Anda di halaman 1dari 31

PERBENDAHARAAN

NEGARA

K e l o m p o k 11

1. Kharisma Citra Islami (170810301207)

2. E v a M e i Yu n i t a s a r i (170810301225)

3. Melinda Resma Devi (170810301232)


Ruang Lingkup dan Pejabat
Perbendaharaan Negara
Per be ndaharaan Ne gar a

Pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara, termasuk investasi d


an k ek ay aan yang dipisahk an, yang ditetapk an dalam APBN dan APBD.

Perbendaharaan negara meliputi →


1. Pelaksanaan pendapatan dan belanja negara

2. Pelaksanaan pendapatan dan belanja daerah

3. Pelaksanaan penerimaan dan pengeliaran negara

4. Pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran daerah

5. Pengelolaan kas

6. Pengelolaan piutang dan utang negara/daerah

7. Pengelolaan investasi dan barang milik negara/ daerah

8. Penyelenggaraan akuntansi dan sist em informasi manajemen keuangan negara/daerah

9. Penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan AP BN/A PB D

10. Penyelesaian kerugian negara/daerah

11. Pengelolaan badan layanan umum

12. Perumusan standar, kebijakan, serta sist em dan prosedur yang berkaitan dengan pengelolaan k
euangan negara dalam rangka pelaks anaan A PB N/AP BD
Menurut UU no 1 tahun 2004,
Pejabat Perbendaharaan Negara antara lain :

1. Menteri/Pimpinan Lembaga
Menteri/Pimpinan Lembaga merupakan pengguna anggara
n/barang bagi kementerian negara/lembaga yang dipimpin
nya, antara lain memiliki wewenang sebagai berikut :
1. Menyusun dokumen pelaksanaan anggaran

2. Menunj ukkan kuasa pengguna anggaran/barang

3. Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan piutang

4. Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan utang dan piutang

5. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja

6. Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengujian dan perintah pembayaran

7. Menggunakan barang milik negara

8. Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan barang milik negara

9. Mengawasi pelaksanaan program

10. Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan kementerian negara/lembaga yang dipimpin
nya
2. Gubernur/Bupati/Walikota
Termasuk pejabat perbendaharaan negara adalah gubern
ur/bupati/walikota selaku kepala pemerintahan daerah, an
tara lain memiliki kewenangan :
1. Menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBD

2. Menetapkan kuasa pengguna anggaran dan bendahara penerimaan dan/ atau bendahara pen
geluaran

3. Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan daerah

4. Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan utang dan piutang daerah

5. Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan barang milik daerah

6. Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pe
mbayaran
3. Kepala Satuan kerja Perangkat Daerah
Kepala satuan kerja perangkat daerah adalah pengguna a
nggaran/barang bagi satuan kerja perangkat daerah yang
dipimpinnya. Dalam melaksanakan tugasnya selaku pejab
at pengguna anggaran/barang satuan kerja perangkat dae
rah yang dipimpinnya berwenang :
1. Menyusun dokumen pelaksanaan anggaran

2. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja

3. Melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran

4. Melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajak

5. Mengel ola utang dan piutang

6. Menggunakan barang milik daerah

7. Mengawasi pelaksanaan anggaran

8. Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan satuan kerja perangkat daerah yang dipimpi
nnya
4. Menteri Keuangan
Menteri keuangan adalah Bendahara Umum Negara (BU
N), berwenang :
1. Menetapkan kebijakan dan pedoman 11. Memberikan pinjaman atas nama pemerintahan

2. Mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran 12. Melakukan pengelolaan utang dan piutang nega
ra
3. Melakukan pengendalikan pelaksanaan anggara
n negara 13. Mengajukan rancangan peraturan pemerintahan
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
4. Menetapkan sistem penerimaan dan pengeluara
n kas negara 14. Melakukan penagihan piutang negara

5. Menunjuk bank dan/ atau lembaga keuangan lain 15. Menetapkan sistem akuntansi dan pelaporan kau
nya angan negara

6. Mengusahakan dan mengatur dana yang diperlu 16. Menyajikan informasi keuangan negara
kan
17. Menetapkan kebijakan dan pedoman pengelolaa
7. Menyimpan uang negara n serta penghapusan barang milik negara

8. Menempatkan uang negara dan mengelola/mena 18. Menentukan nilai tukar mata uang asing terhada
tausahakan investasi p rupiah dalam rangka pembayaran pajak

9. Melakukan pembayaran berdasarkan permintaan 19. Menunjuk pejabat kuasa BUN


Pejabat Pengguna Anggaran atas beban rekenin
g Kas Umum Negara

10. Melakukan pinjaman dan memberikan jaminan at


as nama pemerintahan
5. Kepala Satuan Kerja Pengelolaan Keuangan Daera
h
Kepala Satuan Kerja Pengelolaan Keuangan Daerah ad
alah Bendahara Umum Daerah (BUD), berwenang :
1. Me n yia p kan ke bi ja ka n d an pe d om an pe l aksa n 10. Me la ku ka n p em ba ya r a n b er da sa r pe r m in ta a n
a an A PBD p ej ab at Pe ng g un a An gg a r a n a ta s b eb a n r e ke
n in g ka s um u m da e r ah
2. Me n ge sa hka n do ku me n p el ak sa na an a ng g ar a
n 11. Me n yia pk an pe la ksa n aa n p i nj ama n da n p em b
e r ia n j am in an at a s n am a p em da
3. Me la ku ka n p e ng en d al ia n p el ak san a an A PBD
12. Me la ksa n aka n pe mb er ia n p in ja ma n a t as n a m
4. Me mb e r ika n pe t un ju k t e kni s pe la ksa n aa n sist
a p e md a
e m pe n er ima an d an pe n ge lu a r a n ka s da e r a h
13. Me ka ku kan p en ge lo l aa n u t an g d a n p iu t an g d a
5. Me la ksa n ak an pe mu n gu t an pa ja k d ae r a h
e r ah
6. Me ma n ta u pe la ksa n aa n p en e r im aa n d a n p en g
14. Me la ku ka n p en ag ih a n p it a ng d ae r a h
e lu ar a n APB D
15. Me la ksa n aka n sis te m a ku nt a si d an p el ap or an
7. Me n gu sa ha ka n d a n me n ga t ur d a na ya ng di pe
ke ua n ga n d a er a h
r l uka n AP BD
16. Me n yaj ika n i nf o r m as i ke ua n ga n d ae r a h
8. Me n yim pa n u a ng da er ah
17. Me la ksa n aka n keb ij ak an da n pe do ma n pe ng e l
9. Me la ksa n ak an pe ne m pa t an ua n g d ae r a h d an
o la an ser ta p en g ha pu sa n b a r an g m il ik d ae r a h
me n ge lo la in ve st as i
6. Bendahara

Menteri/Pimpinan lembaga/gubernur/bupati/walikota mengangkat Bendahar


a Penerimaan untuk melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pel
aksanakan anggaran pendapatan pada kantor/ satuan kerja di lingkungan
kementerian negara/ lembaga/ satuan kerja perangkat daerah.
Pejabat Perbendaharaan Negara

MENTERI/PIMPINAN MENTERI KEUANGAN


LEMBAGA

GUBERNUR/BUPATI/WALIKOT KEPALA SATUAN KERJA


A PENGELOLA KEUANGAN
DAERAH

KEPALA SATUAN KERJA


PERANGKAT DAERAH BENDAHARA
PELAKSANAAN APBN
Dokumen Pelaksanaan
01
Anggaran

Pengajuan Surat
02 Permintaan Pembayaran

Penerbitan Surat Perintah


03
Membayar

Penerbitan Surat Perintah


04
Pencairan Dana oleh KPPN

05 Jenis Pembayaran
1. Dokumen Pelaksanaan Anggaran

Pasal 7 ayat 2 UU no 1 tahun 2004 tentang


perbendaharaan negara, menteri keuangan berwenang
mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran

Kewenangan dilaksanakan oleh Direktur Jenderal


Perbendaharaan (DJPb) atas nama menteri keuangan dg
menerbitkan Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (SP DIPA)

Kewenangan DJPb didelegasikan kpd Kepala Kantor


Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil
DJPb)

Penerbitan SP DIPA oleh Kanwil DJPb didasarkan atas


Surat Rincian Alokasi Anggaran (SRAA) berdasarkan
Keppres Rincian APBN.
2. Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran

Berita Acara Hasil Pemeriksaan


Penyelesaian Pekerjaan (BA HP3) dibuat Pejabat yang bertangggung
rangakap 5 dan disampaikan pada pihak jawab atas pelaksanaan
yang melakukan kontrak (masing-masing kegiatan segera membuat dan
satu berkas), dua berkas (asli dan salinan) menyampaikan SPP kepada
kepada penerbit Surat Perintah Membayar- PA/Kuasa PA untuk selanjutnya
SPM (sbg lampiran Surat Permintaan diteruskan kepada Pejabat
Pembayaran-SPP), & satu berkas untuk Penerbit SPM
disimpan oleh pejabat pelaksana
pemeriksaan pekerjaan yang bersangkutan
3. Penerbitan Sur
at Perintah Memb
ayar
SPM dinyatakan sah apabila
Setelah melakukan pengujian SPP, SPM
ditandatangani oleh pejabat yang
diterbitkan 3 rangkap dgn ketentuan: diberi kewenangan. Instansi
penerbit SPM harus
 Lembar kesatu dan lembar kedua menyampaikan kepada KPPN:
disampaikan kepada KPPN nama, spesimen tanda tangan
Pembayar. pejabat yang diberi kewenangan
untuk menandatangani SPM, dan
 Lembar ketiga sbg pertinggal pada cap dinas instansi penerbit SPM
kantor kerja yang bersangkutan.
4. Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana oleh KPPN

SP2D diterbitkan dengan ketentuan:

SP2D ditandatangani bersama oleh Seksi Perbendaharaan


a dan Seksi Bank/Giro Pos atau Seksi Bendum

Penerbitan SP2D dilakukan selambat-lambatnya 1 hari


b
kerja sejak diterimanya SPM dari Pejabat Penerbit SPM.

SP2D diterbitkan rangkap 3 dan distempel timbul Seksi


c Bank/Giro Pos atau Seksi Bendum yg disampaikan pada:
Bank Operasional,Penerbit SPM, dan Pertinggal KPPN
5. Jenis Pembayaran

01 Pembayaran Langsung (LS)

Pelaksanaan pembayaran yang dilakukan


oleh KPPN pada PA atas nama pihak yang
berhak sesuai pengeluaran yang sah

02 Pembayaran Uang Persediaan (UP)

Sejumlah uang yang dibayarkan oleh


KPPN pada bendahara untuk dikelola
dalam rangka pelaksanaan kegiatan
1. Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD
• Dokumen Pelaksaan Anggaran (DPA)
SKPD adalah dokumen yang digunaka
n sebagai dasar pelaksanaan anggara
n oleh Kepala SKPD sebagai Penggun
a Anggaran.
• Rancangan DPA berisi sasaran yang h
endak dicapai, program dan kegiatan,
anggaran yang disediakan untuk menc
apai sasaran tersebut, rencana penari
kan dana tiap-tiap SKPD, serta penda
patan yang diperkirakan.
2. Penyusunan Anggaran Kas

Penyusunan Anggaran Kas TAPD bersama dengan Kepala


SKPD memverifikasi rancangan
DPA SKPD dan RAK SKPD

Dibuat (direkapitulasi) oleh TAPD TAPD menyerahkan RAK SKPD


untuk ditetapkan oleh PPKD yang lolos verifikasi kepada PPKD
untuk disahkan menjadi Anggaran
Kas Pemda

Kepala SKPD menyusun Rancangan


Anggaran Kas berdasarkan RAK SKPD dibuat arsip oleh
Rancangan DPA SKPD dan PPKD, sedangkan RAK Pemda
menyerahkannya kepada PPKD digunakan dalam proses pembuatan
penyediaan dana
3. Surat Penyediaan Dana

Surat Penyediaan Dana dibuat oleh BUD


dalam rangka manajemen kas daerah,
yaitu kemampuan daerah dalam
mengatur jumlah penyediaan dana kas
bagi setiap SKPD.
Artinya BUD harus mampu
memperkirakan kemampuan keuangan
Pemda dalam memenuhi kebutuhan dana
SKPD.
4. Surat Permintaan Pembayaran

SPP Uang Persediaan


01 (SPP-UP) 02 SPP-GU

Digunakan untuk mengisi UP Digunakan untuk mengganti UP yang sudah dipakai.


tiap-tiap SKPD. Pengajuan UP Diajukan ketika UP habis.
hanya dilakukan sekali dalam
setahun.

SPP Tambahan Uang


03 (SPP-TU) 04 SPP Langsung (SPP-LS)

Digunakan hanya untuk Digunakan untuk Pembayaran LS kepada pihak


memintakan tambahan uang, ketiga dengan jumlah yang telah ditetapkan.
apabila ada pengeluaran yang SPP-LS dikelompokkan menjadi:
sedemikian rupa sehingga 1. SPP-LS Gaji dan Tunjangan
saldo UP tidak akan cukup 2. SPP-LS Barang dan Jasa
untuk membiayainya. 3. SPP-LS Belanja Bunga, Hibah, Bantuan, dan Tak
Terduga
5. Surat Perintah Membayar
Proses ini dimulai dengan pengujian
atas SPM yang diajukan dari segi
kelengkapan dokumen maupun
kebenaran pengisiannya.
SPM dapat diterbitkan jika:
a. Pengeluaran yang diminta tidak
melebihi pagu anggaran yang
tersedia.
b. Didukung dengan kelengkapan
dokumen sesuai dengan peraturan
perundangan.
Waktu pelaksanaan penerbitan SPM:
c. Diterbitkan paling lambat 2 hari
sejak SPP diterima.
d. Apabila ditolak, dikembalikan paling
lambat 1 hari sejak SPP diterima.
6. Surat Perintah Pencairan Dana
SP2D dapat diterbitkan jika:

a. Pengeluaran yang diminta tidak melebihi pagu a


Surat yang nggaran yang tersedia.
dipergunakan untuk
mencairkan dana b. Didukung dengan kelengkapan dokumen sesuai d
melalui bank yang engan peraturan perundangan.
ditunjuk setelah SPM
diterima oleh BUD. Waktu pelaksanaan penerbitan SP2D:

c. Diterbitkan paling lambat 2 hari sejak SPM diter


ima.

d. Apabila ditolak, dikembalikan paling lambat 1 h


ari sejak diterima SPM.
7. Pelaksanaan Belanja
Pelaksanaan belanja dicatat dalam:

a. Buku kas umum pengeluaran


PPTK harus
melampirkan b. Buku pembantu pengeluaran per rincian objek
dokumen-dokumen
pendukung c. Buku pembantu kas tunai
penggunaan anggaran
dalam pelaksanaan d. Buku pembantu simpanan/bank
kegiatan yang terkait.
e. Buku pembantu panjar

f. Buku pembantu pajak


8. Surat Pertanggungjawaban Pengeluaran

Buku Kas Umum


01 Pengeluaran

Ringkasan pengeluaran per


02 rincian objek yang disertai
dengan bukti-bukti

03 Bukti atas penyetoran


PPN/PPh ke kas negera

04 Register penutupan kas


Dalam melakukan verifikasi atas laporan pertanggungjawaban, PPK-SKPD
berkewajiban:

Meneliti kelengkapan dokumen laporan


01 pertanggungjawaban dan keabsahan
bukti-bukti pengeluaran yang
dilampirkan.
Menguji kebenaran perhitungan atas
02 pengeluaran per rincian objek yang tercantum
dalam ringkasan per rincian objek.

M e n g h i t u n g p e n g e n a a n P P N/ P P h a t a s
03 beban pengeluaran per rincian objek.

Menguji kebenaran sesuai dengan SPM


04 dan SP2D yang diterbitkan periode
sebelumnya.
Thanks.

Anda mungkin juga menyukai