Anda di halaman 1dari 16

IFO

(Intoksikasi Fosfat Organik )


ORGANOFOSFAT
KARBAMAT
By : Ns. Purbo Kuncoro
ORGANOFOSFAT
1. Informasi Umum : Oganofosfat dan karbamat
di pakai di bidang pertanian sbg insektisida
(serangga) dan pestisida anti hama :
serangga,jamur,bakteri,virus,cacing,siput dll.
Zat tsb bersifat toksik bagi manusia, yg meng-
inaktifasi asetilkolinesterase yg akan
menstimulasi berlebihan thd sinaps
kolinergik di SSP,saraf somatik,saraf simpatik
dan kel keringat.
• Organofosfat mengikat asetilkolinesterase dg
cara fosforilase yg bersifat time-dependent
dan relatif ireversibel bila tidak di obati stl 24-
36 jam
• Karbamat menginaktifasi asetilkolin dg cara
karbamasi.Daya hambat asetilkolinesterasenya
bersifat reversibel, gejala keracunan lebih
cepat dan membaik dalam 24 jam, tanpa
pengobatan.
• Catatan :
Asetilkolin adalah salah satu neurotransmitter yang sangat berperan
dalam fungsi sistem saraf otonom. Sistem saraf otonom adalah sistem
involunter yang berfungsi untuk mengontrol kebutuhan dan aktivitas
tubuh sehari-hari tanpa pengaruh kesadaran kita. Sistem ini terutama
berperan pada sel saraf motorik visceral yang mempersarafi otot polos
organ dalam, otot jantung dan kelenjar eksokrin. Asetilkolin disintesis
dari kolin dan asetil koenzim A melalui aksi dari enzim kolin
asetiltransferase dan menjadi /dikemas ke dalam vesikel membran-
terikat.

• Sistem saraf otonom terdiri dari sistem simpatis dan para simpatis.
Susunan saraf simpatis disebut juga sebagai syaraf adrenegik karena
bila dirangsang ujung sarafnya akan melepaskan adrenalin,
sedangkan susunan saraf para simpatis disebut sebagai syaraf
kolinergik karena bila dirangsang ujung sarafnya akan melepaskan
asetilkolin. Sistem saraf parasimpatis adalah bagian saraf otonom
yang berpusat dibatang otak dan bagian sum-sum belakang yang
mempunyai dua reseptor terhadap reseptor muskarinik dan
reseptor nikotik.
• Organofosfat dapat terakumulasidalam tubuh melalui
proses inhalasi, pencernaan maupun kontak dermal.
• Toksisitas organofosfat akan menghambat enzim
asetilkolinesterase (AChE) yang berfungsi untuk
menghidrolisis asetilkolin.
• Penumpukan asetilkolin sebagai konsekuensinya, dapat
memicu abnormalitas kinerja kolinergik pada sistem saraf
pusat maupun tepi. Pada kasus keracunan akut, manifestasi
gejala yang muncul dapat berupa sakit kepala, salivasi,
lakrimasi, diare, mual, muntah, takikardi/bradikardi,
depresi napas,bronkospasme, hilang kesadaran, konvulsi,
miosis maupun gangguan otot.
GAMBARAN KLINIS
Keracunan Karbamat
• Gejala muncul stl 1-2 jam pemaparan.
• Manifestasi klinis terdiri 3 efek :
1. Efek muskarinik : akibat hiperaktifitas
parasimpatik : bradikardi, miosis, penglihatan
kabur, lakrimasi, keringat berlebih,
hipesalivasi, hipersekresi bronkial, wheezing,
muntah, diare, perut kejang, inkon urine dan
fekal.
2. Efek nikotinik : hiperaktifitas simpatik dan
disfungsi neuromuskuler.
• Takikardia,HT,fasikulasi otot,tremor,lemah
otot. (kematian krn paralisis otot pernafasan)
3. Efek SSP : agitasi, psikosis,konfusi,koma dan
kejang.
PEM PENUNJANG
• LAB : Hb,dll
• Oximetri
• EKG
• Thoraks foto
PENATALAKSANAAN
• Obs ketat, idealnya di rawat di ICU.
1. Stabilisasi dan tx supportif ( ABC ) : P3K →
periksa kesadaran – AVPU, cek pernafasan?
(kelola jl nafas dg alat atau tanpa )- tripel
manouver, CPR,Resusitasi cairan.
2. JIKA KEJANG : beri diazepam
• Dewasa : 10-20 mg IV,dg kecepatan 2,5mg/ 30
dtk, Anak : 200-300 ug/ Kg BB
2. Dekontaminasi :
a. D. Mata : sebelum membersihkan kulit. Posisi
duduk/ berbaring dg kepala menengadah dan
miring ke sisi mata yg terkena. Buka kelopak
mata, aliri air dingin atau Na Cl 0.9% perlahan
15-20 mnt. Tutup mata dg kasa steril dan
segera konsul ke bag Mata.
b. D. Kulit
c. D. GI : induksi muntah
• Catatan :
1. Pasien sadar
2. Tidak kejang
3. Pemaparan kurang 4 jam
4. Bukan petroleum
Cara : sentuh pangkal tenggorokan dg jari atau
ujung sendok.
Aspirasi dan kumbah lambung di lanjutkan dg
arang aktif.
4. Tx Spesifik :
1. SA : dosis dewasa 1-2mg (4-8amp)
• Anak anak = 0,02 – 0,05 mb/ kg BB IV
• Di ulang tiap 10-15mnt sp terjadi efek atropinisasi
(+) ; sekresi pernafasan mengering,pupil
midriasis,kulit kemerahan,takikardia,mulut dan
kulit kering.
2. Diazepam utk meningkatkan toleransi SA
• Dewasa = 5-10mg,anak 0,24-0,4mg/Kg BB.
• Tx lain ssi Ap/ Dokter konsulen.
• Dekon Kulit : tms rambut dan kuku.
• Cuci kulit, rambut dan ujung jari dengan
sabun.
• Dekon GI :
• Induksi muntah, dg cara menyentuh pangkal
tenggorokan dg jari atau ujung sendok.
• Kontra indikasi bila : koma, ngantuk, kejang,
pemaparan lebih 4 jam, jika bahan pelarutnya
petroleum, jika yakin tak aman.
• Aspirasi dan kumbah lambung
• Jika konsentrasi 20% atau lebih
• Efektif bila di lakukan 2-4jam I
• Arang aktif :
• Dosis tunggal 1 gr/ kg BB dewasa.
15-30 gr pada anak
ASUHAN KEPERAWATAN.

• A. Pengkajian.
Pengkajian difokusakan pd masalah yg mendesak
seperti jalan nafas dan sirkulasi yang mengancam
jiwa,adanya gangguan asam basa,keadaan status
jantung,status kesadaran.
Riwayat kesadaran : riwayat keracunan,bahan
racun yang digunakan,berapa lama diketahui
setelah keracunan,ada masalah lain sebagi
pencetus keracunan dan sindroma toksis yang
ditimbulkan dan kapan terjadinya.
Masalah keperawatan, yang mungkin timbul
adalah :
• pola nafas
• kekurangan cairan tubuh.
• kesadaran
• kardiak output
• koping individu.

Anda mungkin juga menyukai