DEPRESI, INSOMNIA
GANGGUAN CEMAS
ETIOLOGI
• Faktor biologis
• Neurotransmitter (norepinephrine, serotonin, GABA)
• Hiperaktivitas dari sistem limbik SSP yang terdiri dari neurotransmitter dopaminergic,
noradrenergic, serotoninergic neurons yang dikendalikan oleh GABA-ergic neuron
• Genetik
• Faktor Psikologis
• Psikoanalitik : Adanya konflik psikis/bawah sadar yang tidak terselesaikan
• Perilaku kognitif : Respon yang dipelajari terhadap stimulus spesifik
• Faktor Sosiokultural
• Frustasi, konflik, tekanan
GANGGUAN CEMAS MENURUT PPDGJ III
Mekanisme kerja:
Bereaksi dengan reseptor (benzodiazepine receptors) akan me-reinforce “the
inhibitory action of GABA-ergic neuron”, sehingga efek hiperaktivitas tersebut
diatas mereda.
Efek samping:
- Sedasi (rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerja psikomotor menurun,
kemampuan kognitif untuk keduanya lemah.
- Relaksasi otot (rasa lemas, cepat lelah)
TERAPI: PSIKOTERAPI
Terapi kognitif-perilaku
- Mengajak paien mengenali distorsi kognitif dan pendekatan perilaku, mengenali
gejala somatic secara langsung
- Relaksasi dan biofeedback
Terapi supportif
- Diberikan reassurance dan kenyamanan
- Digali potensi yang ada dan belum tampak, didukung egonya agar bias adaptasi
optimal dalam fungsi social dan kerjanya
Faktor kepribadian
• Semua manusia, dengan pola kepribadian apapun, dapat mengalami depresi di bawah situasi yang sesuai
• Orang dengan gg kepribadian tertentu (obsesif kompulsif, histrionic, dan borderline) mungkin memiliki risiko yang lebih
besar untuk mengalami depresi dibandingkan orang dengan gangguan kepribadian antisosial atau paranoid.
F.32 Episode Depresi
Gejala Utama :
• Afek Depresi
• Kehilangan minat dan kegembiraan (ANHEDONIA)
• Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah
lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan
menurunnya aktivitas. (ANENERGIA)
Gejala Lainnya (minor)
4
Gagasan
1 3
Pandangan
2
Konsentrasi Harga diri dan
dan perhatian tentang rasa masa depan
kepercayaan bersalah dan
berkurang yang suram
diri berkurang tidak berguna dan pesimistis
Gagasan atau
6 7
perbuatan
5
Nafsu
membahaya- Tidur makan
kan diri atau terganggu berkurang
bunuh diri
Menurut Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa edisi ke- III (PPDJ III)
Untuk episode depresif dari ketiga tingkat keparahan tersebut diperlukan masa sekurang – kurangnya 2
minggu untuk penegakan diagnosis, akan tetapi periode lebih pendek dapat dibenarkan jika gejala luar biasa
beratnya dan berlangsung cepat.
Kategori diagnosis episode depresif ringan (F32.0), sedang (F32.1), dan berat (F32.2) hanya digunakan untuk
episode depresi tunggal (yang pertama). Episode depresif berikutnya harus diklasifikasi di bawah salah satu
diagnosis gangguan depresif berulang (F33.-).
F32.0 EPISODE DEPRESIF RINGAN
Bila ada gejala penting (misalnya agitasi atau retardasi psikomotor) yang mencolok, maka pasien mungkin tidak mau
atau tidak mampu untuk melaporkan banyak gejalanya secara rinci. Dalam hal demikian, penilaian secara
menyeluruh terhadap episode depresif berat masih dapat dibenarkan.
Episode depresif biasanya harus berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu, akan tetapi bila gejala amat berat dan
beronset sangat cepat, maka masih dibenarkan untuk menegakkan diagnosis dalam kurun waktu kurang dari 2
minggu.
F32.3 EPISODE DEPRESIF BERAT DENGAN GEJALA
PSIKOTIK
Sangat tidak
Minimal 4 gejala
mungkin pasien Disertai waham,
3 gejala utama lainnya & beberapa di
antaranya harus akan mampu halusinasi, atau
berintensitas berat meneruskan stupor depresif
kegiatan sosial
Waham biasanya melibatkan ide tentang dosa, kemiskinan, atau malapetaka yang mengancam, dan pasien merasa bertanggung
jawab atas hal itu.
Halusinasi auditorik atau olfaktorik biasanya berupa suara yang menghina atau menuduh, atau bau kotoran atau daging membusuk.
Retasdasi psikomotor yang berat dapat menuju pada stupor.
Jika diperlukan, waham atau halusinasi dapat ditentukan sebagai serasi atau tidak serasi dengan afek (mood-congruent).
Terapi interpersonal : memusatkan pada satu atau TRICYCLIC ANTIDEPRESSANT : imipramine, desipramine,
dua masalah interpersonal yang sekarang dialami oleh clomipramine, trimipramine, amitriptyline, nortriptyline, doxepine,
pasien protriptyline
Terapi perilaku : memusatkan terapi pada perilaku HETEROSIKLIK : amoxapine, maprotiline, trazodone dan
maladaptif, pasien akan belajar untuk berfungsi dengan bupiropion
cara tertentu sehingga mereka akan mendapat dorongan SELECTIVE SEROTONIN REUPTAKE INHIBITOR : fluoxetine,
yang positif paroxetine, sertraline, fluvoxamine dan citalopram.
Terapi keluarga : membantu seorang pasien dengan MONOAMINE OXYDASE INHIBITOR : phenelzine ,
gangguan mood untuk menurunkan stress dan tranylcypromine
menerima stress serta menurunkan kemungkinan relaps
EFEK SAMPING OBAT
Sedasi Mengantuk, Kewaspadaan berkurang, Psikomotor menururn, kemampuan
kognitif menurun
Antikolinergik Mulut kering, retensi urin, penglihatan kabur, konstipasi, sinus takikardi
Pemilihan Obat
Trisiklik Sedatif, otonomik kardiologik >> diberikan pada usia muda
Tetrasiklik Otonomik, kardiologik <<, sedatif >> diberikan pada usia lanjut dan sindrom
depresi dengan gejala anxietas dan insomnia yang menonjol
SSRI Otonomik, kardiologik, sedatif << Retarded depression, gg. jantung, bb lebih
PEDOMAN DIAGNOSTIK
Untuk membuat diagnosis pasti:
Kesulitan masuk tidur/mempertahankan tidur/kualitas tidur yang buruk
Terjadi ≥3 kali dalam 1 minggu selama minimal 1 bulan
Adanya preokupasi dengan tidak bisa tidur dan peduli yang berlebihan terhadap akibatnya pada
malam hari dan sepanjang siang hari
Ketidakpuasan terhadap kualitas/kuantitas tidur dan mempengaruhi fungsi dalam sosial dan
pekerjaan.
Adanya gejala gangguan jiwa lain seperti depresi , anxietas, atau obsesi tidak menyebabkan
diabaikannya diagnosis insomnia
Kriteria “lama tidur” atau kuantitas tidak digunakan untuk menentukan adanya gangguan luasnya
variasi individual
Menurut Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa edisi ke- III (PPDJ III)
TATA LAKSANA
Teknik Deconditioning
Menggunakan tempat tidurnya hanya untuk tidur
Bila dalam 5 menit tidak tertidur, diminta untuk
melakukan sesuatu yang lain
Terapi restriksi
Membatasi waktu yang dihabiskan di tempat tidur