Anda di halaman 1dari 16

Bahan-bahan toksik

dari mikroorganisme 2

NAHDA ULMIATI NUR,SKM.,M.Kes


Macam-Macam Mikroorganisme
• Parasit
• Jamur
• Ragi
• Chlamydia
• Rickettsia
• Mikoplasma
• Virus
• Bakteri
Parasit
• Parasit adalah hewan mikroskopis yang dapat mengurangi
produktivitas hewan inang. Parasit dapat menginfeksi manusia dan
hewan, seperti menyerang kulit manusia. Parasitoid adalah parasit
dari organisme lain yang menggunakan jaringan untuk kebutuhan gizi
mereka sampai orang-orang yang menunggang meninggal karena
kehilangan jaringan atau nutrisi yang dibutuhkan. Parasitoid juga
dikenal sebagai necrotroph.
Jamur
• Jamur di sini dimaksudkan adalah jamur dengan kategori jamur.
Jamur ini biasanya tidak menyebabkan penyakit, tetapi menyebabkan
kerusakan makanan. Misalnya, jamur yang ditemukan pada
permukaan daging, daging dapat dibuang bagian tanpa harus
membuang semua daging
Ragi
• Ragi atau Fermen adalah zat yang menyebabkan fermentasi. Ragi
biasanya mengandung mikroorganisme yang memfermentasi dan
media kultur untuk mikroorganisme. Medium kultur ini bisa dalam
bentuk butiran kecil atau nutrisi cair. Ragi umumnya digunakan dalam
industri makanan untuk membuat makanan dan minuman fermentasi
seperti acar, tempe, tape, roti, dan bir.
Chlamydia
• Chlamydia merupakan golongan organisme yang termasuk juga bakteri.
Perbedaannya ukurannya lebih kecil. Ukurannya sekitar 0,2-0,5 µm garis
tengahnya. Bersifat parasit obligat intraseluler. Karena sifat paratisme
obligat intraseluler, chlamydia pernah dianggap sebagai virus.
• Perbedaan chlamydia dengan virus, yakni materi genetiknya ADN dan ARN
(virus salah satu materi genetik saja, ARN saja atau ADN saja), pembelahan
biner (virus tidak), memiliki dinding sel yang keras mirip dengan dinding sel
bakteri, tetapi tidak ada asam muramat, mempunyai ribosom (virus tidak).
• Chlamydia dapat dianggap sebagai kuman gram negatif yang kehilangan
mekanisme penting untuk pembentukan energi metabolik. Cacat ini
membatasi chlamydia pada kehidupan intraseluler, dimana sel tuan rumah
menyediakan zat antara yang kayaenergi.
Rickettsia
• Rickettsia adalah kuman kecil yang merupakan parasit obligat
intraseluler. Bentuknya pleomorfik, tampak sebagai batang pendek
ukuran 600 x 300 nm, atau sebagai kokus. Kuman ini terdapat tunggal,
berpasangan, dalam rantai pendek, atau filamen. Dengan pewarnaan
Giemsa kuman ini berwarna biru dan dengan pewarna mecchiavello
kuman ini berwarna merah. Kuman ini memiliki dinding sel yang
mengandung asam muramat, mirip dengan dinding sel Gram negatif.
Pembelahan yang terjadi seperti pada mikroorganisme yang lain.
Mikoplasma
• Mikoplasma merupakan organisme yang sangat pleomorfik, karena
tidak memiliki dinding sel yang keras dan sebagai gantinya diliputi
oleh unit membran berlapis tiga. Ukuran mikoplasma sangat berbeda-
beda, garis tengahnya berkisar dari 50-500 nm.
Virus
• Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme
biologis. Virus bersifat parasit obligat, hal tersebut disebabkan karena virus hanya
dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan
memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan
selular untuk bereproduksi sendiri.
• Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi
tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang
terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus
menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun
protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
• Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel
eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal),
sementara istilah bakteriofag atau fage digunakan untuk jenis yang menyerang
jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).
Bakteri
• Bakteri, dari kata Latin bacterium (jamak, bacteria), adalah kelompok besar
organismeprokariota, selain archaea, yang berukuran sangat kecil serta
memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi.Struktur sel bakteri relatif
sederhana: tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain
seperti mitokondria dan kloroplas.
• Bakteri dapat ditemukan di hampir semua tempat: di tanah, air, udara,
dalam simbiosis dengan organisme lain maupun sebagai agen parasit
(patogen), bahkan dalam tubuh manusia.Pada umumnya, bakteri
berukuran 0,5-5 μm, tetapi ada bakteri tertentu yang dapat berdiameter
hingga 700 μm, yaitu Thiomargarita.Mereka umumnya memiliki dinding
sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan bahan pembentuk
sangat berbeda (peptidoglikan).Beberapa jenis bakteri bersifat motil
(mampu bergerak) dan mobilitasnya ini disebabkan oleh flagel.
Pengaruh Lingkungan terhadap Mikroorganisme
• Pengaruh suhu
• Cahaya
• Keasaman (Ph)
• Umumnya asam mempunyai pengaruh buruk terhadap pertumbuhan bakteri. Kebanyakan bakteri lebih baik hidup dalam suasana netral (pH 7,0) atau sedikit basa (pH 7,2 – 7,4), tetapi pada umumnya dapat hidup
pada pH 6,5 – 7,5. Bakteri-bakteri yang pathogen pada manusia tumbuh baik pada pH 6,8 – 7,4 yaitu sama dengan pH darah.
• Pengaruh O2 dari udara
• Untuk melangsungkan hidupnya, manusia dan binatang membutuhkan O2 (oxygen) yang diambil dari udara melalui pernapasan. Fungsi O2 ini sudah jelas, yaitu untuk pembakaran zat-zat makanan didalam sel-sel
jaringan, sehingga dihasilkan panas dan tenaga.
• Pengaruh tekanan Osmotik
• Air ke luar masuk sel bakteri melalui proses osmosis, karena perbedaan tekanan osmotic antara cairan yang ada di dalam dengan yang di luar sel bakteri.
• Pengaruh mikroorganisme di sekitarnya

• Kehidupan suatu organisme di alam tidak dapat dipisahkan dari adanya organisme lain, seperti halnya manusia tidak dapat hidup bila tidak ada tumbuhan ataupun hewan. Organisme-organisme ini di alam berada
dalam suatu keseimbangan yang disebut keseimbangan biologis. Demikian pula, bakteri di alam selalu bercampur dengan bakteri yang lainnya, tidak pernah didapatkan keadaan murni seperti halnya pada biakan murni
yang sengaja dibuat di laboratorium.
• Pengaruh zat kimia (desinfektan) terhadap mikroba
• Mengubah permeabilitas membran cytoplasma sehingga lalu lintas zat-zat yang keluar masuk sel mikroba menjadi kacau.
• Oksidasi. Beberapa oksidator kuat dapat mengoksidasi unsur sel tertentu sehingga fungsi unsur itu terganggu, misalnya mengoksidasi suatu enzym.
• Terjadinya ikatan kimia ion-ion logam tertentu dapat mengikatkan diri pada beberapa enzym sehingga fungsi enzym itu terganggu.
• Memblokir beberapa reaksi kimia. Misalnya preparat sulfa memblokir syntesa folic acid di dalam sel mikroba.
• Hydrolysa asam atau basa kuat dapat menghydrolisakan struktur sel sehingga hancur.
• Mengubah sifat colloidal protoplasma sehingga menggumpal dan selnya mati.
• Lingkungan luar sangat berpengaruh pada pertumbuhan mikroorganisme, mikroorgnasime tidak mungkin mampu merubah lingkungan luarnya sehingga hal terakhir yang dilakukan adalah beradaptasi. Dimana
lingkungan yang cocok maka disitulah tubuh dan membentuk koloni.
• Pertumbuhan bakteri dipengaruhi oleh berbagai aspek yaitu aspek fisik dan kimia. Aspek-aspek fisik dapat mencakup suhu, ph dan tekanan osmotik. Sedangkan kebutuhan kimia meliputi air, sumber karbon, nitrogen
oksigen, mineral-mineral dan faktor penumbuh. Pengaruh faktor ini akan memberikan gambaran yang memperlihatkan peningkatan jumlah sel yang berbeda dan pada akhirnya memberikan gambaran pula terhadap
kurva pertumbuhannya.
Pemanfaatan Mikroorganisme
• Produksi protein manusia
• Produksi Enzim
• Produk antibiotic
• Produksi vaksin
• Produksi asam organik
• Produksi steroid
• Produksi vitamin dan asam amino
• Produksi alkaloid ergot
Mikroorganisme yang merugikan
• Penyebab penyakit, baik pada manusia, hewan maupun tumbuhan. Misalnya Strptococcus
pneumoniae penyebab pneumonia dan Corynebacterium diphtheriae penyebab dipteri.
• Penyebab kebusukan makanan (spoilage), Beberapa di antara mikroorganisme dapat mengubah
rasa beserta aroma dari makanan sehingga dianggap merupakan mikroorganisme
pembusuk. Dalam pembusukan daging, mikroorganisme yang menghasilkan enzim proteolitik
mampu merombak protein-protein
• Penyebab keracunan makanan (food borne disease).
• Bahwa bakteri penghasil racun (enterotoksin atau eksotoksin) dapat mencemari badan air,
misalnya spora Clostridium perfringens, C. Botulinum, Bacillus cereus, dan Vibrio
parahaemolyticus, bakteri tersebut akan mengeluarkan racun sehingga makanan atau minuman
mengandung racun dan bila dikonsumsi dapatMakanan yang telah dipasteurisasi kemudian terus
menerus disimpan di dalam kaleng pada temperatur kamar, mengandung racun yang berasal
dari Clostridium botulinum. Racun yang dihasilkan tidak mengganggu alat pencernaan, melainkan
mengganggu urat saraf tepi.
• Bakteri ini dapat mengakibatkn penyakit tuberculosis pada manusia tuberculosis disebabkan oleh
bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyebabkan penyakit TBC pada manusia.
Tuberculosis ekstra paru adalah tuberculosis yang menyerang organ tubuh selain jaringan paru,
misalnya pleura (selaput paru), selaput otak, selaput jantung, kelejar limfe, tulang, persendian,
kulit, usus, ginjal, saluran kencing, alat kelamin dan lain-lain
Bakteri ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan. Bakteri dikatakan merugikan karena
dapat menyebabkan penyakit, menimbulkan pembusukan, dan merusak makanan.
Sumber Mikroorganisme
• Kotoran hewan, dalam kotoran hewan seperti sapi, kuda dan lainnya mengandung berbagai jenis
mikroorganisme yang dapat dimanfaatkan dalam pengolahan air limbah. Kotoran hewan yang masih baru
disaring, filtratnya diambil dan mikroorganisme dalam filtrat dapat dikembangkan untuk pengolahan air
limbah secara biologi aerob maupun anaerob.
• Septic Tank, dalam septic tank mengandung berbagai jenis mikroorganisme baik yang bersifat anaerob
maupun aerob, mikroorganisme dalam septic tank dapat dimanfaatkan dalam pengolahan air limbah secara
biologi aerob maupun anaerob. Septic tank dipompa dan disaring, filtrat yang didapat dikembangkan untuk
menghasilkan mikroorganisme baik yang aerob maupun anaerob.
• Pengolahan Air Limbah, beberapa industri telah melakukan pengiolahan air limbah secara biologi baik aerob
maupun anaerob. Pada pengolahan air limbah ini akan dihasilkan mikroorganisme yang akan dibuang,
mikroorganisme ini dapat dikembangkan untuk pengolahan air limbah secara biologi di tempat lain pada
industri yang sejenis maupun tidak.
• Air Limbah, Air limbah organik pada umumnya dapat mengandung mikroorganisme, mikroorganisme yang
terkandung dalam air limbah ini dapat dikembangkan dan diaplikasikan pada pengolahan air limbahnya
sendiri.
• Mikroorganisme murni, beberapa industri telah memproduksi berbagai jenis mikroorganisme yang dapat
diaplikasikan pada pengolahan air limbah sehingga tidak perlu lagi mengembangkan mikroorganisme dari
sumber lainnya.
TUGAS KELOMPOK
• Bahan-bahan toksik dari pestisida (Kelompok 1)
• Bahan-bahan toksik dari radiasi (Kelompok 2)

Syarat Tugas
1. Buatkan PPT, Maksimal slide 15
2. Buatkan Makalah lengkap terdiri dari latar belakang, pengertian,
sumber, jenis, transportasi,manfaat, dampak, penanganan, contoh
kasus, kesimpulan
3. Batas penyetoran tugas 1 maret 2020 jam 23.59
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

BELAJAR TIDAK HANYA DI BANGKU KULIAH TAPI JUGA DARI


PENGALAMAN HIDUP

Anda mungkin juga menyukai