Anda di halaman 1dari 41

AGREGAT

Adinda Alya
Dendrityasih Dinakara
Dian Sih Pusporini
Melvill Kadakolo
Definisi Klasifikasi
01 Agregat 02 Agregat
TABLE OF CONTENTS

Komposisi Jenis
03 Semen 04 Semen

Cara Kegunaan pada


2
05 Pembuatan 06 Bangunan
DEFINISI
AGREGAT
AGREGAT

• Bahan granular kokoh seperti pasir,


kerikil, atau serpihan batu bersama
dengan air dan semen Portland yang
merupakan unsur penting dalam beton
• Fungsi agregat adalah sebagai material
pengisi dan biasanya menempati sekitar
75% dari isi total beton, karena
3
berpengaruh besar terhadap sifat dan
daya tahan beton.
AGREGAT

KLASIFIKASI
AGREGAT
• Berdasarkan sumber
• Berdasarkan berat
• Berdasarkan bentuk
• Berdasarkan ukuran butir
4
BERDASARKAN
SUMBER

Agregat Alam

5
Agregat Buatan
BERDASARKAN
BERAT
Agregat Normal Jenis rata – rata adalah 2,5 – 2,7
dan bobot isinya tidak boleh
kurang dari 1,2 km/dm³.

Keunggulan sifat beton lebih tahan api tetapi


Agregat Ringan
namun kelemahannya adalah ukuran pori – pori
pada beton lebih besar sehingga
penyerapannya juga besar.

Agregat Berat Beton yang dibuat dengan agregat ini biasanya digunakan
6
sebagai pelindung dari radiasi sinar-X
BERDASARKAN
BENTUK

1. Agregat Bulat
Bentuk bulat terjadi karena pengikisan oleh air atau karena
gesekan. Ikatan antar agregat kurang kuat, sehingga beton yang
terbuat dari agregat bulat kurang cocok untuk struktur yang
menekankan pada kekuatan atau untuk beton mutu tinggi.
2. Agregat bulat sebagian dan tidak teratur
Sebagian terbentuk karena pergeseran
sehingga permukaan atau sudutnya berbentuk
bulat. Beton yang dihasilkan belum cukup kuat
7 untuk struktur yang menekankan kekuatan atau
Beton mutu tinggi.
3. Agregat bersudut
Agregat ini mempunyai sudut – sudut yang tampak jelas dan terdapat
di perpotongan bidang, sehingga permukaannya kasar. Ikatan antar
agregat cukup kuat untuk beton yang menekankan kekuatan atau
beton mutu tinggi.
4. Agregat lonjong
Agregat lonjong memiliki panjang yang jauh lebih besar dari pada
lebarnya, dan lebarnya jauh lebih besar dari tebalnya. Agregat jenis
ini akan berpengaruh buruk pada mutu beton.
5. Agregat pipih
Agregat dapat disebut pipih jika tebal agregat lebih kecil dibandingkan
lebar dan panjangnya. Agregat pipih juga tidak baik untuk campuran
8 beton. Perbandingan ketebalan dengan ukuran panjang dan lebar
adalah 1 : 3.
BERDASARKAN
UKURAN BUTIR

1. Agregat kasar
Agregat yang semua butirnya tertahan
di atas saringan 4,75 mm (ASTM
C33) atau
5,0 (BS 812)
2. Agregat halus
Agregat yang semua butirnya
lolos saringan 4,75 mm (ASTM C33)
atau 5,0 (BS 812)
9
AGREGAT
AGREGAT

UNTUK
SEMEN

• KOMPOSISI
• JENIS SEMEN
• PROSES PEMBUATAN
10 • KEGUNAAN PADA BANGUNAN
• KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
KOMPOSISI
AGREGAT UNTUK SEMEN

• Syarat : bersih, keras, pertikel bebas dari bahan


kimia
• Agregat : 60%-75% dari volume beton
• Karakteristik dalam memilih agregat : grading, faya
tahan, bentuk partikel dan tekstur permukaan,
abrasi dan hambatan selip, berat unit dan rongga,
11 penyerapan dan kelembapan permukaan
12
GRADING
• Partikel yang memiliki tekstur keras, bersudut, dan memanjang
membutuhkan lebih banyak air untuk menghasilkan beton
yang bisa dikerjakan
• Rongga antar partikel dapat mempengaruhi jumlah pasta
semen yang dibutuhkan untuk campuran. Agregat sudut dapat
meningkatkan konten kosong. Sementara itu, agregat
bergradasi dapat menurunkan konten kosong.
• Kandungan mineral dalam agregat juga mempengaruhi
ketahanan abrasi bila agregat digunakan secara terus menerus,
seperti lantai atau trotoar berat.
13
JENIS SEMEN PORTLAND

Semen Portland Type I

• Digunakan untuk konstruksi bangunan umum yang


tidak memerlukan persyaratan khusus untuk
hidrasi panas dan kekuatan tekan awal.
• Kegunaannya adalah konstruksi bangunan untuk
rumah permukiman, gedung bertingkat, dan jalan
raya.
• Cocok digunakan di lokasi pembangunan di
kawasan yang jauh dari pantai dan memiliki kadar
sulfat rendah.
14
Semen Portland Type II Semen Portland Type III

• Kegunaannya sebagai material • Karakteristiknya adalah memiliki daya


bangunan yang letaknya terdapat di tekan awal yang tinggi pada permulaan
pinggir laut, tanah rawa, dermaga, setelah proses pengikatan terjadi, lalu
saluran irigasi, dan bendungan. kemudian segera dilakukan
• Karakteristik semen portland type II penyelesaian secepatnya.
yaitu tahan terhadap asam sulfat • Digunakan untuk pembuatan bangunan
antara 0,10 hingga 0,20 persen dan tingkat tinggi, jalan beton atau jalan
hidras panas yang bersifat sedang. raya bebas hambatan, hingga bandar
udara dan bangunan dalam air yang
15 tidak memerlukan ketahanan asam
sulfat.
Semen Portland Type IV Semen Portland Type V

• Karakteristiknya adalah jenis semen • Karakteristiknya untuk konstruksi


yang dalam penggunaannya bangunan yang membutuhkan daya tahan
membutuhkan panas hidrasi rendah. tinggi terhadap kadar asam sulfat tingkat
• Jenis ini diminimalkan pada fase tinggi lebih dari 0,20%.
pengerasan sehingga tidak terjadi • Kegunaanmya untuk memenuhi kebutuhan
keretakan. di wilayah dengan kadar asam sulfat tinggi,
• Kegunaannya yaitu untuk dam seperti rawa-rawa, air laut atau pantai,
hingga lapangan udara. serta kawasan tambang.
• Jenis bangunan yang membutuhkan jenis
ini diantaranya bendungan, pelabuhan,
16
konstruksi dalam air, hingga pembangkit
tenaga nuklir.
PROSES PEMBUATAN SEMEN

• Proses Basah
• Proses Kering
Perbedaannya hanya terletak
pada proses penggilingan dan
homogenisasi.

17
1. Quarry (Penambangan)
• Bahan baku utama semen adalah batu kapur dan tanah liat yang diambil dari proses
penambangan di Quarry
• Penambangan batu kapur dilakukan dengan cara peledakan dan surface minner,
sedangkan untuk memperoleh Tanah Liat dilakukan dengan cara pengerukan.
• Selanjutnya Batu Kapur dan Tanah Liat diangkut ke Crusher dengan Dump Truck

2. Crusher
• Pemecahan material material hasil penambangan menjadi ukuran yang lebih kecil
dengan menggunakan crusher
18
• Batu Kapur dan Tanah Liat dikecilkan ukurannya sampai 8 cm di Crusher untuk
kemudian disimpan di Stock Pile (storage).
3. Storage
• Bahan baku yang didapat dari proses penambangan (Batu Kapur dan Tanah Liat)
akan ditampung di dalam storage untuk selanjutnya dilakukan proses
prehomogenisasi yang disebut reclaimer.
• Proses prehomogenisasi di reclaimer adalah proses yang sangat penting untuk
menjamin kualitas dari produk yang dihasilkan baik dari raw meal hingga produk
akhir, yaitu semen.

4. Raw Mill (Penggilingan bahan baku)


• Dari Stock Pile dimasukkan ke Raw Mill ditambahkan Pasir Besi dan Pasir Silika
untuk digiling dan dikeringkan menjadi Raw Meal.
19 • Raw Meal dihasilkan dari sebuah sistem peralatan yaitu Raw Mill Plant yang terdiri
dari alat-alat utama, sistem transport dan alat-alat separasi untuk kemudian
disimpan di Raw Meal Silo.
5. Pemanasan dan pembakaran (Kiln)
• Raw Meal yang disimpan dalam CF Silo digunakan sebagai Umpan Kiln (Kiln Feed) akan
mengalami beberapa tahap proses sebelum akhirnya menjadi klinker
• Kemudian melalui sistem pendinginan dan melalui alat transport untuk disimpan di
Klinker Silo. Proses pembakaran menggunakan bahan bakar Batu Bara yang telah
digiling dan dikeringkan melalui Coal Mill.

6. Penggilingan Clinker (Cement Mill)


• Klinker kemudian digiling di Cement Mill dengan menambahkan Gypsum dan bahan
ke-3. Proses penggilingan semen ini merupakan tahapan dimana kita akan
mendapatkan semen seperti yang di pasar.
• Material ini bersama-sama diumpankan ke semen mill kemudian mengalami proses
penggilingan dan produknya berupa semen OPC Tipe I dan PCC.
20 • Setelah didapat semen yang berkualitas maka semen tersebut disimpan melalui
semen silo kemudian ditranspor ke bin semen melalui air slide, belt conveyor, dan
vibrating screen.
MAIN REQUIREMENTS

GRADASI GRADASI GRADASI


SERAGAM SENJANG RAPAT

• GRADASI TERBUKA • UKURAN AGREGAT TIDAK • CAMPURAN AGREGAT


• UKURAN BUTIR SAMA SAMA KASAR DAN HALUS
• SEDIKIT HALUS, BANYAK • JUMLAH AGREGAT • GRADASI MENERUS,
SEDKIT
RONGGA GRADASI BAIK
• STABILITAS TINGGI, • STABILITS TINGGI,
21 SEDIKIT KEDAP AIR, SEDIKIT KEDAP AIR,
BERAS ISI YANG BESAR BERAT ISI YANG BESAR
Kelebihan & Kekurangan
Kelebihan Semen
• Sebagai material pengikat agregat yang paling lama dan sering
digunakan dalam bidang konstruksi
• Memiliki daya tahan terhadap air
• Tahan terhadap temperatur yang tinggi
• Memiliki daya tahan terhadap kadar sulfat yang tinggi
• Tahan terhadap tekanan yang besar
Kekurangan Semen
• Rentan terhadap keretakan mikro

• Dalam proses produksinya menyebabkan polusi


udara

• Mudah mengeras dan tidak dapat digunakan lagi


jika berkontak langsung dengan udara
Kesimpulan
Agregat dan semen adalah material dasar konstruksi yang sering
digunakan dalam membangun suatu konstruksi. Dalam proses
pengerjaannya, kedua komponen ini akan saling mengikat dan menjadi
suatu komponen yang baru sebagai bahan dasar pembuatan beton. Tetapi
dalam pengerjaannya, agregat dan semen mempunya klasifikasi yang
berbeda-beda. Oleh karena tidak semua pembangunan konstruksi
menggunakan agregat dan semen yang sama. Tetapi akan ditentukan
sesuai dengan rancangan konstruksi yang akan dibangun dan kondisi
lingkungannya.
THANKS
Apakah ada pertanyaan?
Fonts & colors used
This presentation has been made using the following fonts:

Josefin Sans
(https://fonts.google.com/specimen/Josefin+Sans)

Fira Sans
(https://fonts.google.com/specimen/Fira+Sans+Condensed)

#073763 #7a331b #5b3c43 #b79499 #f3f3ff


Use our editable graphic resources...
You can easily resize these resources keeping the quality. To change the color just ungroup the
resource and click on the object you want to change. Then click on the paint bucket and select the
color you want. Don’t forget to group the resource again when you’re done.
...and our set of editable icons
You can resize these icons keeping the quality.
You can change the stroke and fill color; just select the icon and click on the paint bucket/pen.
Business Icons
Avatar Icons
Creative Process Icons
Educational Process Icons
Help & Support Icons
Medical Icons
Nature Icons
Performing Arts Icons
SEO & Marketing Icons
Teamwork Icons

Anda mungkin juga menyukai