Anda di halaman 1dari 9

M ETODE PELAKSANAAN

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PAVING BLOK

Perkerasan paving block Container Yard di pelabuhan Banjarmasin.


metode pelaksanaan perkerasan paving block dapat diuraikan sebagai berikut :

Persiapan
 Pengambilan Contoh
o Dari setiap kelompok 100.000 buah diambil contoh sebanyak 5 buah setelah itu
paving block bisa di kemas / palet.

 Cara Uji (SNI-03-0691-1996)


 Sifat tampak
o Semua hal tersebut pada butir 4.1 diperiksa dengan pengamatan yang teliti.
Bata disusun di
o atas permukaan yang rata sebagai mana pada pemasangan yang
sebenarnya.
 Ukuran
o Digunakan peralatan kaliper atau sejenisnya dengan ketelitian 0,1 mm_
Pengukuran tebal dilakukan terhadap tiga tempat yang berbeda dan diambil
nilai rata-rata.
o Pengujian dilakukan terhadap 10 buah contoh uji.
 Kuat tekan
o Ambil 10 buah contoh uji masing-masing dipotong berbentuk kubus dan rusuk-
rusuknya disesuaikan dengan ukuran contoh uji.
M ETODE PELAKSANAAN

Gambar Denah Paving

Setiap Block yaitu dengan ukuran 2174 m2 yang sama dengan 100.000 Buah di ambil
uji sebanyak 5 buah seperti yang tertera di SNI-03-0691-1996 Uji Beton Paving Block.
M ETODE PELAKSANAAN

Pelaksanaan
1. Pertama pekerjaan perkerasan Lean concrete dan Plat Dack on pile harus
sudah selesai.
2. Setelah itu pekerjaan paving block bisa di laksanakan.
3. Pekerjaan Paving di laksanakan bersamaan dengan jalur RTG PAD karena jalur
RTG sebagai pembatas dan acuan top elevasi paving.
4. Setelah itu pasang pasir alas / sand badding dengan ketebalan 5 - 6 cm,
ratakan dengan jidar kayu (Pasir alas adalah pasir dengan ketebalan tertentu
sebagai alas perletakan paving block).
5. Pasang benang pembantu searah & tegak lurus / 45° terhadap area kerja.
6. Pemasangan paving block dilakukan setelah penentuan arah dan bentuk pola
dengan menggunakan benang pembantu, pemasangan paving blok dimulai
dari satu arah.
7. Lakukan pemadatan dengan plat getar / stamper plate / vibro, supaya terjadi
penguncian
akibat pengisian celah dari pasir alas yang terdesak ke atas & pasir pengisi yang
dipasang bersamaan dengan vibro.
8. Pasang pasir pengisi, ratakan dengan sikat ijuk dan penggetar / vibro secara
bersamaan.
9. Pemasangan paving dilakukan secara diagonal dari pinggir, setelah 3–4 baris
dapat dilakukan simultan di beberapa bagian.
M ETODE PELAKSANAAN

Contoh Pola Pemasangan Perkerasan Paving Blok

Filler / pengisi nat


Pengisian nat tidak penuh memungkinkan paving akan mudah bergerak
dan air lebih mudah masuk ke dalam sela-sela paving sehingga mengakibatkan
abu batu jenuh air. Jika abu batu jenuh air akan membuat permukaan paving
bergelombang dan mudah bergerak / bergeser.

Sand bedding / abu batu / pasir di bawah paving


Ketebalan abu batu padat untuk alas paving di atas beton tidak boleh
lebih dari 3–5 cm. Abu batu padat adalah setelah paving di atas abu batu
dipadatkan, bukan karena abu batu dipadatkan terlebih dahulu sebelum
paving dipasang. Saat paving dipasang abu batu digelar dengan ketebalan
4-6 cm, dan akan menjadi 3–5 cm setelah paving dipadatkan. Tujuannya agar
tidak ada penurunan lagi setelah perkerasan paving block menerima beban
atau dilintasi kendaraan.
M ETODE PELAKSANAAN

Sebagai kontraktor paving block yang telah berpengalaman dalam


mengerjakan proyek pemasangan paving block/paving stone, kami akan
membagikan beberapa tips cara pasang paving block yang baik kepada anda
semua.
Hal ini dikarenakan sering sekali kami mendapatkan pertanyaan dari
konsumen tentang “Bagaimana Cara Pemasangan Paving Block yang
Baik”.Berikut adalah 10 Langkah yang harus dilakukan dalam pekerjaan
pemasangan paving block :
Sebelum Paving block dipasang pastikan struktur dari lahan yang hendak
di Paving dalam keadaan benar-benar padat. Apabila belum padat dapat
dipadatkan dengan menggunakan mesin Roller (Wales) atau Stamper kuda.
Hal ini agar lahan yang telah dipasang paving block tidak amblas.

1. Sesuaikan spesifkasi beban yang akan melewati lahan yang akan


dipasang paving dengan material pendukung untuk landasan area paving.
Material tersebut dapat berupa : Limestone, Base Course, Sirdam,
Makadam dsb.
2. Pastikan permukaan lahan yang akan di paving dalam kondisi rata/
sudah level.
3. Pasang Kanstin beton sebagai pengunci paving block, agar paving
block yang sudah terpasang tidak bergeser.
4. Gelar abu batu mengikuti kemiringan yang telah ditentukan kemudian
diratakan dengan menggunakan jidar kayu.
5. Lakukan pemasangan paving block dengan cara maju kedepan,
sementara pekerja pemasang paving berada diatas paving yang telah
terpasang.
6. Untuk tepian lahan/ sudut-sudut yang belum terpasang paving block
(las-lasan), potong paving block dengan menggunakan alat pemotong
paving block / paving block cutter.
7. Setelah lahan 100% sudah terpasang paving block, selanjutnya kita
lakukan pengisian antar naat paving block tersebut (pengisian joint fller)
dengan menggunakan abu batu.
8. Padatkan paving block yang telah terpasang dengan menggunakan
baby roller atau stamper kodok 1 sampai 2 kali putaran agar timbul gaya
saling mengunci antar paving block satu sama lainnya.
9. Bersihkan area lahan yang telah terpasang paving block dari sisa-sisa
abu batu.
M ETODE PELAKSANAAN

 CARA METODE PEMASANGAN PAVING BLOCK

Sebelum Paving block dipasang pastikan struktur dari lahan yang


hendak di Paving dalam keadaan benar-benar padat. Apabila belum
padat dapat dipadatkan dengan menggunakan mesin Roller (Wales) atau
Stamper kuda. Hal ini agar lahan yang telah dipasang paving block tidak
amblas.
Sebelum pekerjaan pemasangan paving kita mulai, kita harus
memperhatikan syarat-syarat yang harus dipenuhi sebagai berikut:

1. Lapisan Subgrade
Subgrade atau lapisan tanah paling dasar harus diratakan terlebih
dahulu, sehingga mempunyai profl dengan kemiringan sama dengan
yang kita perlukan untuk kemiringan Drainage (Water run off) yaitu
minimal 1,5 %. Subgrade atau lapisan tanah dasar tersebut harus kita
padatkan dengan kepadatan minimal 90 % MDD (Modifed Max Dry
Density) sebelum pekerjaan subbase dilaksanakan sesuai dengan
spesifkasi teknis yang kita butuhkan. Ini sangat penting untuk kekuatan
landasan area paving nantinya.
2. Lapisan Subbase
Pekerjaan lapisan subbase harus disesuaikan dengan gambar dan
spesifkasi teknis yang kita butuhkan. Profl lapisan permukaan dario
subbase juga harus mempunyai minimal kemiringan 2 %, dua arah
melintang kekiri dan kekanan. Kemiringan ini sangat penting untuk
jangka panjang kestabilan paving kita.
3. Kanstin/Penguat Tepi
Kanstin atau Penguat tepi atau Kerb harus sudah kita pasang sebelum
pemasangan paving dilakukan. Hal ini harus dilakukan untuk menahan
paving pada tiap sisi agar paving tidak bergeser sehingga paving akan
lebih rapi pada hasil akhirnya.
4. Drainase/Saluran Air
Seperti halnya kanstin, Drainase atau Saluran air ini juga harus sudah
kita pasang sebelum pemasangan paving dilakukan. Hal ini sangat wajib
dilakukan untuk efsiensi waktu/kecepatan pekerjaan. Drainage yang
dikerjaan setelah paving terpasang akan sangat mengganggu pekerjaan
pemasangan paving itu sendiri karena harus membongkar paving yang
sudah terpasang.
Sesuaikan spesifkasi beban yang akan melewati lahan yang akan
dipasang paving dengan material pendukung untuk landasan area
paving. Material tersebut dapat berupa : Limestone, Base
M ETODE PELAKSANAAN

Course,Sirdam, Makadam dsb.

a. Pastikan permukaan lahan yang akan di paving dalam kondisi rata/


sudah level.
b. Pasang Kanstin beton sebagai pengunci paving block, agar paving block
yang sudah terpasang tidak bergeser.
c. Gelar abu batu mengikuti kemiringan yang telah ditentukan kemudian
diratakan dengan menggunakan jidar kayu.
d. Lakukan pemasangan paving block dengan cara maju kedepan,
sementara pekerja pemasang paving berada diatas paving yang telah
terpasang.
e. Untuk tepian lahan/ sudut-sudut yang belum terpasang paving block
(laslasan), potong paving block dengan menggunakan alat pemotong
paving block / paving block cutter.
f. Setelah lahan 100% sudah terpasang paving block, selanjutnya kita
lakukan
pengisian antar naat paving block tersebut (pengisian joint fller) dengan
menggunakan abu batu.
g. Padatkan paving block yang telah terpasang dengan menggunakan
baby
roller atau stamper kodok 1 sampai 2 kali putaran agar timbul gaya saling
mengunci antar paving block satu sama lainnya.
h. Bersihkan area lahan yang telah terpasang paving block dari sisa-sisa abu
batu.
M ETODE PELAKSANAAN

 Cara memasang Paving Block yang benar


Berdasarkan SNI 03-2403-1991 tentang Tata Cara Pemasangan Blok Beton
Terkunci untuk Permukaan Jalan, secara umum yang dimaksud dengan
pekerjaan blok beton terkunci ( paving blok ) adalah pemasangan paving baru,
bongkaran paving lama, perataan / leveling tanah dasar bawah lapisan pasir,
penyediaan alat bantu, bahan, tenaga kerja dan uji laboratorium dipandang
perlu untuk mengetahui mutu kuat tekan (kelas paving block). Pada proyek atau
kegiatan yang berada di lingkungan pemerintahan, contoh paving block yang
dipergunakaan harus diserahkan kepada Pengawas dan Direksi Teknis untuk
disetujui terlebih dahulu sebelum didatangkan ke lokasi kegiatan.
M ETODE PELAKSANAAN

Pengiriman dan Penyimpanan Semua bahan harus disimpan dengan baik


dari kerusakan pada saat pengiriman unit – unit paving blocks dijaga agar tidak
terjadi retak, patah dan rusak pada sudut, tepi/lingir, dan bersih. Penyiapan
bahan akan membantu pelaksanaan pekerjaan ini agar lancar dan ekonomis,
ikhwal yang berkaitan dengan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

 Penempatan material block terkunci ( paving block ), pasir alas, pasir pengisi
harus dekat dengan lokasi pemasangan, bilamana paving blok disimpan secara
bertumpuk maka tinggi penumpukan jangan terlalu tinggi, maksimal 1,5 m;
 Pengadaan peralatan , bahan dan tenaga kerja harus sesuai dengan volume
pekerjaan;
 Untuk menghindari genangan air di musim hujan agar dibuatkan saluran
sementara;
 Plastik digunakan untuk penutup paving blok yang sudah terpasang tetapi belum
sempat terisi dengan pasir pengisi. Peralatan dan Bahan Peralatan utama yang
diperlukan dalam pelaksanaan pemasangan blok beton terkunci
( paving block ) adalah :
 Benang kasur atau benang Plastik ;
 Sapu lidi;
 Sikat ijuk;
 Gerobak barang seperti yang dipakai untuk mengangkut pasir ;
 Lori dengan bangku kayu;
 Alat potong block mekanis atau hidrolis;
 Waterpass atau selang plastik transparan;
 Palu kayu;
 Pemadat pengetar ( vibro compactor );
 Potongan-potongan besi beton yang ujungnya telah dibuat pipih untuk
membantu menggeser-geserkan blok pada waktu penyesuaian celah;
 Jidar kayu panjang 2-3 m.

Bahan
 Paving Block 20 x 10 x 10 cm, K- 500 Kg/m2
 Kansteen uk. 50 x 15 x 50 cm, K- 400 Kg/m2

Anda mungkin juga menyukai