MODUL B
KELOMPOK 24
1
Universitas Indonesia
I. TUJUAN
1. Memahami kelakuan momen tahanan pada balok.
2. Mengukur momen lenturan pada penampang normal pada balok yang
dibebani dan menguji kesesuaiannya dengan teori.
II. TEORI
Bila hanya terdapat gaya vertikal dan berada pada bidang balok, maka tidak
akan ada reaksi- reaksi horizontal, maka keseimbangan akan memenuhi
kondisi-kondisi :
1. Keseimbangan vertikal.
2. Keseimbangan momen.
Kondisi di atas digunakan untuk keseluruhan balok untuk menghitung reaksi di
A & B.
Momen Lentur
2
Universitas Indonesia
Gambar B.2 Balok Sederhana dengan Beban P dan Potongan xx
Mx = RA . a
Mx = [RB . b] – [ P (b – l)]
Dapat dibuktikan dengan mudah bahwa momen tersebut memiliki nilai yang
sama dengan mensubstitusi untuk RB dan P.l sebagai berikut :
Mx = [-b . (P – RB)] + [P . l]
= RA . a
3
Universitas Indonesia
III. PERALATAN
1. 1 – HST. 9a Rangkaian batang momen lentur
2. 3 – HST. 905 Penggantung beban
3. 2 – HST. 906 Tempat kedudukan
4. 1 – HST. 907 Balok besi paralel
5. 1 – HST. 908 Sifat datar gelembung udara
4
Universitas Indonesia
2. Letakkan balok beban tak langsung. Letakkan penggantung beban
pada jarak 5 cm dari A. Catat pembacaan awal alat ukur sebelum diberi
beban.
3. Letakkan beban tak langsung pada titik yang diminta. Catat
pembacaan akhir alat ukur.
4. Ulangi percobaan dengan meletakkan beban yaitu :
P=5N → x = 10 cm dari A.
P = 10 N → x = 25 cm dari A.
P = 15 N → x = 65 cm dari A.
P = 20 N → x = 70 cm dari A.
Catatan :
Besarnya variasi beban dan jarak dapat ditentukan oleh asisten
praktikum yang terkait. Pada setiap pengambilan data catat :
1. Jenis percobaan
2. Beban
3. Jarak dari titik A
4. Pembacaan awal alat ukur
5. Pembacaan akhir alat ukur
5
Universitas Indonesia
V. PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA
Data Pengamatan
Dari ketiga percobaan yang dilakukan diperoleh data-data sebagai berikut :
1. Panjang balok (L) = 90 cm
2. Panjang potongan = 26 cm
3. Panjang balok tak langsung = 20 cm x 4 = 80 cm
4. Jarak lengan momen (h) = 15 cm = 0.15 m
5. Jarak balok tak langsung = 5cm
6
Universitas Indonesia
4 40 10 13 22 9 1.35
5 50 10 12 19 7 1.05
6 60 10 12 17.5 5,5 0.825
7 70 10 11.5 15 3,5 0.525
8 80 10 11.5 13 1,5 0.225
Pengolahan data
1. Beban langsung
X P I-I
A.
Va Vb
26 cm 64 cm
7
Universitas Indonesia
X = 10 cm dan P = 5 N
Free body diagram (FBD):
10cm 5N I-I
B.
Va Vb
26 cm 64 cm
Prinsip Kesetimbangan
∑MB =0 ∑V =0
-5(80) + VA (90) =0 VA + VB =5
-400 + 90 VA =0 4.444 + VB =5
VA = 4.444 N VB = 0.556 N
8
Universitas Indonesia
X = 20 cm dan P = 10 N
Free body diagram (FBD):
20 cm I-I
C.
10N
Va Vb
26 cm 64 cm
Prinsip Kesetimbangan
∑MB =0 ∑V =0
-10(70) + VA (90) =0 VA + VB = 10
-700 + 90 VA =0 7.78 + VB = 10
VA = 7.78 N VB = 2.22 N
9
Universitas Indonesia
X = 40 cm dan P = 15 N
Free body diagram (FBD):
15N
40cm I-I
D.
Va Vb
26 cm 64 cm
Prinsip Kesetimbangan
∑MB =0 ∑V =0
-15(50) + VA (90) =0 VA + VB = 15
-750 + 90 VA =0 10 + VB = 15
VA = 8.33 N VB = 6.67 N
10
Universitas Indonesia
X = 60 cm dan P = 20 N
Free body diagram (FBD):
20N
60cm I-I
E.
Va Vb
26 cm 64 cm
Prinsip Kesetimbangan
∑MB =0 ∑V =0
-20(30) + VA (90) =0 VA + VB = 20
-600 + 90 VA =0 6.67 + VB = 20
VA = 6.67 N VB = 13.33 N
11
Universitas Indonesia
Grafik
6
5
4
3
2
1
0
0 10 20 30 40 50 60 70
Jarak (Nm)
12
Universitas Indonesia
Perbandingan Momen Praktikum &
Momen Teori Beban Langsung
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
10 20 40 60
Kesalahan Relatif
𝑀𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 − 𝑀𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑢𝑚
𝐾𝑟 = | | 𝑥 100
𝑀𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
X (cm) P(N) Momen praktikum (Nm) Momen teori (Nm) Kesalahan Relatif (%)
10 5 0.3 0.355 15.492
20 10 1.35 1.420 4.929
40 15 2.025 4.27 52.576
60 20 1.575 8.531 81.537
P I-I
X
Va 20 cm Vb
26 cm 64 cm
13
Universitas Indonesia
X = 10 cm dan P = 5 N
Free Body Diagram (FBD)
2.5 N 5N 2.5 N
10 cm
I- I
20 cm
Va Vb
26 cm 64 cm
Prinsip Kesetimbangan
∑MB =0 ∑V =0
-2.5(90) – 2.5 (70) + VA(90 ) = 0 VA + VB =5
-400 + 90 VA =0 4.44 + VB =5
VA = 4.44 N VB = 0.556 N
14
Universitas Indonesia
X = 25 cm dan P = 10 N
Free Body Diagram (FBD)
25 cm
7.5 N 2.5 N
14 cm
20 cm
Va Vb
26 cm 64 cm
Prinsip Kesetimbangan
∑MB =0 ∑V =0
-7.5(70) – 2.5(50) + VA (90) = 0 VA + VB = 10
-650 + 90 VA =0 7.22 + VB = 10
VA = 7.22 N VB = 2.78 N
15
Universitas Indonesia
X = 65 cm dan P = 15 N
Free Body Diagram (FBD) 15 N
65 cm 3.75 N
11.25 N
20 cm
Va Vb
26 cm 64 cm
Prinsip Kesetimbangan
∑MB =0 ∑V =0
-11.25(30) – 3.75(10) + VA (90) =0 VA + VB = 15
-375 + 90 VA =0 4.16 + VB = 15
VA = 4.16 N VB = 10.84 N
16
Universitas Indonesia
X = 70 cm dan P = 20 N
Free Body Diagram (FBD) 20 N 10 N
10 N
70 cm
20 cm
Va Vb
26 cm 64 cm
Prinsip Kesetimbangan
∑MB =0 ∑V =0
-10(30) – 10(10) + VA (90) =0 VA + VB = 20
-400 + 90 VA =0 4.44 + VB = 20
VA = 4.44 N VB = 15.56 N
17
Universitas Indonesia
Grafik
1.2
Momen Praktikum (Nm)
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 10 20 30 40 50 60 70
Jarak (Cm)
0
Momen Teori (Nm)
0 10 20 30 40 50 60 70 80
-1
-2
-3
-4
-5
-6
Jarak (Cm)
18
Universitas Indonesia
Perbandingan Momen Praktikum & Momen
Teori Beban tak Langsung
2
1
0
10 20 40 60
-1
-2
-3
-4
-5
-6
Kesalahan Relatif
𝑀𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 − 𝑀𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑢𝑚
𝐾𝑟 = | | 𝑥 100
𝑀𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
X (Cm) P (N) Momen Praktikum (Nm) Momen Teori (Nm) Kesalahan Relatif (%)
10 5 0,15 0,355 57,746
25 10 1,2 1,429 16,025
65 15 0,9 0,52 73,076
70 20 0,975 -5,204 118,735
3. Garis Pengaruh
X P I-I
Va Vb
26 cm 64 cm
19
Universitas Indonesia
∑MA =0 ∑MB =0
P(x) – 90 VB =0 -P (90-x) – 90 VA =0
VB = P(x)/90 VA = (90P-Px/90)
Untuk X = 0, maka M = 0 N
Untuk X = 0.26, maka M = 1.84 Nm
Segmen IB ( 0.26 < X < 0.90)
M = +VA (0.26)
Untuk X = 0,26 maka M = 1.84 Nm
Untuk X = 0.90 maka M = 0 Nm
X = 10 cm
∑MA =0 ∑MB =0
P(x) – 90 VB =0 90VA – P(90-x) =0
10(10) - 90 VB =0 VA = 8.89N
VB = 1.11 N
20
Universitas Indonesia
X = 20 cm
∑MA =0 ∑MB =0
P(x) – 90 VB =0 90VA – P(90-x) =0
10(20) - 90 VB =0 VA = 7.78N
VB = 2.22 N
X = 30 cm
∑MA =0 ∑MB =0
P(x) – 90 VB =0 90VA – P(90-x) =0
10(30) - 90 VB =0 VA = 6.67N
VB = 3.33 N
X = 40 cm
∑MA =0 ∑MB =0
P(x) – 90 VB =0 90VA – P(90-x) =0
10(40) - 90 VB =0 VA = 5.56N
VB = 4.44 N
21
Universitas Indonesia
Momen di Potongan I-I, lihat kanan
M = +VA (0.26)
= 5.56 (0.26)
= 1.445 Nm
X = 50 cm
∑MA =0 ∑MB =0
P(x) – 90 VB =0 90VA – P(90-x) =0
10(50) - 90 VB =0 VA = 4.44N
VB = 5.56 N
X = 60 cm
∑MA =0 ∑MB =0
P(x) – 90 VB =0 90VA – P(90-x) =0
10(60) - 90 VB =0 VA = 3.33N
VB = 6.67 N
22
Universitas Indonesia
X = 70 cm
∑MA =0 ∑MB =0
P(x) – 90 VB =0 90VA – P(90-x) =0
10(70) - 90 VB =0 VA = 2.27N
VB = 7.78 N
X = 80 cm
∑MA =0 ∑MB =0
P(x) – 90 VB =0 90VA – P(90-x) =0
10(80) - 90 VB =0 VA = 1.11N
VB = 8.89 N
23
Universitas Indonesia
Diagram Momen teori
Grafik
24
Universitas Indonesia
Grafik Momen Praktikum Garis Pengaruh
1.6
1.4
1.2
Momen Teori (Nm)
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Jarak (Cm)
1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Jarak (Cm)
25
Universitas Indonesia
Perbandingan Momen Praktikum dan Momen
Teori Garis Pengaruh
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
10 20 30 40 50 60 70 80
Kesalahan Relatif
𝑀𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 − 𝑀𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑢𝑚
𝐾𝑟 = | | 𝑥 100
𝑀𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
X (Cm) P (N) Momen Praktikum (Nm) Momen Teori (Nm) Kesalahan Relatif (%)
10 10 0.6 0,71 15,492
20 10 1.2 1,42 15,492
30 10 1.5 1,734 13,494
40 10 1.35 1,445 6,574
50 10 1.05 1,154 9,012
60 10 0.825 0,865 4,624
70 10 0.525 0,59 11,016
80 10 0.225 0,288 21,875
26
Universitas Indonesia
VI. ANALISA PRAKTIKUM
1. Analisa Percobaan
Praktikum modul B berjudul momen-momen lentur pada balok
dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2019 di laboratorium Statika Departemen
Teknik Sipil Universitas Indonesia. Praktikum momen-momen lentur pada balok
memiliki tujuan untuk memahami kelakuan momen tahanan pada balok dan
mengukur momen lenturan pada penampang normal pada balok yang dibebani dan
menguji kesesuainnya dengan teori. Peralatan yang digunakan pada percobaan kali
ini adalah rangkaian batang momen lentur sebagai komponen utama dalam
percobaan, Penggantung beban digunakan untuk menggantungkan beban, tempat
dudukan untuk mendudukan batang momen lentur, Balok besi pararel digunakan
untuk beban tak langsung, dan sifat datar gelembung udara.
Percobaan dilakukan dalam 3 bagian yaitu beban langsung, beban tak
langsung, dan garis pengaruh. Pada bagian pertama tentang beban langsung,
pembebanan dilakukan secara langsung sehingga gaya akibat beban langsung
mengarah kepada balok. Praktikan pertama-tama menyusun alat dan bahan yang
diperlukan seperti memasang balok pada alat. Kemudian, praktikan mengukur jarak
antara sendi A dan roll B menggunakan meteran dan juga mengukur jarak antara
sendi A ke potongan menggunakan meteran diperoleh panjang batang seluruhnya
adalah 90 cm dan panjang sendi A ke potongan adalah 28 cm, Kemudian praktikan
menggantungkan penggantung beban dengan jarak 10 cm dari sendi A dilanjutkan
dengan membaca pembaca beban yang tergantung pada balok hal ini dicatat sebagai
kondisi awal. Kemudian, praktikan menggantung beban 5 N diikuti pembacaan
kembali hal ini dicatat sebagai kondisi akhir. Kemudian dilakukan variasi data 20
cm dengan berat 10 N, 40 cm dengan berat 15N, 60 cm dengan berat 20 N.
Bagian kedua adalah mengenai beban tidak langsung. Cara pengerjaannya
adalah sama seperti pada beban secara langsung. Perbedaannya adalah adanya
balok besok yang diletakkan diatas balok momen lentur, hal ini mengakibatkan
gaya akibat beban tidak langsung bekerja pada balok. Kemudian praktikan
menggantungkan penggantung beban pada jarak 10 cm dan mencatat pembacaan
sebagai kondisi awal diikuti penggantungan beban 5 N pada penggantung dan
27
Universitas Indonesia
dicatat sebagai kondisi akhir. Kemudian dilakukan variasi data 20 cm dengan berat
10 N, 25 cm dengan berat 10N, 65 cm dengan berat 15 N, dan 70 cm dengan berat
20 N.
Pada bagian ketiga mengenai garis pengaruh, beban yang digunakan
adalah sama yaitu 10 N. Variabel bebas dalam bagian ketiga adalah jarak
penggantung beban dari titik A. Mula-mula praktikan menggantungkan
penggantung beban dengan jarak 10 cm dari titik A, hal ini dicatat sebagai kondisi
awal. Dilanjutkan dengan penggantungan beban dengan berat 10 N dilakukan
pembacaan dan hal ini disebut sebagai kondisi akhir. Kemudian jarak penggantung
beban ke titik A diganti dengan variasi 20 cm, 30 cm, 40 cm, 50 cm, 60 cm, 70 cm,
dan 80 cm.
2. Analisa Hasil dan Grafik
Data yang didapatkan pada praktikum kali ini adalah data mengenai
pembacaan dalam kondisi awal, pembacaan dalam kondisi akhir, dan jarak dari titik
A. Data yang diperoleh secara kuantitas berjumlah 16 data, 4 data tentang beban
langsung, 4 data tentang beban tak langsung, dan 8 data mengenai garis pengaruh.
Masing-masing bagian menggunakan pengolahan data yang sama yaitu data
mengenai kondisi awal dan kondisi akhir dicari selisihnya dan dikalikan dengan h
yaitu data mengenai tinggi balok momen lentur sebesa 0.15 m dari hasil tersebut
diperoleh momen praktikum. Kemudian praktikan mencari momen teori, momen
teori dicari menggunakan langkah langkah statika dengan prinsip kesetimbangan
∑M = 0 dan ∑V = 0. Langkah pertama adalah dengan mencari reaksi perletakan
sistem dilanjutkan dengan ∑M.
Dari hasil pengolahan data didapatkan data momen praktikum dan momen
teori untuk masing masing percobaan adalah sebagai berikut:
1. Beban langsung
X (cm) P(N) Momen praktikum (Nm) Momen teori (Nm)
10 5 0.31 0.355
20 10 1.24 1.420
40 15 2.635 4.27
60 20 2.79 8.531
28
Universitas Indonesia
2. Beban tak langsung
X (Cm) P (N) Momen Praktikum (Nm) Momen Teori (Nm)
10 5 0,15 0,355
25 10 1,2 1,429
65 15 0,9 0,52
70 20 0,975 -5,204
3. Garis Pengaruh
X (Cm) P (N) Momen Praktikum (Nm) Momen Teori (Nm)
10 10 0,6 0,71
20 10 1,2 1,42
30 10 1,5 1,734
40 10 1,35 1,445
50 10 1,05 1,154
60 10 0,825 0,865
70 10 0,525 0,59
80 10 0,225 0,288
Dari hasil data antara momen teori dan momen praktikum dapat dibuat
dalam bentuk grafik. Untuk garis pengaruh, perbandingan antara momen teori dan
momen praktikum ditujukkan dengan diagram momen. Grafik-grafik yang
diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Beban langsung
Grafik diatas menandakan garis yang bersifat linear. Artinya pada umunya
setiap adanya penambahan jarak berarti terdapat penambahan momen.
2. Beban tak langsung
29
Universitas Indonesia
Perbandingan Momen Praktikum & Momen
Teori Beban tak Langsung
2
1
0
10 20 40 60
-1
-2
-3
-4
-5
-6
Pada grafik diatas antara momen teori dan momen praktikum juga
menunjukkan grafik yang bersifat linear artinya pada umunya dengan
adanya penambahan jarak berarti terdapat penambahan momen. Tetapi
terjadi kesalahan pada jarak 70 cm dari A sehingga membuat grafik menjadi
turun pada titik koordinat tersebut.
3. Garis pengaruh
30
Universitas Indonesia
3. Analisa Kesalahan
Dalam praktikum kali ini, kesalahan terjadi dapat dilihat dari adanya
perbedaan antara momen teori dan momen praktikum. Hal ini dituangkan ke dalam
angka kesalahan relative. Angka kesalahan relative untuk masing masing bagian
percobaan adalah:
1. Beban langsung
X (cm) P(N) Kesalahan Relatif (%)
10 5 15.492
20 10 4.929
40 15 52.576
60 20 81.537
3. Garis Pengaruh
X (Cm) P (N) Kesalahan Relatif (%)
10 10 15,492
20 10 15,492
30 10 13,494
40 10 6,574
50 10 9,012
60 10 4,624
70 10 11,016
80 10 21,875
31
Universitas Indonesia
Dari ketiga hasil diatas dapat disimpulkan bahwa kesalahan relative yang diperoleh
dalam percobaan kali ini adalah relative kecil sehingga dapat disimpulkan bahwa
percobaan berlangsung secara baik dan dapat dikatakan cukup berhasil.
Adanya kesalahan relatif pada percobaan kali ini dapat disebabkan oleh:
1. Kesalahan praktikan dalam melakukan pengamatan terhadap panjang jarak,
sehingga letak penggantung beban tidak tepat berada pada posisi yang
diinginkan hal ini tentu saja mempengaruhi ketelitian hasil praktikum.
Selain itu, terdapat kesalahan pembacaan alat yang mengakibatkan data
menjadi tidak valid.
2. Kesalahan praktikan dalam menjaga balok momen lentur agar tetap lurus
dibuktikan dengan balok jatuh berulang kali. Hal ini tentu saja
mempengaruhi presisi dalam perhitungan
3. Kesalahan praktikan dalam melakukan perhitungan terutama dalam hal
pembulatan. Hal ini tentu saja mengakibatkan hasil yang diperoleh berbeda
dari yang seharusnya.
VII. KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh pada percobaan momen-momen lentur pada
balok kali ini adalah:
1. Momen pada balok terjadi akibat adanya perletakan beban dan jarak
terhadap suatu titik sehingga besarnya momen merupakan hasil
perkalian antara jarak dan beban (Nm).
2. Adanya perbedaan antara momen praktikum dan momen teori
mengakibatkan adanya angka kesalahan relative. Pada praktikum kali
ini, angka kesalahan relative cukup kecil sehingga dapat dikatakan
percobaan cukup berhasil.
VIII. REFERENSI
32
Universitas Indonesia
IX. LAMPIRAN
33
Universitas Indonesia
Gambar 2 : Pemasangan beban pada penggantung (Jarak sesuai ketentuan)
34
Universitas Indonesia
35
Universitas Indonesia