Anda di halaman 1dari 8

HAM dan GOOD GOVERNANCE

Di susun oleh :
Pengertian Hak Asasi Manusia

• Hak asasi manusia dapat diartikan hak pokok atau hak dasar yang dibawa oleh manusia sejak lahir yang secara
kodrat melekat pada setiap manusia dan tidak dapat diganggu gugat karena merupakan anugerah Tuhan Yang
Maha Esa. Anugerah ini harus senantiasa kita syukuri.
• menurut pasal 1 angka 1 UU No.39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia menyebutkan bahwa hak asasi
manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara,
hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat diartikan bahwa hak asasi manusia bersifat universal.
Dalam teori perjanjian bernegara, adanya Pactum Unionis dan Pactum Subjectionis.
• Pactum Unionis adalah perjanjian antara individu-individu atau kelompok-kelompok masyarakat membentuk
suatu negara.
• Pactum Subjectionis adaah perjanjian antar warga negara dengan penguasa yang dipilih diantara warga negara
tersebut.
HAM adalah hak fundamental yang tak dapat dicabut yang mana karenaia adalah seorang manusia, misal dalam
Deklarasi Kemerdekaan Amerika atau Deklarasi Perancis. HAM yang dirujuk sekarang adalah seperangkat hak
yang dikembangkan oleh PBB sejak berakhirnya perang dunia II yang tidak mengenal berbagai batasan-batasan
kenegaraan. Dengan kata lain, selama menyangkut persoalan HAM setiap negara,tanpa kecuali, pada tataran
tertentu memiliki tanggung jawab, utamanya terkait pemenuhan HAM pribadi-pribadi yang ada di dalam
jurisdiksinya, termasuk orang asing sekalipun.
Contoh pelanggaran HAM :
1. Penindasan dan merampas hak rakyat dan oposisi dengan sewenang-wenang.
2. Menghambat dan membatasi kebebasan pers, pendapat dan berkumpul bagi hak rakyat dan oposisi.
3. Hukum (aturan dan/atau UU) diperlakukan tidak adil dan tidak manusiawi.
4. Manipulatif dan membuat aturan pemilu sesuai dengan keinginan penguasa dan partai tiran/otoriter
tanpa diikut/dihadir rakyat dan oposisi.
5. Penegak hukum dan/atau petugas keamanan melakukan kekerasan/anarkis terhadap rakyat dan oposisi
di manapun.
Macam-macam HAM :
a. Hak Asasi Pribadi (Personal Rights)
b. Hak Asasi Perlakuan Tata Cara dan Perlindungan Hukum (Procedural Rights)
c. Hak Asasi Persamaan Hukum (Rights of legal Equality)
d. Hak Asasi Politik (Political Rights)
e. Hak Asasi Sosial dan Kebudayaan (Social and Cultural Rights)
f. Hak Asasi Ekonomi atau Hak milik (Property Rights)
Pengertian Good Governance

Good Governance sering diterjemahkan sebagai tatapemerintahan yang baik atau disebut juga dengan istilah
civil society. Good Governance bisa juga didefinisikan sebagai suatu penyelenggaraan manajemen
pembangunan, pemberdayaan, dan pelayanan yang sejalan dengan demokrasi (pemerintah dari, oleh, dan
untuk rakyat)
Good Governance sudah menjadi salah satu isu penting di Indonesia sejak terjadinya krisis finansial
yang terjadi pada tahun 1997 s.d. 1998. Krisis tersebut kemudian meluas menjadi krisis multidimensi
dan telah mendorong arus balik yang menuntut reformasi dalam penyelenggaraan negara termasuk
pemerintahannya. Salah satu penyebab terjadinya krisis multidimensi tersebut adalah karena
buruknya/salahnya manajemen dalam penyelenggaraan tata pemerintahan (poor governance) yang
diindikasikan oleh beberapa, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Dimensi kekuasaan oleh satu pihak terhadap pihak lainnya, sehingga pengawasan menjadi sulit
dilakukan.
2. Terjadinya tindakan KKN ; dan
3. Rendahnya kinerja aparatur termasuk dalam pelayanan kepada publik atau masyarakat di berbagai
bidang.

Anda mungkin juga menyukai