dan kekuatan
lapis permukaan dan lapis pondasi terutama dihasilkan oleh kontak antar batuan,
gesekan ( friction)dan kuncian (interlocking )antar butiran agregat. Jumlah bidang
kontak dipengaruhi oleh sebaran butiran menurut gradasinya. Semakin merata
sebaran ukuran butirannya maka semakin banyak bidang kontak antar butirannya

6
sehingga makin besar tahanan gesekan dansaling kuncian agregatnya. Gradasi
mempengaruhi kekedapan campuran karena makin merata sebaran butirannya makin
rapat suatu gradasi sehingga sifat kekedapannya terhadap fluida akan meningkat.
Gradasi mempengaruhi berat volume karena makin merata sebaran butirannya makin
rapat suatu gradasi sehingga rongga udara yang tersisa dalam suatu campuran
kompak. Makin tinggi berat volume maka kebutuhan bahan ikatnya semakin
sedikitdan biasanya makin murah biaya konstruksinya.

11) Mengapa kadar lempung (indeks plastisitas) harus dibatasi dalam persyaratan spesifikasi
agregat lapis pondasi?
JAWAB :
Lempung berdampak negatif terhadap sistem ikatan antara agregat dan aspalatau semen.
Dampak tersebut berupa :
a. Lempung membungkus butir-butir agregat menyebabkan ikatan dengan
aspal atau semen berkurang.
b. Luas permukaan yang harus diselimuti aspal atau semen bertambah. Pada
campuran beraspal hat tersebut berakibat bahwa pada kadar aspal
yangs ama mengakibatkan lapisan aspal jadi tipis ( stripping, lepasnya ikatan antara
aspal dengan agregat).Lapisan aspal tipis, mengakibatkan mudah teroksidasi, hal ini
c. mengakibatkan campuran menjadi rapuh/getas.

12) Berikut ini terdapat tiga buah gradasi agregat A, B, C dan spesifikasi gradasi yang
disyaratkan. Carilah proporsi tiga aggregate tersebut yang dapat memenuhi spesifikasi
gradasi dengan cara analitis atau grafis!
Lolos Spesifikasi
Agregat A Agregat B Agregat C
Saringan Gradasi
% lolos % lolos % lolos
(mm) % lolos
12,5 mm 100% 100%
9,5 mm 62 % 100 % 72-88 %
4,75 mm 8% 100 % 78 % 45-65 %
2,36 mm 4% 90 % 50 % 30-60%
1,18 mm 0% 71% 36% 25-55%

7
600 µm 50 % 29 % 16-40 %
300 µm 24 % 24 % 8-25 %
150 µm 4% 20 % 4-12 %
75 µm 1% 18 % 3-6 %
JAWAB :
Cara anaisis
Sebagian besar agregat kasar (> 4,75 mm) akan didapat dari agregat A, sedangkan
sebagian besar filler akan diperoleh dari agregat C. Spesifikasi untuk agregat
kasar adalah 45 % - 65 % sehingga nilai tengahnya 55 %. Hal itu berarti bahwa 45
% gradasi harus tertahan saringan 4,75 %. Spesifikasi untuk filler adalah 3 % - 6
% sehingga nilai tengahnya 5 %.
Agregat kasar = 45 % (> 4,75 mm) akan dicoba dipenuhi dari agregat A yaitu
dengan mencoba proporsi agregat A sebesar 45 %. Filler sebanyak 5 % akan
dipenuhi dari agregat C. Karena agregat C memiliki 18 % bahan filler sedangkan
kebutuhan filler hanya 5 % maka proporsi perkiraan agregat C adalah 5/18 = 28
%. Namun perlu diingat bahwa agregat B juga memiliki filler, sehingga sebaiknya
nilai proporsi agregat C diturunkan menjadi 25 % saja. Oleh karena proporsi
agregat A = 45 %, agregat C = 25 % maka proporsi agregat B = 30 %. Selanjutnya
dilakukan perhitungan sebagai berikut.

Lolos Agregat A Agregat B Agregat C Kombinasi Spesifikasi


Gradasi
sarungan gradasi
% lolos
(mm) X 45 % X 30% X 25 %
12,5 100 % 45 % 100 % 30 % 100 % 25 % 100% 100%
9.5 62 % 27.9 % 100 % 30 % 100 % 25 % 82,9 % 72-88 %
4.75 8% 3.6 % 100 % 30 % 78 % 19.5 % 53,1 % 45-65 %
2.36 4% 1.8 % 90 % 27 % 50 % 12,5 % 41,3 % 30-60%
1.18 0% 0 71 % 21.3 % 36 % 9% 30.3 % 25-55%
600 µm 50 % 15 % 29 % 7.25 % 22,25 % 16-40 %
300 µm 24 % 7.2 % 24 % 6% 13,2 % 8-25 %

8
150 µm 4% 1,2 % 20 % 5% 6, 2 % 4-12 %
75 µm 1% 0.3 % 18 % 4.5 % 4,8 % 3-6 %
Hasil kombinasi gradasi yang diperoleh masih memenuhi spesifikasi yang ditentukan
sehingga proporsi percobaan yang dilakukan dapat digunakan.

13) Jika harga :


Agregat A Rp.122 /m3
Agregat B Rp.110 /m3
Agregat C Rp.1150/m3
Tentukan harga total campuran per m3 nya
JAWAB :
Misal agregat total yang dibutuhkan adalah 100 m3 , agregat A = 45 %, agregat C = 25 %
maka proporsi agregat B = 30 %. Maka :
agregat A = 45 % x 100 m3 = 45 m3
agregat B = 25 % x 100 m3 = 25 m3
agregat C = 30 % x 100 m3 = 30 m3
maka total harganya bisa dihitung dengan :
Agregat A Rp.122 /m3 x 45 m3 =Rp. 5490
Agregat B Rp.110 /m3 x 25 m3 = Rp 2750
Agregat C Rp.1150/m3 x 30 m3 = Rp. 34500
Jadi harga total campuran agregat adalah Rp. 5490 + Rp 2750+ Rp. 34500=Rp 42.740 ,-

9
14) Lengkapi isian tabel berikut untuk mendapatkan persen lolos kumulatif
JAWAB :

WT. WT. SOIL


SIEVE WT. CUMULATIVE CUMULATIVE
SIEVE SIEVE + RETAINED PERCENT
OPENING SIEVE PERCENT PERCENT
NO. SOIL (gr) RETAINED
(mm) (gr) RETAINED FINER
(gr)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
(5/ SUM 4 PERSEN
(4-3) (100 %- (7))
X 100 %) KUMULATIF
2'' 50.000 575.00 575.00 0 0% 0% 100 %
1 1/2' 37.500 662.00 738.00 76 10.3659% 10.3659% 89.6341 %
1'' 25.000 581.00 630.00 49 6.8724 % 17.2383 % 82.7617 %
100 0.150 413.00 635.00 222 31.1360 % 48.3743 % 51.6257 %
200 0.075 415.00 487.00 72 10.0981 % 58.4724 % .41.5276 %
10 2.000 426.00 488.00 62 8.6956 % 67.168 % 32.832 %
40 0.425 419.00 550.00 131 18.3730 % 85.541 % 14.459 %.
200 0.075 457.00 535.00 78 10.9397 % 96.77 % 3.2258 %
PAN
457.00 480.00 23 3.2258 % 100 % 0%
-

S U M 713 100

Dikumpulkan paling lambat tanggal 8 mei 2020 (lebih cepat lebih baik nilainya)
Melalui email ke : ahmadhasanuddin11@gmail.com

Selamat Mengerjakan !!!

10

Anda mungkin juga menyukai