Anda di halaman 1dari 29

Bagian Obstetri & Ginekologi Laporan Kasus

Fakultas Kedokteran September 2018


Universitas Pattimura

Abortus Inkomplet

DISUSUN OLEH:
Helsie Dahoklory
2017-84-048

PEMBIMBING:
dr. Novy Riyanti, Sp.OG, M.Kes

KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2018
BAB I
2

LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
3
Nama : Ny. VM
Tanggal Lahir : 3 April 1992
Umur : 26 tahun
Agama : Kristen Protestan
Alamat : Kayu putih
IDENTITAS PASIEN
4
Pekerjaan : IRT
Stat. Pernikahan : Menikah
No.RM : 07 49 02
Ruangan : Ginekologi
Tanggal MRS : 2 Agustus 2018 pukul 13.35
WIT
ANAMNESIS
5

KU: Keluar darah dari jalan lahir


Anamnesis Terpimpin :
Keluhan dialami sejak dua hari sebelum masuk rumah
sakit, keluhan disertai dengan nyeri perut, darah yang
keluar berbentuk gumpal-gumpal berjumlah banyak,
pasien mengaku tidak bisa mengingat berapa kali
mengganti pembalut,
ANAMNESIS
6

keluhan dirasakan disertai dengan perasaan lemas


hingga pingsan, keluhan perdarahan dengan adanya
pengeluaran sebagian hasil konsepsi disangkal, muntah
1x, mual tidak ada, nyeri ulu hati tidak ada. Riwayat
meminum obat gastrul 2 tablet di rumah sebelum
muncul gejala.
HPHT: 3 April 2018
TP: 10-1-2019
ANAMNESIS
7

Riw. Penyakit Dahulu: -


Riw. Pengobatan:
Belum mendapat pengobatan sebelumnya
Riw. Keluarga: Tidak ada yang mengalami keluhan
yang sama.
Riw. Menstruasi:
- Siklus menstruasi pasien teratur sebulan sekali,
lamanya 5 hari. Nyeri pada saat menstruasi (-).
Riw. Ginekologi : -
ANAMNESIS
8

Riw. Obstetri : Ini merupakan kehamilan ketiga. Anak


pertama lahir tahun 2014, lahir kembar 1 hidup dan 1
meninggal, dilahirkan secara normal dan ditolong
bidan. Anak kedua lahir mati tahun 2017 secara
normal dan ditolong bidan.
Riw. Kontrasepsi : Pasien mengaku menggunkan
kontrasepsi pil setiap bulan yang digunakan selama 2
tahun yaitu tahun 2015 dan 2016.
Riw. Kebiasaan : Tidak pernah merokok dan minum
minuman beralkohol
PEMERIKSAAN FISIK
9

Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 88x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36,5ºC
PEMERIKSAAN FISIK
10

Kepala : Bentuk normosefal


Mata : CA +/+, SI -/-
Telinga : Otorea -/-
Hidung : Rinore (-/-)
Leher : Pembesaran KGB leher (-), pembesaran
kel. tiroid (-)
Dada : Normochest
Paru : vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Jantung : BJ I/II murni, reguler, murmur (-), gallop (-)
Perut : Nyeri tekan (-), bising usus 9x/ menit,
pembesaran organ (-)
Ekstremitas : Dalam batas normal
PEMERIKSAAN FISIK
11

Pemeriksaan Ginekologi
Pemeriksaan Abdomen
Supel, nyeri tekan (+) pada perut bagian bawah, BU
(+) kesan normal, tidak teraba massa.
Inspeksi vulva: perdarahan pervaginam ada, tidak
ada jaringan hasil konsepsi, bau busuk (-)
Inspekulo: tidak dilakukan
VT: tidak dilakukan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
12

Hemoglobin 7,2 g/dl

Leukosit 8.400sel/mm3

Trombosit 306.000 sel/mm3

Golongan Darah O

PP test (+)
DIAGNOSA, DIAGNOSIS BANDING,
TATALAKSANA
13

Diagnosa : abortus inkomplet


Diagnosis Banding
Abortus provokatus kriminalis
Tatalaksana :
 Pro transfusi darah
 Kuretase
LAPORAN OPERASI
14

Diagnosis : abortus inkomplit


Tindakan operasi : kuretase
Instruksi post op:
Medikamentosa :
Cefotaxime 2x 1 gr IV
Metronidazole 2 x 0,5 gr IV
Metergin 3x1 tablet
RESUME
15
Pasien G3P2A1 datang dengan keluhan keluar darah
dari jalan lahir. Keluhan dialami sejak dua hari
sebelum masuk rumah sakit, keluhan disertai dengan
nyeri perut, darah yang keluar berbentuk gumpal-
gumpal, keluhan dirasakan disertai dengan perasaan
lemas hingga pingsan, muntah 1x, mual tidak ada,
nyeri ulu hati tidak ada. Riwayat meminum obat
gastrul 2 tablet di rumah sebelum muncul gejala.
HPHT: 3 April 2018. PP test (+).
RESUME
16
Pada pemeriksaan fisik ditemukan TD 110/70 mmHg,
N 88x/m, P 20x/m, S 36,5o C. Pada abdomen: supel,
nyeri tekan (+) pada perut bagian bawah, BU (+) kesan
normal, tidak teraba massa. Pemeriksaan vulva:
perdarahan pervaginam ada, tidak ada jaringan hasil
konsepsi, bau busuk (-). Pemeriksaan dalam dan
inspekulo tidak dilakukan. Tindakan yang dilakukan
yaitu kuretase.
BAB II
17

DISKUSI
NO PEMERIKSAAN TEORI KASUS

1 Batasan  Abortus adalah pengeluaran  Pp test (+)


hasil konsepsi18sebelum  HPHT: 3-4-2018  17
janin mampu hidup luar minggu
kandungan.
 Batasan abortus adalah
umur kehamilan kurang
dari 20 minggu atau berat
janin kurang dari 500 gram.
 menurut WHO/FIGO
adalah jika kehamilan
kurang dari 22 minggu, bila
berat janin tidak diketahui

2 Etiologi  kelainan pertumbuhan hasil  kelainan pertumbuhan


konsepsi, hasil konsepsi 
 kelainan pada plasenta, pengaruh dari luar 
 faktor maternal, dan obat-obatan  gastrul
 kelainan traktus genitalia tablet
ABORTUS

KLASIFIKASI
ABORTUS
IMMINENS

 Hasil konsepsi masih dalam


uterus
 Nyeri perut tidak ada / <
 Perdarahan pervaginam <
 Ostium uteri internum
tertutup
 Besar uterus sesuai u.k
 Pp test (+)
ABORTUS
INSIPIENS

 Hasil konsepsi masih dalam


uterus
 Nyeri perut >
 Perdarahan pervaginam <
 Ostium uteri internum
membuka
 Besar uterus sesuai u.k
 Pp test (+)
ABORTUS
INKOMPLET
 Hasil konsepsi masih
tertinggal sebagian dalam
uterus
 Nyeri perut >>>
 Perdarahan pervaginam
>>>
 Ostium uteri internum
membuka
 Besar uterus tidak sesuai
u.k
 Pp test (+)
ABORTUS
KOMPLET
 Hasil konsepsi sudah
keluar semuanya
 Nyeri perut tidak ada
 Perdarahan pervaginam
tidak ada / <
 Ostium uteri internum
tertutup
 Besar uterus tidak sesuai
u.k
 Pp test (+)
MISSED
ABORTION
 Tertahannya hasil konsepsi
yang telah mati didalam rahim
selama ≥8 minggu.
 Hasil konsepsi masih dalam
uterus
 Nyeri perut (-)
 Perdarahan pervaginam (-)
 Ostium uteri internum tertutup
 Besar uterus tidak sesuai u.k
 Pp test (-)
ABORTUS
HABITUALIS
 Merupakan abortus spontan yang terjadi 3x atau lebih secara
berturut-turut. Pada umumnya penderita tidak sulit untuk
menjadi hamil, tetapi kehamilan berakhir sebelum mencapai
usia 28 minggu.2
 Etiologi abortus habitualis yaitu :
 Kelainan dari ovum atau spermatozoa, dimana kalau terjadi
pembuahan hasilnya adalah pembuahan patologis.
 Kesalahan-kesalahan pada ibu
ABORTUS INFEKSIUS
& ABORTUS SEPTIK
 Abortus infeksius adalah abortus yang disertai infeksi pada
genitalia. Abortus septik adalah abortus infeksius berat disertai
penyebaran kuman atau toksin ke dalam peredaran darah atau
peritonium.2
 Diagnosis abortus infeksius ditentukan dengan adanya abortus
yang disertai gejala dan tanda infeksi alat genital seperti
panas, takikardi, perdarahan pervaginam yang berbau,
uterus yang membesar lembek, serta nyeri tekan dan
leukositosis. Apabila terdapat sepsis, penderita tampak
sakit berat atau kadang menggigil, demam tinggi, dan
penurunan tekanan darah.2
ABORTUS
PROVOKATUS
Abortus medisinalis Abortus kriminalis
adalah abortus karena adalah abortus yang
tindakan kita sendiri, terjadi oleh karena
dengan alasan bila tindakan-tindakan yang
kehamilan dilanjutkan, tidak legal atau tidak
dapat membahayakan berdasarkan indikasi
jiwa ibu (berdasarkan medis.
indikasi medis).
NO PEMERIKSAAN TEORI KASUS

3 Klasifikasi  Abortus spontan  abortus  Anamnesis: perdarahan


imminens, abortus
28
yang banyak bergumpal-
insipiens, missed abortion, gumpal disertai dengan
abortus habitualis, abortus nyeri perut
infeksiosa, abortus  pemeriksaan fisik
inkomplet, dan abortus didapatkan keadaan
komplet umum tampak lemah,
 Abortus provokatus  tekanan darah menurun,
abortus medisinalis dan denyut nadi normal,
abortus kriminalis suhu normal, perdarahan
pervaginam, diserati
dengan penurunan kadar
hemoglobin
 Riwayat minum obat
gastrul  ab prov
kriminalis

4 Tatalaksana  Pro transfusi  Pro transfusi


 Kuretase  Kuretase
 ergometrin  ergometrin
 Antibiotik  Antibiotik
TERIMA KASIH
29

Anda mungkin juga menyukai