Anda di halaman 1dari 38

KEDOKTERAN DAN ILMU

KESEHATAN

TUTORIAL KLINIK HIDUP


Kepanitraan Klinik Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal

Pembimbing :
dr. Martiana, SpF.
KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN

DISUSUN OLEH
• Agung Huda Bayu A. 20184010080
• Fiany Calista 20184010042
• Irhamni Istiqomah 20184010023
• Elga Rahadian Arsyah 20184010133
• Gita Maera Nurjannah 20184010132
• Ahmad Fathoni 20184010091
• Carissa Luthfi Maida 20184010018
• Rifania Jiantika Priliasari 20184010101
• Yuniar Inggit Nurfadilah 20184010126
• Gupita Permata Agni 20184010097
• Muhardi Saputra 20184010087
• Alfia Rizqina Farrasita 20184010102
• Rizky Nur Amalia Kasun 20184010098
KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN

KASUS
KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN

IDENTITAS PASIEN

Nama : An AN
Usia : 6 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kulonprogo, DI Yogyakarta
Tanggal Masuk : 14 Januari 2020
KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN

MEDIKOLEGAL

• Surat permintaan visum dari penyidik (+)


• Informed Consent (+)
KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN

KRONOLOGI

• Korban dating diantar ayah kandung dan ibu tirinya dengan


penyidik karena dugaan pencabulan
• Sekitar pertengahan desember 2019, saat dimandikan oleh ibu
tirinya, dari vagina korban tercium bau tidak sedap, kemudian
korban diperiksakan ke puskesmas dan dinyatakan ada dugaan
pencabulan
• Ayah korban melapor ke polisi dan dilakukan visum di RS PKU
Gamping, setelahnya di visum kembali di RSUD Wates.
KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN

KRONOLOGI

• Dari keterangan korban, pelaku yang merupakan suami siri dari


ibu kandungnya yang sering menyentuh alat kelamin korban
• Korban dipinjami HP, diajak berbaring dengan melepas
pakaiannya, lalu pelaku memegang dan memasukkan jari ke
dalam vagina
• Pelaku hanya berhenti saat korban sudah lari, dan korban
dipesani agar tidak memberi tahu siapa-siapa.
• Pelaku melakukannya pagi/siang saat ibu kandung korban tidak
ada di rumah
KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN

• Keterangan ayah kandung korban: korban terlihat lebih


pendiam ketika tidak ada temannya, namun masih bermain
seperti biasanya jika ada temannya.
• Korban juga takut Buang air kecil pada siang hari Karena
merasakan sakit saat BAK, dan mengompol dimalam hari.
• Korban juga takut jika disebut nama pelaku
KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN

• Hasil Visum di PKU Muhammdayah


Tampak Swelling atau iritasi labia mayota dan minora
Tampak swelling atau iritasi lumen vagina sampai dengan 1/3
anterior
• Opini ke-2 di RSUD Wates: Tanda kemerahan pada bibir
kemaluan besar kanan dan kiri, selaput dara utuh
KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN

• Keadaan umum :Anak menjawab


PEMERIKSAAN pertanyaan dengan baik, Perilaku tenang
• Kesadaran : Compos mentis
FISIK
• Vital sign
• TD : - mmHg
• Nadi : 104 x/menit
• Suhu : 36,7 oC
• Respirasi : 28 x/menit
KEDOKTERAN DAN ILMU Pemeriksaan Fisik
KESEHATAN

Generalis Anak
Kepala leher: Punggung:
Facies dismorfik (-) Skoliosis (-)
CA (-/-) SI (-/-)

Dinding dada: Paru-Paru:


Simeetris, retraksi (-) Suara dasar vesikuler
Suara paru tambahan (-)

Abdomen: Kardiovaskuler:
Supel, Bising usus Normal S1 tunggal, S2 split tak konstan
Hepatosplenomegali (-) Murmur (-)

Ekstremitas atas: Ekstremitas Bawah:


Dismorfik (-) Dismorfik (-)
KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN

Pemeriksaan Obs-Gin Anak


Ciri seksual sekunder
- Payudara : infatil
- Tanda kehamilan (-)
- Rambut aksila (-)
- Rambut pubis (-)
Inspeksi Genitalia Eksterna
- Labia minora hiperemis
- Posterior fourcheite hiperemis
- Himen hiperemis, diameter 8mm,
tidak ada robekan
KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Kultur sensitivitas secret Vagina

Cek Urin Rutin


KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN

TINDAKAN

14-01-2020
- Penanganan medis terkait genital sesuai TS Obgyn
- Konsul Psikolog untuk Psikoterapi
- Tes IQ dan fungsi aditif oleh psikolog
- Pembuatan VeR
KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN

KESIMPULAN
KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN

KESIMPULAN
• Telah diperiksa seorang anak perempuan
berusia 6 tahun dengan tinggi badan 115 cm
dan berat badan 20 kg
• Terdapat tanda kemerahan pada tepi liang
senggama, tampak kemerahan pada selaput
dara dengan diameter 8 mm akibat kekerasan
tumpul
• Dugaan persetubuhan belum dapat
disingkirkan, menunggu hasil pemeriksaan
kultur
KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN

Masalah yang dikaji


KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN

Masalah yang dikaji


1. Bagaimana pemeriksaan korban seksual pada anak-anak?
2. Apa saja Tanda-Tanda Kemungkinan penganiayaan seksual
(sexual abuse)
3. Bagaimana terapi pada korban pelecehan seksual?
4. Bagaimana hubungan pencabulan dengan aspek medikolegal?
5. Bagaimana alur pelayanan korban tindak kekerasan pada anak
dan perempuan?
KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN

Diskusi
KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN

Bagaimana pemeriksaan anak-anak?


Langkah-langkah pemeriksaan korban kekerasan seksual pada anak perempuan (kurang dari 18 tahun):
1. Pemeriksaankorbankekerasanseksualpadaanakperempuan pada prinsipnya sama dengan korban perempuan dewasa.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada korban anak yaitu kelainan-kelainan (luka-luka) pada alat kelamin terutama robekan selaput dara
sangat jarang ditemukan.
Jarangnya kelainan ini disebabkan oleh :
a. Lokasi selaput dara anak perempuan yang relatif lebih dalam dari muara lubang liang senggama (introitus vagina). Dalamnya lokasi selaput dara
disebabkan timbunan lemak berlebih pada mons veneris.
b. Pada darah anak perempuan terdapat hormon estrogen maternal yang lewat melalui sawar darah plasenta saat dalam kandungan.
c. Secaraanatomi,genitaliaanakmasihbelumberkembang sehingga sulit mengalami penetrasi total (lebih sering penetrasi minimal atau penetrasi
partial).

2. Kelainan-kelainan selaput dara pada anak yang perlu diperhatikan:


a. Robekan selaput dara (deflorasi).
b. Bercak noktah pada selaput dara.
c. Bentuk U atau V pada tepi dalam selaput dara.
d. Celah pada selaput dara.
e. Memar, kemerahan, dan sembab pada selaput dara.
f. Penyempitan lokal pada lubang selaput dara.
g. Kehilangan jaringan selaput dara.
h. Pelebaran diameter transversal lubang selaput dara.
KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN

3. Diameter transversal lubang selaput dara pada anak berkembang sesuai dengan umur anak.
Pada balita bergaris tengah 5 mm dan setelah 6 sampai 10 tahun bertambah 1 mm sesuai
dengan umur.
4. Bila diameter transversal lubang selaput dara melebihi umur, maka hal ini dapat disebabkan
karena penetrasi tumpul yang mengakibatkan “folding mechanism” pada tepi dalam lubang
selaput dara.
5. Oleh karena minimalnya kelainan-kelainan pada selaput dara anak, maka pemeriksaan
genetalia harus dilakukan dengan berbagai macam posisi pemeriksaan. Awalnya dilakukan
dengan posisi litotomi lalu diubah menjadi posisi knee-chest kemudian diganti menjadi
posisi lateral decubitus. Jika terdapat kelainan selaput dara pada lokasi yang sama,maka
kelainan tersebut baru dapat dipastikan.

Sumber: World Health Organization. Guidelines for Medico-legal


Care for Victims of Sexual Violence. France; 2003.
KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN

Apa saja Tanda-Tanda Kemungkinan penganiayaan


seksual (sexual abuse)
• Adanya Penyakit akibat hubungan seksual, paling sering infeksi
gonokokus
• Infeksi vagina yang rekuren/berulang pada anak dibawah usia
12 tahun
• Rasa nyeri, perdarahan dan atau discharge dari vagina
• Gangguan dalam mengendalikan buang air besar atau buang
air kecil
• Kehamilan pada usia remaja
KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN

• Cidera pada buah dada, bokong, perut bagian bawah, paha,


sektar alat kelamin (genital) atau dubur (anal)
• Pakaian dalam robek atau ada bercak darah
• Ditemukan cairan mani (semen) di sekitar mulut, genital, anus,
atau pakaian
• Rasa nyeri bila buang air besar atau buang air kecil
• Promiskuitas yang terlalu dini (praecox)
(sumber: Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
tahun 2009 nomor 1262)
KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN

Bagaimana terapi pada korban pelecehan seksual?


KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN

Paparan terhadap kekerasan seksual dikaitkan dengan berbagai konsekuensi kesehatan bagi
korban.
Perawatan komprehensif harus mengatasi masalah berikut: cedera fisik; kehamilan; IMS, HIV
dan hepatitis B; konseling dan dukungan sosial; dan konsultasi lanjutan.
■ Kemungkinan kehamilan akibat serangan harus didiskusikan. Jika wanita itu pertama kali
terlihat hingga 5 hari setelah serangan itu terjadi, kontrasepsi darurat harus ditawarkan. Jika
dia pertama kali terlihat lebih dari 5 hari setelah serangan itu, dia harus disarankan untuk
kembali untuk kehamilan menguji apakah dia melewatkan periode berikutnya.
■ Jika kekerasan seksual menyebabkan kehamilan yang ingin dihentikan seorang wanita,
rujukan ke hukum layanan aborsi harus dilakukan.
■ Jika perlu, pasien harus ditawari pengujian untuk klamidia, gonore, trikomoniasis, sifilis, HIV
dan hepatitis B; ini dapat bervariasi sesuai dengan protokol lokal yang ada.
■ Keputusan untuk menawarkan profilaksis IMS harus dibuat berdasarkan kasus per kasus.
Rutin pengobatan profilaksis semua pasien umumnya tidak dianjurkan.
■ Petugas kesehatan harus mendiskusikan secara seksama risiko dan manfaat profilaksis pasca
pajanan HIV sehingga mereka dapat membantu pasien mereka mencapai keputusan
berdasarkan informasi tentang apa yang terbaik bagi mereka.
KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN

■ Dukungan dan konseling sosial penting untuk pemulihan. Pasien


harus menerima informasi tentang kisaran respons fisik dan
perilaku normal yang dapat mereka harapkan, dan seharusnya
ditawarkan dukungan emosional dan sosial.
■ Semua pasien harus ditawari akses ke layanan tindak lanjut,
termasuk tinjauan medis di 2 minggu, 3 bulan dan 6 bulan setelah
serangan, dan rujukan untuk konseling dan dukungan lainnya jasa.

Sumber: World Health Organization. Guidelines for Medico-legal Care


for Victims of Sexual Violence. France; 2003.
KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN

Bagaimana hubungan pencabulan dengan aspek


medikolegal?
• Pasal-pasal yang mengatur tentang kejahatan pencabulan
dalam KUHP, di jelaskan dalam Pasal 289, Pasal 290, Pasal 292,
Pasal 293,Pasal 294, Pasal 295, dan Pasal 296. Sedangkan
Undang-undang no.23 tahun 2002 tentang perlindungan anak
di jelaskan dalam Pasal 82.
KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN
KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN

Bagaimana peran dokter dalam kasus kekerasan seksual


pada anak?
• Berdasarkan KUHAP tersebut setiap
dokter wajib untuk dapat membuat
keterangan untuk keperluan peradilan
jika dimintai oleh penyidik. Keterangan
tersebut merupakan visum et
repertum.
KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN

Apasaja bentuk kekerasan seksual ?


• Ada 15 jenis kekerasan seksual yang ditemukan komnas
perempuan dari hasil pemantauan selama 15 tahun ( 1998-
2013)
• Perkosaan
• Intimidasi seksual termasuk ancaman atau percobaan
perkosaan
• Pelecehan seksual
• Perdagangan perempuan untuk tujuan seksual
• Prostitusi paksa
• Perbudakan seksual
• Pemaksaan perkawinan
KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN

• Pemaksaan perkawinan termasuk cerai gantung


• Pemaksaan kehamilan
• Pemaksaan aborsi
• Pemaksaan kontrasepsi dan sterilisasi
• Penyiksaan seksual
• Penghukuman tidak manusiawi dan bernuansa seksual
• Praktik tradisi bernuansa seksual yang membahayakan atau mendiskriminasi
perempuan
• Kontrol seksual termasuk lewat aturan diskriminatif beralasan moralitas dan agama

(Buku 15 Bentuk Kekerasan Universitas Bina Nusantara)


KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN

Bagaimana alur pengambillan informed consent pada


anak?
• Informed consent adalah isu sentral dalam masalah medikolegal.
Pemeriksaan terhadap seseorang tanpa mendapat persetujuan
terulisnya dapat berdampak pada petugas kesehatan tersebut
berupa tuduhan penyerangan, penganiayaan atau pelanggaran. Di
beberapa pengadilan hasil pemeriksaan yang dilakukan tanpa
persetujuan tidak dapat digunakan dalam proses hukum. Di
Indonesia, hal ini diatur dalam Permenkes RI No. 290 tahun 2008
tentang Persetujuan Tindakan Medis. Dalam hal ini kasus kekerasan
pada anak, informed consent dilakukan terhadap orangtua/wali
anak tersebut.
• (Source : Permenkes RI )
KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN

Visum jenis apakah yang digunakan pada kasus ini?


KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN

 Pada kasus ini jenis yang


digunakan yaitu Visum et
Repertum Lanjutan

Source : Roman’s 4n6 Ed by


Syaulia, Andirezeki,
Wongso
KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN

Apa saja dampak Kekerasan Seksual pada anak?


• Dampak emosional : stress, depresi, goncangan jiwa, adanya
perasaan bersalah dan menyalahkan diri sendiri, rasa takut
berhubungan dengan oranglain, mimpi buruk, insomnia, PTSD, dll.
• Dampak fisik : penurunan nafsu makan, sulit tidur, sakit kepala,
tidak nyaman di sekitar vagina, beresiko tertular penyakit menular
seksual, luka ditubuh akibat perkosaan dengan kekerasan,
kahamilan yang tidak diinginkan.

(Source : Sosio Informa Vol. 01, No.1 Janiari-April 2015)


KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN

Bagaimana alur pelayanan korban tindak kekerasan pada anak dan perempuan?
KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN
KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai