Anda di halaman 1dari 20

STENOSIS ARTERI RENALIS

DICKY STEFANUS

PEMBIMBING :
DR. TEGUH MARFEN, SP. B-KV

SUB BAGIAN BEDAH VASKULAR


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN
PENDAHULUAN

Stenosis arteri renalis merupakan penyempitan satu


atau kedua arteri renalis

Penyebab stenosis arteri renalis yang paling sering


• aterosklerosis
• displasia fibromuskular
Etiologi Stenosis Arteri Renalis

• Aterosklerosis (60%-90%)
• Displasia fibromuskular (10%-30%)
• Penyebab lainnya (kurang dari 10%)  diseksi arteri,
aneurisma aorta infrarenal, vaskulitis
Epidemiologi Stenosis Arteri Renalis

Prevalensi stenosis arteri renalis


• <1% : pasien hipertensi ringan.
• 10% - 40% : pasien dengan peningkatan
tekanan darah akut, hipertensi berat, atau
hipertensi refraktori
PATOFISIOLOGI STENOSIS ARTERI RENALIS

Patogenesis hipertensi

dislipidemia, rokok, infeksi virus, kelainan imun, atau peningkatkan


kadar homosistein.

Aterosklerosis

Permeabilitas terhadap low density lipoprotein (LDL) dan migrasi makrofag mengalami
peningkatan dengan proliferasi sel endotel dan sel otot polos

Pembentukan plak aterosklerotik.

Penurunan laju filtrasi glomerulus akibat penurunan tekanan hidrostatis


Pada pasien stenosis arteri renalis  iskemia kronis

obstruksi aliran darah renal

perubahan ginjal yang melibatkan pembentukan pembuluh darah


kolateral dan sekresi renin oleh apparatus juxtaglomerular.

Angiotensin I  angiotensin II

Proses vasokonstriksi dan pelepasan aldosteron yang


menyebakan retensi natrium dan air  HIPERTENSI
 Patogenesis Insufisiensi Ginjal Kronis

• Laju filtrasi glomerulus (LFG) diregulasi oleh angiotensin II


dan dimodulasi diantara arteri aferen dan eferen.

• Gangguan fungsi autoregulasi secara signifikan


mengakibatkan penurunan LFG
Tanda dan Gejala Stenosis Arteri Renalis2

Hipertensi berat yang tidak mempan dengan pengobatan, terapi refraktori dengan 3 atau 4 obat.

Hipertensi pada usia muda, tanpa riwayat hipertensi pada keluarga

Onset mendadak <50 tahun, kemungkinan displasia fibromuskular. >50 tahun, lebih mungkin
diakibatkan oleh aterosklerotik

Peningkatan serum kreatinin lebih dari 30% secara akut dan terus menerus

Variabilitas konsentrasi serum kreatinin yang signifikan yang mungkin disebabkan oleh
perubahan status volume

Episode berulang edema


Tanda dan Gejala Stenosis Arteri Renalis2

Episode berulang edema pulmo dan atau gagal jantung refrakter

Asimetri ginjal, ginjal unilateral dengan ukuAran kecil

Hipokalemia tanpa sebab jelas

Penurunan fungsi ginjal setelah pemasangan stent aorta endovaskular

Pasien nefropati iskemik dengan gejala penurunan progresif LFG

Peningkatan BUN tanpa sebab yang jelas

Kurangnya bukti penyebab penyakit ginjal lainnya, urinalisis abnormal, proteinuria, paraprotein, atau
penggunaan obat neprotoksik.
LAB

• Kadar serum kreatinin untuk


menilai derajat disfungsi ginjal
• Urin 24 jam, atau rasio protein-
kreatinin,
• Urinalisis : memastikan tidak
adanya sel darah merah atau cast
sel darah merah (ciri khas
glomerulonefritis).
• Pemeriksaan serologi untuk SLE
atau vaskulitis
PEMERIKSAAN

1. USG doppler duplex

2. Skintigrafi ACE
inhibitor

3. CT Angiography (CTA)

4. MR Angiography (MRA)

5. Arteriografi
Tatalaksana Stenosis Arteri Renalis

AWAL Observasi dibandingkan revaskularisasi awal,

Stenosis <50%

Stenosis 50%-80%

Kontrol berkala Scanning duplex

Kontrol hipertensila
penggunaan obat-obatan yang menghambat
agregasi platelet, membutuhkan ≥3 obat-obatan
Fungsi ginjal normal Revaskularisasi direkomendasikan sebagai
atau hampir normal pencegahan insufisiensi renal,

Apabila memenuhi kriteria berikut:


- Derajat stenosis arteri >80% - 85%
- Derajat RAS adalah 50% - 80% dan skintigrafi yang ditingkatkan
kaptopril menunjukkan adanya stenosis arteri renalis intrarenal
Algoritma manajemen pasien stenosis
1
Algoritma manajemen pasien dengan displasia
1
Kriteria tradisional yang akan memastikan hasil terbaik dengan tatalaksana
revaskularisasi operasi arteri renalis adala

Panjang ginjal >8 cm

Pengisian retrograde arteri renalis distal oleh pembuluh darah kolateral


pada pemeriksaan radiologi atau skintigrafi

Patensi arteri renalis distal

Viabilitas ginjal yang terlibat pada renografi isotop

Sklerosis glomerular minimal dan tubulus yang baik pada biopsi ginjal
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai