NAMA KELOMPOK
1.MUHAMAD HUSSAINI (1510612144)
2.M. IQBAL AL AYUBI (1510612126)
3.FERDIAN YUNANDA (1510612110)
4.Januar Azhari (1510612111)
5.Agmelia Jasfaria (15106121.. )
Merupakan proses biologi dari bahan organik yang
diuraikan dalam kondisi kekurangan oksigen di
lingkungan sekitarnya.
Keuntungan dari proses ini :
Mengurangi volume limbah yang akan dibuang
Tidak menimbulkan polusi udara
Menghasilkan produk yang bernilai berupa :
Biogas sebagai sumber energi; berupa bahan
conditioner
Biogas adalah bahan bakar yang berupa
gas yang dihasilkan dari proses fermentasi
anaerob oleh mikroorganisme dari bahan
organik, seperti limbah pertanian,
kotoran ternak, kotoran manusia atau
campurannya di dalam suatu alat yang
disebut digester.
Komposisi biogas adalah
Methan (CH4) = 54-70%
Karbon dioksida (CO2) = 27-45%
Nitrogen (N2) = 0.5-3%
Oksigen (O2) = 0.1%
Hidrogen sulfida (H2S) < 0.1%
Sejarah penemuan proses pencernaan
anaerobik untuk menghasilkan biogas
tersebar di benua Eropa.
Penemuan ilmuwan Volta terhadap gas
yang dikeluarkan di rawa-rawa terjadi
pada tahun 1770.
Beberapa dekade kemudian, Avogadro
mengidentifikasikan tentang gas metana.
Setelah tahun 1875 dipastikan bahwa
biogas merupakan produk dari proses
anaerobik digestion.
Tahun 1884 Pasteur melakukan
penelitian tentang biogas
menggunakan kotoran hewan.
Era penelitian Pasteur menjadi
landasan untuk penelitian biogas
hingga saat ini.
Tahap I Hidrolisis
Hidrolisa substrat utama seperti karbohidrat,
lemak, dan protein dalam limbah ternak
menjadi senyawa-senyawa sederhana,
seperti asam asetat, alkohol, CO2, NH3, dan
sulfida.
Bakteri yang berperan Clostridium acteinum,
Bacteriodes ruminicola, Bifidobacterium sp,
Eschericia sp, Enterobacter sp, dan
Desulfobio sp.
Tahap 2 Acidogenesis-Asetogenesis
Bakteri mengoksidasi asam berantai
karbon panjang, seperti asetat dan
alkohol yang dilakukan oleh Lactobacillus
sp, Streptococcus sp.
Tahap 3 Metanogenesis
Bakteri methanogenik menggunakan H2,
CO2, dan asetat untuk pertumbuhannya,
serta memproduksi CH4 dan CO2.
Urea yang berasal dari protein dihidrolisa oleh
bakteri menjadi gas metan (CH4) dan NH4+.
Asam asetat serta asam propionat dari lemak
difermentasi menjadi gas metan dan CO2
CO2 yang dihasilkan direduksi menjadi CH4 dan
H2O.
Bakteri yang berperan pada tahap ini adalah
Methanobacterium melianskii, Methanococcus
sp, dan Methanosarcina sp
70% metan dihasilkan dari asam asetat, 15% dari
H2 dan CO2, 15% lagi dari reduksi metanol
C/N rasio = 20-30
kadar air 36 – 99% meningkatkan produksi biogas
sampai 670%.
kadar air antara 60 – 78% ( Elizabeth C.Price and
Paul N. Cheremisinof ,1981)
bahan kering sekitar 20-40% (Oleszkiewicz and
Poggi-Varaldo, 1997)
bahan kering lebih dari 50% memerlukan
penambahan air.
Aktivitas mikroorganisme
pH = 6.6 - 7.6
Temperatur = 32-36oC
Tidak mengandung bahan beracun
Karbon dibutuhkan oleh bakteri sebagai sumber
energi. Selain unsur karbon, unsur nitrogen juga
sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri,
khususnya dalam pembentukan sel.
Jumlah unsur nitrogen ini diharapkan cukup. Bila
jumlah unsur nitrogen terlalu sedikit ( C/N rasio
tinggi) maka nitrogen akan digunakan terlebih dahulu
untuk proses pembentukan sel bakteri, hal ini
menyebabkan proses berjalan lambat.
Bila jumlah nitrogen terlalu banyak ( C/N rasio
rendah) maka karbon akan segera habis dan proses
fermentasi berhenti dan akan terbentuk amonia yang
akhirnya akan menghambat pertumbuhan bakteri.
Masing-masing limbah memiliki C/N rasio yang
berbeda.
C/N Kadar Air (%) C (%) N (%)
Feces sapi potong 12 50 20 1.7
Serbuk gergaji 450 15 34 0.08
( 20 x ) (34 y )
30
(1.7 x ) (0.08 y )
51x 2.4 y 20 x 34 y
31x 31.6 y
untuk _ x 1, maka _ y 0.98