201704200354
DIAGNOSA BANDING
Dermatitis Kontak Iritan
Keratoderma
Planning Diagnosis
Pemeriksaan KOH
Planning Terapi
Medikamentosa
◦ Obat sistemik :
Loratadine tab 10 mg 1x/hari
Griseofulvin 500mg 1x/hari
◦ Obat topikal :
ketoconazole cream 2x/hari
Non-medikamentosa
Menjaga kebersihan (Hygiene)
Menjaga daerah lesi selalu kering
Gunakan kaos kaki dari bahan katun yang
menyerap keringat
Ganti kaos kaki secara rutin
Jangan menggunakan sepatu terlalu ketat.
Monitoring
Mengevaluasi perkembangan perluasan lesi.
Lesi meluas atau menetap atau mulai
berkurang
Mengevaluasi adanya infeksi sekunder
Mengevaluasi efek samping obat
Mengevaluasi kepatuhan berobat
Menyarankan kepada penderita supaya
mengurangi kelembapan kaki dengan
mengeringkan kaki setelah mandi dan cuci kaki,
tidak menggunakan sepatu terlalu ketat,
menggunakan sandal bila berpergian,
menggunakan kaos kaki dari bahan katun yang
menyerap keringat.
Memberitahukan kepada penderita agar jangan
menggaruk bercak saat terasa gatal agar kulitnya
tidak terluka dan memicu terjadinya infeksi
sekunder
Mengingatkan penderita untuk memakai obat
secara teratur serta segera kontrol saat obat
habis
Definisi
Tinea pedis atau sering disebut athelete foot
adalah dermatofitosis pada kaki, terutama
pada sela-sela jari dan telapak kaki. Tinea
pedis adalah dermatofitosis yang biasa
terjadi. Penggunaan istilah athlete foot
digunakan untuk menunjukan bentuk jari
kaki yang seperti terbelah (Djuanda A, 2013).
Prevalensi Tinea pedis sekitar 10%, terutama
disebabkan oleh penggunaan alas kaki yang
oklusif di masa modern
Insidensi penyakit jamur yang terjadi
diberbagai rumah sakit pendidikan di
Indonesia bervariasi antara 2,93%-27,6%.
Insidensi tinea pedis lebih tinggi pada
penggunaan secara rutin kamar mandi dan
kolam renang yang dipakai secara bersama –
sama (Djuanda A, 2013).
Tinea pedis disebabkan oleh Trichophyton
rubrum (paling sering), Trichophyton
mentagrophytes, dan Epidermophyton
floccossum (Chamlin L et al, 2008 dan Kumar
V et al, 2011).
Tinea pedis dipengaruhi dengan beberapa
keadaan seperti iklim tropis, banyak keringat,
dan lembab (William et al., 2016).
Interdigitlis Moccasin Foot
Vesiculo bulosa akut ulcerasi
Diagnosis berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan mikroskopis,
kultur, dan pemeriksaan menggunakan lampu
wood (William et al., 2016).
Dermatitis kontak iritan
Keratoderma
peradangan pada kulit yang disebabkan oleh
kerusakan langsung ke kulit setelah terpapar
agen berbahaya. Dermatitis kontak iritan
dapat disebabkan oleh tanggapan phototoxic
misalnya tar, paparan akut zat-zat (asam,
basa) atau paparan kronis kumulatif untuk
iritasi ringan (air, detergen, bahan pembersih
lemah) (NIOSH, 2010).
Keratoderma palmoplantar mempunyai tanda
yang khas, yakni pembentukan keratin pada
telapak tangan dan kaki yang berlebihan.
Gejala klinisnya tampak hiperkeratosis
telapak tangan dan kaki terutama pada tumit
pada masa klimakterium. Pada tempat –
tempat hiperkeratosis sering disertai fisura
(Djuanda, 2013).
Non medikamentosa
Selalu menjaga kaki tetap kering
Memakai sandal atau flip-flop kemanapun bila berpergian,
terutama jika cuaca panas. Jangan gunakan sandal atau
sepatu berbahan sintetis seperti karet atau plastic karena
akan lebih mudah berkeringat.
Cuci kaki setiap hari dengan sabun dan keringkan setelah
dicuci.
Pakai kaos kaki dari bahan katun yang bisa menyerap
keringat.
Jangan bergantian memakai sepatu atau handuk milik
orang lain
Menghindari sumber penularan yaitu binatang, kuda, sapi,
kucing, anjing, atau kontak pasien lain.
Pakaian, kaos kaki dan handuk direndam dalam air
mendidih ±15 menit.
TOPIKAL
Indikasi: lesi tidak luas pada tinea pedis ringan
Salep Whitfield 2x/ hari
Prognosis
Prognosis penyakit ini baik dengan diagnosis
dan terapi yang tepat asalkan kelembapan
dan kebersihan kulit selalu dijaga.
TERIMA KASIH