Anda di halaman 1dari 16

Kasus Ancaman di Bidang

Pertahanan dan Keamanan juga Cara Mengatasinya

Disusun oleh:
Danan Aldi Riksa
Yuni Saputri
Regita Juliana Sinurat
Sagita Syiami
Bab 1. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Dalam perjuangan mencapai cita-cita atau tujuan nasionalnya bangsa
Indonesia tidak terhindar dari berbagai ancaman-ancaman yang kadang
kadang membahayakan keselamatannya.Cara agar dapat menghadapi
ancaman-ancaman tersebut, bangsa Indonesia harus memiliki kemampuan dan daya
tahan yang sangat kuat.
Kondisi atau situasi dan juga bisa dikatakan sikon bangsa kita ini selalu berubah-ubah
tidak statik. Ancaman yang dihadapi juga tidak sama, baik jenisnya maupun besarnya.
Oleh sebab itu strategi untuk menghadapi ancaman tersebut harus ditingkatkan,
sesuai dengan kondisi serta ancaman yang akan dihadapi. Kekuatan sangat diperlukan
untuk mengatasi segala macam ancaman yang langsung atau tidak langsung akan
membahayakan kesatuan, keberadaan, serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Bisa jadi ancaman-ancaman tersebut dari dalam ataupun dari luar.
Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan
kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan
dan keamanan yang seimbang serasi dalam seluruh aspek kehidupan secara
utuh dan menyeluruh berlandaskan Pancasila, UUD RI 1945
B. Rumusan Masalah
1. Apakah ancaman militer itu?
2. Apa saja contoh kasus-kasus dari ancaman di
bidang pertahanan dan keamanan?
3. Bagaimana strategi untuk mengatasi
ancaman tersebut?
Bab 2. Pembahasan
• Ancaman militer adalah ancaman yang
menggunakan kekuatan bersenjata yang
terorganisasi yang dinilai mempunyai
kemampuan yang membahayakan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah negara, dan
keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer
dapat berbentuk:
• Agresi oleh negara lain.
• Pelanggaran wilayah
• Spionase
• Sabotase
• Aksi teror bersenjata
• Pemberontakan bersenjata
Kasus Ancaman di
Bidang Pertahanan
dan Keamanan
• Spionase yang dilakukan oleh Negara lain untuk mencari dan mendapatkan
rahasia militer.
Contohnya :
Badan spionase asing telah menjadi dalang serangan cyber terhadap sistem
komputer militer Amerika Serikat pada tahun 2008. Serangan tersebut terjadi
setelah flash-disk bervirus disambungkan dengan komputer militer di markas
Timur Tengah.
Penyadaban oleh Badan Intelegen Australia,IntelSoviet
Pengakuan philipdooring tentang hubungan diplomatic Australia Indonesia.
• Sabotase yang dilakukan untuk merusan instalasi penting militer dan objek
vital nasional yang membahayakn keselamatan bangsa.
Contohnya :
Militer Angkatan Udara Amerika Serikat menggunakan alat pengacak sinyal
dari darat yang ditujukan pada pesawat Sukhoi yang sedang menjalani masa
percobaan di Indonesia. Itu yang menyebabkan pesawat Sukhoi menabrak
tebing dan peristiwa itu terjadi pada tanggal 9 Mei 2012.
• Aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh jaringan terorisme internasional atau
yang bekerja sama dengan terorisme dalam negeri atau terorisme dalam
negeri yang bereskalasi timggi sehingga membahayakan Negara,keutuhan
wilayah dan keselamatan segenap bangsa.
Contohnya :
Kekerasan bersenjata terjadi di Nanggroe Aceh Darussalam. Minggu malam, 4
Desember 2011, sejumlah pekerja perkebunan di Krueng Jawa, pedalaman
Kecamatan Geureudong Pase, Aceh Utara, yang sedang asyik menonton
televisi tiba-tiba diberondong tembakan oleh orang tidak dikenal.
• Perang saudara yang terjadi antar kelompok
masyarakat bersenjata dengan kelompok
masyarakat bersenjata lainnya.
• Contohnya :Perang saudara di Ambon yang
terjadi di kota Poso, Palu dan Palopo pada
tanggal 19 Januari 1999 . Peristiwa ini terjadi
karena hal sepele yaitu saat supir taxi (orang
nasrani) bertengkar dengan orang Islam
ambon.
• Ancaman wilayah laut dan udara merupakan
bentuk ancaman militer yang menggangu
stabilitas keamanan wilayah nasional
indonesia.
Strategi Menghadapi Ancaman Militer
• UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah mengatur akan strategi pertahanan
dan keamanan bangsa Indonesia untuk mengatasi ancaman militer itu. Di dalam Pasal
30 ayat (1) hingga (5) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, menyatakan jika :
• Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
• Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Indonesia Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan
pendukung.
• Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan
Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara
keutuhan dan kedaulatan negara.
• Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan
dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat,
serta menegakkan hukum.
• Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik
Indonesia hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga
negara dalam usaha pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang.
• Ketentuan yang ada di atas tersebut menegaskan jika usaha pertahanan
dan keamanan negara Indonesia ini menjadi tanggung jawab bagi seluruh
Warga Negara Indonesia. Atau dengan kata lain, pertahanan dan
keamanan negara tak hanya menjadi tanggung jawab dari TNI dan POLRI
saja, namun juga masyarakat sipil yang juga sangat bertanggung jawab
dalam pertahanan dan keamanan negara, sehingga TNI dan POLRI
manunggal bersama dengan masyarakat sipil dalam menjaga keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
• UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga memberikan gambaran
bahwa strategi pertahanan dan keamanan Negara untuk mengatasi
berbagai macam ancaman militer dilaksanakan dengan menggunakan
sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata). Sistem
pertahanan dan keamanan yang bersifat semesta merupakan pilihan yang
paling tepat bagi pertahanan Indonesia yang diselenggarakan dengan
keyakinan pada kekuatan sendiri serta berdasarkan atas hak dan
kewajiban warga negara dalam usaha pertahanan negara.Meskipun
Indonesia telah mencapai tingkat kemajuan yang cukup tinggi nantinya,
model tersebut tetap menjadi pilihan strategis untuk dikembangkan,
dengan menempatkan warga negara sebagai subjek pertahanan negara
sesuai dengan perannya masing-masing.
• Sistem pertahanan dan keamanan negara yang bersifat semesta bercirikan
aspek-aspek berikut:
Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan keamanan negara
diabdikan oleh dan untuk kepentingan seluruh rakyat.
Kesemestaan, yaitu seluruh sumber daya nasional didayagunakan
bagi upaya pertahanan.
Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara
menyebar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai
dengan kondisi geografis sebagai negara kepulauan.
• Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta ini pada hakikatnya
adalah segala upaya dalam menjaga pertahanan dan keamanan negara
yang seluruh rakyat dan segenap sumber daya nasional, sarana dan
prasarana nasional, serta seluruh wilayah negara sebagai satu kesatuan
pertahanan yang utuh dan menyeluruh. Atau, dengan kata lain jika
Sishankamrata penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran akan hak
beserta dengan kewajiban dari seluruh warga negara serta keyakinan akan
kekuatan sendiri untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan
negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
• Agar pengerahan dan penggunaan kekuatan pertahanan dapat
terlaksana secara efektif dan efisien, diupayakan keterpaduan yang
sinergis antara unsur militer dengan unsur militer lainnya, maupun
antara kekuatan militer dengan kekuatan nir-
militer yang diwujudkan dalam keterpaduan tiga kekuatan militer
Republik Indonesia, yaitu keterpaduan antara kekuatan darat,
kekuatan laut, dan kekuatan udara. Diperlukan pengerahan dan
penggunaan kekuatan pertahanan, baik dalam rangka menghadapi
ancaman militer maupun ancaman nir-militer. Komponen utama
disiapkan untuk melaksanakan Operasi Militer dalam Perang
(OMP). Penggunaan komponen cadangan dilaksanakan sebagai
pengganda kekuatan komponen utama bila diperlukan, melalui
proses mobilisasi/demobilisasi. Kendati kekuatan pertahanan siap
dikerahkan untuk melaksanakan OMP, namun setiap bentuk
perselisihan dengan negara lain selalu diupayakan penyelesaiannya
melalui jalan damai. Penggunaan kekuatan pertahanan untuk
tujuan perang hanya dilaksanakan sebagai jalan terakhir apabila
cara-cara damai tidak berhasil.
Bab 3. Penutup
Kesimpulan
Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang membahayakan
kelangsungan hidup bangsa. Ditinjau dari geopolitik dan geostrategi dengan posisi geografis,
sumber daya alam dan jumlah serta kemampuan penduduk telah menempatkan Indonesia menjadi
ajang persaingan kepentingan dan perebutan pengaruh antara negara besar. Hal ini secara langsung
maupun tidak langsung memberikan dampak negatif terhadap segenap aspek kehidupan sehingga
dapat mempengaruhi dan membahayakan kelangsungan hidup dan eksitensi NKRI. Untuk itu bangsa
Indonesia harus memiliki keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional sehingga berhasil mengatasi setiap bentuk tantangan ancaman hambatan dan
gangguan dari manapun datangnya.

Disinilah letak kepentingan Ketahanan Nasional bagi bangsa Indonesia, untuk tetap teguh berdiri
sebagai satu kesatuan Negara Indonesia, untuk menghindari segala jenis ancaman dan bahaya yang
bermaksud menghancurkan atau merusak hakekat dan pendirian Bangsa Indonesia. Ketahanan
Nasional memiliki salah satu tujuan yakni untuk menjaga keamanan dan ketentraman bangsa Indonesia
dari segala bahaya. Itulah sebabnya pentingnya perlindungan Negara di bidang Pertahanan dan
Keamanan negara Karena itu, Fungsi Pertahanan dan Keamanan negara diselenggarakan melalui usaha
membangun dan membina kemampuan, daya tangkal negara dan bangsa serta menanggulangi setiap
ancaman meliputi subfungsi pertahanan, subfungsi keamanan dalam negeri dan subfungsi keamanan
ketertiban masyarakat.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai