Anda di halaman 1dari 7

MAZHAB SYAFI’I DI KALIMANTAN

SEJARAH TOKOH KITAB

PERIBADATAN
Islam masuk ke kalimantan pada abad ke 15 M dengan cara damai yang
dibawa oleh mubalig dari jawa. Sunan Bonang dan Sunan Giri
mempunyai para santri di Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. Gubahan
Sunan Giri bernama "Kalam Muyang, sedangkan gubahan SunanBonang
bernama Sumur Serumbung. Menurut Helius Syamsuddin dalam bukunya
Islam and Resistence in South and Centrekalimantan in The Nineteenth
and Early Twentieth Centuries menerangkan bahwa Islam masuk ke
kalimantan Selatan dari jawa pada abad ke XVI, ketika Sultan demak
membantu Pangeran Banjar, Pangeran Samudera, untuk menghadapi
Pangeran Temenggung dalam peperangan merebut tahta kerajaan, sebagai
imbalannya, Pangeran samudera bersedia untuk memeluk Islam
Di abad ke XVII terdapat seorang ulama Banjar yang mengarang Asal
Kejadian Nur Muhammad yang dipengaruhi oleh ajaran neoplatonisme
asal ulama Islam Andalusia, Ibnu Arabi. Pengaruh suluk dari jawa pun
ada. Setelah itu berkembangnya Islam Mazhab Syafi’I dimulai pada abad
ke XVIII, setelah Syekh Muhammad Arsyad al Banjari datang kembali ke
kalimantan selatan.
Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau yang sering disebut
Datu Kalampayan, beliau lahir pada 15 syafar 1122 H/ Maret
1710 M dikampung Lok Gabang Martapura Kalimantan Selatan,
nama lengkap beliau adalah Syekh Muhammad Arsyad bin
Abdullah bin Abdurrahman Al-Banjari, terlahir dari seorang
ibunda yang sholehah bernama Siti Aminah, ayah beliau yang
bernama Abdullah bin Abdurrahman adalah seorang yang zuhud
dan alim, beliau tumbuh dan besar dalam suasana keislaman yang
kental dibawah pemerintahan kerajaan Islam
Banjar. Perkembangan Islam Mazhab Syafi’I di kalimantan
selatan ini terjadi pada abad ke XVIII setelah Syekh Muhammad
Arsyad al Banjari pulang dari Mekkah. Di desa Dalam Pagar ia
mengembangkan pembaharuan Islam melalui pendidikan dan
penulisan buku-buku agama. Anak-anaknya, cucu-cucunya,
buyutnya serta para muridnya ikut giat mengembangkan ajaran
Syekh Muhammad Arsyad al Banjari tersebut.
1. Kitab-kitab Tauhid, yakni yang bertujuan memantapkan
keyakinan iman dan aqidah yang benar. Kitab-kitab itu
adalah: a. Usuluddin, b. Tuhfatur Raghibin.
2. Kitab-kitab Fiqh, yang membicarakan masalah-masalah
ibadah dan amaliah, yakni tentang segala tindakan
manusia baik yang mempunyai hubungan dengan Tuhan
maupun sesama manusia. Kitab-kitab ini adalah: a.
Sabilal Muhtadin lit tafaqquh fi amriddin, b. Kitabun
Nikahi, c. kitabul Faraid, d. Nuqtatul Ajlan, e. Hasyiah
Fathil Jawab.
3. Kitab-kitab Tasawuf, untuk mendapatkan kedamaian
bathin dalam berhubungan dengan Tuhan. Kitab-kitab
ini adalah: a. Kanzul Ma’rifah, b. Al Qauulul
Mukhtashar.
1. Adab Buang Hajat dalam
Kakus (Jamban)
2. Mengubur Jenazah
Menggunakan Peti Mati
3. Hukum Zakat

Anda mungkin juga menyukai