Anda di halaman 1dari 17

SISTEM RUJUKAN DI ERA JKN BERDASARKAN

KEWENANGAN BIDAN DAN PERATURAN


PERUNDANG-UNDANGAN

Pengampu : Prof. Dr. Dwi Prasetyo, dr., SpA(K)., M.Kes

Disusun Oleh:
1. Rati Andriani (131020180513)
2. Fauzah Cholashotul I’anah (131020180515)
3. Eka Andriany (131020180518)
4. Maria Magdalena Mue Juwa (131020180522)
PENGERTIAN SISTEM RUJUKAN

Sistem rujukan adalah


penyelenggaraan pelayanan
kesehatan yang mengatur
pelimpahan tugas dan
tanggung jawab pelayanan
kesehatan secara timbal balik
baik vertikal maupun
horizontal
RUJUKAN VERTIKAL
Rujukan antar pelayanan kesehatan dari tingkatan pelayanan
yang lebih rendah ke tingkatan pelayanan yang lebih tinggi
atau sebaliknya.
RUJUKAN HORIZONTAL

Rujukan antar pelayanan kesehatan dalam satu tingkatan.


Rujukan ini dilakukan apabila perujuk memiliki keterbatasan
fasilitas, peralatan dan/atau ketenagaan yang sifatnya sementara
atau menetap.3,4
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pemanfaatan Rujukan Pelayanan
Kesehatan

1) Karakteristik Predisposisi

2) Karakteristik Kemampuan

3) Karakteristik Kebutuhan.
SISTEM RUJUKAN BERJENJANG

1. UU NO. 40 TAHUN 2004 (SJSN)


2. UU NO. 24 TAHUN 2011 (BPJS)
3. Peraturan Menkes RI No.71 2013 (JKN)

Menetapkan operasional BPJS kesehatan yang dimulai sejak


1 januari 2014 dan BPJS kesehatan sebagai badan
pelaksana merupakan badan hukum publik yang dibentuk
untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi
seluruh rakyat indonesia.8
KARAKTERISTIK RUJUKAN MEDIS

1. Rujukan berdasarkan indikasi


2. Prosedur rujukan pada kasus kegawatan
3. Melakukan rujukan balik ke fasilitas
perujuk
4. Keterjangkauan fasilitas rujukan
5. Rujukan pertama dari fasilitas primer
Prosedur Rujukan

1. Alasan dirujuk

2. Komunikasi dengan fasilitas kesehatan yang dituju

3. Surat rujukan (hasil diagnosis pasien dan catatan


medisnya)

4. Register dan juga membuat laporan rujukan

5. Stabilisasi keadaan umum pasien

6. Pendampingan pasien
7. Menyerahkan surat rujukan

8. Surat rujukan pertama harus berasal dari fasilitas


pelayanan kesehatan primer, kecuali dalam keadaan
darurat

9. Ketentuan-ketentuan yang terdapat pada askes,


jamkesmas, jamkesda, SKTM dan badan penjamin
kesehatan lainnya tetap berlaku.
KAJIAN JURNAL

1. JKP (Jurnal Kesehatan Prima)

Judul Penelitian:
“Hubungan Sumber Daya Manusia, Sarana Prasarana, Komunikasi Poned-Ponek dan
Standar Operasional Prosedur Dengan Syarat Dan Persiapan Rujukan Puskesmas Poned”

penelitian ini menunjukkan bahwa syarat dan persiapan rujukan belum


sesuai standar, umpan balik dari RS PONEK ke Puskesmas PONED
sangat susah dilaksanakan, sumberdaya manusia tidak memenuhi
kualifikasi standar minimal Puskesmas PONED dan belum terlatih,
sarana prasarana rujukan yang tersedia untuk di ambulan belum cukup,
komunikasi PONED–PONEK masih satu arah dan standar operasional
prosedur belum lengkap, dan tidak diletakkan di tempat yang mudah
dilihat petugas. Hasil analisis Multiple Linear Regression menunjukkan
bahwa variabel yang paling dominan berhubungan dengan syarat dan
persiapan rujukan adalah standar operasional prosedur (p<0,001).
2. JAKI Volume 5 Nomor 2 Juli-Desember 2017

Judul Penelitian:
Analisis Pelaksanaan Sistem Rujukan Berjenjang Bagi Peserta JKN di Puskesmas
X Kota Surabaya

Penelitian ini mendapatkan bahwa Pelaksanaan sistem rujukan


telah sesuai dengan Pedoman Sistem Rujukan Nasional meliputi
syarat merujuk pasien, prosedur klinis rujukan, dan prosedur
administartif rujukan, namun terdapat pelaksanaan yang belum
sesuai yakni pelaksanaan informed consent, menghubungi
kembali faskes tujuan rujukan, dan lembar rujukan yang dicetak.
Rekomendasi untuk puskesmas yaitu dengan membuat informed
consent rujukan dan mencetak surat rujukan 2 rangkap.
3. Jurnal IKESMA Volume 12 Nomor 2 September 2016

Judul Penelitian :
Kajian Pelaksanaan Sistem Rujukan Berjenjang Dalam Program Jaminan
Kesehatan Nasional (Jkn) Di Upt. Pelayanan Kesehatan Universitas Jember

Penelitian menghasilkan kajian bahwa pasien peserta JKN yang


dirujuk tidak semuanya membutuhkan pelayanan kesehatan
spesialistik/subspesialistik serta masih terdapat pasien yang
meminta dirujuk dengan alasan terutama sugesti pasien yang
lebih mempercayai kompetensi dokter spesialis.
4. Jurnal Public Health Perspective Journal 2 (2) (2017) 140 – 147

Judul penelitian :
“Input Sistem Rujukan Badan Penyelanggara Jaminan Sosial (BPJS)
Kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Kabupaten Jepara”.

Hasil penelitian membuktikan bahwaSarana prasarana yang berhubungan


dengan fasilitas kesehatan dan tenaga pelasakana sudah sesuai dengan standar
dan kriteria teknis yang dipersyaratkan pada awal seleksi dan kredensialing
dari dinas kesehatan dan BPJS Kesehatan pada semua Fasilitas Kesehatan
yang bekerjasama. Rujukan BPJS Kesehatan tidak ada penambahan biaya,
sesuai kelas, sesuai dengan kapitasi dan kepesertaan yang terdaftar
Sedangkaan metode pelayanan rujukan BPJS Kesehatan sesuai alur rujukan
dan dilakukan secara berjenjang dan obat yang diberikan pada peserta BPJS
Kesehatan obat generik dan obat diberikan sesuai indikasi medis serta dalam
penyediaan obat dari kapitasi.
KESIMPULAN

Monitoring dan evaluasi dalam sistem Rujukan


merupakan proses pengumpulan dan juga analisis
informasi.

Hal ini berhubungan dengan pelaksanaan sistem


rujukan secara terus-menerus melibatkan rencana
dan bagaimana pelaksanaannya, sehingga
masalah dapat selalu ditemukan, didiskusikan dan
dipecahkan bersama.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai