Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL APRAISAL OF JOURNAL

“EFFECT OF MASSAGE THERAPY ON VITAL SIGNS AND GCS SCORES OF


ICU PATIENTS : A RANDOMIZED CONTROLLED CLINICAL TRIAL”

Nama :
Trisna Bayanti, S.Kep
Wissye Anira, S.Kep
Yohana Carolina, S.Kep

Program Studi Sarjana Keperawatan Dan Profesi Ners


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Suaka Insan
Banjarmasin
Tahun 2017
LATAR BELAKANG
Rawat inap di unit perawatan intensif (ICU) dan komplikasi yang
berkaitan dengan rawat inap, termasuk stres, kecemasan, rasa
sakit, dan rasa takut dari lingkungan yang tidak diketahui, dapat
menyebabkan ketidakstabilan hemodinamik (tekanan darah
meningkat, denyut nadi (PR) dan laju pernafasan (RR), Dan
penurunan tingkat kesadaran dan skor Glasgow Coma Scale
(GCS).

Pijat menyebabkan rasa nyaman, relaksasi dan kenyamanan


serta minyak almond telah disarankan sebagai bahan pijat oleh
beberapa penelitian. Pasien membutuhkan peran anggota
keluarga dalam setting ICU dalam memberikan perawatan serta
dibutuhkan hubungan antara keluarga dan perawat dalam
menstabilkan tanda vital dan GCS pasien.
TUJUAN

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk


mengetahui pengaruh terapi pijat oleh anggota
keluarga terhadap tanda vital dan Skor Koma
Glasgow Coma (GCS) pasien yang dirawat di
Rumah Sakit di Unit Perawatan Intensif (ICU).
METODE
Design penelitian
Design penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah A
Randomized Controlled Clinical Trial.

Rekrutmen subjek penelitian


Kriteria inklusi dalam penelitian ini antara lain responden yang
dirawat lama di ruangan ICU minimal 10 hari perawatan, GCS 7 –
12, tekanan darah lebih dari 20 mmHg. Kriteria eksklusi dalam
penelitian ini antara lain responden yang memiliki trauma atau
cedera (abnormaliti posisi seperti patah tulang dan
pendarahan), luka bakar, dipsnea berat, demam tinggi.
Jumlah
Jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 90
orang.

Alokasi / randomisasi
Alokasi dalam penelitian ini adalah awalnya terdiri dari 527
pasien kemudian diambil hanya 90 pasien yang dipilih sesuai
kriteria responden. Dari 90 pasien tersebut dibagi menjadi dua
kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol
masing-masing 45 pasien. Sempel yang dipilih apabila telah di
rawat di ruang ICU dan memenuhi semua kriteria inklusi
penelitian.
Intervensi (prosedure & dosis)

Intervensi dalam penelitian ini yaitu pada kelompok intervensi


keluarga pasien diberikan pelatihan oleh perawat kemudian
keluarga pasien melakukan percobaan hingga perawat
tersebut menyatakan mereka mampu melakukan pemijatan.
Pemijtan dilakukan oleh keluarga kepada pasien setiap sift pagi
dan dilakukan selama 60 menit menggunakan minyak almond
dengan cara melintang dan dimulai dari bahu, deltoid otot,
bagian depan dan belakang kaki, lengan, forearms, bagian
depan dan belakang paha, telapak tangan dan jari, metatarsus,
depan dan belakang kaki dan kaki, perut dan dada, otot aksila
dan leher pasien di pijat kemudian dilakukan observasi tanda-
tanda vital dan GCS setelah intervensi pada 1 jam pertama, 1
jam ke 2, 1 jam ke 3 dan 1 jam ke 4. Pada kelompok kontrol tidak
dilakukan tindakan hanya saja tetap diobservasi tanda-tanda
vital dan GCS.
Parameter / instrument
Parameter yang digunakan dalam penelitian ini
adalah minyak almont, monitoring dan observasi.

Analisa analitik
Dalam penelitian ini menggunakan analisis
statistic chi-squared test or fisher’s exact test dan
ANOVA.
HASIL

Pada 2 kelompok kontrol dan intervensi rata-rata


berjenis kelamin laki-laki dan berdasalkan hasil tidak
ada hasil yang signifikan antara jenis kelamin, usia,
status perkawinan dan BMI.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh body


massage terapi mengurangi SBP dan meningkatkan
tingkat kesadaran. Dengan demikian, hasil
menunjukkan efektivitas pijat terbukti dalam
menstabilkan tanda-tanda vital dan GCS.
KESIMPULAN
PICO
P:
Kriteria inklusi dalam penelitian ini antara lain
responden yang dirawat lama di ruangan ICU
minimal 10 hari perawatan, GCS 7 – 12, tekanan
darah lebih dari 20 mmHg. Kriteria eksklusi dalam
penelitian ini antara lain responden yang memiliki
trauma atau cedera (abnormaliti posisi seperti
patah tulang dan pendarahan), luka bakar, dipsnea
berat, demam tinggi.
I:
Keluarga pasien diberikan pelatihan oleh perawat kemudian keluarga pasien
melakukan percobaan hingga perawat tersebut menyatakan mereka
mampu melakukan pemijatan. Pemijtan dilakukan oleh keluarga kepada
pasien setiap sift pagi dan dilakukan selama 60 menit menggunakan minyak
almond dengan cara melintang dan dimulai dari bahu, deltoid otot, bagian
depan dan belakang kaki, lengan, forearms, bagian depan dan belakang
paha, telapak tangan dan jari, metatarsus, depan dan belakang kaki dan
kaki, perut dan dada, otot aksila dan leher pasien di pijat kemudian dilakukan
observasi tanda-tanda vital dan GCS setelah intervensi pada 1 jam pertama,
1 jam ke 2, 1 jam ke 3 dan 1 jam ke 4.

Rasional diberikan terapi pijat full body yaitu mengurangi respons fisiologis dan
menunjukkan bahwa pasien lebih rileks sehingga mengurangi kecemasan
dan bisa mengakibatkan penurunan di BP dan mendorong pasien rasa
nyaman dan relaksasi yang kemudian bisa mengakibatkan sekresi Endorfin.
Pembuluh darah menjadi lebih melebar, aliran darah meningkat di dalam
pembuluh superfisial tubuh dan BP akan menurun. Hal ini dapat dinyatakan
bahwa tinjauan ekstensif terhadap literatur menunjukkan terapi pijat itu bisa
menurunkan RR, PR, dan BP.
C:
Kelompok kontrol tidak dilakukan tindakan
hanya saja tetap diobservasi tanda-tanda
vital dan GCS.

O:
Pembuluh darah menjadi lebih melebar,
aliran darah meningkat di dalam pembuluh
superfisial tubuh dan BP akan menurun dan
meningkatkan Skor GCS.
Level of evidence

Level of evidence dalam penelitian


ini adalah level 1B.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai