OLEH:
Abdullah Syawal
PEMBIMBING:
Prof.DR.Dr. Muh.Ramli Ahmad, SpAn-KMN-KAP-KAO
Nama : Ny. A
Umur : 21 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
No. RM : 894843
Berat Badan : 62 kg
Tinggi Badan : 158 cm
BMI : 24,8 kg/m2
MRS : 7 September 2019
B. Riwayat Penyakit Sekarang
F. Rencana operasi
Kelas Definisi
I Penyakit jantung tidak membatasi aktivitas fisik apapun
II Penyakit jantung sedikit membatasi aktivitas fisik penderita
III Penyakit jantung membatasi aktivitas fisik secara bermakna
IV Penyakit jantung menyebabkan pasien kurang mampu beraktivitas
fisik dan seringkali merasa tidak nyaman dengan aktivitasnya.
Pada pasien ini diagnosa gagal jantung setelah persalinan. Tidak ada riwayat
penyakit jantung sebelumnya. Keluhan pasien ini sesak pada kehamilan sekarang
sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit tanpa disertai penyebab lain dari
gagal jantung. Hasil echocardiografi pasca persalinan menunjukkan penurunan
fungsi LV dengan EF 35% dan tidak ditemukan dilatasi ruang jantung
Faktor risiko pada penderita Kardiomiopati
Peripartum yaitu:
◦ Umur ibu yang tua
◦ Multipara
◦ Kehamilan ganda
◦ Obesitas
◦ Malnutrisi
◦ Hipertensi gestasional
◦ Preeklamsia
◦ Diabetes mellitus
◦ ANC yang tidak teratur
Pada pasien ini mengeluh sesak dan cepat lelah, terutama bila berjalan jauh dan
naik tangga. Pemeriksaan fisik tampak edema perifer yang minimal, ronkhi di
kedua lapangan paru bagian basal, kardiomegali. Pemeriksaan EKG menunjukkan
sinus takikardi 115x/menit,dan LVH.
Manajemen pengobatan Kardiomiopati peripartum sebagian
besar simptomatik.
Mengurangi dan mengoptimalkan preload : membatasi intake
cairan dan garam, loop diuretik dapat digunakan, dan
spironolakton harus dihindari.
Mereduksi afterload manajemen paling utama : nifedipin,
amlodipine, nitrogliserin, dan hidralazin dapat digunakan, ACE-I
kontraindikasi selama kehamilan, ACE-I dapat dipertimbangkan
setelah persalinan dan aman selama menyusui.
Inotropik : dopamin, dobutamin dan milrinon dapat digunakan.
Tujuan teknik anestesi pada pasien dengan Kardiomiopati
Peripartum yaitu:
◦ Mencegah depresi miokard dan mempertahankan hemodinamik
stabil
◦ Mencegah peningkatan afterload ventrikular dan pemeliharaan
normovolemia.
◦ Menjaga aliran uteroplacenta yang adekuat.