Anda di halaman 1dari 23

PENDIDIKAN

KESEHATAN DALAM
MASYARAKAT

RUSMILAWATY,M.PH
ALAT BANTU/MEDIA

 alat-alat yang digunakan oleh pendidik


dalam menyampaikan bahan pendidikan/
pengajaran
 Fungsinya adalah :

1. Menimbulkan minat sasaran

2. Mencapai sasaran yang lebih banyak.

3. Membantu mengatasi hambatan bahasa.


4. Merangsang sasaran untuk melaksanakan pesan
kesehatan.
5. Membantu sasaran untuk belajar lebih banyak
dan cepat.
6. Merangsang sasaran untuk meneruskan pesan-
pesan yang diterima kepada orang lain.
7. Mempermudah penyampaian bahan pendidikan
8. Mempermudah penerimaan informasi
MACAM2 ALAT BANTU
1. Alat Bantu Lihat (Visual Aids)
a. Alat yang diproyeksikan (slide, film, film
strip dsb)
b. Alat yang tidak diproyeksikan : (gambar,
peta, bagan, bola dunia, boneka dsb)
2. Alat-Alat Bantu Dengar (Audio Aids)
 Membantu menstimulasi indera pendengaran
pada waktu proses penyampaian bahan
pendidikan / pengajaran (piringan hitam,
radio, pita suara dsb).
3. Alat Bantu Lihat-Dengar
 Televisi dan video cassette. Alat-alat bantu
pendidikan ini lebih dikenal dengan Audio
Visual Aids (AVA).
Alat peraga juga dapat dibedakan menurut
pembuatan dan penggunaannya.
1. Alat peraga complicated (rumit), seperti film,
film strip slide dan yang memerlukan listrik dan
proyektor
2. Alat peraga sederhana yang mudah dibuat dan
diperoleh
 Di rumah tangga (leaflet, model buku
bergambar, benda-benda yang nyata seperti
buah-buahan, sayur-sayuran)
 Di kantor/sekolah (papan tulis, flipchart,
poster, leaflet, buku cerita bergambar, kotak
gambar gulung, boneka dan sebagainya.
 Di masyarakat umum (poster, spanduk,
leaflet, fanel graph, boneka wayang)
GAMBAR KERUCUT EDGAR

1. Kata-kata 
2. Tulisan 
3. Rekaman, radio 
4. Film 
5. Televise 
6. Pameran
7. Field trip
8. Demonstrasi 
9. Sandiwara 
10. Benda tiruan 
11. Benda asli 
PERILAKU KESEHATAN
 Perilaku kesehatan adalah suatu respon
seseorang (organisme) terhadap
stimulus/objek yang berhubungan dengan
sakit, penyakit, sistem yankes, makanan dan
minuman serta lingkungan
UNSUR-UNSUR PERILAKU KESEHATAN
 Perilaku terhadap sakit dan penyakit
 Perilaku peningkatan dan pemeliharaan
kesehatan (health promotion behavior)
 Perilaku pencegahan penyakit (health
prevention behavior)
 Perilaku pencarian pengobatan (health
seeking behavior)
CONT……
 Perilaku pemulihan kesehatan (health
rehabilitation behavior)
 Perilaku terhadap sistem pelayanan
kesehatan
 Perilaku terhadap makanan
Klasifikasi perilaku kesehatan (Becker, 1979)
1. Perilaku sehat
prilaku atau kegiatan yang berkaitan dengan
upaya mempertahankan dan meningkatkan
kesehatan.
a. Makan dengan menu seimbang

b. Kegiatan fisik secara teratur dan cukup

c. Tidak merokok dan minum minuman keras


serta narkoba
d. Istirahat yang cukup

e. Pengendalian atau manajemen stress

f. Prilaku atau gaya hidup positif untuk


kesehatan
2. Prilaku Sakit
Berkaitan dengan kegiatan seseorang
yang sakit dan terkena masalah
kesehatan pada dirinya atau keluarganya,
untuk mencari penyembuhan, atau untuk
mengatasi masalah kesehatan yang
lainnya.
a. Di diamkan saja

b. Mengambil tindakan dengan


melakukan pengobatan sendiri
c. Mencari penyembuhan atau
pengobatan ke luar
3. Perilaku peran orang sakit
a. Tindakan untuk memperoleh
kesembuhan
b. Tindakan untuk mengenal fasilitas
kesehatan yang tepat untuk
memperoleh kesembuhan
c. Melakukan kewajibannya sebagai
pasien antara lain mematuhi nasehat-
nasehat dokter atau perawat untuk
mempercepat kesembuhannya
d. Tidak melakukan sesuatu yang
merugikan bagi proses penyembuhan
DOMAIN PERILAKU KESEHATAN
1. Pengetahuan (kognitif)
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini
terjadi setelah seseorang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek
tertentu. Ada enam tingkatan domain
pengetahuan yaitu tahu (Know), Memahami
(Comprehension), Aplikasi, Analisis, Sintesa
dan Evaluasi
2. Sikap (afektif)
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih
tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus
atau objek. Sikap ini terdiri dari berbagai
tingkatan :
a. Menerima (receiving)
b. Merespon (responding)
c. Menghargai (valuing)
d. Bertanggung jawab (responsible)
3. Praktik atau tindakan (piskomotor)
Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu
perbuatan yang nyata diperlukan faktor
pendukung atau suatu kondisi yang
memungkinkan yaitu fasilitas dan faktor
dukungan (support).
a. Persepsi (perception)
b. Respon terpimpin (guide response)
c. Mekanisme (mecanism)
d. Adopsi (adoption)
PERUBAHAN PERILAKU
1. Menurut Teori S-O-R
Perubahan perilaku terjadi dengan cara
meningkatkan atau memperbanyak stimulus.
Perubahan perilaku terjadi melalui learning
process.
 Adanya stimulus :diterima/ditolak 
mengerti (memahami) stimulus  Apabila di
terima (adanya perhatian)  Subyek
(organisme) mengolah stimulus Kesediaan
untuk bertindak terhadap stimulus (attitude)
 Bertindak (berperilaku) apabila ada
dukungan fasilitas (practice)
2. Teori “Dissonance” : Festinger
Merupakan ketidakseimbangan psikologis yg
dilputi ketegangan diri yg berusaha mencapai
keseimbangan kembali. Ketidakseimbangan
(dissonance) terjadi karena ada 2 elemen kognisi
yang saling bertentangan yaitu pengetahuan
dan pendapat/keyakinan
3. Teori fungsi: Katz
Perubahan perilaku terjadi karena adanya
kebutuhan. Oleh sebab itu stimulus atau obyek
perilaku harus sesuai dengan kebutuhan subyek.
Prinsip teori fungsi, yaitu:
 Perilaku merupakan fungsi instrumental
(memenuhi kebutuhan subyek)
 Perilaku merupakan pertahanan diri dalam
mengahadapi lingkungan (bila hujan, panas)
 Perilaku sebagai penerima obyek dan pemberi
arti obyek (respons terhadap gejala sosial)
 Perilaku berfungsi sebagai nilai ekspresif dalam
menjawab situasi (marah, senang)
4. Teori Kurt Lewin
Perilaku manusia adalah suatu keadaan
seimbang antara kekuatan pendorong (driving
force) dan kekuatan penahan (restining force).
Perubahan perilaku jika :
 Kekuatan pendorong meningkat

 Kekuatan penahan menurun

 Keduanya
BENTUK PERUBAHAN PERILAKU
(WHO)
1. Perubahan alamiah (natural change)
2. Perubahan terencana (planned change)
3. Kesediaan untuk berubah (Readilness to
change)
PENDAPAT LAINNYA
1. Karena terpaksa (Complience)
2. Karena ingin meniru (identification)
3. Karena menghayati manfaatnya
(internalization)

Anda mungkin juga menyukai