Anda di halaman 1dari 20

KELOMPOK 3

Alfiani Nur Alika


Enjiy Liyana
Ilham Satriawan
Nafa Nurannisa . L
Nanda Dedy . N
Rahma Winne E. A
Siti Soleha
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU POST

PARTUM DENGAN RESIKO PERDARAHAN


Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia
SDKI 2012 mengatakan bahwa Angka Kematian Ibu
(AKI) di Indonesia mencapai 359 per 100.000
kelahiran hidup.

Penyebab utama kematian ibu di Indonesia yaitu


perdarahan setelah persalinan yaitu 42%, kurang
energi kronis dan anemia 27%, eklamsi 13%,
abortus 11%, partus lama 7%, infeksi 5%, emboli air
ketuban 4% (Depkes RI, 2007).
Perdarahan Post Partum

Perdarahan postpartum (PPP) didefinisikan


sebagai kehilangan 500 ml atau lebih darah setelah
persalinan pervaginam atau 1000 ml atau lebih
setelah seksio sesaria (Leveno, 2009; WHO, 2012)
Perdarahan Post partum diklasifikasikan menjadi 2,
yaitu:

• Early Postpartum
Terjadi 24 jam pertama setelah bayi lahir
• Late Postpartum
Terjadi lebih dari 24 jam pertama setelah bayi
lahir
• Atonia Uteri
• Retensi Plasenta
• Sisa Plasenta dan selaput ketuban
1. Pelekatan yang abnormal (plasaenta akreta
dan perkreta)
2. Tidak ada kelainan perlekatan (plasenta
seccenturia)

• Trauma jalan lahir


1. Episiotomi yang lebar
2. Lacerasi perineum, vagina, serviks, forniks
dan
rahim
3. Rupture uteri
Lanjutan…
• Kelainan pembekuan darah misalnya afibrinogenemia
/hipofibrinogenemia, Tanda yang sering dijumpai :
o Perdarahan yang banyak.
o Solusio plasenta.
o Kematian janin yang lama dalam kandungan.
o Pre eklampsia dan eklampsia.
• Infeksi, hepatitis dan syok septik
• Hematoma
• Inversi Uterus
• Subinvolusi Uterus
Hal-hal yang dicurigai akan menimbulkan
perdarahan pasca persalinan
• Riwayat persalinan yang kurang baik, misalnya:
o Riwayat perdarahan pada persalinan yang terdahulu.
o Grande multipara (lebih dari empat anak).
o Jarak kehamilan yang dekat (kurang dari dua tahun).
o Bekas operasi Caesar.
o Pernah abortus (keguguran) sebelumnya.

• Hasil pemeriksaan waktu bersalin, misalnya:


o Persalinan/kala II yang terlalu cepat, sebagai contoh setelah
ekstraksi vakum, forsep.
o Uterus terlalu teregang, misalnya pada hidramnion,
kehamilan kembar, anak besar.
o Uterus yang kelelahan, persalinan lama.
o Uterus yang lembek akibat narkosa.
o Inversi uteri primer dan sekunder.
Manifestasi Klinis
• Atonia Uteri:
Gejala yang selalu ada : Uterus tidak berkontraksi dan lembek dan
perdarahan segera setelah anak lahir (perarahan postpartum primer)
Gejala yang kadang-kadang timbul: Syok (tekanan darah rendah,
denyut nadi cepat dan kecil, ekstremitas dingin, gelisah, mual dan
lain-lain)

• Robekan jalan lahir


Gejala yang selalu ada : perdarahan segera, darah segar mengalir
segera setelah bayi lahir, kontraksi uteru baik, plasenta baik.
Gejala yang kadang-kadang timbul: pucat, lemah, menggigil.

• Retensio plasenta
Gejala yang selalu ada : plasenta belum lahir setelah 30 menit,
perdarahan segera, kontraksi uterus baik
Gejala yang kadang-kadang timbul: tali pusat putus akibat traksi
berlebihan, inversi uteri akibat tarikan, perdarahan lanjutan
Lanjutan…
• Tertinggalnya plasenta (sisa plasenta)
Gejala yang selalu ada : plasenta atau sebagian selaput
(mengandung pembuluh darah ) tidak lengkap dan
perdarahan segera
Gejala yang kadang-kadang timbul: Uterus berkontraksi
baik tetapi tinggi fundus tidak berkurang.

• Inversio uterus
Gejala yang selalu ada : uterus tidak teraba, lumen
vagina terisi massa, tampak tali pusat (jika plasenta
belum lahir), perdarahan segera, dan nyeri sedikit atau
berat.
Gejala yang kadang-kadang timbul: Syok neurogenik
dan pucat
Pemeriksaan Penunjang
• Golongan darah : menentukan Rh, ABO dan percocokan silang
• Jumlah darah lengkap : menunjukkan penurunan Hb/Ht dan
peningkatan jumlah sel darah putuih (SDP). (Hb saat tidak
hamil : 12-16gr/dl, saat hamil : 10-14gr/dl. Ht saat tidak
hamil:37%-47%, saat hamil:32%-42%. Total SDP saat tidak
hamil 4.500-10.000/mm3. saat hamil 5.000-15.000)
• Urinalisis : memastikan kerusakan kandung kemih
• Profil koagulasi : peningkatan degradasi, kadar produk
fibrin/produk split fibrin (FDP/FSP), penurunan kadar fibrinogen :
masa tromboplastin partial diaktivasi, masa tromboplastin
partial (APT/PTT), masa protrombin memanjang pada KID
• Sonografi : menentukan adanya jaringan plasenta yang
tertahan
Aasuhan Keperawatan
Pengkajian

• Identitas klien
Data diri klien meliputi : nama, umur, pekerjaan, pendidikan,
alamat, medical record dll

• Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat kesehatan keluarga

• Riwayat obstetrik
Riwayat menstruasi
Riwayat perkawinan
Riwayat hamil, persalinan dan nifas yang lalu
Lanjutan…
• Riwayat Kehamilan sekarang
keluhan selama hamil muda
keluhan selama hamil tua
Riwayat antenatal care

• Pola aktifitas sehari-hari


Makan dan minum
Eliminasi
Istirahat atau tidur
Personal hygiene
Diagnosa Keperawatan yang mungkin
muncul

• Resiko Perdarahan berhubungan dengan komplikasi post


partum
• Resiko Kekurangan volume cairan berhubungan dengan
kehilangan vaskuler yang berlebihan
• Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik
• Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan
hipovelemia
• Ansietas berhungan dengan krisis situasi, ancaman
perubahan pada status kesehatan atau kematian, respon
fisiologis
• Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan trauma
jaringan, Stasis cairan tubuh, penurunan Hb
• Resiko tinggi terhadap nyeri berhubungan dengan trauma/
distensi jaringan
• Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang sumber
informasi
Contoh Kasus Ibu Postpartum dengan Resiko Perdarahan
Pengkajian dilakukan pada hari Selasa, tanggal 30 April 2012 pukul :
10.30 WIB di ruang Annisa RS. PKU Muhammadiyah Surakarta, data
diperoleh dari pasien, keluarga pasien dan status pasien serta petugas
kesehatan, melalui observasi dan wawancara. Pasien bernama Ny. D (33
tahun) masuk tanggal 30 April 2013 pukul : 06.00 WIB. Pasien mengatakan
sering haus, pasien mengeluhkan payudara nyeri, keras, tapi ASI keluar
sedikit, pasien mengeluh pusing dan lemas, pasien juga mengatakan kurang
paham mengenai nutrisi dan perawatan diri setelah melahirkan.. diagnosa
medis yang didapat adalah : post manual plasenta dan repair perineum.

Pasien tampak meringis setiap kali merubah posisinya, terdapat luka


jahitan V jenis mediolateral di perineum, payudara teraba keras dan sedikit
nyeri, sedikit bengkak, tampak puting tidak menonjol, ASI keluar sedikit,
konjungtiva anemis, Hb : 10.7 g/dl, Hematokrit 31.8 %, pasien terlihat lemes,
sering berkeringat, tanda-tanda vital TD : 100/90 mmHg, N : 110x/menit,
RR : 24x/menit, S : 360C.
C. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
  DS :    
  Klien mengeluh lemas dan pusing Faktor resiko Resiko pendarahan
  komplikasi post
  DO : partum (retensio
   Klien tampak pucat plasenta)
1  Hb 10.7 gr/dl
 -Mukosa bibir kering
 Konjungtiva anemis

  DS :    
  P : Nyeri post manual plasenta dan Agen cedera fisik ( luka Nyeri akut
  repair perineum episiotomi).
  Q : Nyeri seperti tertekan, terbakar
  R : Daerah perineum
2 S:5
T : Hilang timbul, terutama saat
bergerak.
DO :
Pasien tampak meringis setiap kali
merubah posisinya, terdapat luka
jahitan V jenis mediolateral di
perineum
Lanjutan…
       
3 DS : Anomali
  Pasien mengatakan ASI keluar payudara ibu Ketidakefektif
  sedikit, pasien   an pemberian
  mengatakan payudara terasa sedikit   ASI
  nyeri    
  DO :    
  Tampak puting tidak menonjol,    
1.payudara
  teraba keras, sedikit  
bengkak, ASI keluar sedikit

4. DS :    
  Pasien mengatakan kurang paham Kurang Kurang
 mengenai perawatan diri setelah informasi pengetahua
melahirkan tentang n
perawatan  
DO : pasca
Klien tampak bingung mengenai melahirkan
perawatan diri pasca persalinan
 
Diagnosa Keperawatan :
• Resiko pendarahan berhubungan dengan
komplikasi post partum (retensio plasenta).
• Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik
( luka episiotomi).
• Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan
dengan anomaly payudara ibu.
• Kurang pengetahuan berhubungan dengan
kurang informasi tentang perawatan pasca
melahirkan
Terimakasi
h

Anda mungkin juga menyukai