Anda di halaman 1dari 16

SYOK

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


PRODI DIII KEPERAWATAN BLITAR
NAMA KELOMPOK

1. Elsatul Hidayah (P17230182018)

2. Ni’matul Hikmah (P17230183049)

3. Danis Herawati (P17230183052)

4. Aqshalia Tiaranita A. (P17230183035)


PEMBAHASAN

Definisi Syok
Jenis-Jenis Syok

Tanda-Tanda Syok
Mekanisme Terjadinya
Syok
Pengobatan Segera Ketika
Syok
Pakaian Anti Syok
Pemantauan Penderita
Syok
PENGERTIAN SYOK

Syok adalah kondisi kritis akibat


penurunan mendadak aliran darah didalam
tubuh. Kegagalan aliran darah untuk
mempertahankan aliran darah yang memadai
sehingga aliran darah ke organ terhambat.
JENIS-JENIS SYOK

A. Syok Hipovolemik
Disebabkan oleh penurunan volume darah efektif.
Kekurangan volume darah sekitar 15-25% biasanya akan
menyebabkan penurunan tekanan darah sistolik, sedangkan
defisit volume darah lebih dari 45% umumnya fatal. Syok setelah
trauma biasanya jenis hipovolemik, yang disebabkan oleh
perdarahan (internal atau eksternal )atau karena kehilangan
cairan kedalam usus yang mengembang kerusakan jantung dan
paru dapat juga menyokong masalah ini secara bermakna.

B. Syok Kardiogenik
Disebabkan oleh gangguan fungsi jantung sebagai pompa seperti
pada infarkmiokardium akut, tamponade jantung atau emboli
pulmoner atau setelah operasi jantung terbuka. Aritmia dapat
juga banyak menurunkan curah jantung dan tekanan darah.
C. Syok Septik akibat infeksi
Jenis hiperdinamik, yang curah jantungnya normal atau
meningkat, terjadi bila volume darah cukup tetapi infeksi
mengganggu metabolisme sel sehinggga sel jaringan tidak
dapat menggunakan glukosa dan oksigen yang diangkut
darah padanya secara adekuat. Pada tipe Hipodinamik,
penderita menjadi hivolemik, biasanya karena kebocoran
cairan dari kapiler keruanganinterstinal. Kadang-kadang
volume darah normal, tetapi kapasitas vaskuler meningkat,
yang menyebabkan hovolemik relatif.

D. Syok hipoglikemik atau insulin


Harus selalu dipikirkan pada penderita yang syok, tetapi tidak
jelas masuk dalam kategori lain terutama jika ada kecurigaan
bahwa pasien menderita diabetes. Mula-mula penderita dapat
sangat konfusi dan cenderung mempunyai kulit yang basah
dingin serta takikardi. Pemberian glukosa segera
menghasilkan perbaikan besar.
E. Syok Neurogenik
Disebabkan Oleh Gangguan Susunan Saraf Simpatis, Yang Menyebabkan
Dilatasi Arteriola Dan Kenaikan Kapasitas Vaskular. Tekanan Darah Sistolik
Biasanya Akan Turun Hingga Dibawah 80-90 Mmhg Walaupun Curah Jantung
Normal Atau Meningkat. Pingsan Yang Biasa Menrupakan Contoh Syok
Neurogenik Sementara. Kerusakan Medula Spinalisservikalis Merupakan
Sebab Tersering Syok Neurogeniktraumatik.
Trauma Pada Otak Sendiri Hampir Tidak Pernah Menyebabkan Syok.
Kenyataannya Ia Hampir Selalu Menimbulkan Kenaikan Tekanana Darah.
Biasanya Trauma Kepala Parah Meningkatkan Tekanan Intra Kranial Dan
Mengurangi Perfusi Serebral. Secara Reflektorik Ia Merangsang Pusat
Vasomotor Untuk Meningkatkan Vasokontriksi Perifer Dan Meningkatkan
Tekanan Darah. Pada Tahap Kematian Otak Yang Sangat Lanjut, Bisa Terjadi
Hipotensi Karena Disfungsi Pusat Vasomotor Dalam Medula Oblongata, Tetapi
Hanya Terjadi Setelah Pernapasan Spontan Berhenti.

F. Syok Anafilaktik

Disebabkan Oleh Pelepasan Masif Histamin Dan Bahan Vasoaktif Dari Sel
Yang Telah Tersensitisasi Sebelumnya Terhadap Zat Spesifik Seperti Penisilin,
Sengatan Lebah Atau Kerang. Kolaps Kardiovaskuler Mendadak Dengan Atau
Tanpa Disfungsi Pernapasan Atau Obstruksi Jalan Pernapasan Karena
Bronkokonstriksi, Edema, Angioneuretik, Atau Urtikaria Pada Saluran
Pernapasan, Jarang Terjadi.
TANDA-TANDA SYOK

1. Pernapasan cepat, karena penurunan jantung dan


vasokontriksi, biasanya kulit pucat dan dingin, tetapi
membran mukosa dan palung kuku mungkin sianosis.
2. Rangsangan simpatis berlebihan menyebabkan sekresi
keringat, yang menyebabkan kulit basah.
3. Denyutan nadi umumnya lemah dan cepat, sering
hampir tak terba.
4. Tekanan darah sistolik biasanya rendah dan dalam
kasus syok berat sering tidak dapat teraba sama sekali.
5. Kesadaran menjadi berkabut sangat dini, penderita ini
konfusi, dan gelisah.
MEKANISME TERJADINYA SYOK
A. Tahap Nonprogresif
Mekanisme neurohormonal membantu mempertahankan curah
jantung dan tekanan darah. Meliputi refleks baroreseptor, pelepasan
katekolamin, aktivasi poros rennin-angiotensin, pelepasan hormonan
antidiuretik dan perangsangan simpatis umum. Efek akhirnya adalah
takikardi, vasokontriksi perifer dan pemeliharaan cairan ginjal.

B. Tahap Progresif
Jika penyebab shock yang mendasar tidak diperbaiki, shock secara
tidak terduga akan berlanjut ke tahap progresif. Pada keadaan
kekurangan oksigen yang menetap, respirasi aerobic intrasel
digantikan oleh glikolisis anaerobik disertai dengan produksi asam
laktat yang berlebihan. Asidosis laktat metabolic yang
diakibatkannnya menurunkan pH jaringan dan menumpulkan respon
vasomotor, arteriolberdilatasi dan darah mulai mengumpul dalam
mikrosirulasi.
C. Tahap Irreversible

Jika tidak dilakukan intervensi, proses tersebut


akhirnya memasuki tahap irreversible. Jejas sel yang
meluas tercermin oleh adanya kebocoran enzim
lisososm, yang semakin memperberat keadaan syok.
Fungsi kontraksi miokard akan memburuk yang
sebagiannya disebabkan oleh sintesis nitrit oksida. Pada
tahap ini, klien mempunyai ginjal yang sama sekali
tidak berfungsi akibat nekrosis tubular akut dan
meskipun dilakukan upaya yang hebat, kemunduran
klinis yang terus terjadi hamper secara pasti
menimbulkan kematian.
PENGOBATAN SEGERA

• Amankan saluran pernapasan yang adekuat dan mulai


memberikan oksigen 3-5 liter/menit. Pastikan
pentilasipermenit normal atau meningkat.
• Amati TTV dan mulai pencatatan tentang hal ini, waktu
pemberian cairan, obat-obatan dan terapi lainnya.
• Bila penderita hipovolemik, tinggikan tungkai sampai sudut 45
derajat untuk mendapatkan aliran balik darah vena yang
cepat dan tungkai ke jantung. Bila cairan tak dapat segera
diberikan pada penderita hipotensif berat, maka naikkan
tungkai hingga sudut 90 derajat untuk lebih meningkatkan
aliran balik vena. Kepala dan dada harus direndahkan kalau
tidak visera akan tertekan ke diafragma dan mengganggu
pernapasan. Aliran balik darah vena yang lebih baik tercapai
dengan penggunaan bidai udara atau pakaian anti syok.
• Mulai infus cepat cairan cairan Ringer laktat atau
‘saline’ normal dengan mempergunakan satu atau
dua jarum kateter intravena berukuran 18 atau
lebih. Bila orang dewasa jelas jelashovolemi maka
biasanya dapat diberikan 1000-2000 ml cairan
dalam waktu 20-40 menit dengan aman. Pada
anak-anak dorongan intravena 10 mlper pon
biasanya aman.
• Bila mungkin, harus dipasanga sadapan
kardioskopi ke pasien untuk mendapatkan rekaman
EKG yang kontinu.
• Paramedik EMT yang terlatih akan memasang
kateter urina ‘indwelling’, bila perjalana kebagian
gawat darurat akan memerlukan waktu lebih 2 jam
• Pada keadaan tertentu dan atas perintah dokter,
paramedik EMT yang bermutu dapat memberikan
obat tertentu seperti glukosa bagi tersangka
hipoglikemi, lidokain, untuk kontstaksipetrikel
prematur yang sering terjadi atau takikardia
ventrikel atau epineprin bagi tersangka
syiokanafilatik
• Pakaian antisyok (MAST) dapat sangat berguna
pada penderita hipovolemi yang harus di angkut
untuk jarak jauh.
PAKAIAN ANTI SYOK

Pakaian antisyok terdiri dari unit-unit yang


dapat dikembungakan untuk memeberikan
tekanan pada ekstremitas bawah dan abdomen,
yang mendorong darah ke sirkulasi jantung, otak,
dan paru untuk penatalaksanaan awal syok
hopovolemik. Ia juga berguna pada
penatalaksanaan pendarahan pendarahan dan
fraktura.
PEMANTAUAN

• Pemantauan tekanan darah, frekuensi, denyut jantung, irama


jantung serta frekuensi dan kedalaman pernapasan harus
diteruskan. Perubahan tekanan nadimencerminkan perubahan isi
sekuncup jantung sehingga merupakan indikator aliran darah
yang lebih baikdaripada tekanan sistolik. Bilakulit penderita dingin
dan basah, umumnya dapat dianggap bahwa curah jantungnya
rendah dan tahanan vaskular perifernya tinggi. Kesadaran
berkabut merupan bukti perfusi jari ngan yang jelek. Bila
pengeluaran urina rendah, dan menurun, dapat dianggap bahwa
perfusi ginjal kurang atau tak mencukupi untuk fungsi ginjal yang
tepat.
• Pengeluaran urina paling sedikit tiap jam oleh EMT jika waktu
hantar kebagian gawat darurat akan lebih dari dua jam. Dirumah
sakit, kateter intraarteri dapat digunakan untuk mengukur
tekanan darah, tekana vena sentral dan harus dilakukan
penentuan gas darah berseri.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai