KESEHATAN
Pembimbing :
dr. Martiana, SpF.
KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN
DISUSUN OLEH
• Agung Huda Bayu A. 20184010080
• Fiany Calista 20184010042
• Irhamni Istiqomah 20184010023
• Elga Rahadian Arsyah 20184010133
• Gita Maera Nurjannah 20184010132
• Ahmad Fathoni 20184010091
• Carissa Luthfi Maida 20184010018
• Rifania Jiantika Priliasari 20184010101
• Yuniar Inggit Nurfadilah 20184010126
• Gupita Permata Agni 20184010097
• Muhardi Saputra 20184010087
• Alfia Rizqina Farrasita 20184010102
• Rizky Nur Amalia Kasun 20184010098
KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN
KASUS
KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN
IDENTITAS PASIEN
Nama : An AN
Usia : 6 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kulonprogo, DI Yogyakarta
Tanggal Masuk : 14 Januari 2020
KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN
MEDIKOLEGAL
KRONOLOGI
KRONOLOGI
Generalis Anak
Kepala leher: Punggung:
Facies dismorfik (-) Skoliosis (-)
CA (-/-) SI (-/-)
Abdomen: Kardiovaskuler:
Supel, Bising usus Normal S1 tunggal, S2 split tak konstan
Hepatosplenomegali (-) Murmur (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
TINDAKAN
14-01-2020
- Penanganan medis terkait genital sesuai TS Obgyn
- Konsul Psikolog untuk Psikoterapi
- Tes IQ dan fungsi aditif oleh psikolog
- Pembuatan VeR
KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN
KESIMPULAN
KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN
KESIMPULAN
• Telah diperiksa seorang anak perempuan
berusia 6 tahun dengan tinggi badan 115 cm
dan berat badan 20 kg
• Terdapat tanda kemerahan pada tepi liang
senggama, tampak kemerahan pada selaput
dara dengan diameter 8 mm akibat kekerasan
tumpul
• Dugaan persetubuhan belum dapat
disingkirkan, menunggu hasil pemeriksaan
kultur
KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN
Diskusi
KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN
3. Diameter transversal lubang selaput dara pada anak berkembang sesuai dengan umur anak.
Pada balita bergaris tengah 5 mm dan setelah 6 sampai 10 tahun bertambah 1 mm sesuai
dengan umur.
4. Bila diameter transversal lubang selaput dara melebihi umur, maka hal ini dapat disebabkan
karena penetrasi tumpul yang mengakibatkan “folding mechanism” pada tepi dalam lubang
selaput dara.
5. Oleh karena minimalnya kelainan-kelainan pada selaput dara anak, maka pemeriksaan
genetalia harus dilakukan dengan berbagai macam posisi pemeriksaan. Awalnya dilakukan
dengan posisi litotomi lalu diubah menjadi posisi knee-chest kemudian diganti menjadi
posisi lateral decubitus. Jika terdapat kelainan selaput dara pada lokasi yang sama,maka
kelainan tersebut baru dapat dipastikan.
Paparan terhadap kekerasan seksual dikaitkan dengan berbagai konsekuensi kesehatan bagi
korban.
Perawatan komprehensif harus mengatasi masalah berikut: cedera fisik; kehamilan; IMS, HIV
dan hepatitis B; konseling dan dukungan sosial; dan konsultasi lanjutan.
■ Kemungkinan kehamilan akibat serangan harus didiskusikan. Jika wanita itu pertama kali
terlihat hingga 5 hari setelah serangan itu terjadi, kontrasepsi darurat harus ditawarkan. Jika
dia pertama kali terlihat lebih dari 5 hari setelah serangan itu, dia harus disarankan untuk
kembali untuk kehamilan menguji apakah dia melewatkan periode berikutnya.
■ Jika kekerasan seksual menyebabkan kehamilan yang ingin dihentikan seorang wanita,
rujukan ke hukum layanan aborsi harus dilakukan.
■ Jika perlu, pasien harus ditawari pengujian untuk klamidia, gonore, trikomoniasis, sifilis, HIV
dan hepatitis B; ini dapat bervariasi sesuai dengan protokol lokal yang ada.
■ Keputusan untuk menawarkan profilaksis IMS harus dibuat berdasarkan kasus per kasus.
Rutin pengobatan profilaksis semua pasien umumnya tidak dianjurkan.
■ Petugas kesehatan harus mendiskusikan secara seksama risiko dan manfaat profilaksis pasca
pajanan HIV sehingga mereka dapat membantu pasien mereka mencapai keputusan
berdasarkan informasi tentang apa yang terbaik bagi mereka.
KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN
Bagaimana alur pelayanan korban tindak kekerasan pada anak dan perempuan?
KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN
KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN
TERIMAKASIH