DAN
ADAPTASI
NISA KHAIRANI
STRES
Respon tubuh yang bersifat tidak spesifik terhadap
setiap tuntutan atau beban diatasnya (Seyle, 1976)
Stress memiliki efek positif dan negatif. Stress
ditimbulkan oleh adanya perubahan dalam
lingkungan yang dipersepsikan sebagai suatu
tantangan, ancaman atau bahaya (Smeltzer and
Bare, 1992).
Taylor, mengatakan stress memiliki efek yang
bersifat holistic dimana stress mempengaruhi
keseluruhan dimensi individu, baik fisik,
emotional intelektual, social dan spiritual.
STRESOR
Stresssor : adalah segala sesuatu yang menjadi faktor
penyebab atau pencetus dari timbulnya stress.
Stresor Stresor
Internal Eksternal
KONSEP DASAR STRES
Stres Stres
Stres sebagai
sebagai sebagai
Transaksional
stimuli Respon
Stress sebagai Stimuli
Pandangan ini
menyatakan stress
sebagai suatu
stimulus yang
menuntut, dimana
semakin besar
tekanan yang dialami
seseorang, maka
semakin besar pula
stress yang dialami.
Stress sebagai Resp0n
Response Adaptation
Based Model Model
Stimulus Transaction
Based Model Based Model
Response Based Model
Kehilangan
Manifestasi Psikologis
Manifestasi Kognitif
Peningkatan HR Peningkatan TD
Mulut kering
Kesadaran mental
Letargik, lemas
Severe Anxiety
Panic
2. Marah
Merupakan keadaaan emosional yang terdiri dari perasaan
subjektif terhadap perasaan dendam, perasaan tidak senang.
Manifestasi Kognitif
Merupakan respon berpikir, termasuk didalamnya yaitu problem
solving, structuring, self control or self discipline, suppression, fantasy
and prayer.
1. Problem solving: proses berpikir dengan menggunakan tahapan-
tahapan pemecahan masalah
2. Structuring: Pengaturan atau manipulasi situasi supaya tidak
terjadi kejadian stress
3. Self Control (Dicipline): menggunakan gaya bicara dan ekpresi
muka
4. Suppression: menyimpan pikiran atau perasaan di luar alam
bawah sadar.
5. Fantasy: berharap jadi kenyataan
6. Prayer: harapan untuk menggapai sesuatu, berdoa
Manifestasi Motorik dan Verbal
Menangis
Menendang
Memukul
Murung
Menarik Diri
Teriak
dll
Mekanisme Pertahanan Diri
Biasanya digunakan bila mekanisme yang lain gagal. Dilakukan
dengan tujuan untuk proteksi diri, memproteksi harga diri individu.
Mekanisme ini sesungguhnya maladaptive karena tidak
menyelesaikan masalah.
Kompensasi, adalah pola yang digunakan individu untuk
mengurangi kecemasan akibat dari ketidak mampuan dari sesuatu
hal diimbangi dengan kelebihan disatu sisi. Misalnya mahasiswa
yang lemah nilai fisika diimbangi dengan nilai filsafat yang bagus.
Substitusi/ Replacement, Pengalihan emosi / ide-ide kepada
subjek lain untuk mengurangi kecemasan
Supresi, Menekan hal – hal yang tidak menyenangkan ke alam
bawah sadar, tapi masih dapat diingat kembali ke alam sadar.
Sublimasi, menekan impuls primitive kearah yang lebih di
terima
Reaksi formasi, Mengekspresikan perilaku yang berlawanan
dengan yang dikehendakinya.
Identifikasi, yaitu mengidentifikasikan dirinya dengan orang
yang diidolakannya.
Rasionalisasi, menutupi kesalahan dengan mengemukaan
alasan-alasan yang dapat diterima / masuk akal.
Regresi, perilaku individu yang kembali kepada perilaku masa
perkembangan sebelumnya.
Konversi, mengekspresikan konflik emosional melalui gejala fisi.
1. Sifat Stressor
Merupakan faktor yang dapat mempengaruhi respon
tubuh terhadap stressor, bisa berupa tiba-tiba atau
berangsur-angsur. Sifat ini berbeda setiap individu
tergantung dari pemahaman tentang stressor
2. Durasi Stressor
Lamanya stressor yang dialami klien akan
mempengaruhi respon tubuh, apabila stressor yang
dialaminya lebih lama , maka respon yang akan
ditimbulkannya akan lebih lama dan dapat
mempengaruhi fungsi tubuh yang lain.
3. Jumlah Stressor
Semakin banyak stressor yang dialami pada
seseorang, dapat memberikan dampak yang besar
dan bagi fungsi tubuh, begitu pula sebaliknya.
4. Pengalaman masa lalu
Semakin banyak stressor dan pengalaman yang
dialami, maka kemampuan adaptifnya akan semakin
baik.
5. Tipe Kepribadian
Ada 2 tipe kepribadian, Yaitu:
Kepribadian A : ambisius, agresif, kompetitif, kurang
sabar, mudah tegang, mudah tersinggung, mudah
marah, kewaspadaan yang berlebihan, bicara cepat,
workacholic, pandai memimpin, memerintah dll.
Sedangkan tipe kepribadian B adalah sebaliknya.
Seseorang dengan tipe kepribadianA lebih rentah
terhadap stress dibandingkan tipe kepribadian B.
6. Tingkat Perkembangan
Semakin matang tingkat perkembangan seseorang
maka semakin baik pula kemampuan mengatasi
stress. Dalam perkembangannya kemampuan
individu dalam mengatasi stress dan respon
terhadapnya berbeda-beda dan stressor yang
dihadapinyapun berbeda.
MANAJEMEN STRES
Adaptasi Fisiologis:
1. Local Adaptation
Syndrom (LAS) Adaptasi Psikologis
2. General Adaptation
Syndrome (GAS)