Anda di halaman 1dari 8

ANTISEPTIK UNTUK

LUKA
PENDAHULUAN

• Proses fisiologis penyembuhan luka melalui tahapan sebagai berikut :


1. Hemostasis
2. Inplamasi
3. Proliferasi
4. Maturasi
• Infeksi pada luka adalah salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas,sehingga menghambat proses
Penyembuhan
• Etiologi disebabkan oleh beberapa jenis mikroba antara lain bakteri Gram +,Gram - ,bakteri anaerob dan
jamur
ANTISEPTIK PADA LUKA
1. SILVER
• Silver (Ag) telah dikenal sejak ribuan tahun,abad ke 19 telah dikenal untuk ke
mampuan antimikrobanya.
• Beberapa bentuk sedian untuk luka antara lain :
a. Silver-nitrate
• Digunakan sebagai antiseptik luka sejak 150 tahun,dengan kadar 0,5% dapat
secara efektif bermanfaat menghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas a
eruginosa ,Streptococcus pyogenes serta Staphylococcus aureus
b. Silver-sulfadiazine
• Baru dikembangkan sejak tahun 1968 oleh CharlesFox
• Silver-sulfadiazine 1% dapat digunakan untuk luka bakar, ulkus kronik tungka
i, serta ulkus dekubitus
• Sifat ampifilik silversulfadiazine meningkatkan kemampuan penetrasi silver, h
ampir 10% silver-sulfadiazine mencapai sirkulasi sistemik.
ANTISEPTIK PADA LUKA
c. Nanocrystalline Silver
• Nanocrystalline silver memiliki ukunan partikel relatip kecil, akibatnya meningkatka
n permukaan kontak silver, sehingga meningkatkan bioaktivitas dan solubilitasnya
• Nanocrystalline silver dfalam uji klinik dengan jenis silver lain,menurunkan kejadia
n infeksi,menurunkan lama rawat inap serta memiliki skor nyeri rendah.
2. IODINE
• Salah satu produk antiseptik iodine pertama di dunia adalah larutan Lugol dan telah
digunakan sebagai antiseptik sejak tahun 1829,menimbulkan nyeri dan noda.
• Povidone-iodine / polyvinyl-pyrrolidine-iodine (1956) bentuk sedian berupa : spray,a
erosol,ointment dan cream
• cadexomer-iodine (1981) berbentuk butiran bila berkontak dengan cairan akan beru
bah menjadi gel,kemudian perlahan iodine akan dilepaskan.
• Mekanisme kerjanya setelah berkontak dengan protein akan terjadi proses denatur
asi protein mengubah struktur dan fungsi enzim dalam sel bakteri berakibat kematia
n serta berikatan dengan karbon pada dinding sel dan membran sel bakteri menyeb
abkan kerusakan sel bakteri
lanjutan
3. CHLORHEXIDINE
• Antiseptik sejak tahun 1950 di Eropa
• Mekanisme kerjanya membentuk ikatan pada membran sel bakteri mengakibatkan disrupsi
mebran sel bakteri
• Kadar rendah, chlorhexidine bersifat bakteriostatik,kadar tinggi bersifat bakterisidal
4. POLYHEXANIDE
• Polyhexamethylene Biguanide (PHMB) adalah polymer kation yang bekerja dengan cara
berikatan dengan membran sel mikroba berakibat disrupsi membran sel dan kematian sel.
5. OCTENIDINE
• Tahun 1990 sudah terkenal di Eropa
• Kimianya termasuk golongan surfaktan kation dengan kerja berinteraksi dengan membran sel da
n
dinding sel bakteri
KESIMPULAN

• Di antara antiseptik golongan silver,nanocrystalline silver memiliki kelebihan dibandingkan silver-sulfadiazine


dan silvernitrate,yaitu dapat menurunkan kejadian infeksi dan memperpendek lama rawat inap pada luka bakar
partial-thickness.
• Di antara antiseptik golongan iodine,cadexomer-iodine baik untuk mengurangi kolonisasi bakteri dan membant
u proses penyembuhan ulkus diabetes terinfeksi.
• Chlorhexidine bermanfaat menurunkan kejadian infeksi pascabedah total knee arthroplasty
• Polyhexanide dan octenidine keduanya adalah antiseptik potensial karena efektif terhadap bakteri Gram (+),
Gram (-),serta jamur.
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai