ISOLASI
Pasien
Lingkungan
Pasien
Petugas,
pengunjung
MASALAH DI YANKES
HAIs DI SELURUH DUNIA
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN LOS , BIAYA ,KERUGIAN RS
INFEKSI (PPI) & PS , KECACATAN,KEMATIAN
TUNTUTAN HUKUM, CITRA RS
WHO
GUIDELINES
x x x √ √
• Ada pemeriksaan kesehatan secara regular untuk
yang berisiko infeksi
• Pemberian immunisasi Hepatitis pada tempat yang
berisiko
• Ada flow chart pada petugas kesehatan jika terjadi
luka tusuk jarum atau benda tajam lainnya
• Ada alat pelindung diri tersedia
• Pasien infeksius di ruang terpisah, beri jarak >1 m
• Kohorting bila tidak memungkinkan,
bila kedua - duanya tidak memungkinkan konsultasi
dengan petugas PPIRS
• Kewaspadaan sesuai cara transmisi penyebab infeksi
• Pisahkan pasien yang tidak dapat menjaga
kebersihan lingkungannya
• Masker harus dipakai klinisi saat melakukan lumbal
pungsi, anaestesi spinal /epidural/pasang kateter
vena sentral
• Cegah droplet flora orofaring, dapat menimbulkan
meningitis bakterial
Kewaspadaan berbasis transmisi
Kapan harus diterapkan?
Keputusan untuk menerapkan Kewaspadaan berbasis
transmisi dibuat saat pasien pertama datang /pasien
baru masuk atau hadirnya infeksi baru !
Diputuskan dengan dasar kriteria klinis dan epidemiologis
sebelum hasil pemeriksaan laboratorium dapat
mengkonfirmasi diagnosis
Diterapkan pada
Pasien dg gejala/dicurigai terinfeksi atau kuman patogen
Sebagai tambahan Kewaspadaan Standard
Kewaspadaan berdasar transmisi
3 kewaspadaan
- kewaspadaan kontak
- kewaspadaan droplet
- kewaspadaan airborne
2-22
Kunci kewaspadaan berbasis transmisi
• Tambahan Kewaspadaan Standard
• APD
Kontak : sarung tangan & gaun
Droplet : pelindung mata & masker wajah
Airborne : respirator N95,pengaturan ventilasi
udara
• Cuci tangan sebelum dan setelah merawat pasien
Transmisi Kontak
• Kontak: terbanyak, tangan petugas, peralatan
pasien, mainan anak, alat diagnostik
• MRSA, VRE, resisten E coli ISK, diare karena suspek
Clostridium difficile, norovirus, RSV, Pseudomonas
aeruginosa, Herpes simplex virus
– Kontak langsung:
• pasien – petugas ,pasien – pasien, pasien-
pengunjung
– Kontak tidak langsung:
• Pasien/petugas – permukaan terkontaminasi -
petugas/pasien
2-24
Kewaspadaan Transmisi kontak
Permukaan lingkungan dapat terkontaminasi
melalui kontak dengan tangan pasien atau
petugas,gaun/alat /saputangan /tissue yang
telah dipakai dan benda yang terkontaminasi
cairan tubuh
Penempatan pasien :
Idealnya di R dengan tekanan negatif
Pertukaran udara >12 x/jam,aliran udara
yang terkontrol
Jangan gunakan AC sentral, bila mungkin
AC + filter HEPA
Terpisah bila memungkinkan atau
kohorting
2-33
Kunci : kewaspadaan transmisi airborne
Harus selalu ditambahkan dg Kewaspadaan Standar:
penanganan khusus udara/ventilasi dan penggunaan
dari respirator partikulat/N95/setara
Ruang terpisah dg pengaturan ventilasi waspada
transmisi airborne,atau cohorting dengan penataan
ventilasi yang memadai;
Batasi gerak pasien ,pasien pakai masker bedah bila
akan keluar ruang rawat ,
Ruang dengan kewaspadaan transmisi airborne untuk
segala tindakan yang dapat menimbulkan aerosol.
Doctor Patient
Patient
Natural Ventilation
Ventilasi Mekanik
Rekomendasi Disain ruangan
• Dibangun dengan memfasilitasi kewaspadaan standard.
• Alkohol handrub disediakan ditempat yg mudah diraih.
• 1 wastafel tiap 6 TT pasien,
1 wastafel tiap TT di R. High Care
• Jarak ideal antar tempat tidur 2,5 m
( Penelitian bila jarak diturunkan menjadi 1,9m maka
peningkatan transfer MRSA 3,15 kali sering
dihubungkan dengan penempatan pasien yang padat)