Adinda Alya
Dendrityasih Dinakara
Dian Sih Pusporini
Melvill Kadakolo
Definisi Klasifikasi
01 Agregat 02 Agregat
TABLE OF CONTENTS
Komposisi Jenis
03 Semen 04 Semen
KLASIFIKASI
AGREGAT
• Berdasarkan sumber
• Berdasarkan berat
• Berdasarkan bentuk
• Berdasarkan ukuran butir
4
BERDASARKAN
SUMBER
Agregat Alam
5
Agregat Buatan
BERDASARKAN
BERAT
Agregat Normal Jenis rata – rata adalah 2,5 – 2,7
dan bobot isinya tidak boleh
kurang dari 1,2 km/dm³.
Agregat Berat Beton yang dibuat dengan agregat ini biasanya digunakan
6
sebagai pelindung dari radiasi sinar-X
BERDASARKAN
BENTUK
1. Agregat Bulat
Bentuk bulat terjadi karena pengikisan oleh air atau karena
gesekan. Ikatan antar agregat kurang kuat, sehingga beton yang
terbuat dari agregat bulat kurang cocok untuk struktur yang
menekankan pada kekuatan atau untuk beton mutu tinggi.
2. Agregat bulat sebagian dan tidak teratur
Sebagian terbentuk karena pergeseran
sehingga permukaan atau sudutnya berbentuk
bulat. Beton yang dihasilkan belum cukup kuat
7 untuk struktur yang menekankan kekuatan atau
Beton mutu tinggi.
3. Agregat bersudut
Agregat ini mempunyai sudut – sudut yang tampak jelas dan terdapat
di perpotongan bidang, sehingga permukaannya kasar. Ikatan antar
agregat cukup kuat untuk beton yang menekankan kekuatan atau
beton mutu tinggi.
4. Agregat lonjong
Agregat lonjong memiliki panjang yang jauh lebih besar dari pada
lebarnya, dan lebarnya jauh lebih besar dari tebalnya. Agregat jenis
ini akan berpengaruh buruk pada mutu beton.
5. Agregat pipih
Agregat dapat disebut pipih jika tebal agregat lebih kecil dibandingkan
lebar dan panjangnya. Agregat pipih juga tidak baik untuk campuran
8 beton. Perbandingan ketebalan dengan ukuran panjang dan lebar
adalah 1 : 3.
BERDASARKAN
UKURAN BUTIR
1. Agregat kasar
Agregat yang semua butirnya tertahan
di atas saringan 4,75 mm (ASTM
C33) atau
5,0 (BS 812)
2. Agregat halus
Agregat yang semua butirnya
lolos saringan 4,75 mm (ASTM C33)
atau 5,0 (BS 812)
9
AGREGAT
AGREGAT
UNTUK
SEMEN
• KOMPOSISI
• JENIS SEMEN
• PROSES PEMBUATAN
10 • KEGUNAAN PADA BANGUNAN
• KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
KOMPOSISI
AGREGAT UNTUK SEMEN
• Proses Basah
• Proses Kering
Perbedaannya hanya terletak
pada proses penggilingan dan
homogenisasi.
17
1. Quarry (Penambangan)
• Bahan baku utama semen adalah batu kapur dan tanah liat yang diambil dari proses
penambangan di Quarry
• Penambangan batu kapur dilakukan dengan cara peledakan dan surface minner,
sedangkan untuk memperoleh Tanah Liat dilakukan dengan cara pengerukan.
• Selanjutnya Batu Kapur dan Tanah Liat diangkut ke Crusher dengan Dump Truck
2. Crusher
• Pemecahan material material hasil penambangan menjadi ukuran yang lebih kecil
dengan menggunakan crusher
18
• Batu Kapur dan Tanah Liat dikecilkan ukurannya sampai 8 cm di Crusher untuk
kemudian disimpan di Stock Pile (storage).
3. Storage
• Bahan baku yang didapat dari proses penambangan (Batu Kapur dan Tanah Liat)
akan ditampung di dalam storage untuk selanjutnya dilakukan proses
prehomogenisasi yang disebut reclaimer.
• Proses prehomogenisasi di reclaimer adalah proses yang sangat penting untuk
menjamin kualitas dari produk yang dihasilkan baik dari raw meal hingga produk
akhir, yaitu semen.
Josefin Sans
(https://fonts.google.com/specimen/Josefin+Sans)
Fira Sans
(https://fonts.google.com/specimen/Fira+Sans+Condensed)