Anda di halaman 1dari 12

 Pengkajian fisik adalah proses berkelanjutan

yang dimulai secara wawancara, terutama


dengan menggunakan inspeksi atau observasi.
Selama pemeriksaan yang lebih formal,alat-alat
untuk perkusi,palpasi dan auskultasi
ditambahkan untuk memantapkan dan
menyaring pengkajian sistem tubuh.Seperti
pada riwayat kesehatan, obyekyif dari
pengkajian fisik adalah untuk merumuskan
diagnosa keperawatan dan mengevaluasi
keefektivan intervensiterapeutik.
 Physical examination merupakan tehnik
maneuver yang terdiri dari beberapa rangkaian,
yang masing-masing anak memiliki sensifitas
dan verbal baik fisik maupun spikologik
 Pemeriksaan fisik berjalan dengan lancar
 Mendapatkan hasil pemeriksaan yang
valid dan akurat
 Mengetahui kondisi fisik anak
 Mengetahui kelainan/kondisi abnormal
pada anak
 Memberikan persiapan yang maksimum
bagi anak
 Memberikan perlindungan esensial
terhadap hubungan antara orang tua,
anak, terutama dengan anak kecil
 Memaksimalkan keakuratan dan
realibilitas hasil pengkajian
 Jelaskan kepada klien tindakan yang akan
dilakukan dan tujuan tindakan pada awal
selama pemeriksaan
 Cuci tangan
 Cara terarah
 Bandingkan sisi tubuh dengan yang lain
 Ekspose pada bagian tubuh yang sedang
dikaji
 Komunikasi merupakan kunci untuk
pengambilan reaksi kesehatan yang baik
Dalam mengembangkan komunikasi

1. Verbal
 Gunakan bahasa yang diterima
 Pertanyaan terbuka lebih banyak pada
awal interview
 Pertanyaan tertutup digunakan untuk
inpormasi spesifik
2. Non verbal
 Diam -> klien banyak bicara
 Sentuhan -> yang sesuai dan dapat
diterima budaya
 Pertahanan kontak mata
Komunikasi yang di lakukan antara lain :
1. Bicara terlebih dahulu pada orang tua
2. Mulai kontak dengan anak dengan menceritakan
sesuatu yang lucu
3. Gunakan mainan sebagai pihak ketiga dalam
bentuk yang lain sebagai titik masuk
berbicara pada anak
4. Apabila memungkinkan, ajukan pilihan pada anak
tersebut tentang pemeriksaan yang diinginkan
5. Pemeriksaan yang menimbulkan trauma dilakuka
paling terakhir
6. Hindarkan pemeriksaan dengan menggunakan
alat yang menimbulkan rasa takut
1. Pengukur/meteran/penggaris/Stadiometer
2. Penimbang BB
3. Termometer dan spekulum
4. Optalmoskop
5. Arloji berdetik
6. Manset :
 Anak-anak lebar kantong 7,5-9,0 Cm dan panjang
kantongnya 17,0-19,0 cm.
7. Stesoskop
8. Oksilometri
9. Peniti,kapas, objek dingin/kapas
10. Spatel lidah
11. Garpu tala
12. Snellen
13. Senter
14. Gambar warna
 Usia Bermain
 Duduk atau berdiri diatas atau disamping orang tua.
 Telungkup atau terlentang dipangkuan orang tua.
 Inspeksi area tubuh,melalui permainan “Hitung Jari
gelitik jari kaki.
 Gunakan kontak fisik minimal diawal pemeriksaan.
 Kenalkan alat dengan perlahan.
Auskultasi,perkusi,palpasi bila tenang
 Lakukan prosedur traumatic terakhir (sama denganbayi)
 Minta orang tua untuk melepaskan pakaian bagian luar
 Lepaskan pakaian dalam pada saat tubuh tersubut di
Periksa
 Izinkan untuk melihat-lihat alat,menunjukkan
penggunaan alat biasanya tidak efektif
 Jika tidak kooperatif lakukan prosedur dengan cepat
 Gunakan restrain bila tepat,minta bantuanorang tua.
 Bicarakan pemeriksaan bila dapat bekerjasama :gunakan kalimat
pendek.
 Berikan pujian untuk perilaku kooperatif
 Anak Pra Sekolah

 Lebih suka berdiri atau duduk.


 Biasanya kooperatif dengan posisi telungkup/atau terlentang
menyukai kedekatan dengan orang tua.
 Jika kooperatif ,lakukan dari kepala ke jari kaki.
 Bila tidak kooperatif,lakukan seperti pada anak usia bermain.
 Minta anak melepaskan pakaiannya.
 Izinkan untuk menggunakan celana dalam bila malu.
 Berikan kesempata untuk melihat alat:tunjukkan dengan singkat
penggunaannya.
 Buat cerita tentang prosedur :”saya mau melihat seberapa kuat
otot-ototmu”
 Gunakan tehnik boneka kertas
 Beri pilihan jika mungkin
 Hargai kerja sama : gunakan pernyataan
positif ”Buka Mulutmu”
 Anak Usia Sekolah
 Menyukai duduk
 Kooperatif hampir semua posisi anak kecil
menyukai kehadiran orangtua.
 Anak yang lebih besar menyukai privasi.
 Lakukan dari kepala dan kaki
 Bila tidak kooperatif ,lakukan seperti pada
anak usia bermain.
 Minta untuk melepaskan pakain sendiri.
 Biarkan untuk memakai celana dalam
 Beri skor untuk dipakai
 Jelaskan tujuan peralatan dan kepentingan
prosedur seperti otoskop untuk melihat
gendang telinga,yang diperlukan untuk
mendengar.
 Ajarkan tentang fungsi tubuh dan perawatannya.
 Remaja
 Berikan pilihan tentang keberadaan orang tua.
Sama dengan anak usia sekolah yang lebih
besar
 Izinkan melepaskan pakaian sendiri.
 Beri Skor
 Buka hanya area yang akan diperiksa
 Hargai kebutuhan privacy
 Jelaskan temuan-temuan selama pemeriksaan.
”ototmu kuat dan padat”
 Beri keterangan tentang perkembangan seksual
“Payudaramu sedang berkembang seperti
seharusnya“
 Tekan kenormalan perkembangan.
 Periksa genetalia seperti bagian tubuh yang
lain:dapat di lakukan di akhir.
Pemeriksaan fisik adalah proses berkelanjutan
yang dimulai secara wawancara, terutama dengan
menggunakan inspeksi atau observasi. Selama
pemeriksaan yang lebih formal,alat-alat untuk
perkusi.pemeriksaan fisik sangat penting bagi
anak , kebutuhan fisik dan fisiologi anak yang
sulit dikenal dan tidak sama dengan yang
lainnya, dalam pemeriksaan fisik bergantung
pada umur dan perbedaan anak.

Anda mungkin juga menyukai